Now Until Eternity - Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
Michelle Liu telah selesai mengurus surat kerjanya, kemudian sesampainya di depan ruangan kantor Steve Wu, ia menghentikan langkahnya.
Ia memejamkan matanya, menghirup nafasnya.
Dalam detik ini, kenangan yang sudah berlalu itu seperti kerumunan orang yang muncul dari pikirannya.
Dirinya yang terikat dalam ruangan gelap...
Dengan perutnya yang besar memanjat ke atas jendela, ia mempertaruhkan hidupnya untuk mengancam Steve Wu......
Berbaring di atas ranjang operasi, matanya penuh dengan keputusasaan.
Dari lubuk hati Michelle Liu yang gelap, ia mengingat kembali kenangan yang menyakiti hatinya itu, mirip seperti luka yang sudah lama dirobek kembali, darahnya mengalir lancar seperti air.
Sudah tiga tahun, luka yang terbentuk di lubuk hatinya yang paling dalam tidak kunjung sembuh.
Michelle Liu membuka matanya, ia kini bukan lagi 'Angel Liang' itu, pupilnya kembali ke pandangan yang intelektual, ia mengangkat tangannya dan mengetuk pintu.
"Silahkan masuk."
Terdengar suara bernada rendah yang berasal dari dalam kantor, masih terdengar seperti suara yang ia kenal dulu.
Michelle Liu berjalan masuk.
Sinar matahari pagi bersinar masuk melalui jendela, berpancar hingga tubuh Steve Wu, ia mengenakan mantel besar berwarna putih, menundukkan kepalanya sambil menuliskan suatu hal di depan meja kantor, ketampanannya itu seperti sebuah lukisan.
Michelle Liu menatap sejenak, lalu memaksa dirinya untuk memalingkan wajahnya, hingga ia terjatuh di atas lantai.
"Selamat pagi, Dokter Liu, selamat datang di Rumah Sakit Kota A kami." Steve Wu mengangkat kepalanya, ekspersinya terhapus dari wajahnya dan tertuju ke bahunya,"Setelah aku lihat lamaran kerja kamu, aku harap kamu dapat terus meningkatkan ambisi kamu, Rumah Sakit Kota A akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan kamu."
"Terima kasih,"Michelle Liu berkata dengan tinggi hati, pandangannya bersih dalam sejenak.
Sikap dia dalam berkomunikasi, membuat Steve Wu merasa ia terlalu ramah, ia kemudian memberikan beberapa komplimen, membiarkannya segera meninggalkan ruangan kantornya.
Michelle Liu berdiri, ia dengan sopan berterima kasih, kemudian membalikkan badannya dan meninggalkan ruangan.
Saat ia membalikkan badannya, pandangan Steve Wu terus mengikuti bayangannya, hingga ia meninggalkan ruangan.
......
Dalam ruangan yang gelap, Tessa Jiang memeluk erat kakinya di salah satu sudut ruangan, pandangannya penuh dengan ketakutan.
Sejak ia mengalami gangguan jiwa, ia kehilangan kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri, bahkan untuk membuang air kecil dan besar saja, ia tidak bisa menahannya, terkadang bahkan bisa terserak di atas tempat tidurnya.
Perawat benar-benar tidak dapat menahannya lagi, ia melapor kepada Steve Wu, berharap semoga ia dapat melepaskan tali ikat Tessa Jiang.
Steve Wu juga merasa tidak enak untuk membiarkan perawat terus-menerus membersihkan seprai yang dikotori itu, jadi ia juga setuju.
Perawat dengan rasa tidak sabar menjatuhkan piring di depan Tessa jiang, dengan nada yang kasar berkata,"Makan!"
"Ada hantu, ada hantu yang mencariku,"pandangan Tessa Jiang penuh dengan keributan, bergumam menatap ke arah sudut yang gelap.
"Bila kamu tidak melakukan kejahatan, kamu tidak akan takut ada hantu yang mengetuk pintumu di tengah malam! Memang sudah seharusnya!"Suster memarahinya, sama sekali tidak memperdulikannya, ia kemudian membalikkan badannya dan pergi.
Kejahatan yang dilakukan Tessa Jiang pada tahun itu sudah tersebar ke seluruh rumah sakit, dokter dan perawat yang saat itu ia beli juga tersangkut-paut, semuanya langsung dipecat oleh Steve Wu, terlebih lagi lisensi praktik medis mereka juga dicabut, selamanya tidak akan bisa terjun dalam dunia medis lagi.
Dokter dan perawat yang tersisa, semuanya bersikap kejam terhadap dirinya, tidak ada yang memberikannya perlakuan yang baik.
Perawat itu menutup pintu, di depannya berhenti seorang sosok wanita.
"Permisi, aku adalah dokter saraf yang baru datang, Michelle Liu, saya ingin masuk untuk melihat keadaan."
Michelle Liu berdiri di depan ruangan sakit jiwa tersebut, dengan tersenyum berbicara kepada perawat.
"Oh, kamu Dokter Michelle Liu yang baru datang." Perawat dengan terburu-buru berkata,"Dokter Liu, pasien yang di dalam ini memiliki sifat agresif yang cukup keras, kamu harus berhati-hati."
"Tidak apa-apa,"Michelle Liu dengan tersenyum berkata,"Aku adalah dokter, aku bisa membedakan batasannya."
Perawat gagal membujuknya, ia hanya bisa membukakan pintu ruangan pasien sakit jiwa.
Michelle Liu mengangkat kepalanya, pandangannya tertuju pada ruangan yang gelap, ia merasakan emosi yang rumit dalam hatinya.
Ruangan yang sama, tempat tidur yang sama, pada saat itu, ia disiksa di sini selama berbulan-bulan, ditambah lagi diberikan makanan yang tidak layak oleh Tessa Jiang.
Tetapi sekarang, Tessa Jiang yang mengalami gangguan jiwa, namun Steve Wu takut ia meninggal, bahkan masih memberikan pelayanan khusus, ini sudah jauh lebih baik daripada keadaannya saat itu!
"Ada hantu, jangan kesini untuk menangkapku..."Terdengar gumaman Tessa Jiang dari dalam kegelapan.
Pandangan Michelle Liu tertuju pada sosok perempuan kurus yang terdapat di salah satu ujung ruangan.
Ia dengan senyumnya yang dingin berjalan masuk ke ruangan itu, sekaligus mengunci ruangan pasien sakit jiwa itu......
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniLove at First Sight
Laura VanessaPernikahan Kontrak
JennyCinta Yang Terlarang
MinnieThick Wallet
TessaTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAkibat Pernikahan Dini
CintiaNow Until Eternity×
- Bab 1 Jual Baik-baik Kepadaku
- Bab 2 Mas Kawin Adik Perempuan
- Bab 3 Berlututlah Padaku
- Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
- Bab 5 Aku Kembalikan Nyawaku Kepadamu
- BAB 6 Keakraban Yang Lembut
- BAB 7 Masih Berharap Agar Aku Menyuapimu
- Bab 8 Lepaskan Putriku
- Bab 9 Ingin Mati Tidaklah Mudah
- Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
- Bab 11 Meninggal Saat 10 Menit Yang Lalu
- Bab 12 Dia Akhirnya Meninggal
- Bab 13 Kita berdua tidak saling berhutang
- Bab 14 Betapa Bodohnya Dia
- Bab 15 Dia Telah Tiada
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Tidak Ada Lagi Perempuan Seperti Dirinya di Dunia Ini
- Bab 18 Seperti Tsunami
- Bab 19 Pesta Perjodohan
- Bab 20 Menginginkan Nyawa Tessa
- Bab 21 Masa Lalu Yang Telah Menjadi Debu
- Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
- Bab 23 Kakak Jangan Bunuh Aku
- Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
- Bab 25 Sampel Darah
- Bab 26 Kegelapan
- Bab 27 Anak Siapakah Dia
- Bab 28 Tessa Jiang Kembali Merencankan Rencana Jahatnya
- Bab 29 Dia Menjadi Orang Ketiga
- Bab 30 Kematian Ibu Jiang
- Bab 31 Membersihkan Makam Angel Liang
- Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya
- Bab 33 Dia Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 34 Situasi Berbahaya
- Bab 35 Karena Sepadan
- Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
- Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
- Bab 38 Dia Telah Mendapat Karmanya
- Bab 39 Kebenaran Dari Batal Nikah
- Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki