Now Until Eternity - Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
"Mengapa aku harus menyelamatkannya? Biarkan saja dia mati".
Angel Liang melihatnya dengan tatapan yang sulit untuk percaya: "Kamu tadi berkata......"
"Aku tidak mengatakan apapun". Di sudut mulutnya, Tessa Jiang menampilkan senyuman yang mengerikan dan berkata: "Kamu sendiri yang rela berlutut, aku sama sekali tidak mengetahui apapun".
Aku telah dipermainkan......
Hati Angel Liang langsung suram, dengan tidak mempedulikan apapun dia langsung memeluk kakinya.
"Aku rela melakukan apapun, asalkan bisa menyelamatkan mamaku!"
"Pergilah!"
Tessa Jiang menendang tangannya, membungkukkan badan, dengan suara kecil berkata di samping telinganya.
Apakah kamu mengetahui kenapa mamamu bisa mengalami kecelakaan? Akulah yang telah menyewa orang untuk menabraknya, darah yang mengalir dari mamamu bahkan telah melumuri sebagian besar zebra cross, tetapi masih saja tidak mati, nyawa wanita murahan sungguh panjang!"
Tessa Jiang tersenyum dengan sangat ceria: "Kedua belah kaki mamamu telah digilas sampai patah, dan pingsan di tempat......"
"Tenyata kamu!"
Mata Angel Liang memerah, lalu mencengkram rambut Tessa Jiang, dan menggigit bibir: "Mengapa kamu melakukan semua ini?"
"Aaa!" Tessa Jiang berteriak kesakitan, air mata mulai menyelimuti bola mata, " Steve Wu, selamatkan aku!"
Angel Liang belum bereaksi apapun, sebuah lengan besar muncul dari samping, dengan kasar mencengkram tangan dia dan melepaskan genggamannya.
"Wanita murahan!"
Diiringi dengan suara yang dingin ini, kepala Angel Liang ikut terhantam ke dinding, sambil merasakan kesakitan yang luar biasa, kepala terasa bagaikan berputar-putar.
Tessa Jiang langsung berlari ke dalam pelukannya Steve Wu, dan menangis sekeras mungkin.
"Jangan takut, aku telah lalai, bahkan tanpa sadar telah membiarkan orang murahan ini masuk ke ruang inapmu". Steve Wu sambil menepuk punggungnya, sambil menenangkannya dengan lembut, tetapi mata yang menatap Angel Liang malah membawa aura kemarahan.
Angel Liang menahan rasa sakit untuk bergerak, sebagian darah yang hangat mengalir dari dahinya dia, yang membuat matanya tidak terlihat jelas, pandangannya menjadi terlihat kabur.
Dia membasuh matanya sekali, masih tetap tidak jelas, lalu pandangan di depan mata memudar.
"Ikuti aku keluar!"
Steve Wu mencengkram lengannya, melewati lorong meninggalkan ruang inap, dengan langkah besar melangkah kedepan.
Pandangan Angel Liang memudar, berjalan sambil tersandung karena ditarik, beberapa kali hampir terjatuh.
'Pangg'
Steve Wu menendang sebuah pintu ruang inap lain, dan melemparkannya ke lantai dengan kasar.
"Steve Wu, mamaku masih menanti untuk mendapatkan sumbangan darah, kumohon tolonglah dia". Angel Liang tidak mempedulikan rasa sakitnya, lalu memeluk kakinya Steve Wu.
Steve Wu tidak berkata apapun, membungkuk dan mencengram rambutnya, menariknya ke atas ranjang operasi,merobek bajunya.
"Apa yang ingin kamu lakukan!" Angel Liang melawan dengan penuh ketakutan, tapi tidak bisa menahan Steve Wu sama sekali, baju di sekujur tubuh di robek menjadi berkeping-keping.
"Kamu yang memintanya sendiri!"
Steve Wu sama sekali tidak berniat bersikap lembut, menggunakan ikat pinggang kulit mengikat semua tangan dan kakinya di ranjang, lalu menekan mesin pemanggill di sisi tempat tidur, berpesan dengan suara yang dingin.
"Daerah pasien sakit jiwadi kamar 1407, ada pasien yang baru datang, jagalah dia baik-baik!"
Angel Liang tidak berlapiskan apapun, diikat dengan bentuk badan yang membentuk kata "Da" (kata dalam bahasa mandarin yang berarti 'besar'), menatap Steve Wu dengan penuh ketakutan.
Dia ingin menganggap dirinya sebagai pasien sakit jiwa, dan mengurungnya disini?
"Sebelum melahirkan anak, kamu harus tinggal disini".
Setelah Steve Wu selesai berkata, dia tidak berpaling melihat Angel Liang sama sekali, berbalik munuju kedepan pintu.
Angel Liang melihat bayangannya yang gelap, dalam hati mulai muncul rasa putus asa, berteriak keras tanpa mempedulikan apapun.
"Steve Wu, akulah yang bersalah!Tidak seharusnya aku menabrak Tessa Jiang! Aku rela membalas nyawa anakmu, aku hanya berharap agar kamu menyelamatkan mamaku!"
'Pang'
Suara tutupan pintu yang keras, seluruh ruangan kembali menjadi sunyi.
Steve Wu tidak membalikkan kepalanya.
"Steve Wu!!"
Angel Liang sekan-akan telah menjadi gila, menggunakan seluruh kekuatan untuk melepaskan diri.
Tapi ruang ini dibangun khusus untuk pasien tidak waras, tidak peduli bagaimanapun dia melawan, tetap saja terikat erat.
Sepanjang hari, Angel Liang menjerit keras dan melawan, suara menjadi sangat serak, kulit tangan yang tekelupas, daging yang teriiris.
Sampai seorang perawat melewati ruang itu, dan menyuntikkan penenang kedalam nadinya.
"Ma......"
Sebelum kehilangan kesadaran, Angel Liang menggunakan seluruh tenaga yang tersisa untuk berteriak, air mata mengalir dari bola matanya ke pipinya.
......
Mungkinkah warna di neraka, tidak memiliki warna hitam ataupun putih seperti ini.
Angel Liang selalu diikat di atas ranjang, ada orang yang mengurus semua keperluan makan, minum, buang air besar ataupun buang air kecil.
Dia tidak tahu sekarang adalah pagi atau malam, terlebih lagi tidak mengetahui telah berlalu berapa lama sekarang.
Dia hanya mengetahui, air mata telah mengalir sampai kering.
Steve Wu sama sekali tidak datang mengunjunginya lagi.
"Nona Angel, tubuh anda sangatlah lemah, makanlah bubur sedikit".
Suster menyuapinya kemulutnya.
Angel Liang berekspresi polos, bagaikan sebuah patung ukiran.
Dia yang sekarang telah menjadi kurus kering, kedua belah tangan dan kaki di tusuk sejumlah jarum, sekujur tubuh membiru.
Suster melihat dia sama sekali tidak bergerak, dengan pasrah membawa keluar bubur yang telah dingin.
Pada saat suster membuka pintu, terdengar suara berbicara yang kecil dari luar.
"Dengar-dengar kamar 1407 adalah tunangannya Direktur Wu, tepat sehari sebelum pernikahan, Direktur Wu tiba-tiba putus dengannya, tidak tahu apa alasan sebenarnya".
"Siapa yang mengetahuinya. Tetapi acara pertunangan antara Direktur Wu dan nona Angel, diselenggarakan dengan sangat mewah".
Mata Angel Liang yang kaku tiba-tiba bergerak sedikit, hati yang kebas mulai merasakan rasa sakit kembali.
Pantesan rumah sakit begitu ribut semalam, ternyata..... dia telah tunangan......
"Dengar-dengar, setelah pasien di kamar no 1407 diputusin dia menjadi gila, makanya dikurung disini".
"Jadi dia belum mengetahuinya, mamanya di atas ranjang operasi mengeluarkan darah yang banyak, 2 bulan yang lalu, orangnya telah tiada".
Bola mata Angel Liang langsung mengecil, hati tiba-tiba merasakan rasa sakit yang begitu mendalam, kesakitan sampai tidak mampu bernapas. Mama telah tiada?
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangIstri ke-7
Sweety GirlAfter Met You
AmardaBaby, You are so cute
Callie WangSomeday Unexpected Love
AlexanderNow Until Eternity×
- Bab 1 Jual Baik-baik Kepadaku
- Bab 2 Mas Kawin Adik Perempuan
- Bab 3 Berlututlah Padaku
- Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
- Bab 5 Aku Kembalikan Nyawaku Kepadamu
- BAB 6 Keakraban Yang Lembut
- BAB 7 Masih Berharap Agar Aku Menyuapimu
- Bab 8 Lepaskan Putriku
- Bab 9 Ingin Mati Tidaklah Mudah
- Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
- Bab 11 Meninggal Saat 10 Menit Yang Lalu
- Bab 12 Dia Akhirnya Meninggal
- Bab 13 Kita berdua tidak saling berhutang
- Bab 14 Betapa Bodohnya Dia
- Bab 15 Dia Telah Tiada
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Tidak Ada Lagi Perempuan Seperti Dirinya di Dunia Ini
- Bab 18 Seperti Tsunami
- Bab 19 Pesta Perjodohan
- Bab 20 Menginginkan Nyawa Tessa
- Bab 21 Masa Lalu Yang Telah Menjadi Debu
- Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
- Bab 23 Kakak Jangan Bunuh Aku
- Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
- Bab 25 Sampel Darah
- Bab 26 Kegelapan
- Bab 27 Anak Siapakah Dia
- Bab 28 Tessa Jiang Kembali Merencankan Rencana Jahatnya
- Bab 29 Dia Menjadi Orang Ketiga
- Bab 30 Kematian Ibu Jiang
- Bab 31 Membersihkan Makam Angel Liang
- Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya
- Bab 33 Dia Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 34 Situasi Berbahaya
- Bab 35 Karena Sepadan
- Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
- Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
- Bab 38 Dia Telah Mendapat Karmanya
- Bab 39 Kebenaran Dari Batal Nikah
- Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki