Now Until Eternity - Bab 16 Pemakaman

Lagi-lagi suatu hari hujan.

Steve Wu berdiri sendiri di taman pemakaman, diam-diam menatap batu nisan, foto wanita yang tersenyum manis itu.

"Angel, kamu sudah pergi setengah tahun, aku tahu, kamu pasti masih sangat membenciku."

"Akulah yang membunuhmu, membunuh anakmu, juga ibumu."

Steve Wu mengatakannya dengan pelan, dengan sekuat tenaga memejamkan matanya, menyimpan kembali rasa sakit yang ingin keluar dari matanya itu.

Hujan gerimis, air hujan pun menetes di atas bahunya.

Steve Wu tidak ingin membuka payung, apabila hujan bisa menghapus bersih dosanya itu, ia bersedia kehujanan seperti ini sepanjang hidupnya.

Ia telah menguburkan Ibu Liang, Angel Liang dan anaknya bersamaan.

Dalam waktu kurang dari setahun, ia telah menghancurkan keluarga seseorang, dan tetap saja sendiri.

Karena kedudukannya yang tinggi, ditambah lagi adalah pewaris harta keluarga Wu,dalam setengah tahun terakhir ini, banyak sekali orang yang memperkenalkan teman wanita kepadanya.

Steve Wu menolak semuanya, ia mencari orang untuk mengukirkan namanya di batu nisan di pemakaman Angel Liang.

Suami: Steve Wu.

Tetapi semuanya jelas dalam hatinya, yang ia lakukan terlalu banyak, almarhum telah pergi, yang sudah berlalu tidak dapat diulang kembali.

Steve Wu mengambil ponsel yang berada di tangan perawat, setelah ia mendapatkan ponsel yang penuh dengan rekaman oleh Angel Liang, ia terus-menerus mengulangnya.

Dalam rekaman yang ada dalam ponsel teresebut, ia sedang tersenyum, tersenyum terhadap kamera, memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada anaknya.

Steve Wu melihatnya bingung dan menangis, pada saat Angel Liang sedang merekam, ia sama sekali tidak tahu bahwa sesaat sebelum anaknya itu lahir, bisa dibunuh oleh tangannya sendiri.

Steve Wu tidak lagi ingin menikah, ia ingin menggunakan hidupnya ini sebagai tebusan atas semua kesalahannya.

Sedangkan Tessa Jiang akan berdiam di rumah sakit jiwa seumur hidunya, dihantui sepanjang hari oleh Ibu Liang, sering sekali di malam hari, tiba-tiba terdengar suara teriakannya yang tajam di rumah sakit jiwa tersebut.

......

Tiga tahun kemudian.

Sebuah pesawat seperti seekor burung perak yang besar, terbang melewati langit biru dan kemudian mendarat perlahan di bandara.

Steve Wu mengenakan jas hitam, ia menuruni pesawat dengan ekspresi dingin, di belakangnya terdapat dua asisten yang mendampingi.

Postur tubuhnya yang tinggi dan wajahnya yang tampan, menarik perhatian banyak wanita di bandara.

Tiga tahun kemudian, ia tetap terlihat luar biasa tampan, hanya saja pandangannya penuh kegelapan, seperti tidak dapat dilihat lagi dasarnya.

Hari ini ia baru saja selesai menghadiri pertemuan operasi di rumah sakit di luar negeri, ia kemudian pulang ke Kota A.

"Pergi ke pemakaman."

Wajah Steve Wu tidak berekspresi.

"Baik."

Asistennya segera menganggukan kepalanya, menelepon agar mobil segera disiapkan.

Kedua asistennya sudah sangat kenal dengan kebiasaan Steve Wu.

Mereka tahu, Steve Wu masih menyimpan wanita yang sudah pergi itu di hatnya, setiap kali ia pulang, hal pertama yang ia lakukan adalah pergi ke pemakamannya, setiap kali pergi, ia mampu menghabiskan beberapa jam disana.

Dua tahun belakangan ini, lumayan banyak wanita luar biasa yang ingin dekat dengannya, tetapi tidak peduli ada berapapun wanita luar biasa, ia tetap bersikap dingin seperti kulkas, tetap saja tidak peduli.

Jelas-jelas tidak menikah, namun Steve Wu memakai cincin kawin di tangannya.

Ponselnya berbunyi, ternyata adalah telepon dari Bapak Wu.

"Steve, malam ini ada acara makan bersama, coba luangkan waktu untuk datang."

"Lagi-lagi acara kenalan?"Nada bicara Steve Wu penuh dengan rasa dingin,"Ayah, aku sudah bilang aku tidak ingin menikah."

"Ia adalah seorang senior komunitas medis, ia datang dengan adik."Bapak Wu menghela nafas, sejak Angel Liang meninggal, anaknya mengeraskan hati untuk tidak dekat dengan perempuan manapun lagi.

Apabila keadaan terus seperti ini, keluarga Wu mungkin akan hancur.

"Kalau begitu, nanti saya akan datang......"Steve Wu belum selesai berkata, ia tiba-tiba melihat bayangan sosok yang ia kenal, matanya kemudian tertuju.

Orang yang di depannya itu sedang menangis, seorang wanita muda yang mengenakan pakaian terusan berwarna putih, menggandeng tangan seorang anak laki-laki, dengan cepat keluar dari pemeriksaan keamanan.

Itu hanyalah bayangan belakang yang sangat ramping, tetapi Steve Wu langsung kehilangan kendali, ponselnya terjatuh ke tanah

Hatinya yang terdiam tiba-tiba berdetak cepat, Steve Wu tidak mampu menahan dan langsung berlangkah dengan cepat ke arah itu, mengejar ke arah bayangan tersebut.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu