Cinta Dan Rahasia - Bab 23 Saya Tidak Berhutang Apapun, Kamu Masih Berhutang Kepadaku, Dan Saya Sudah Tidak Mau Lagi
Di malam yang dingin itu.
Angel di kamarnya gelisah balik ke kanan balik ke kiri tidak bisa tidur, dinginnya angin dari jendela yang setengah terbuka menembus ke dalam ruangan, setiap menutupkan matanya selalu terbayang muka Eric.
Terus bertahan begitu sampai langit mulai cerah dan akhinya masuk dia tertidur juga.
Waktu menunjukan sebentar lagi jam 9 pagi, di dalam rumah masih sangat sunyi,dia penasaran. Biasanya waktu segini, Charles seharusnya tidak bisa diam lari kesana kemari.
Sampai ke kamarnya melihat dia masih tertidur, dia tersenyum dan kembali ke dapur untuk menyelesaikan sarapan, setelah selesai membuat sarapan dia kembali ke kamar untuk membangunkannya, anak ini setelah pulang bermain,pasti dia kelelahan.
Setelah sampai di sebelah tempat tidur, yang membuat saya terkejut melihat wajah Charles yang merah dan memejamkan matanya, saya memeriksa denyut di tangannya ternyata benar dia demam.
Dengan terburu-buru membawa Charles pergi ke rumah sakit, Dokter bilang anakmu hanya menderita penyakit ringan, dia hanya butuh tinggal di rumah sakit selama satu minggu. Mendengar hal itu Angel baru bisa tenang.
Setelah Charles meminum obat penurun demam tubuhnya masih sangat lemah, lemas terbentang di tempat tidur, tidak ada nafsu makan, selalu ribut tidak mau makan, Angel hanya bisa mengakali dengan cara membuat bermacam-macam masakan yang lezat.
Pada siang hari, mengambil rantang yang berisi sayuran hijau dan sup daging masuk ke pintu koridor gedung rawat. Waktu baru mau masuk ke pintu koridor, seseorang tiba-tiba muncul di depan saya, dan saya hampir menabraknya.
Saat mengangkat kepala membuat saya terdiam sebentar.
Eric! Dia kenapa bisa disini?
Angel dengan cepat melihat ke bawah, berpura-pura tidak melihatnya, saat mau memutar arah pergi.
Sebuah sosok seorang laki-laki yang besar dan gagah seperti dinding baja, pria itu melangkah kesamping diam tidak bergerak menutupi sebagian besar koridor yang sempit itu.
“Angel,kamu benar-benar hebat, sungguh tidak di duga kamu merencanakan sebuah kebohongan besar, beraninya kamu membohongiku?”
Suaranya yang dingin menunjukan tingkat kesabaran dan perasaan yang sudah menjadi hambar, tindakan yang memaksakan kehendak membuat hati Angel merasa tidak tenang. Setelah menenangkan dirinya sendiri, dia mengangkat kepalanya berusaha berbicara dengan nada yang tenang: “Bapak Eric, kita berdua sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi, mari kita lepaskan saja ikatan satu sama lain.”
Matahari siang bersinar dari jendela kecil koridor, menyinari wajah dia yang penuh arti dan gagah.
Eric menatapnya tanpa bersalah, dan mulut tipisnya mulai terbuka:“Melepaskanmu?Kamu rasa itu mungkinkah?”
Detik berikutnya, dia tiba-tiba mendekat, memegang belakang kepala Angel, lalu mencium bibirnya.
Selama bertahun-tahun bersabar, keengganan dan penyesalan tampaknya akan meledak saat ini. Dengan kekuatan dia yang besar seperti mau mencabik-cabiknya lalu menelannya bulat-bulat.
Perasaan yang menyakitkan itu membuat Angel tersadar,dia dengan kuat mendorongnya pergi, lalu tanpa ragu-ragu menamparnya. Tindakannya memberi isyarat kalau sekarang dia tidak mudah di tindas lagi,matanya menatap laki-laki itu dengan dingin berkata:“Bapak Eric,apa yang kamu lakukan?”
Dia melanjutkan:“Ya,saya telah berbohong kepada anda, saya yang telah membakar rumah itu, lalu mau bagaimana, kamu masih berhutang nyawa kepadaku, dan saya tidak berhutang apapun kepada anda. Biarkan saya pergi, anggap saja kita saling tidak mengenal.”
Eric terdiam sebentar,dia melihat dengan teliti wajah wanita itu terdapat sikap acuh tak acuh. Setelah reuni hari itu, dia memikirkannya puluhan kali, dia berpikir pasti wanita itu membencinya sampai masuk kedalam tulang, dia telah menindas dan menyakiti perasaan wanita itu, seperti luka yang ada di tubuh tidak akan mungkin sembuh tanpa bekas, wanita itu pasti begitu membenci dia?
Dia tidak menyangka wanita itu melihatnya lagi bersikap masa bodoh, ini lebih dari benci, lebih dari dendam apapun, ini membuat dia semakin menderita , tidak nyaman, seperti tumpukan jarum, yang menusuk ke dalam hatinya,berdiripun menjadi tidak tenang, membuat hatinya tertekan.
“Gel!” panggilannya yang terdengar hangat memecah suasana yang menegangkan itu.
Gilang berjalan dari koridor dengan kakinya yang panjang hanya dengan berapa langkah sudah sampai kemari.
Angel seperti memegang seikat jerami, matanya bersinar, menunggunya datang mendekat, menjulurkan tangan dan meraih lengannya dan tersenyum kepadanya:“Kenapa baru datang? Charles dari pagi sudah ribut ingin bertemu denganmu, sudah menunggumu lama sekali.”
“disana ada sedikit masalah jadi sedikit terlambat, sekarang ayo kita pergi.” dengan senyum lembutnya, menarik tangannya dari Angel lalu dengan lembut menggosok kepalanya, lalu mengkalungkan tangannya di atas pundak wanita itu.
Dia melihat Eric di depannya dengan tanpa ekspresi, hanya mengatakan satu kalimat: “Pak,permisi kami mau lewat.”
Eric menatap Gilang dan akhirnya dia mengingat, bahwa dia pernah melihat orang ini, lima tahun lalu di tempat kebakaran, dia adalah seorang dokter forensik di tempat kejadian.
Dia akhirnya mengerti bahwa Angel dan dia sudah lama saling mengenal, kebakaran itu direncanakan oleh mereka berdua. Rencana itu mustahil dapat di buat, Jika hanya mengandalkan Angel seorang.
Pada saat ini,Gilang sudah membawa Angel,yang berada di sampingnya menuju ke lantai atas.
Wajah Eric pun berubah biru kehitaman, emosi yang tidak tahu dari mana asalnya melonjak di dalam hatinya,Dia berteriak di belakang mereka:“Angel,kamu membohonggiku dengan cara membuat kematian palsu, hanya untuk bersamanya?”
Tubuh Angel berhenti bergerak sebentar, tidak mau menolehkan kepalanya, juga tidak mau menjawab pertanyaan apapun, dan naik ke atas bersama Gilang.
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityPria Misteriusku
LylyBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesGet Back To You
LexyTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAdore You
ElinaTen Years
VivianCinta Dan Rahasia×
- Bab 1 Pernikahan Seseorang
- BAB 2 Mau Uang? Gunakan Nyawamu Sebagai Alat Tukar
- Bab 3 Di Dunia Ini Tidak Ada Orang Yang Mencintaiku Lagi
- BAB 4 Bukankah Kamu Hanya Ingin Saya Melakukan Itu?
- Bab 5 Diawali Dengan Cinta, Diakhiri Dengan Kebencian
- BAB 6 Maksud Tersembunyi Rose
- BAB 7 Gantikan Anak Untukku!
- BAB 8 Jangan Sentuh Aku, MENJIJIKKAN!
- BAB 9 Kematianya Adalah Kebebasanmu!
- BAB 10 Kamu, Bagaimana Bisa Kamu Berani Mati
- BAB 11 Dia Sendiri yang Membakar Rumah
- BAB 12 Dia Telah Pergi, Bahkan Pergi Tanpa Meninggalkan Jasad
- Bab 13 Ternyata Sangat Mencintainya
- BAB 14 Di Neraka Pun Aku Bisa Membencimu
- Bab 15 Kebenaran Itu Sangat Kejam
- Bab 16 Aku Merasa Sakit Ketika Aku Melihat Kamu.
- Bab 17 Dia Tidak Layak Menjadi Suaminya
- Bab 18 Hidup Seperti Kutu
- BAB 19 Ada Beberapa Orang Yang Hidup, Tetapi Nyatanya Sudah Mati.
- Bab 20 Hanya Sebuah Cinta Yang Mendalam
- Bab 21 Angel, Tanpa Diduga Kamu Sangat Perhintungan
- Bab 22 Dia Berdiri Di Hadapannya
- Bab 23 Saya Tidak Berhutang Apapun, Kamu Masih Berhutang Kepadaku, Dan Saya Sudah Tidak Mau Lagi
- BAB 24 Eric Kamu Terlalu Licik
- Bab 25 Saya Hanya Mau Kalian Mendapatkan Yang Lebih Baik Lagi
- Bab 26 Saya Yang Sekarang, Tidak Bisa Kamu Permainkan Lagi
- Bab 27 Selain Kuat, Kejam, Kamu Masih Bisa Melakukan Apa?
- Bab 28 Mari Kita Menikah!
- Bab 29 Jangan Biarkan Diri Sendiri Menyesal Lagi
- Bab 30 Dia Anak Siapa?
- BAB 31 Kamu Begitu Membenciku
- Bab 32 Berani Pergi, Kau Pasti Menyesal
- BAB 33 Apakah kamu benar-benar ayahku?
- BAB 34 Tidak Dapat Mendekat
- BAB 35 ANGEL Tidak Mati??
- BAB 36 Kamu Menghancurkan Segalanya
- BAB 37 Kutunggu Kematianmu ANGEL!
- BAB 38 Ajal Sudah Dekat Tapi Masih Mau Membohongiku
- BAB 39 Bersama-sama Kembali Ke Akhir
- BAB 40 TAMAT!