Cinta Dan Rahasia - BAB 31 Kamu Begitu Membenciku
"Ibu, apakah yang paman katakan itu benar? Apakah dia benar-benar ayahku?" Anak laki-laki itu bersuara dengan jelas, mendengarnya Angel semakin panik.
Gilang tak bisa menahan dirinya untuk tidak maju memukul wajah Eric, Gilang meraung keras: "Apa maksudmu? Kamu bukanlah seorang pria!"
Eric linglung sejenak, lalu dengan cepat memukul Gilang balik. Keduanya saling pukul memukul.
pukulan kedua orang tersebut akhirnya membuat Charles takut. Charles berteriak sambil menangis keras. Angel hanya bisa memeluk Charles erat-erat, bingung apa yang harus dilakukan.
Malam yang penuh kekacauan.
Angel memutuskan diam-diam membawa Charles pergi. Situasi seperti ini benar-benar tidak bagus dan ia harus mengganti tempat tinggalnya. Dunia ini sangat besar, dia percaya pasti ada suatu tempat yang bisa dia tinggali. Angel tidak akan membiarkan Charles jatuh ke dalam genggaman Eric.
Masalah yang terjadi malam kemarin membuatnya sangat sedih. Sampai datangnya hari yang baru, Angel masih saja menyesal, menyesal membawa Charles kembali dan tinggal begitu lama. Kalau saja saat itu setelah melihat gurunya dan istri sang guru mereka langsung pulang, mereka tidak akan bertemu Eric, pasti tidak akan ada masalah seperti ini lagi nantinya.
Masalahnya sudah sampai sini, sudah tak ada jalan lain.
Koper mereka tidak banyak, tidak sampai 1 jam semua barang sudah selesai dimasukkan ke dalam koper. Hari masih gelap, lampu jalan masih menyala. Di jalan hanya ada beberapa taksi yang berlalu lalang.
Gilang semalaman tidak tidur. Dari dini hari sudah datang membantu menaruh koper ke luar.
Melihat bayangan Gilang yang sibuk membantu, hati Angel dipenuhi rasa penyesalan. Di wajah Gilang masih terlihat jelas memar karena pukulan Eric semalam.
Udara yang sejuk dan segar hari itu diliputi kesedihan, penderitaan dan tak keberdayaan.
Charles mengikuti di belakang, anaknya itu hanya tersenyum dengan bibirnya yang tertutup rapat. Tak ada sepatah katapun juga tidak ada pertanyaan apapun yang keluar dari bibir Charles. Hal ini membuat Angel sangat menyesal, dia tak tahu harus bagaimana menjelaskan semuanya ke Charles, sekarang juga bukanlah waktu yang tepat untuk menjelaskan segalanya. Terkadang anak ini sangat nakal dan terkadang sangat penurut sampai membuat orang begitu sayang padanya.
Masalahnya sangat mendesak, mereka harus secepat mungkin pergi, sejauh mungkin pergi, dan secepat mungkin kembali ke kehidupan mereka yang tenang seperti dulu.
Di jalanan yang sepi, di kota yang belum terbangun, dan jalanan yang tidak ada hambatan mobil mereka melaju dengan cepat.
Angel mengehembuskan napas lega begitu dari kejauhan pintu masuk ke bandara terlihat.
Segalanya yang terjadi di sini, semuanya akan dianggap sebagai peristiwa yang tak penting. Mulai dari sekarang dia tidak akan kembali ke sini lagi.
Mobil berhenti dengan mulus, Angel langsung tak sabaran turun dari mobil. Gilang menarik koper, Angel memegang tangan Charles yang berada di belakangnya sambil buru-buru berjalan. Di dalam hatinya ada perasaan yang membelitnya dan mati, seperti rasa pahit. Seolah-olah tahun-tahun sebelumnya, dia melarikan diri ke sini. Seperti hari ini, dia lagi-lagi membuat kesalahan yang sama, hanya berbeda peristiwa tetapi dirinya berada di posisi yang sama.
Suara siaran di bandara dengan cepat mengingatkan para penumpang untuk masuk ke dalam pesawat. Angel memperhatikan bahwa Charles sering menolehkan kepalanya, tapi anak itu hanya diam.
Hati Angel seperti dirintangi oleh sesuatu. Charles masih anak-anak, pasti ada banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan pada dirinya, ada banyak rasa curiga yang menunggu untuk dijawab.
