Cinta Dan Rahasia - BAB 39 Bersama-sama Kembali Ke Akhir
“Oke, oke, kami tidak bergerak. Rose kalau kamu menyalakan bahan peledak itu, kamu juga tidak akan bisa hidup, kamu pikirkan dahulu, kamu tidak mendapatkan keuntungan apapun.” Eric hanya bisa menggoyahkan niat Rose.
“Aku tidak ingin hidup!” Rose berteriak dengan histeris : “Eric, kamu jangan lupa, dulu gimana kamu memperlakukanku, kamu mengurungku di ruangan bawah tanah, seperti seekor anjing, setiap hari aku hanya merasakan kegelapan, aku bakalan ingat itu seumur hidupku!”
“Aku sekarang tidak punya apapun, aku tidak ingin hidup lagi, aku ingin kalian temani aku dipemakaman!”
Rose berkata sambil tangan kanannya menekan korek api, api pun muncul, hati Angel sangat gugup, setelah ini habis dan tidak ada harapan lagi.
“Rose!” Eric berteriak dengan keras membuat Rose yang sedang bersiap-siap menekan korek api menjadi terpaku, di waktu yang sangat singkat ini, Eric dengan cepat menabrak Rose sehingga membuat korek api jatuh beberapa meter dari tempat mereka berdiri.
Eric dengan cepat membalikkan badan, memegang Angel dan membawanya pergi keluar, di waktu yang teramat singkat ini, Eric tidak sempat lagi berpikir, dia tau seharusnya dia barusan merebut korek api yang ada di tangan Rose, tetapi Rose ada di depan, dia tidak berani bertaruh kalau dia dapat merebutnya.
Angel hanya merasa dengan kekuatan yang biasanya cukup besar untuk mendorongnya, kemudian dia bangkit dari tanah dan melihat ke arah belakang, hanya mendengar suara yang cukup memekakkan telinga, gudang yang sangat besar yang ada di depannya tiba-tiba meledak, asap yang sangat tebal pun mulai mengepul.
“Eric!” Angel membesarkan matanya melihat semuanya dalam keadaan yang samar, dia sudah lupa bagaimana cara bernafas, bagaimana caranya berteriak. Eric masih saja belum keluar, Eric tau tidak sempat lagi, jadi mendorong Angel keluar dari gudang itu.
Di depan matanya sangat gelap, dia benar-benar pusing.
Hitam gelap yang tidak ada ujungnya, dia mengeluarkan tangan, tidak terlihat kelima jari tangannya, tidak ada arah, tidak ada cahaya. Berjalan di sebuah jalan yang begitu panjang tanpa ada cahaya, tidak tau harus jalan berapa lama.
Ada sebuah suara yang pada akhirnya terdengar, tapi tidak ditemukan sumbernya, tidak tau arahnya. Dia berusaha sekuat tenaga berjalan ke arah depan, tidak berhenti untuk meraba-raba, akhirnya dia menemukan ada seberkas cahaya.
Angel membuka matanya dan melihat platfom berwarna putih, kepalanya begitu berat. Selang beberapa waktu, dia dapat melihat dengan jelas situasi yang ada di sana, yaitu di rumah sakit.
Ada seorang anak sedang menangis, menangis dengan sangat sedih, tangisan yang sangat memilukan. Angel memperhatikan dengan seksama anak yang sedang menangis, setelah beberapa lama, Angel tiba-tiba mengenali anak itu, Charles.
Dia sedang menangisi apa, mengapa begitu sedih, dan juga ada seorang pria yang tidak asing berdiri di samping dengan muka cemberut dan mengernyitkan dahi.
Ingatannya terputus-putus seperti seekor kupu-kupu yang sayapnya sobek sedang terbang, tidak sadar sedikit demi sedikit berusaha untuk mengumpulkannya kembali.
Saat semuanya sudah terkumpul kembali, Angel tiba-tiba membuka matanya, dia tidak dapat bernafas seperti kekurangan udara.
Elektrokardiografi berbunyi dengan kencang “tit tit tit”, Gilang maju mendekatinya, memegang pundak Angel dan berteriak padanya : “Angel, apa kamu dapat mendengar suaraku? Cepat bernafas, bernafas, cepat!”
Novel Terkait
Blooming at that time
White RoseHidden Son-in-Law
Andy LeeHarmless Lie
BaigeCutie Mom
AlexiaThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensSang Pendosa
DoniUnperfect Wedding
Agnes YuCinta Dan Rahasia×
- Bab 1 Pernikahan Seseorang
- BAB 2 Mau Uang? Gunakan Nyawamu Sebagai Alat Tukar
- Bab 3 Di Dunia Ini Tidak Ada Orang Yang Mencintaiku Lagi
- BAB 4 Bukankah Kamu Hanya Ingin Saya Melakukan Itu?
- Bab 5 Diawali Dengan Cinta, Diakhiri Dengan Kebencian
- BAB 6 Maksud Tersembunyi Rose
- BAB 7 Gantikan Anak Untukku!
- BAB 8 Jangan Sentuh Aku, MENJIJIKKAN!
- BAB 9 Kematianya Adalah Kebebasanmu!
- BAB 10 Kamu, Bagaimana Bisa Kamu Berani Mati
- BAB 11 Dia Sendiri yang Membakar Rumah
- BAB 12 Dia Telah Pergi, Bahkan Pergi Tanpa Meninggalkan Jasad
- Bab 13 Ternyata Sangat Mencintainya
- BAB 14 Di Neraka Pun Aku Bisa Membencimu
- Bab 15 Kebenaran Itu Sangat Kejam
- Bab 16 Aku Merasa Sakit Ketika Aku Melihat Kamu.
- Bab 17 Dia Tidak Layak Menjadi Suaminya
- Bab 18 Hidup Seperti Kutu
- BAB 19 Ada Beberapa Orang Yang Hidup, Tetapi Nyatanya Sudah Mati.
- Bab 20 Hanya Sebuah Cinta Yang Mendalam
- Bab 21 Angel, Tanpa Diduga Kamu Sangat Perhintungan
- Bab 22 Dia Berdiri Di Hadapannya
- Bab 23 Saya Tidak Berhutang Apapun, Kamu Masih Berhutang Kepadaku, Dan Saya Sudah Tidak Mau Lagi
- BAB 24 Eric Kamu Terlalu Licik
- Bab 25 Saya Hanya Mau Kalian Mendapatkan Yang Lebih Baik Lagi
- Bab 26 Saya Yang Sekarang, Tidak Bisa Kamu Permainkan Lagi
- Bab 27 Selain Kuat, Kejam, Kamu Masih Bisa Melakukan Apa?
- Bab 28 Mari Kita Menikah!
- Bab 29 Jangan Biarkan Diri Sendiri Menyesal Lagi
- Bab 30 Dia Anak Siapa?
- BAB 31 Kamu Begitu Membenciku
- Bab 32 Berani Pergi, Kau Pasti Menyesal
- BAB 33 Apakah kamu benar-benar ayahku?
- BAB 34 Tidak Dapat Mendekat
- BAB 35 ANGEL Tidak Mati??
- BAB 36 Kamu Menghancurkan Segalanya
- BAB 37 Kutunggu Kematianmu ANGEL!
- BAB 38 Ajal Sudah Dekat Tapi Masih Mau Membohongiku
- BAB 39 Bersama-sama Kembali Ke Akhir
- BAB 40 TAMAT!