Cinta Dan Rahasia - Bab 21 Angel, Tanpa Diduga Kamu Sangat Perhintungan

Setelah satu bulan.

Grup Keluarga Eric, kantor CEO, Eric selesai melihat dua paket dokumen, mengulurkan tangan menggosok-gosok pelipis, Ruli berjalan masuk.

“Direktur Eric, Yeshua disana sudah janji jam 3, anda lihat ... ...”

Ruli melihat penampilan dia sedikit lelah, langsung mengganti pembicaraan: “Sebenarnya di sana juga hanya sebuah formalitas, bisa ditunda, kalau tidak kamu pulang istirahat lah.”

Eric sudah beberapa hari berturut-turut tidak berhenti bekerja, bahkan jika fisiknya bagus, juga tidak bisa menahan untuk menyia-nyiakan begini, Ruli berpikir.

“Tidak perlu, jalan!”

Laki-laki itu mengangkat tangan melihat jam sebentar, berdiri dari atas rak samping mengambil luaran jas, sangat cepat memakai, berbicara dengan dia.

“Sungguh tidak apa-apa, saya menyuruh Wakil Presiden Johan pergi juga oke, mereka di sana juga tidak akan berbicara apa-apa.” Ruli masih ingin berusaha sebentar.

Eric sudah berjalan sampai sampingnya, menepuk-nepuk bahunya: “Jalan, saya pergi lebih baik, empat tahun berikutnya masih mau membicarakan kerja sama dengan mereka.”

Selesai berbicara langsung berjalan keluar.

Ruli membuka mulut, apapun juga tidak enak bicaranya, terpaksa menutup mulut, buru-buru mengikuti di belakang.

Untungnya pertokoan Yeshua juga di pusat kota, jaraknya tidak jauh, tunggu kegiatan selesai memaksa dia pulang lagi.

Pertokoan yang mendekati akhir pekan, luar biasa ramai, ditambah lagi ini adalah peringatan 10 tahun pembukaan pertokoan paling besar di kota ini, seluruh media dikirim, seluruh plaza Yeshua ditutupi dengan karpet merah, bunga segar dan balon menciptakan suasana yang penuh warna dan cerah.

Acara perayaan diatur di aula bagian dalam, waktunya tidak panjang, selanjutnya adalah direktur dari berbagai negara yang mendekatkan hubungan untuk berbisnis, Eric langsung berjalan keluar, baru berjalan sampai di mall, terhantam sesuatu dengan ringan di belakangnya.

Dia memutar kepalanya, dengan siap ia menggenggam balon

Seorang anak yang lembut hati berlari kemari, menatapnya, berkata dengan suara yang jelas: “Paman, ini adalah balon saya.”

Eric melihat wajah anak itu, entah kenapa, mendadak ia terkejut.

Wajahnya tetap mendingin, lalu memberikan balon ke anak itu, apapun tak dikatakannya, memutar badan lalu pergi.

Anak itu berkata dari belakang badannya: “Terima kasih paman!” jantungnya masih berdetak sulit untuk dijelaskan

“Charles, kenapa kamu bisa disini, bukannya sudah dibilang jangan lari sembarangan!” seorang wanita menjerit secara tiba-tiba dari belakang.

Pria yang telah berjalan beberapa langkah itu membeku, detak jantungnya seketika hening.

Setelah beberapa detik, dia baru pelan-pelan memutar, mendadak membuka matanya dengan besar.

Angel membantu Charles untuk merapikan bajunya yang kusut, berdiri tegak, mencengkram putranya siap untuk berjalan, hanya menatap sekilas di depannya, mendadak seperti tersambar petir, tertegun disana.

Orang yang berdiri tak jauh beberapa meter di depan, adalah Eric.

Beberapa tahun berlalu, dia sudah sedikit kurus, masih tetap dia yang dulu, sepertinya tidak berubah, juga seperti sudah berubah.

Darah pada seluruh tubuh seperti memadat, dalam kepala seperti kosong untuk sesaat, sangat cepat dia bereaksi, segera memalingkan pandangannya, dia tidak tahu, apakah pandangannya tadi telah jatuh pada mata pria itu.

Seperti tak terjadi apa-apa, sangat cepat dia mencengkram anak itu dan berbalik badan.

Langkah kakinya sangat lemah, hampir tak seimbang, bahkan bisa merasa diri sendiri sedang gemetaran.

“Angel!” Suara Eric sangat keras, dengan amarah, dengan keraguan dan juga hal lainnya, terdengar sangat jelas.

Jantung Angel berdetak kencang, menambah kecepatan langkahan kakinya.

Tak disangka Charles yang berada dalam cengkraman malah melepaskan diri, dia berhenti, membalikkan tubuhnya.

“Paman, anda mengenali ibu saya?”

Angel merasa yang didepannya menggelap, sangat cepat menarik putranya, “bukan, paman salah mengenali orang, Charles, kita sudah seharusnya pulang!”

Sambil berkata ia sudah menggendong Charles, juga tak berani untuk melihat orang yang berada di hadapannya, tergesa-gesa untuk melangkah, harus segera pergi, makin cepat makin baik.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu