Now Until Eternity - Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya

“Angel Liang...... Angel Liang......”

Steve Wu mengerahkan hampir segenap tenaganya memeluk wanita di hadapannya, seolah ingin menekuknya dan memasukannya ke dalam lengan.

Wangi yang familiar, panas tubuh yang familiar, ini jelas adalah Angel Liang miliknya.

Michelle Liu berdiri mematung, sekujur tubuhnya kaku seperti batu, hatinya bergejolak.

Ia benci Steve Wu, tetapi ia juga tidak kuasa menolak wangi tubuh Steve Wu.

Ini adalah pria yang pernah ia perjuangkan tanpa memedulikan dirinya sendiri, pria yang ia sayangi dengan mengorbankan seluruh hidupnya.

“Tuan Wu, Anda salah orang.”

Michelle Liu berucap dengan dinginnya, berusaha menahan suasana hatinya yang tidak berhenti naik-turun.

Tubuh Steve Wu gemetar, dengan perlahan dan lembut melepaskannya.

Ia menatap wajah Michelle Liu, dengan suara lembut berkata: “Maaf, Anda mirip sekali dengan istri saya yang telah meninggal, maafkan perilaku saya barusan.”

Michelle Liu mengangguk-anggukan kepalanya, dalam hati tersenyum kecut.

Sesuatu yang tak pernah ia dapatkan semasa hidup ternyata bisa dengan mudah didapatkan sesudah mati.

“Maaf,” ujar Steve Wu sekali lagi sambil menatap wajah bersih Michelle Liu. Dalam dirinya muncul rasa sakit yang merobek-robek hati.

Jarak terjauh yang ada di bumi, bisa jadi adalah jarak ini.

Dua orang yang dulunya pernah saling menyayangi berdiri berdekatan, tetapi masing-masing telah berubah menjadi orang asing.

Rasa kebencian dalam diri Michelle Wu berjalinan dengan rasa cintanya yang tidak tertahankan. Takut perasaannya terbongkar, ia segera membalikkan badan, menatap batu nisan yang bersih tadi.

“Itu adalah batu nisan istri anda yang sudah meninggal, Tuan Wu?”

“Iya.”

Steve Wu berkata dengan penuh kepedihan: “Semuanya adalah salah saya. Ia bisa berubah menjadi seperti hari ini, semuanya karena saya.”

“Kejadian masa lalu tidak bisa diulang kembali, Tuan Wu harus bisa menerima kehilangan ini,” ujar Michelle Liu dengan datarnya, meski hatinya penuh rasa sakit.

“Bila bisa kembali ke masa lalu, saya rela membayar segalanya,” ujar Steve Wu. Sambil menatap samping wajah Michelle Liu dengan tatapan penuh duka, Steve Wu kembali berkata: “Saya berhutang satu kata maaf padanya. Mungkin saya selamanya takkan memiliki kesempatan mengucapkan kata maaf ini, mungkin juga harus menunggu kehidupan berikutnya.”

“Orangnya sudah mati, meminta maaf tak ada gunanya,“ jawab Michelle Liu dingin.

Melihat wajah Michelle Liu yang dingin, hati Steve Wu semakin sakit seperti diiris-iris.

Michelle Liu tahu jelas Steve Wu tengah meminta maaf padanya, tetapi sikapnya terhadap Steve saat ini jelas malah menambah dalam rasa kebenciannya.

“Meminta maaf tidak ada gunanya.” Steve Wu tersenyum getir: “Bilang apapun lagi tidak ada gunanya, saya hanya berharap ia kedepannya bisa hidup tenang, saya rela menukar segalanya dengan kehidupan yang tenang untuk dia.”

Michelle mengangkat kepala menatap langit, berusaha keras mencegah air matanya menetes.

Michelle dengan dingin berkata: “Saya berharap di atas langit ada kehidupan dan pengakuan Tuan Wu bisa sampai ke telinganya. Saya masih ada urusan, saya duluan.”

Usai berpamitan, Michelle Liu tidak mempedulikan lagi Steve Wu, ia langsung membalikkan badan dan pergi keluar kompleks makam.

Angel Liang yang pernah ada sudah mati, sudah mati sepenuhnya.

Ia yang sekarang adalah Michelle Liu. Bahkan jika Steve Wu sampai mengucapkan maaf, apa hubungannya maaf ini dengan dirinya?

Segalanya sudah tidak bisa diulang kembali.

Sepatah kalimat maaf yang lembut juga tidak bisa menyelesaikan segala masalah.

Kelahiran kembalinya ini hanyalah semata-mata untuk membalas dendam pada mereka yang masih hidup.

Ketika Michelle Liu membalikkan badan, sudut matanya sekilas melintasi batu nisannya, kemudian ia menyadari ternyata di sebelah benda itu masih ada satu batu nisan lagi yang sama bersihnya.

Nama yang tertulis pada batu nisan itu adalah nama ibunya sendiri.

Sekujur badan Michelle Liu kaku, ia tidak mempercayai apa yang ia lihat, mulutnya tak mampu berkata-kata.

Ibunya...... Bukankah setelah dikremasi abunya langsung ditabur di sungai oleh Tessa Jiang?

Mana mungkin kuburan ini dibangun Steve Wu untuk menebus dosanya?

Melihat wajah Michelle Liu yang sangat terkejut, Steve Wu langsung menatapnya dan dengan suara pelan menjelaskan:

“Itu adalah kuburan ibu dari istri saya yang telah meningal, abunya saya bawa ke sini untuk dikubur bersama istri saya.”

Michelle Liu hanya bisa berdiri diam sambil terkejut.

Abu ibunya, masa iya tiba-tiba ada di sini?

“Setelah ia meninggal, meski menghadapi banyak rintangan, pada akhirnya saya bisa mengumpulkan kembali abu beliau.” Steve Wu kembali berucap: “Setiap datang membersihkan makam istri saya, saya juga sekalian membersihkan makam ini.”

“Semua ini...... semua ini Anda yang bersihkan?”

Michelle Liu tidak bisa mempercayainya, tangannya mengepal erat, hatinya terombang-ambing bagai ombak.

Iya tidak menyimpan dengan baik abu ibunya, itu adalah penyesalannya seumur hidup.

Ia tidak menyangka abu tersebut pada akhirnya bisa ditemukan oleh Steve Wu.

“Iya,” ujar Steve Wu dengan tatapan yang bercampur aduk. “Ada orang yang ingin membuang abu ibu istri saya ke sungai, untung di tengah jalan saya berhasil mencegatnya.”

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu