Cinta Dan Rahasia - Bab 28 Mari Kita Menikah!

Angel kembali ke rumah sakit sekitar jam sepuluh malam.Lampu bangunan rumah sakit terang benderang di malam hari. Terasa jauh lebih tenang daripada pagi hari. Koridor terlihat kosong, kecuali dokter dan perawat berjas putih, beberapa orang terlihat berjalan-jalan dari waktu ke waktu.

Dia membungkus mantelnya dengan erat dan berjalan di sepanjang lorong dengan tasnya. Meskipun hari yang panas,tapi suhu di malam hari masih tetap turun banyak .

Angin dingin melewati aula.di sepanjang perjalanan ia terus memikirkan kejadian barusan yag terjadi di rumah, Eric secara paksa ingin melakukan hubungan dengannya.

Sepertinya mimpi yang menyedihkan.

Dia pergi ke bangsal dan ruangan itu sunyi. Charles tertidur, dan Gilang tertidur di samping tempat tidur.

Dia sibuk di siang hari.Biasanya datang di malam hari.Orang yang memiliki kedudukan tinggi jadi meringkuk dan duduk di kursi kecil, berbaring di sudut tempat tidur, tidur sangat nyenyak.

Hatinya terasa asam,dan meneteskan air mata.

Dia berutang padanya, harus mengembalikan berapa generasi agar dapat melunasinya.

Selama beberapa tahun ini, Gilang selalu berada di sisinya, selalu berkorban untuknya, dan selalu membantunya untuk menyelesaikan berbagai hal di kehidupan sehari-harinya.Ketika baru pertama kali ke Itali, dia tidak memiliki pekerjaan,dia sangat terpuruk, setiap hari hanya bisa duduk diam, tapi Gilangah yang menemaninya keluar dari kertepurukannya itu. ia menggunakan hubungannya dengan orang lain untuk membantunya membangun sebuah kantor kecil. Dan akhirnya ia dapat hidup kembali, dan melihat lagi harapan dalam hidupnya.

Bukannya tidak mengerti isi hatinya,dia pun sering merasa goyah. Alangkah bahagianya kalau dapat menghabiskan sisa hidup dengannya.

Tapi itu tidak boleh, dia merasa hal itu bagi Gilang tidaklah adil.Gilang adalah orang baik, seharusnya mendapatkan cinta yang tulus.Dia layak mendapatkan wanita yang lebih baik, lagipula, ia pasti bisa mendapatkan wanita yang lebih baik lagi.

Angin dingin terhembus dari jendela yang setengah terbuka, membuat semua pikirannya itu terhenti, dia berjalan dan mengambil mantel untuk menyelimuti Gilang.

Meskipun dia gerakannya sangat kecil, Gilang masih terbangun, dan membuka matanya untuk melihat bahwa itu adalah Angel, ia tersenyum dan tiba-tiba memegang tangannya.

Angel terkejut.

"Angel, mari kita menikah."

Pria itu berdiri, mengenakan mantelnya kepadanya, dan memandangnya dengan serius, dan pandangan matanya terlihat cerah. "Kak,kamu ..." Angel merasa terkejut dan membuka mulutnya, bertanya-tanya mengapa dia tiba-tiba berkata seperti itu.

"Akhir-akhir ini, aku sudah berpikir sangat jernih, aku menyukaimu, sejak awal menyukaimu, dan tidak akan pernah berubah." bola matanya yang gelapnya menatap lurus ke arahnya secara tulus dan tanpa ragu.

"Tapi aku..."

"Bahkan jika kamu menolaknya lagi, aku akan mengatakannya." Gilang tidak menunggu sampai dia selesai berbicara. Dia berkata lagi, "Aku tahu keraguanmu dan apa yang telah kamu telah alami di masa lalu, jadi saya selalu menunggu. Aku ingin menunggu sampai kamu benar-benar melupakan masa lalumu dan bersedia menerimaku. Aku pernah berpikir bahwa tidak masalah berapa lama, aku akan selalu menunggumu. "

"Tapi sekarang, aku tidak bisa menunggu. Dia muncul lagi., Aku khawatir sudah terlambat kalau tidak sekarang mengatakannya. Aku tidak ingin kamu menderita lagi. Aku ingin memberimu kebahagiaan."

Setelah mengatakannya, dia mengulurkan tangan untuk mengambil sesuatu. Ternyata sebuah cincin yang bersinar, bersinar dengan anggun di bawah sinar lampu.

"Ini yang baru saja aku beli, mungkin tidak terlihat sangat bagus dan kasar. Aku akan memilih yang lebih bagus nanti. Angel,percaya padaku, aku akan benar-benar baik kepadamu, kepada Charles, aku ... "Dia sedikit bersemangat dan seperti akan kehilangan kata-kata.

Angel menatapnya dengan seksama, setelah beberapa lama dia akhirnya berkata, "oke saya setuju!"