Angel berjongkok di depan Charles, dengan serius berkata pada anaknya: "Aku tahu kau sedang memikirkan apa. Tunggu sampai kita kembali, ibu akan pelan-pelan memberitahukanmu tentang segalanya, oke?"
Anak laki-laki itu mengangguk menurut, tidak merasa bimbang lagi.
Ketiganya bersamaan masuk ke dalam pintu pemeriksaan.
Bayangan seseorang tiba-tiba muncul di hadapan mereka, di saat bersamaan orang itu menghalangi ketiganya untuk masuk. Langkah Angel terhenti, jantungnya bergencang sangat cepat, yang ada di depannya ternyata adalah Eric.
Seluruh tubuh pria itu dibalut pakaian hitam, dari tubuhnya keluar aura dingin, dari wajah dinginnya tidak muncul sedikitpun ekspresi.
Angel melihat Eric, Eric juga melihatnya.
Siaran di bandara untuk kedua kalinya kembali mengingatkan. Angel tahu, dia harus memutuskan dengan cepat. Dia maju selangkah, ketika ingin bicara, ucapannya sudah terlebih dahulu dipotong oleh Eric.
"Apakah kamu begitu membenciku?" Tanyanya.
Novel Terkait
Unperfect Wedding
Agnes YuHusband Deeply Love
NaomiMi Amor
TakashiAsisten Bos Cantik
Boris DreyLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Dan Rahasia×
- Bab 1 Pernikahan Seseorang
- BAB 2 Mau Uang? Gunakan Nyawamu Sebagai Alat Tukar
- Bab 3 Di Dunia Ini Tidak Ada Orang Yang Mencintaiku Lagi
- BAB 4 Bukankah Kamu Hanya Ingin Saya Melakukan Itu?
- Bab 5 Diawali Dengan Cinta, Diakhiri Dengan Kebencian
- BAB 6 Maksud Tersembunyi Rose
- BAB 7 Gantikan Anak Untukku!
- BAB 8 Jangan Sentuh Aku, MENJIJIKKAN!
- BAB 9 Kematianya Adalah Kebebasanmu!
- BAB 10 Kamu, Bagaimana Bisa Kamu Berani Mati
- BAB 11 Dia Sendiri yang Membakar Rumah
- BAB 12 Dia Telah Pergi, Bahkan Pergi Tanpa Meninggalkan Jasad
- Bab 13 Ternyata Sangat Mencintainya
- BAB 14 Di Neraka Pun Aku Bisa Membencimu
- Bab 15 Kebenaran Itu Sangat Kejam
- Bab 16 Aku Merasa Sakit Ketika Aku Melihat Kamu.
- Bab 17 Dia Tidak Layak Menjadi Suaminya
- Bab 18 Hidup Seperti Kutu
- BAB 19 Ada Beberapa Orang Yang Hidup, Tetapi Nyatanya Sudah Mati.
- Bab 20 Hanya Sebuah Cinta Yang Mendalam
- Bab 21 Angel, Tanpa Diduga Kamu Sangat Perhintungan
- Bab 22 Dia Berdiri Di Hadapannya
- Bab 23 Saya Tidak Berhutang Apapun, Kamu Masih Berhutang Kepadaku, Dan Saya Sudah Tidak Mau Lagi
- BAB 24 Eric Kamu Terlalu Licik
- Bab 25 Saya Hanya Mau Kalian Mendapatkan Yang Lebih Baik Lagi
- Bab 26 Saya Yang Sekarang, Tidak Bisa Kamu Permainkan Lagi
- Bab 27 Selain Kuat, Kejam, Kamu Masih Bisa Melakukan Apa?
- Bab 28 Mari Kita Menikah!
- Bab 29 Jangan Biarkan Diri Sendiri Menyesal Lagi
- Bab 30 Dia Anak Siapa?
- BAB 31 Kamu Begitu Membenciku
- Bab 32 Berani Pergi, Kau Pasti Menyesal
- BAB 33 Apakah kamu benar-benar ayahku?
- BAB 34 Tidak Dapat Mendekat
- BAB 35 ANGEL Tidak Mati??
- BAB 36 Kamu Menghancurkan Segalanya
- BAB 37 Kutunggu Kematianmu ANGEL!
- BAB 38 Ajal Sudah Dekat Tapi Masih Mau Membohongiku
- BAB 39 Bersama-sama Kembali Ke Akhir
- BAB 40 TAMAT!