Now Until Eternity - Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
Michelle Liu tidak bergerak, dengan raut wajahnya yang dingin, ia melihat wanita yang gila ini berlari ke arahnya.
Di saat kuku Tessa hampir melukai dia, dia tiba-tiba mengangkat satu tangannya dan memberikan tamparan yang cukup keras kepadanya.
‘Plak’
Tessa Jiang tertampar begitu keras hingga membuatnya hampir jatuh, dia menutup mukanya sendiri dengan ketakutan.
“Apakah kamu mengira, aku yang sekarang masih lemah seperti aku yang dulu?” gerang Michelle dengan dingin.
Tessa Jiang yang sekarang telah dikurung di ruang pasien selama tiga tahun, fisiknya sudah menjadi sangat lemah bagaikan dirinya sendiri yang dulu.
“Angel, apa yang ingin kamu lakukan?” Tessa Jiang menutupi mukanya, dengan penuh ketakutan berjalan mundur ke belakang.
Michelle Liu berjalan maju selangkah demi selangkah, dengan tenaga mencengkram rambut Tessa, dan lagi-lagi memberi dia tamparan yang kuat.
“Tampran ini, aku berikan demi ibuku!”
‘Plakk’
Lagi-lagi sebuah tamparan.
“Tamparan ini aku berikan demi Angel Liang yang dulu!”
“Dan ini demi anakku yang telah keguguran karena perlakuanmu!”
Dalam ruang pasien, tanpa hentinya terdengar suara tamparan yang cukup garing, mukanya yang dingin bagaikan es, akan tetapi matanya tidak menunjukkan adanya sedikit pun rasa kasihan.
Muka Tessa yang dulunya lemah telah ditampar hingga membengkak dan memerah, di sudut mulutnya mengalirkan sedikit darah, bahkan giginya telas putus satu karena tamparan itu.
Merasakan telapak tangannya yang memukul Tessa terasa sakit dan perih, Michelle Liu baru melempar Tessa ke lantai dengan keras.
Hanyalah sebuah tamparan, bagi Tessa hanya sebuah luka luar, akan tetapi ibunya dan anaknya yang telah meninggal, akan tetap di kubur di dalam tanah.
“Tessa Jiang, seumur hidupmu, kamu hanya boleh tinggal di sini.”
Michelle Liu melontarkan sepatah kata dingin, lalu membalikkan badan lalu pergi.
Di belakangnya, Tessa Jiang menutup mukanya dengan ketakutan.
Dibandingkan dengan sakit di pipinya, dia lebih takut dengan perkataan Michelle Liu terhadapnya.
Dia masih muda, jika dia benar-benar di kurung di dalam ruangan gelap ini seumur hidupnya, maka hidupnya akan berakhir.
Dibandingkan dengan kematian, hari-harinya yang hidup tapi layaknya orang mati, membuat dia semakin susah untuk melewatinya.
……......
Michelle Liu berjalan keluar dari ruangan pasien tanpa ekpresi.
Sejak Steve Wu dikirim ke ruang ICU, dia tidak pernah menjenguknya.
Dengar-dengar Steve Wu telah terbaring di ruang ICU selama tiga hari tiga malam, dan juga pernah di selamatkan dari kondisi kritis, sekarang dia sedang berada dalam kondisi koma.
Akan tetapi, dengar-dengar dari perawat, sewaktu Steve koma, mulut dia tidak berhenti membisikkan nama Angel.
Percakapan antar suster ini, sedikit menggerakkan hati Michelle Liu, tetapi dia memikirkan anaknya yang di aborsi hidup-hidup, dia mengurungkan niat untuk menjenguknya.
Dia tidak ingin berhubungan denga Steve Wu lagi, dia mengalihkan pemikiran dia, segera setelah dia mengumpulkan bukti-bukti yang cukup atas kejahatan yang di lakukan oleh Tessa, dia akan segera meninggalkan rumah sakit ini untuk selamanya, dan pergi keluar negeri bersama dengan Di di.
Dan juga masalah penyerangan oleh gangster kemarin malam, adalah perintah dari Tessa Jiang, melalui alat penyadap yang di pasangnya secara diam-diam, dan merekam pembicaraannya di telepon.
Bukti yang telah di kumpulkan oleh Michelle Liu sekarang sudah cukup, asalkan dia menyerahkan bukti ini kepada pihak kepolisian, Tessa akan segera menerima hukuman atas kejahatan yang telah dilakukan olehnya.
Michelle Liu mendorong pintu kantornya, di belakangnya terdapat seorang perawat yang menyapa dia dengan senyuman.
“Dokter Liu, bukankah hari ini kamu libur, apakah kamu datang ke RS untuk lembur?”
“Ada beberapa masalah yang perlu aku selesaikan.”
Michelle Liu membalikkan senyumannya dan membalikkan kepala lalu berjalan masuk ke dalam kantornya.
Dia menutup pintunya, dan duduk di depan mejanya dengan diam, di komputernya dia mendengar rekaman suara Tessa Jiang, lalu mengirimkan file ini ke e-mail Jason.
Jason mempunyai teman yang berprofesi sebagai polisi, dia akan menyerahkan bukti ini kepada pihak polisi.
Michelle Liu menghirup napas yang dalam, pelan-pelan dia menutup pintunya.
Semua telah berakhir, tugas yang ingin dia jalankan juga telah berakhir.
Dendam ibu harus di balaskan, dan Steve Wu juga telah menebus dosanya, ini adalah waktu yang tepat bagi dia untuk meninggalkan tempat ini.
Michelle Liu membuka matanya, dia menuliskan sepucuk e-mail kepada Jason.
Tiga tahun yang lalu, setelah Jason menyelamatkan dia keluar dari rumah sakit, dia sebenarnya telah mengungkapkan bahwa dia ingin menjaganya seumur hidupnya.
Tetapi Michelle telah menolaknya, dia mengira bahwa dia ingin bangkit kembali demi membalaskan dendam, dia tidak akan menerima perasaan pria manapun.
Dia dan Jason hanyalah teman, biasanya dia sibuk bekerja, sewaktu Jason mempunyai waktu luang dia akan membantunya untuk menjaga Di di.
Hubungan yang dimiliki keduanya hanya sebatas itu.
Michelle Liu yang duduk di depan komputer, ingin menuliskan sepucuk surat kepada Steve.
Akan tetapi, akhirnya dia mematikkan komputernya dengan diam-diam.
Jika Steve sudah berpikiran bahwa Angel telah tiada, dia menginginkan agar kebenaran ini tidak perlu diungkit lagi.
Bahkan jika Tessa Jiang mengatakan kebenaran, pada saat itu dia dan anaknya telah berada di luar negeri, dan tidak akan kembali lagi.
Mulai dari saat ini, Angel telah binasa dari dunia ini, hanya tersisa Michelle Liu.
Michelle Liu duduk di ruangan kantornya dari saat dia sampai hingga malam, dia menyimpan semua barangnya, dan meninggalkan sepucuk surat di atas mejanya, mendirikan bada dan pergi.
Masa lalu telah berlalu, di hadapan dia adalah jalan hidupnya yang baru.
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaThe Winner Of Your Heart
ShintaPrecious Moment
Louise LeeIstri Yang Sombong
JessicaBeautiful Love
Stefen LeeNow Until Eternity×
- Bab 1 Jual Baik-baik Kepadaku
- Bab 2 Mas Kawin Adik Perempuan
- Bab 3 Berlututlah Padaku
- Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
- Bab 5 Aku Kembalikan Nyawaku Kepadamu
- BAB 6 Keakraban Yang Lembut
- BAB 7 Masih Berharap Agar Aku Menyuapimu
- Bab 8 Lepaskan Putriku
- Bab 9 Ingin Mati Tidaklah Mudah
- Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
- Bab 11 Meninggal Saat 10 Menit Yang Lalu
- Bab 12 Dia Akhirnya Meninggal
- Bab 13 Kita berdua tidak saling berhutang
- Bab 14 Betapa Bodohnya Dia
- Bab 15 Dia Telah Tiada
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Tidak Ada Lagi Perempuan Seperti Dirinya di Dunia Ini
- Bab 18 Seperti Tsunami
- Bab 19 Pesta Perjodohan
- Bab 20 Menginginkan Nyawa Tessa
- Bab 21 Masa Lalu Yang Telah Menjadi Debu
- Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
- Bab 23 Kakak Jangan Bunuh Aku
- Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
- Bab 25 Sampel Darah
- Bab 26 Kegelapan
- Bab 27 Anak Siapakah Dia
- Bab 28 Tessa Jiang Kembali Merencankan Rencana Jahatnya
- Bab 29 Dia Menjadi Orang Ketiga
- Bab 30 Kematian Ibu Jiang
- Bab 31 Membersihkan Makam Angel Liang
- Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya
- Bab 33 Dia Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 34 Situasi Berbahaya
- Bab 35 Karena Sepadan
- Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
- Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
- Bab 38 Dia Telah Mendapat Karmanya
- Bab 39 Kebenaran Dari Batal Nikah
- Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki