Now Until Eternity - Bab 8 Lepaskan Putriku
Wajah dia penuh dengan tangisan, dan Hatinya sakit seperti terbelah menjadi dua.
Minyak sup mengalir melintasi tanah, bercampur dengan makanan yang terbalik, sangat sangat kotor.
Angel Liang mengambilnya satu demi satu, mulutnya diisi penuh dengan makanan, sulit untuk menelan.
“Uek”
Reaksi kehamilan yang kuat , membuat Angel Liang tidak bisa mengendalikan dirinya untuk muntah.
Dia menutup mulutnya, di dalam mulutnya sup atau air mata tidak bisa dia bedakan lagi, dia terpaksa untuk menelannya.
Dia tidak mungkin memuntahkannya, kalau tidak ibu nya akan kelaparan sampai hari menjelang pagi.
Angel Liang bersujud di residu tanah itu, meneteskan sup minyak itu, didalam posisi yang sulit dan sangat menjijikan.
Steve Wu menatap dengan ketidakpedulian, tidak ada belas kasihan, bahkan ada sedikit rasa kesenangan dan ingin balas dendam didalam matanya.
Dia tidak bisa mempunyai lagi rasa simpati kepada wanita ini.
Sedikit pun tidak boleh tersisa, kalau tidak ibu juga akan mendapatkan jatah makanan yang sama dengan ini.
Dia mengeluarkan kata-kata itu dengan dingin , lalu berbalik badan dan keluar dari kamar.
…………….
“Nona Liang, makananmu”
Perawat baru itu belum selesai berkata, hanya terlihat Angel Liang yang mengambil piring , dan memakannya.
Angel Liang menggunakan tenaga untuk melahap semua makanannya.
“Jika dia makan, maka ibunya juga tidak akan kelaparan.”
Dalam sepuluh menit, makanan didalam piring termakan habis.
Angel Liang meminum sup minyak yang terakhir, menatap langit langit seperti kamera yang di zoom, mata melihat kedepan.
Ini adalah kamera yang sengaja dipasang oleh Steve Wu, untuk mengontrol gerak geriknya selama 24 jam.
Dan kalau dia patuh maka akan diberi “penghargaan”, dia membiarkannya bertemu ibunya satu kali.
Perawat mengangguk dengan kepanikan, keluar dari kamar rawat.
Angel Liang duduk diatas kasur dengan diam, mendengar Steve Wu yang akan mempersiapkan pernikahan, dan minggu depan akan menikah.
Pintu kamar didorong, dan ada bayangan orang berjalan masuk.
Angel Liang melihat keatas , tatapan matanya tiba-tiba dingin.
“Kakak , apakah kamu sudah terbiasa tinggal disini?, “Tessa Jiang berkata dengan muka yang penuh senyum: “Aku datang kesini ingin memberitahu kamu bahwa aku dan Steve Wu akan mengadakan pernikahan dihari Jumat. Tetapi tampaknya kamu tidak bisa menghadirinya.
Ia berkata sambil mengangkat tangannya dan memamerkan cahaya cincin berlian yangh cukup berkilau hingga menyakiti mata Angel Liang
“Benar, cincin berlian ini dulunya adalah milik kakak.”
Muka Angel Liang tidak berekspresi , tetapi hatinya sangat sedih, bagaikan telah tertusuk oleh ribuan jarum kecil.
Dua tahun lalu, Steve Wu memberikan cincin berlian ini kepada dia sebagai cincin lamaran, tetapi satu hari sebelum pernikahan, dia meletakkan cincin diatas meja, dan mengembalikkan kepadanya.
Dia tahu bahwa Tessa Jiang sengaja ingin membuat dirinya marah, Angel Liang berkata dengan dingin: “Aku telah membuang cincin ini ke dalam tong sampah, dan berencana untuk tidak akan mengambilnya lagi, sampah yang telah aku buang, jika kamu ingin memungutnya silahkan pungutlah.”
Jika sebelumnya, Tessa Jiang tidak tahan dengan perlakuan seperti ini, tetapi sekarang dia tidak marah sama sekali, senyuman diwajahnya semakin mendalam.
“Kakak, Apakah kamu tahu bahwa Steve Wu berada di luar pintu?” Tessa Jiang tersenyum dengan bahagia : “Dia juga mendorong bibi untuk menemui mu.”
Angel Liang terkejut, dalam kurun waktu pendek wajahnya berubah menjadi takut .
Tessa Jiang mendekatinya, dan merendahkan suaranya : “Kamu sama bodohnya dengan ibumu, kamu selamanya tidak bisa menang dariku.”
Diluar, Steve Wu mendorong kursi roda ibu Liang, mendengarnya dengan tanpa ekspresi, matanya sangat dingin bagaikan es.
“Steve Wu, apa yang terjadi dengan kamu dan Angel?” Ibu Liang menjadi panik: ”Ketika Angel mengandung anakmu, bagaimana bisa kamu bertunangan dengan Tessa Jiang, bagaimana bisa kamu mempermalukan dia, kamu adalah cinta pertamanya , kamu tidak akan mungkin…”
“Doronglah kembali ke kamarnya.”
Steve wu mengembalikan kursi roda kepada perawat, mendorong pintu dan masuk kedalam.
Ibu Liang sepertinya sudah mengerti sesuatu, dia menepuk kursi rodanya berteriak dan menjerit: “Aku tidak mau dirawat lagi, aku ingin segera keluar! Steve Wu, aku akan menyerahkan nyawku kepada keluarga Liang, lepaskanlah putriku!”
“Apakah itu sampah?” Steve Wu terus menatap Angel Jiang, tibatiba mencibir, menoleh keperawat dan menyuruh: “Ubahlah pasien di ruang 375 dari VIP ke ruangan biasa, hentikan semua obat-obatan dan makanan.”
Dari celah pintu, terdengar jeritan dan tangisan ibu, yang membuat hati Angel terasa sakit, tidak peduli jika dia lagi hamil, lalu bergegas kehadapan Steve Wu, bersujud dihadapan Steve Wu.
"Steve Wu, aku mohon, ibuku tidak melakukan apa-apa, itu adalah salahku, aku telah bersalah."
"Aku akan melahirkan anakmu, berapa banyak yang kamu inginkan akan aku lahirkan, aku akan menjadi budakmu, aku mohon kepadamu tolong jangan sakiti ibuku! "
Dalam koridor, terdengar tangisan dari ibu Liang yang menangis, dan suara tangisan yang serak, yang membuat orang-orang tidak bisa menahannya.
Wajah Steve Wu acuh tak acuh, dan bahkan matanya tidak bergerak sedikit pun, dengan satu kaki ia menyepak Angel Liang.
"Sampah."
Yang membuat Angel terjatuh dengan keras di tanah, dia berjuang untuk bangun, tetapi dia malah disepak lagi.
Mendengarkan tangisan ibu yang menyedihkan, membuat hati Angel terasa sangat sakit bagaikan telah hancur berkeping-keping, dan menatap wajah Steve Wu yang biasa saja, dia merasa hampir putus asa.
Dia menggertak giginya dan menginjak ambang jendela.
"Steve Wu, jika kamu menghentikan obat ibuku, aku akan membawa anakmu untuk melompat dari sini!”
Novel Terkait
Husband Deeply Love
NaomiPerjalanan Selingkuh
LindaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraLove and Trouble
Mimi XuAsisten Bos Cantik
Boris DreyHarmless Lie
BaigeNow Until Eternity×
- Bab 1 Jual Baik-baik Kepadaku
- Bab 2 Mas Kawin Adik Perempuan
- Bab 3 Berlututlah Padaku
- Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
- Bab 5 Aku Kembalikan Nyawaku Kepadamu
- BAB 6 Keakraban Yang Lembut
- BAB 7 Masih Berharap Agar Aku Menyuapimu
- Bab 8 Lepaskan Putriku
- Bab 9 Ingin Mati Tidaklah Mudah
- Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
- Bab 11 Meninggal Saat 10 Menit Yang Lalu
- Bab 12 Dia Akhirnya Meninggal
- Bab 13 Kita berdua tidak saling berhutang
- Bab 14 Betapa Bodohnya Dia
- Bab 15 Dia Telah Tiada
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Tidak Ada Lagi Perempuan Seperti Dirinya di Dunia Ini
- Bab 18 Seperti Tsunami
- Bab 19 Pesta Perjodohan
- Bab 20 Menginginkan Nyawa Tessa
- Bab 21 Masa Lalu Yang Telah Menjadi Debu
- Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
- Bab 23 Kakak Jangan Bunuh Aku
- Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
- Bab 25 Sampel Darah
- Bab 26 Kegelapan
- Bab 27 Anak Siapakah Dia
- Bab 28 Tessa Jiang Kembali Merencankan Rencana Jahatnya
- Bab 29 Dia Menjadi Orang Ketiga
- Bab 30 Kematian Ibu Jiang
- Bab 31 Membersihkan Makam Angel Liang
- Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya
- Bab 33 Dia Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 34 Situasi Berbahaya
- Bab 35 Karena Sepadan
- Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
- Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
- Bab 38 Dia Telah Mendapat Karmanya
- Bab 39 Kebenaran Dari Batal Nikah
- Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki