Cinta Dan Rahasia - Bab 25 Saya Hanya Mau Kalian Mendapatkan Yang Lebih Baik Lagi

Waktu sedang makan, Perawat itu masuk ke dalam, memberi tahu Angel untuk pindah ke kamar VIP.

“Ganti kamar?” Dia melihat perawat muda itu dengan tampak muka yang terkejut.

“Ya, yang akan anda tempati kami jamin adalah kamar terbaik di rumah sakit ini, kami memiliki layanan yang terbaik,dan ada lagi…”

“Tunggu sebentar……” Dia tidak menunggu sampai perawat itu selesai bicara,dengan terburu-buru mengatakan:“Mohon maaf, apa kamu tidak salah, kami dalam waktu tiga hari lagi akan meninggalkan rumah sakit dan kami tidak meminta untuk mengganti kamar VIP.”

“Tidak salah kok!”Perawat itu tersenyum dan melirik kartu rekam medis di tangannya:“Nona Angel jangan khawatir, ini adalah layanan khusus dari pemilik rumah sakit. Kamar VIP kami juga memiliki fasilitas hiburan, anak-anak pasti suka, dan lagi memiliki keungulan lebih baik untuk pemulihan mood pasien. ”

Angel hanya terpikir satu kemungkinan, dia bertanya kepada perawat:“Apakah ada hubungan antara rumah sakit ini dengan Perusahaan Eric?”

“Tentu saja ada,Nona Angel tidak tahu kah? Rumah sakit kami adalah rumah sakit ke delapan yang di investasikan oleh perusahaan Eric. Walaupun belum lama berdiri, tetapi kami memiliki dokter yang ahli dan terkenal, dan tingkat medisnya pun sudah melampaui banyak rumah sakit umum.”

Angel berteriak terkejut lalu segera berdiri berjalan keluar pintu, dengan nafas yang tidak teratur mengeluarkan ponsel dari sakunya, “tet tet tet” menekan beberapa nomor.

Teleponnya dengan cepat diterima, suara Eric keluar dari telepon ini.

“Halo,ini siapa ya?”

Angel seketika mencaci-maki dia:“Eric kamu Gila ya, apa maksudmu? Kita sudah lama putus hubungan, sebenarnya apa maumu? Apa kamu masih belum cukup mempermainkanku? Saya beri tahu, saya yang sekarang bukanlah Angel yang dulu, yang bisa bersabar dan membiarkan apapun yang kamu lakukan, kamu lebih baik berhenti melakukan ini, karena kamu tidak akan berhasil!”

Setelah selesai mencaci-maki pria itu, perasaan hatinya menjadi lebih baikan.

Dia sama sekali tidak mengeluarkan suara, menunggunya selesai bicara dia baru bicara: “Gel gel,saya hanya ingin kalian mendapatkan yang lebih baik.”

Angel tidak menduga kalau jawabannya seperti itu, dia termenung sebentar, tiba-tiba dia merasa Eric semakin menakutkan, apakah dia semakin yakin? Tentang Charles.

Waktu dia termenung sebentar, dari telepon suara pria itu lagi-lagi terdengar, sepertinya sedikit terkejut: “Gelgel, saya tidak menyangka kamu masih menyimpan nomor telepon saya, selama lima tahun ini saya tidak pernah menganti nomor telepon saya.”

“……” Angel seperti tersangkut diam membisu, dan setelah waktu yang lama. Dengan cepat dia menutup teleponnya.

Dia termenung melihat layar ponsel yang telah di matikan, bahkan dia sendiri tidak percaya lima tahun telah berlalu. Serangkaian nomor itu, sungguh tidak dapat dipercaya dengan tanpa ragu-ragu dia meneleponnya.

Angel tidak menganti kamarnya. Dia pergi ke kantor dokter bertanya, bolehkah keluar dari rumah sakit lebih awal. Dokter mengatakan kepadanya meskipun Charles tampak sudah baikan, tetapi berberapa saat ini banyak orang tertular demam flu. Anakmu masih kecil alangkah baiknnya tinggal di rumah sakit berberapa hari lagi untuk di periksa lebih lanjut.

Demi kesehatan anaknya dia harus mengikuti saran dokter. Baik hanya tiga hari, setelah tiga hari saya akan membawanya pergi keluar negeri dan kembali ke dalam kehidupan saya yang tenang dan damai.

Di sore hari, Angel kembali ke kediaman sementaranya untuk mengambil pakaian. Rumah ini berada di sebelah timur kota ini. Rumah ini adalah milik temannya Gilang, dikarenakan temannya pergi ke Amerika jadi meminjamkannya untuk sementara waktu.

Setelah saya dan Eric bertengkar berberapa kali. Saya selalu merasa gelisah, melewati satu hari seperti melewati satu tahun. Kota ini seperti berpindah semakin ke utara, belum lewat jam tujuh malam, tetapi pemandangannya sudah berubah menjadi remang-remang gelap.

Angel mengambil kunci membuka pintu, dan di dalam ruangan ini lebih gelam lagi. Dia berbalik lalu menekan saklar lampu yang berada di dinding.

Tangannya belum menyentuh saklar lampu, tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Dia berteriak ketakutan, “Aaa” suara teriakan.

Dada yang keras dan panas itu seperti mau membakar tubuhnya. Kepalanya hanya sampai sedikit di atas bahu pria itu, di ikuti oleh bau bir yang kuat, dan disertai dengan aroma tubuh yang hanya dimiliki pria itu. Pria itu adalah Eric.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu