Cinta Dan Rahasia - BAB 24 Eric Kamu Terlalu Licik

Gilang pada saat ini sudah mengetahui mengapa 2 hari yang lalu Angel meneleponnya untuk secepatnya kembali ke Itali. Sebernarnya dia sudah menebaknya pasti berhubungan dengan Eric, tetapi dia tidak menyangka mereka bertemu secepat ini, kota ini sangat besar, kemungkinan untuk mempertemukan dua orang itu sangatlah kecil.

Dia tersenyum pahit, seolah-olah tidak mengenal Eric sama sekali, dengan santainya berbicara dengan Angel disebelahnya:“Tiket pesawat sudah saya pesan, setelah Charles keluar dari rumah sakit kita segera berangkat.”

Angel yang berada disampingku itu diam tanpa suara. Setelah lewat beberapa saat, tiba-

tiba memeluknya, mengelus kepalanya kedalam pelukan Eric, tubuhnya yang bergetar dan mengeluarkan suara rintihan.

Pada saat itu, sakit hatinya tidak dapat terobati.

Angel tidak menyangka Eric itu seperti hantu yang terus menghantui hidupnya.

Keesokan harinya, kondisi Charles sudah hampir pulih. Dia selalu meminta mau memakan kue beras yang dia makan waktu sakit,Angel pun keluar untuk membelinya. Ketika dia kembali, dia hanya melihat tempat tidur yang kosong dan Charles menghilang.

Ke kamar mandi, ke koridor, ke kantor dokter disemua tempat itu dia tidak menemukannya. Seketika Angel itu merasa ketakutan sampai mau menangis, beruntung ada orang mengatakan bahwa melihat seorang anak turun, sepertinya pergi ke arah taman.

Dengan bergegas dia langsung ke taman kecil di belakang rumah sakit, dari kejauhan terlihat sosok seorang anak kecil, akhinya dia bisa merasa lega, matanya hampir saja mengeluarkan air mata.

Namun, lagi dan lagi menyinggung permasalahan yang membuat dia menelan ludah, lagi -lagi dia melihat Eric.

Angel hatinya tidak tenang, dengan perlahan mengambil langkah yang besar pergi kesana.

“Charles!” Dia berteriak dari kejahuan.

Charles memutarkan kepalanya melihat ibunya, dari kebun bunga melompat ke bawah, “mama! Kamu lihat paman yang hari itu!” yang ditunjuk dia adalah Eric, wajahnya yang penuh sukacita dan kegembiraan.

Angel mengoyak kembali masa lalu yang menyakitkan, memeluknya lalu dengan muka yang tidak senang mengajarinya: “ Ada apa denganmu,bukannya mama sudah mengajarimu untuk tidak sembarangan pergi ke luar , tidak tahukah kamu betapa khawatirnya mama?”

Dengan tidak melihat Eric, dia mengendong anaknya pergi.

“Pergi,ayo kita kembali,kue beras yang kamu inginkan sudah mama belikan.”

Berjalan berberapa langkah, tiba-tiba mereka terhalang oleh seseorang.

Eric dengan tubuhnya yang tinggi, tinggi Angel itu hanya sampai di atas bahunya sedikit, dia berdiri di depannya menghalangi sebagian jalan.

“Apakah ini anakmu?” Suaranya tidak lagi semarah seperti sebelumnya, malahan menjadi lebih tenang.

Dia mengangkat kepalanya melihat pria itu, sungguh tidak percaya melihat wajahnya yang begitu tenang, begitu tenangnya pria itu malahan membuat Angel merasa tidak nyaman, tidak mungkin pria itu mengatakan yang tidak-tidak kepada Charles.

Dia melirik anak yang di pelukannya, dan Charles tau kalau melakukan kesalahan, pada saat ini dia hanya diam membungkam mulutnya tidak berani mengatakan apa-apa lagi.

Mendengar Eric itu perlahan mulai lagi membuka mulutnya:“Tampaknya Bapak Gilang bukanlah ayahnya Charles.”

Jantung Angel berdegup kencang, dia melirik anaknya, Charles yang tampak polos, terkejut melihat expresi ibunya.

Dia menghadap ke arah Eric,dengan membentaknya:“Eric kamu sangat licik, haruskah mengunakan anak yang tidak mengerti apa-apa.”

Pria itu malahan tidak marah sama sekali, dan tidak disangka-sangka malahan tertawa. Dia masih sangat mempesona seperti dahulu, pergi kemanapun selalu seperti sebuah mutiara yang sempurna. Sayangnya dadanya dipenuhi dengan hati yang kejam dan berjiwa dingin.

“Gel gel,kata licik ini sangatlah bagus, saya suka! ”Dia menatap lurus ke wajahnya, dengan lembut berkata.

Angel terdiam sebentar,dia memangil saya dengan sebutan apa? Nama ini hanya di gunakan oleh satu orang. Orang itu adalah orang yang membesarkanku dari kecil sampai besar, dari dulu sampai sekarang dia selalu begitu memanggil namaku, pangilan ini terdengar sangat manja dan hangat. Ya orang itu adalah Ayahku.

Setiap dia memikirkan ayahnya, dia seperti berada di tepi jurang neraka yang sangat dingin.

Dia dengan tegas menjelitkan matanya, “Orang gila!” Setelah selesai bicara, dia hanya mengabaikan pria itu, dan mengendong anaknya pergi.

Melihat punggungnya yang perlahan hilang di ujung jalan, Eric masih berdiri tidak bergerak, sakit hatinya yang belum hilang, hanya melihat mata wanita itu yang merasa jijik kepadanya, seperti benda tajam yang menusuk ke dalam hatinya, Dia mengatakannya kepada dirinya sendiri, Eric ini kamu sendiri yang membuat dan sekarang kamu sendiri yang mendapatkannya. Tuhan mempertemukanmu dengannya, artinya memberi kamu satu lagi kesempatan, kamu tidak boleh menyerah, jangan pernah menyerah.

Setelah kembali ke kamar pasien, Angel bertanya kepada Charles, barusan ngobrol apa saja dengan paman itu.

Bocah kecil itu melahap makanan yang lezat , dengan mulut yang dipenuhi makanan sambil menjawab pertanyaan dengan suara yang samar-samar.

“Dia bertanya ayahku dimana? Saya bilang ayah bekerja di tempat yang sangat jauh, setelah besar nanti saya baru boleh menemuinya.”

Hati Angel seketika tenggelam ke dasar laut.

Jawaban yang sangat jelas, dan lagi Eric bukan orang bodoh. Apakah dia sudah bisa menebaknya?

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu