Now Until Eternity - Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
Michelle Liu menatap dia dengan tatapan dingin, menangkat kakinya dan berjalan melewatinya, setelah keluar melewati pintu dia tidak membalikkan kepalanya sama sekali.
Alasan dia tidak mengungkapkan identitas Michelle Liu, karena berdasarkan pengalaman ilmu pengetahuan psikiatri yang dia pelajari, menurut nya Tessa Jiang sepertinya hanya berpura-pura.
Setelah mengalami perubahan dalam hidup, sekarang Angel Jiang sangat berhati-hati, tidak akan mudah percaya terhadap orang lain.
Dia sekarang hanya sendirian, dia bagaikan sedang berjalan diatas kawat, Jikalau melakukan sedikit kesalahan dia akan jatuh ke dalam jurang yang dalam.
Pintu kamar ditutup kembali, Tessa Jiang tidak behenti mengigil, matanya berubah menjadi mengerikan dan kekeruhan.
Kegilaan yang telah berpura-pura sangat baik, ketika saya tiba-tiba melihat ‘Angel Jiang’, saya tidak bisa mengontrol emosi yang keluar.
Ya Benar, Tessa Jiang sudah gila!
Dia takut disiksa oleh Steve Wu, dan terlebih lagi dia takut meninggal.
Tessa Jiang mengigil setengah hari, dia tidak yakin apakah wanita ini adalah Angel Jiang atau bukan, Tetapi dalam hatinya masih mengalami ketakutan.
Dari Kasur dia kegemetaran dan mengeluarkan handphonenya, dan memanggil sebuah nomor.
“Cepat, Cepat tolong aku, dia telah kembali”
…..
Diruangan kantor yang terang, Michelle Liu kembali melakukan piket, mendorong pintu dan berjalan masuk, tetapi dia melihat sosok bayangan yang ramping berdiri didepan mejanya.
Jas hitam tipis dari buatan tangan, dan wajahnya yang tampan dan dingin, itu adalah Steve Wu.
Direktur Wu, kenapa mencari saya?, apakah ada masalah?
Tanya Michelle Liu.
“Saya mendengar bahwa ketika anda pertama kali datang kerumah sakit, anda memohon untuk kerja dimalam hari,
Steve Wu meninggalkan catatan medis ditangannya, Berdasarkan Informasi catatan medis orang yang sakit jiwa itu adalah Tessa Jiang. Dia berbalik dan berkata kepada Michelle Liu :”Apakah kamu masih ada anak laki-laki?”, Malam hari dirumah sakit , tidak takut anak laki-laki mu tidak akan bisa tidur?”
“Pekerjaan itu penting”
Tatapan Michelle Liu, dari wajahnya yang tampan.
Tiga tahun sudah tidak terlihat, dia masih saja telihat luar biasa tampan, mendengar suara rendahnya bisa membuat hati wanita manapun tergugah.
Pada saat ini, sinar matahari menyinari dirinya, dia terlihat sangat lembut
Tetapi, dia memiliki rasa dendam berdarah didadanya, menyembunyikkan kebenciannya, hatinya tidak akan bisa tergerak oleh Steve Wu.
Alisnya Steve Wu sedikit berkerut sampai tidak berbekas, dan tidak tahu mengapa bisa terjadi , Diperkirakan karena oleh sensitivitas pekerjaan dokter yang professional, dia selalu merasa Michelle Liu bermusuhan dengan dirinya sendiri.
“Ya, pekerjaan rumah sakit memang sangat sibuk, harus memperhatikan tubuh."
Steve Wu berkata seperti ini, tiba-tiba menoleh , dan tidak dapat menahan rasa ingin batuk yang terjadi dua kali.
“Dia berkata Maaf, dan segera berbalik, lalu meninggalkan ruangan kantor”
Michelle Liu mengangkat kepalanya , melihat sosok yang ingin bergegas pergi, dia mendengar suara batuk Steve Wu dari koridor.
Dalam kesannya, Steve Wu sedikit bersih, dia tidak merokok, kadang-kadang minum bir, dan pada saat dirinya pergi kekantor Steve wu , dia melihat ruanganya ada asbak di atas meja yang penuh dengan puntung rokok.
Diatas meja kantornya , masih ada satu bingkai foto
Itu adalah foto dirinya sendiri
Michelle Liu tidak merasa tersentuh, hanya merasa ironis yang dalam.
Anaknya sudah meninggal, ibunya sudah meninggal, dan diri sendiri juga akan meninggal, dia membuat seperti ini apakah ada artinya?
…..
Hari semakin malam, Michelle Liu dirumah sakit menulis catatan medis.
Lampu yang terang menyinari wajahnya, matanya dingin seperti sudah membeku.
Ponselnya berdering, yang meneleponnya adalah Jason Cruise.
“Halo?“
Saya akan ke unit gawat garuat, di Jl. Timur telah terjadi kecelakaan mobil yang berat. Malam ini mungkin tidak pulang.
Jason Cruise berkata :”Di Di tidak bisa tidur, pengasuh mengatakan dia sangat mencari kamu.
Michelle Liu diam sejenak, sambil memikirkan itu.
Malam ini aku juga lembur, aku akan menyuruh sopir untuk mengantarkan didi ke rumah sakit.
Apakah boleh?
Tidak apa, aku tidak memiliki begitu banyak pekerjaan malam ini, aku bisa menjaga Di Di dan dia bisa tidur diruang istirahatku.
Jason Cruise hanya mengatakan baik, dan menelepon sopir untuk mengantar anak itu kesana.
Dalam waktu yang singkat, sopir sudah mengantar anak it uke ruangan kerjanya Michelle Liu.
"Mama!"
Di Di jatuh kedalam pelukannya.
Sudah besar tetapi mempunyai keberaniaan yang kecil. Michelle Liu sangat mencintai anaknya, lalu mengelus kepala anaknya. Membiarkan anaknya tidur dikasurnya.
Di Di sangat mendengarkan apa kata mamanya, dalam waktu singkat dia sudah tidur terlelap.
Michelle Liu dalam ruangannya terus melakukan kerjaannya, ketika ditengah malam hari, diluar jendela sedang hujan deras.
Angin bertiup pada saat hujan, bertiup sampai catatan medis dari meja terbang kelantai.
Michelle Liu segera berdiri dan berjongkok , lalu merapikkan dan menumpukkan, ia terbiasa mengambil cangkir teh di meja, dan menekan pada catatan medis.
Tepat ketika dia melakukan hal-hal ini, di pojok koridor, ada sosok bayangan ramping yang tibatiba bergetar, matanya tertuju pada tangannya.
Michelle Liu tidak tahu apa-apa, setelah menggunakan menekan di catatan medis itu, dia dengan cepat menutup jendela dan pergi keruang istirahat.
Dipojok koridor, Steve Wu menahan nafas dan sedikit pun tidak bergerak, hanya memandang apa yang dia lakukan.
Tidak terbiasa menunggakan pemberat kertas , tetapi menggunakan cangkir untuk menekan file, itu adalah kebiasaan Angel Jiang yang tidak pernah berubah, tetapi sudah berapa kali membasahi catatan medis.
Ketika keduanya memiliki hubungan dekat, Steve Wu telah mengingatkannya beberapa kali bahwa dia takut membalikkan Tapi kebiasaan ini, dia belum merubahnya.
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaMenantu Hebat
Alwi GoMore Than Words
HannySomeday Unexpected Love
AlexanderLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindySee You Next Time
Cherry BlossomNow Until Eternity×
- Bab 1 Jual Baik-baik Kepadaku
- Bab 2 Mas Kawin Adik Perempuan
- Bab 3 Berlututlah Padaku
- Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
- Bab 5 Aku Kembalikan Nyawaku Kepadamu
- BAB 6 Keakraban Yang Lembut
- BAB 7 Masih Berharap Agar Aku Menyuapimu
- Bab 8 Lepaskan Putriku
- Bab 9 Ingin Mati Tidaklah Mudah
- Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
- Bab 11 Meninggal Saat 10 Menit Yang Lalu
- Bab 12 Dia Akhirnya Meninggal
- Bab 13 Kita berdua tidak saling berhutang
- Bab 14 Betapa Bodohnya Dia
- Bab 15 Dia Telah Tiada
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Tidak Ada Lagi Perempuan Seperti Dirinya di Dunia Ini
- Bab 18 Seperti Tsunami
- Bab 19 Pesta Perjodohan
- Bab 20 Menginginkan Nyawa Tessa
- Bab 21 Masa Lalu Yang Telah Menjadi Debu
- Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
- Bab 23 Kakak Jangan Bunuh Aku
- Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
- Bab 25 Sampel Darah
- Bab 26 Kegelapan
- Bab 27 Anak Siapakah Dia
- Bab 28 Tessa Jiang Kembali Merencankan Rencana Jahatnya
- Bab 29 Dia Menjadi Orang Ketiga
- Bab 30 Kematian Ibu Jiang
- Bab 31 Membersihkan Makam Angel Liang
- Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya
- Bab 33 Dia Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 34 Situasi Berbahaya
- Bab 35 Karena Sepadan
- Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
- Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
- Bab 38 Dia Telah Mendapat Karmanya
- Bab 39 Kebenaran Dari Batal Nikah
- Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki