Now Until Eternity - Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
Michelle Liu bergerak sekali, hatinya seperti tersentuh, matanya penuh dengan kepedihan.
Ia segera menahan nafasnya, dengan wajah tanpa ekspresi membalutnya.
Ini adalah hal yang sering Steve Wu katakan saat mereka masih berpacaran.
"Bahkan hanya tutup botol saja tidak bisa kamu buka, bodoh."
"Kamu lagi-lagi tersesat, bodoh, tunggu aku datang menjemputmu."
"Bodoh, apakah kamu lupa hari spesial apakah hari ini. Hari ini adalah Hari jadian kita, aku sedang menunggumu di bawah."
Michelle Liu menggigit bibirnya dengan erat, ia menekan kembali pemikiran-pemikiran yang tiba-tiba muncul ini.
Angel Liang yang dulu sudah meninggal, kenangan manis yang tersisa adalah milik wanita yang sudah meninggal itu, ia sekarang adalah Michelle Liu!
Ambulance datang dengan cepat, namun keadaan Steve Wu yang sedang kehilangan darah sudah terlalu banyak tidak lagi disadarinya.
Tetapi, jika tidak karena Michelle Liu segera mungkin membalutnya, ia mungkin kehilanggan darah terlalu banyak, tidak mampu menunggu hingga ambulans datang dan meninggal.
Pada saat ia digotong menuju ke ambulans, Steve Wu tidak lagi sepenuhnya sadar, mulutnya memanggil.
"Angel Liang...... Angel Liang......"
Michelle Liu tercengang menatapnya, hatinya merasakan emosi yang sangat rumit.
Mungkin, Steve Wu menganggapnya sebagai pengganti Angel Liang, langkah yang ia lakukan dengan berani, hanya memindahkan kebenciannya terhadap Angel Liang ke dirinya.
.......
Dalam ruangan yang gelap, Tessa Jiang dengan penuh perasaan gugup menelepon.
"Apa...... Aku sudah memberikan uang yang begitu banyak...... Mengapa kalian bisa membiarkan wanita itu melarikan diri!!"
Ia dengan penuh rasa cemas menutup telepon dan menggertak giginya.
Setelah ibunya meninggal, ia dengan sulit berpura-pura gila untuk menipu, ditambah lagi Steve Wu membantu Michelle Liu terlepas dari kesalahannya, ia menekan masalah pengobatan beracun itu.
Sebenarnya dosis dalam obat penenang itu, adalah hasil beli perawat yang baru, setelah membeli obat yang mengandung racun tersebut, ia memberikannya sendiri kepada ibunya.
Tetapi, Tessa Jiang pada saat itu tidak pernah berpikir untuk membunuh ibunya sendiri, ia mengira obat itu hanya akan membuat ibunya mengalami setengah paralisis, paralisis di**, selanjutnya ia akan kembali berusaha menyayanginya, mencari alasan untuk membawanya pulang dan menjaga ibunya, membawanya meninggalkan tempat ini.
Tidak terpikirkan, dosis obat tersebut terlalu tinggi, Ibu Jiang langsung meninggal di tempat.
Tetapi Tessa Jiang menyalahkan Michelle Liu atas semua kejadian ini.
"Michelle Liu!!"
Michelle Liu menggenggam erat seprai, pandangannya penuh dengan kekesalan yang tajam seperti pisau.
Ia terus menganggap dirinya sebagai pemenang.
Tidak pernah terpikirkan bahwa pemenangnya masih saja Angel Liang!
Berdasarkan apakah semua kebahagiaan di dunia ini jatuh di tangan Angel Liang!
Matanya memandang wanita yang dapat disiksa mati oleh Steve Wu, tidak terpikirkan ia dapat melepas semua masalahnya, sekarang ia memulai lagi dari awal.
Ia tidak mengundurkan diri, ia menggunakan seluruh tabungan ibunya untuk membeli gangster, berharap ia dapat mengambil nyawa Michelle Liu, tidak terpikirkan Steve Wu tiba-tiba mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkannya.
Tessa Jiang merasa sangat kesal, kesal hingga ia ingin mengambil daging dari tubuh Angel Liang dan memakannya sesuap demi sesuap.
Pintu kamar terbuka, seseorang yang ramping berjalan masuk.
Ia adalah Michelle Liu!
Tessa Jiang merasa kaget, ia lagi-lagi berpura-pura gila.
"Tessa Jiang, berhenti berpura-pura gila," Michelle Liu mengatakannya dengan datar, ia sudah tahu dari awal bahwa ia hanya berpura-pura gila,"Asalkan ada hari dimana aku berada di rumah sakit ini, jangan pernah berpikir untuk bisa keluar dari ruangan gelap ini seumur hidupmu!"
Tessa Jiang terkejut, melihat dirinya yang tidak lagi berpura-pura, ia juga berhenti berpura-pura.
Ia berkata dengan suara tajam,"Angel Liang, kamu sekarang harus berhati-hati, kamu memiliki kemampuan untuk mengambil nyawaku! Ayahku mengira ia hanya memiliki aku sebagai anak perempuan satu-satunya, ia tidak mungkin melepaskanmu!"
"Dia?" Michelle Liu tertawa dengan dingin,"Ia hanya khawatir mabuk dan bermimpi di kasino, apalagi hal mengenai kehidupanmu, bahkan saat ibumu meninggal, ia tidak mau membayar biaya pemakaman ibumu dan langsung membuang debunya ke selokan air."
"Apa!"
Tessa Jiang terdiam sejenak, tiba-tiba terdengar teriakannya yang penuh dengan rasa sakit,"Kamu membohongi aku!!"
Michelle Liu tidak mengubah ekspresinya,"Pada saat itu, kamu sanggup membuang debu ibuku ke sungai, sekarang debu ibumu yang dibuang ke selokan air, semuanya hanya merupakan pemeragaan ulang."
"Kamu orang yang sangat rendahan."
Tessa Jiang tertekan menuju jalan buntu, matanya dipenuhi kekejaman, ia tanpa meperdulikan segalanya mengejarnya.
Ia ingin membunuh wanita itu sekarang, merasakan penyiksaan bersamanya.
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAfter Met You
AmardaMy Lifetime
DevinaLove In Sunset
ElinaNow Until Eternity×
- Bab 1 Jual Baik-baik Kepadaku
- Bab 2 Mas Kawin Adik Perempuan
- Bab 3 Berlututlah Padaku
- Bab 4 Terkurung Di Ruang Gelap
- Bab 5 Aku Kembalikan Nyawaku Kepadamu
- BAB 6 Keakraban Yang Lembut
- BAB 7 Masih Berharap Agar Aku Menyuapimu
- Bab 8 Lepaskan Putriku
- Bab 9 Ingin Mati Tidaklah Mudah
- Bab 10 Dia Sudah Bertunangan
- Bab 11 Meninggal Saat 10 Menit Yang Lalu
- Bab 12 Dia Akhirnya Meninggal
- Bab 13 Kita berdua tidak saling berhutang
- Bab 14 Betapa Bodohnya Dia
- Bab 15 Dia Telah Tiada
- Bab 16 Pemakaman
- Bab 17 Tidak Ada Lagi Perempuan Seperti Dirinya di Dunia Ini
- Bab 18 Seperti Tsunami
- Bab 19 Pesta Perjodohan
- Bab 20 Menginginkan Nyawa Tessa
- Bab 21 Masa Lalu Yang Telah Menjadi Debu
- Bab 22 Kembali Lagi ke Rumah Sakit
- Bab 23 Kakak Jangan Bunuh Aku
- Bab 24 Kebiasaan Yang Sama
- Bab 25 Sampel Darah
- Bab 26 Kegelapan
- Bab 27 Anak Siapakah Dia
- Bab 28 Tessa Jiang Kembali Merencankan Rencana Jahatnya
- Bab 29 Dia Menjadi Orang Ketiga
- Bab 30 Kematian Ibu Jiang
- Bab 31 Membersihkan Makam Angel Liang
- Bab 32 Berhutang Satu Kalimat Maaf Padanya
- Bab 33 Dia Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 34 Situasi Berbahaya
- Bab 35 Karena Sepadan
- Bab 36 Jatuh Bersama Wanita Ini
- Bab 37 Memberi Tamparan Keras Kepada Tessa
- Bab 38 Dia Telah Mendapat Karmanya
- Bab 39 Kebenaran Dari Batal Nikah
- Bab 40 Cinta Di Ketinggian 30 Ribu Kaki