Cinta Dan Rahasia - Bab 29 Jangan Biarkan Diri Sendiri Menyesal Lagi

"Aku ... Apa yang kamu katakan? Gilang membuka matanya dengan luar biasa: " Kamu baru saja mengatakan ... " Dia tidak cukup mengerti jawabannya.

" Air mata jatuh dari mata Angel. Dia menatap Gilang yang penuh kasih sayang dan bertanya-tanya bagaimana dia bisa mendapatkan begitu banyak perhatian padanya. Dia ingin memuaskan keinginannya, dan dia juga ingin membuatnya bahagia.

"Yah, aku janji!" Dia menghapus air matanya dengan tangannya dan tersenyum bahagia padanya.

"Kamu berjanji, aku bukan sedang bermimpi,kan!" Gilang berteriak bersemangat, dan baru menyadari bahwa ia sedang berada di kamar rumah sakit. Dia dengan cepat menutup mulutnya dan berbalik untuk melihat Charles. Untungnya, dia tidak terbangun.

Terlihat dari ekspresinya bahwwa ia sangat bahagia, dan dia bahagia seperti anak kecil.

"Yah, mari kita beri tahu Charles ketika kita kembali ke Italia." Angel menatap putranya yang sedang tidur dengan penuh kasih, dia selalu sangat menyukai Paman Gilang. Jika dia mengetahuinya, dia akan menari dengan gembira.

"Yah, aku akan mendengarkanmu." Tatapan Gilang tidak pernah lepas dari Angel, tatapannya lembut bagaikan air.

Ruli merasa bahwa bosnya agak aneh belakangan ini. Tidak, dia berubah menjadi sangat aneh.

Wajahnya selalu memperlihatkan bahwa ia ingin tertawa,tapi ia tidak bisa tertawa, wajahnya seperti orang setengah mati. Meskipun wajahnya sangatlah tampan, tapi tidak ada terpancar kehangatan atau kemarahan. Walaupun terkadang dia masih melakukan satu atau dua leluconnya, tapi tidak ada banyak orang yang berani mendekatinya.

Dia tiba-tiba tidak peduli sama sekali proyek besar di Dongcheng. Tidak hanya untuk proyek ini, tetapi juga untuk semua hal lain di perusahaan. Setiap kali dia melapor, dan tidak di peduli. yang membuatnya semakin penasaran.

Apakah karena wanita itu? Tunggu sebentar, bos memintanya untuk menyelidiki mengapa wanita itu memiliki nama yang sama dengan wanita yang sudah meninggal itu. tahun itu dia baru saja tiba di perusahaan dan belum melihat wanita itu sampai sekarang. Beberapa tahun yang lalu, seluruh villa terbakar habis oleh api dan tidak ada yang tersisa. Tidak ada orang lain di villa itu yang melihatnya. Dia hanya di kubur di pinggiran timur. Di batu nisan dapat terlihat nama istri bos.

Lalu apa masalahnya? Ruli merenungkan dan berspekulasi banyak kemungkinan. Mungkin bos terlalu sensitif terhadap nama wanita itu. Ia akan memberikan perhatian khusus pada wanita dengan nama yang sama. Mungkin dia akhirnya menemukan jawabannya. Mungkin ada kemungkinan lain, semua itu masih belum pasti.

"Apa yang kamu pikirkan? Masih tidak mulai mengemudi!" Dia sedang melamun dan tiba-tiba terputus. Dia langsung menjawab : "Maaf, Tuan Eric, segera pergi!" Setelah itu, ia menyalakan mobil dengan terburu-buru.

Selama beberapa hari berturut-turut, dia pergi ke tempat itu, memandangi rumah yang sangat biasa itu, dan menunggu di sana. Ini adalah alamat yang ditemukan Ruli. Dia juga menemukan bahwa wanita itu, punya seorang putra, bosnya sendiri adalah ...?

Mobil itu melaju dengan tenang di jalan yang luas, di dalam mobil sangat sunyi, ada banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan Ruli, tetapi dia tidak berani bertanya. Eric sudah menganggapnya sebagai orang dalam, seperti saudara laki-lakinya, tetapi bagaimanapun itu berbeda, itu adalah privasinya, lebih baik tidak menanyakannya.

"Ruli!" Eric tiba-tiba berbicara.

"Yah, silahkan berbicara tuan Eric!" Ruli sedang mengemudi dan menatapnya lewat kaca spion.

"Jika kamu melakukan sesuatu yang salah dan sekarang kamu memiliki kesempatan untuk menebusnya apa yang akan kamu lakukan?" Dia mengatakan kalimat seperti itu.

Ruli berkata, "kalau begitu tebus saja. Apa kau masih perlu bertanya?" Begitu dia selesai, dia merasa telah salah berbicara dan menambahkan, "Maksudku, tidak peduli apapun yang terjadi, jangan biarkan diri sendiri menyesalinya lagi."

Setelah itu, Eric di kursi belakang terdiam, dan setelah beberapa saat, dia mendengar desahnya yang memekakkan telinga.