Now Until Eternity - Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki
Steve, dia telah meninggalkan rumah sakit.” Ayah Wu bergegas mencegahnya: “Dia telah membeli tiket pesawat luar negeri, dia telah pergi.”
“Ayah, pinggirlah.”
Steve Wu yang menggila segera mencabut infus di tangannya, dengan penuh kesulitan berjuang untuk berjalan keluar pintu.
Dia begitu bodoh, dulunya dia bahkan tidak pernah mempercayai perkataan dia.
“Supir, jalankan mobil dan pergilah ke airport.” Steve Wu menahan rasa sakitnya, dan berjalan ke luar koridor sambil berjerit.
“Steve!” kejar ayah Wu, dia merasa menyesal, menyesal karena telah memberitahu masalah ini kepada Steve.
Di saat Steve mengalami kondisi kritis, Michelle Liu ternyata masih mengunjungi rumah sakit, dan bersedia untuk mendonorkan satu ginjalnya kepada Steve.
Dulu ketika dia masih berpacaran dengan Steve, keduanya pernah melakukan pengecekan akan cocoknya organ yang mereka miliki, Steve Wu pernah membuat lelucon jika Angel mengalami masalah, dia bersedia untuk mendonorkan organnya kepada dia, akan tetapi pada akhirnya, Angel lah yang telah mendonorkan satu ginjalnya.
Akan tetapi, Michelle Liu juga berkata kepada ayah Wu, dia berharap agar ayahnya merahasiakan hal ini, karena setelah dirinya pulang ke luar negeri, dia tidak akan pernah kembali lagi.
Tetapi karena rasa bersalah yang dirasakan oleh ayah Wu kepadanya, membuat ayah Wu akhirnya menceritakan hal ini kepada Steve.
........
Airport.
Michelle Liu duduk di atas kursi roda, tiga hari yang lalu dia baru saja melakukan operasi untuk pengambilan ginjal, raut wajahnya saat ini masih sangat pucat.
Dan di belakangnya, terdapat ekspresi wajah Jason yang terlihat sangat rumit sambil mendorong kursi roda itu.
“Michelle, mengapa kamu begitu bodoh, padahal dialah yang telah menyakiti kamu, akan tetapi, pada akhirnya kamu masih bersedia untuk mendonorkan sebuah ginjal kepadanya.”
“Aku tidak ingin berhutang kepadanya, sekarang semuanya telah lunas.” Michelle Liu memejamkan matanya, dan berkata:” Dengan tidak berhutang padanya, aku baru bisa pergi ke luar negeri dengan tenang dan memulai kehidupan yang baru.”
Dia sebenarnya telah mengundurkan diri dan meninggalkan rumah sakit, akan tetapi dia mendengar bahwa Tessa Jiang telah gila, dia takut bahwa Tessa hanya berpura-pura gila, sehingga membuatnya terpaksa harus balik kembali.
Akan tetapi kali ini, Tessa Jiang benar-benar telah gila.
Bukan hanya saja gila, dia masih menganggap Michelle sebagai Steve, dia berlutut padanya agar membiarkan dia lepas dan keluar dari ruangan itu.
Di saat pemohonan Tessa Jiang itu, Michelle akhirnya sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaannya itu.
Janin di dalam perutnya itu sehari sebelum Steve melakukan aborsi, sudah telah diracuni oleh Tessa Jiang menggunakan cairan infus yang mengalir ke dalam tubuhnya, sudah tidak dapat diselamatkan, bahkan jika dia melahirkannya, anaknya juga akan mati.
Steve Wu pada hari kedua, setelah menerima laporan dari pengecekan darah, dia menemukan adanya keanehan, akan tetapi pada saat itu, dia tidak berdaya.
Sewaktu dia membawanya ke ruang operasi, anak di dalam perutnya telah mati, hanya dengan melakukan aborsilah, anak itu dapat dikeluarkan.
Sedangkan Tessa Jiang yang memberikan racun, dia mengkambing-hitamkan perawat, dan mengatakan bahwa perawatlah yang telah meracuni Angel, karena takut perawat itu segera kabur, kabur hingga Steve Wu tidak bisa menemuinya, dan tidak mengetahui siapakah yang telah meracuni anak Angel.
Sedangkan setelah kematiannya, Steve Wu merasa bersalah, dia mengira bahwa dialah yang telah membunuh anaknya, sehingga dia melampiaskan semua kemarahannya dengan menghisap rokok dan meminum alkohol.
Karena telah mengetahui kebenaran ini, Michelle Liu akhirnya mengubah cara pikirnya, dan kembali ke rumah sakit dan mendonorkan dia sebuah ginjal, untuk membalas budinya.
Sedangkan Di di, hanyalah sebuah anak yatim yang di angkat oleh Michelle untuk menjadi anaknya sendiri.
Pesawat mendarat secara pelan-pelan, Michelle Liu membalikkan kursi rodanya dan berjalan ke arah boarding gate, dengan Di di yang mengikutinya di samping.
“Perlukah aku menemani kamu untuk ke sana, aku juga tidak ingin kembali lagi.” gurau Jason setengah tertawa: “Bawalah aku pergi bersamamu.”
Michelle Liu tertawa sambil menggelengkan kepalanya, dia tidak akan pernah mencintai pria lain lagi, karena ini akan membuat Jason merasa tidak adil.
Jason mengangkat bahunya, mengetahui bahwa dia telah bertekad, lalu mendorong kursi rodanya dan berjalan ke arah boarding gate.
Michelle Liu telah menaiki pesawat, sewaktu pesawat hampir lepas landas, tatapan matanya yang mengarah pada luar jendela di simpan kembali.
Dia telah meninggalkan kota ini, dan ingin berpisah dengan masa lalunya.
Tidak peduli apakah itu Steve Wu, ataupun Tessa Jiang, itu telah menjadi kisah ‘Angel’, sedangkan dia yang sekarang adalah Michelle Liu.
“Ibu, aku ingin minum air.” kata Di di.
Tubuh Michelle Liu masih sangat lemah, dia berjuang untuk berdiri dan membantu dia untuk mengambil botolnya.
Akan tetapi karena pengaruh tekanan, tutup botol telah ditutup dengan sangat erat, dengan keringatan dia juga tidak bisa membukanya.
Saat ini, dari sampingnya terdapat uluran satu tangan, yang mengambil botolnya dan dengan segera botol itu segera terbuka.
“ Terimakasih.”
Michelle Liu bergegas untuk mengucapkan terima kasih, tetapi sewaktu dia mengangkat kepalanya dan melihat pria di sampingnya itu, otaknya tiba-tiba terasa kosong.
“Bahkan kamu tidak bisa membuka tutup botol ini, si bodoh.”
Pria itu berkata dengan suara rendah, dia melepaskan kacamata hitamnya, dan menampilkan mukanya yang ganteng walaupun kelihatan kurus, tatapan matanya sangat dalam, dan memancarkan bayangannya.
Bahu Michelle Liu terasa gemetar, dia melihatnya dengan bengong dan tidak bersuara apapun.
Dalam seketika, dia berjuang untuk berdiri dan ingin melarikan diri.
Akan tetapi pergelangan tangannya telah dipegang oleh pria itu, dia menariknya kembali, dan memeluknya erat-erat ke dalam pelukannya.
“Aku selain berhutang maaf kepadamu, berhutang sebuah ginjal kepadamu, sebuah hati, sebuah nyawa.....aku tidak bisa membayarnya dengan seumur hidupku, aku hanya bisa memberikan diriku sendiri kepadamu sebagai tebusannya, dan mengejar kamu ke seluruh dunia.”
“Sedangkan kamu berhutang kepadaku....sebuah pesta pernikahan, seumur hidupku aku tidak berharap kamu bisa memaafkan aku, akan tetapi aku akan mengingatnya. Jika kamu sudah tidak mengingatnya, di kehidupan berikutnya, di kehidupan berikut-berikutnya, aku akan menunggumu.”
Steve memeluk Angel kedalam pelukannya, dengan suaranya sedikit serak.
Orang di sekeliling yang melihatnya memberikan tepuk tangan.
Air mata telah mengalir turun dari muka Angel, dia menangis, dan mengulurkan tangan untuk memeluk bahunya.
Di ketinggian 30.000 kaki ini, keduanya berpelukan dengan erat.
Novel Terkait
Ten Years
VivianPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Si Menantu Dokter
Hendy ZhangDoctor Stranger
Kevin WongCinta Di Balik Awan
KellyRahasia Istriku
MahardikaNow Until Eternity×
- Bab 1 Jual Baik-baik Kepadaku
- Bab 2 Mas Kawin Adik Perempuan
- Bab 3 Berlututlah Padaku
- Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
- Bab 5 Aku Kembalikan Nyawaku Kepadamu
- BAB 6 Keakraban Yang Lembut
- BAB 7 Masih Berharap Agar Aku Menyuapimu
- Bab 8 Lepaskan Putriku
- Bab 9 Ingin Mati Tidaklah Mudah
- Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
- Bab 11 Meninggal Saat 10 Menit Yang Lalu
- Bab 12 Dia Akhirnya Meninggal
- Bab 13 Kita berdua tidak saling berhutang
- Bab 14 Betapa Bodohnya Dia
- Bab 15 Dia Telah Tiada
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Tidak Ada Lagi Perempuan Seperti Dirinya di Dunia Ini
- Bab 18 Seperti Tsunami
- Bab 19 Pesta Perjodohan
- Bab 20 Menginginkan Nyawa Tessa
- Bab 21 Masa Lalu Yang Telah Menjadi Debu
- Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
- Bab 23 Kakak Jangan Bunuh Aku
- Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
- Bab 25 Sampel Darah
- Bab 26 Kegelapan
- Bab 27 Anak Siapakah Dia
- Bab 28 Tessa Jiang Kembali Merencankan Rencana Jahatnya
- Bab 29 Dia Menjadi Orang Ketiga
- Bab 30 Kematian Ibu Jiang
- Bab 31 Membersihkan Makam Angel Liang
- Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya
- Bab 33 Dia Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 34 Situasi Berbahaya
- Bab 35 Karena Sepadan
- Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
- Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
- Bab 38 Dia Telah Mendapat Karmanya
- Bab 39 Kebenaran Dari Batal Nikah
- Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki