Cinta Dan Rahasia - Bab 15 Kebenaran Itu Sangat Kejam

Raut wajah Rose lama-lama berubah menjadi sangat buruk, dia akhirnya menyadari, Ryan ini benar-benar brengsek, sepanjang hari bermain-main, 10 juta telah dihamburkan oleh berdua, Rose sudah sejak awal ingin menginjaknya.

Jadi, sewaktu Rose mendengar Eric sedang mencarinya, dia langsung tanpa ragu memutuskannya, dan seketika meninggalkannya, mengira dapat dengan diam-diam membuangnya, tanpa disadari ia telah dibuntuti.

Rose dengan cepat menyeret Ryan keluar, wajahnya sinis: “Ryan, sebenarnya apa yang kamu mau lakukan? Bukankah aku telah memberimu uang?” sebelum meninggalkannya, Rose telah memberinya satu juta, dan meninggalkan pesan, jangan lagi mencarinya.

“Rose, jangan kira aku tidak tahu rencanamu, dengan memberiku uang sesedikit itu, lalu ingin mendepakku, kamu sekarang adalah nenek tua dalam keluarga Eric, bagaimana bisa, mendapat kekayaan lalu melupakan kekasih lama?”

Dia berbicara sambil memegang bahu Rose seperti kawan lama yang ramah, tangannya yang lain dengan tidak sopan mengarah meraba dada Rose.

“Pergi kamu!” Rose langsung menamparnya.

Ryan seketika ditampar dan terkejut, dia melihatnya dengan tatapan tidak percaya: “Rose, kamu berani menamparku? Punya keahlian baru ya?”

“jangan lupa foto-fotomu di atas ranjang, aku masih menyimpannya, setelah kamu pergi, aku setiap hari masih menikmatinya, atau kenapa tidak ku kirim foto-foto itu ke Eric......”

“Ryan!” Rose marah sampai wajahnya memucat, macam-macam, menjadi orang pengecut.

"oh ya, ada lagi, dengan tanpa izin, kamu menjual anak kita, aku belum menagihmu untuk ini, bagaimana bisa, apakah tidak seharusnya kamu membayar uang tutup mulut?"

"keluarga Eric sangat kaya, aku mengawasimu, tunggu sampai kamu berhasil meraih posisi, kamu ambil beberapa puluh juta, sama sekali bukan apa-apa, tunggu sampai waktunya tiba, aku janji tidak akan mencarimu lagi, tapi, sebelum ini, lebih baik kamu dengarkan baik-baik, jangan pernah berpikir bahwa kamu bisa membuangku, dan menikmati kemewahan sendirian"

Pria itu membuang wajahnya dengan keras, lalu menatap sinis Rose, lalu mendekat padanya.

"di masa-masa ini, kamu pasti kesepian, bolehlah sekali-kali mencariku, aku tidak bisa melupakan mu sewaktu berpuas ria denganku."

"kau......." Rose tak bisa berkata-kata.

Rose tidak menyadari, sebuah mobil berhenti di jarak yang tidak sampai 3 meter dari posisi mereka berdiri, tidak tahu kapan mobil itu datang, sudah berhenti di waktu yang cukup lama.

Eric dalam diam duduk di kursi kemudi, mendengar dengan jelas kata demi kata. semakin mendengarnya dia semakin merasa terhina, hampir tidak bisa mengendalikan diri. ternyata sebenarnya itu bukan anaknya, itu adalah anak Rose dan pria itu, pantas saja dia bisa setega itu, hasil tes juga dikembalikan, tiga tahun ini Rose tidak pergi ke luar negeri, selama ini dia di dalam negeri bermain-main bersama pria itu, beberapa bulan lalu baru pergi ke luar negeri, berpura-pura di luar negeri menjalani kehidupan yang sulit, lalu ditemukan olehnya.

Eric sangat bodoh, dipermainkan oleh orang-orang, lalu menyakiti orang yang paling mencintainya. di malam yang gelap, mata pria itu menjadi menyeramkan, luar biasa marah, dia berpikir bahwa untuk diam lebih lama, kalau tidak, akan bisa menghancurkan dua orang itu, mengotori tangannya sendiri.

Sudut bibirnya menaik, menampilkan sinyal yang sangat berbahaya, dia menginjak gas lalu pergi.

Langit sangat gelap, tak ada sedikitpun angin berhembus, cuaca tampak suram.

Badai akan segera datang...