Now Until Eternity - Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
Angel Liang tidak bisa berkata apa, badannya bergetar dengan hebat.
Dia ingin mogok makan, tetapi Tessa Jiang mencari Steve Wu, dengan berani dia berkata akan memberikan dia makan, sebenarnya dengan cara ini seperti sedang menghukumnya, sehari sekali.
“Kakak, kamu tahu kenapa aku begitu membencimu?”
“Aku dan kamu juga putri dari keluarga Liang, tetapi memiliki nasib yang berbeda, kenapa kamu harus menjadi Nona besar dikeluarga Jiang, dan aku hanya anak yang tidak sah?”
Sambil berkata, mata Tessa Jiang penuh dengan kabut dan amarah.
“Uhuk-uhuk!”
Mulut Angel Liang telah di robek, tenggorokannya terasa sakit.
Tessa Jiang tertawa dengan dinginnya berkata, “Kamu tidak akan bertahan lama, terserang penyakit kanker tulang, bisa bertahan satu hari saja adalah keberuntungan!”
“Kanker tulang?”
Tubuh Angel Liang terhenti, seluruh matanya mengeras.
“Kamu mengira aku sedang membohongimu?” Tessa Jiang tersenyum jahat, secara tidak sengaja memberitahunya.
Semua ini telah diprediksikan olehnya, dalam waktu singkat ini Steve Wu tidak akan mengetahui semua hal ni.
Untuk selanjutnya… Orang ini akan mati, dengan mulut yang dia miliki, dia akan berpura-pura sedih didepannya, maka dia akan mempercayai dirinya sendiri.
Kertas putih dan kertas hitam, dua kata ‘Ca’ ini tidak bisa dibandingkan.
Angel Liang melihatnya, sesuatu yang dingin terasa dipunggungnya.
Bagaimana…Dia bisa terserang penyakit ini?
“Kamu paling lama hanya bisa hidup setengah tahun.” Tessa Jiang memiringkan kepalanya sambil tertawa: “Tapi jika kamu mengugurkan anak kamu, kamu dapat memperpanjang hidup.”
“Tidak!” Angel Liang berkata.
Sudah tidak tahu berapa hari dia telah dikurung disini, ditemani dengan seorang nyawa didalam perutnya ini.
Dia sudah dapat merasakan janin diperutnya ini bergerak, bagaimana mungkin harus membunuh dia.
“Tidak ada pilihan lain, mungkin saja bisa menjadi dua mayat.”
Tessa Jiang mengangkat bahunya, dengan pelan dan cepat berjalan keluat dari ruangan pasien ini.
‘Pangg'
Kamar ini kembali gelap.
Angel Liang bernafas, didalam ketidak ada harapan ini tubuhnya mengeluarkan keringat.
Hidup dan mati ibu dan anak, dia hanya tersisa waktu setengah tahun untuk hidup, setiap langkah dia adalah salah, didepan ada jurang, mundur selangkah ada api yang menunggu.
Apa yang seharusnya perlu dilakukan olehnya?
Merasakan tidak adanya pertolongan, perutnya bergerak.
Angel Liang terus mengerakkan pergelangan tangannya, mencoba melepaskan tangannya dari tali ini.
Dia sangat ingin memegang anaknya sendiri, tetapi untuk semua ini dia tidak bisa melakukan ini.
Dia mengeraskan rahannya, air mata ini telah jatuh turun.
Dia berjuang dikegelapan ini, bernafas dan tidak ada pertolongan.
…
Steve Wu duduk dikantornya, satu tangannya memegang Tessa Jiang, satu tangan lagi sedang membalikkan sebuah buku.
“Coba kamu lihat, dimanakah kamu ingin berbulan madu?”
“Disini?” Tessa Jiang dengan wajah malunya, lalu jarinya menunjuk kesebuah gambar.
Sebuah pulau kecil, berdiri disebuah gereja, ini adalah tempat pernikahan bagi pasangan.
Mata Steve Wu membesar, didalam hatinya merasakan kesakitan, lalu tersadarkan.
Gereja yang dikenalnya ini, adalah tempat pernikahan dia dan Angel Liang.
“Ganti yang lain.” Lalu dia membalikkan, lalu dengan sembarangan menunjuk sesuatu; “Disini.”
Mata Tessa Jiang memberikan amarahnya, lalu dengan lembut berkata: “Terserah kamu.”
Lalu terdengar ada suara yang mengetuk pintu, seorang dokter membawa berkas dan masuk kedalam, melihat Tessa Jiang, dua orang ini terkejut, lalu tanpa bersuara mengganti informasi.
“Direktur Wu, penyebab dari tubuh Nona Liang mengurus karena sedang mengurangi makanan, tubuhnya sehat, begitu juga dengan bayi dikandungannya.”
Dokter membuang pandangannya, seperti tidak ada masalah berkata.
“He, dirumah sakitku ini, masih berani bermain begini.” Steve Wu tersenyum dingin, “Terserah dia, yang penting anaknya sehat, dia mati atau hidup tidak penting.”
…
“Ma, aku tidak kenapa-napa, masih ada sepuluh hari lagi anak ini akan keluar, anda jangan khawatir.”
Angel Liang tersenyum, berkata pada ibunya yang berada di kursi roda.
Dia duduk diatas kasur, dengan wajah sedikit kuning dan tubuh sedikit kurus, jika bukan perutnya yang Sembilan bulan itu, tidak akan terlihat seperti wanita hamil.
Sudah akan melahirkan, Steve Wu akhirnya setuju untuk melepaskannya, lalu mengizinkan ibunya berkunjung setiap waktu.
Bukan karena dia berbelas kasiha, tetapi untuk kesehatan janinnya.
“Angel, kamu terlalu kurus, mamalah yang telah membahayakan kamu.”
Ibu Liang meletakkan jarinya pada pakaian kecilnya, hatinya sakit sambil memegang tangan putrinya, tidak hentinya berkata.
Steve Wu dan Tessa Jiang sedang berbulan madu, lalu mendengar jika Tessa Jiang sedang mengandung.
Dan dia akan segera melahirkan bayi perempuan, tetapi dengan kesepian ditinggalkan diruangan pasien.
Ibu Liang tidak berani memberitahu hal ini, hanya takut akan menyakiti janinnya itu, hanya bisa meneteskan air mata ditengah malam.
“Ma, bukankah hanya melahirkan saja.” Angel tersenyum: “Walaupun aku tidak dapat melihat anakku, tetapi Steve Wu akan memberikan uang, maka aku akan mengobati kakimu, dan membawamu berjalan-jalan.”
Ibu Liang tidak bisa menahan diri, lalu terdengar suara tangisan.
Hati ibu Liang ikut sakit, dengan cepat menatap perawat.
Perawat menghelakan nafasnya, lalu mendorong kursi roda ibu Liang untuk keluar.
Pintu diruang pasien ini tertutup, lalu kembali tenang.
Pada saat ini, Angel secara tiba-tiba terjatuh ke lantai, seluruh tubuhnya merasakan kesakitan.
Seiring berjalannya waktu, penyakit ditubuh ini menjadi lebih jelas, setiap malamnya tidak bisa tidur merasakan kesakitan ini.
Tetapi setiap kali ibu Liang datang, dia mengepalkan rahangnya, seperti tidak ada masalah.
Tetapi sebenarnya, disetiap senyumannya ini, kanker tulang ini terus membuat dia merasakan kesakitan, seperti beberapa ekor ular yang sedang mengigitinya.
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieThis Isn't Love
YuyuVillain's Giving Up
Axe AshciellyPergilah Suamiku
DanisCinta Tak Biasa
SusantiCinta Yang Dalam
Kim YongyiSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaNow Until Eternity×
- Bab 1 Jual Baik-baik Kepadaku
- Bab 2 Mas Kawin Adik Perempuan
- Bab 3 Berlututlah Padaku
- Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
- Bab 5 Aku Kembalikan Nyawaku Kepadamu
- BAB 6 Keakraban Yang Lembut
- BAB 7 Masih Berharap Agar Aku Menyuapimu
- Bab 8 Lepaskan Putriku
- Bab 9 Ingin Mati Tidaklah Mudah
- Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
- Bab 11 Meninggal Saat 10 Menit Yang Lalu
- Bab 12 Dia Akhirnya Meninggal
- Bab 13 Kita berdua tidak saling berhutang
- Bab 14 Betapa Bodohnya Dia
- Bab 15 Dia Telah Tiada
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Tidak Ada Lagi Perempuan Seperti Dirinya di Dunia Ini
- Bab 18 Seperti Tsunami
- Bab 19 Pesta Perjodohan
- Bab 20 Menginginkan Nyawa Tessa
- Bab 21 Masa Lalu Yang Telah Menjadi Debu
- Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
- Bab 23 Kakak Jangan Bunuh Aku
- Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
- Bab 25 Sampel Darah
- Bab 26 Kegelapan
- Bab 27 Anak Siapakah Dia
- Bab 28 Tessa Jiang Kembali Merencankan Rencana Jahatnya
- Bab 29 Dia Menjadi Orang Ketiga
- Bab 30 Kematian Ibu Jiang
- Bab 31 Membersihkan Makam Angel Liang
- Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya
- Bab 33 Dia Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 34 Situasi Berbahaya
- Bab 35 Karena Sepadan
- Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
- Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
- Bab 38 Dia Telah Mendapat Karmanya
- Bab 39 Kebenaran Dari Batal Nikah
- Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki