Now Until Eternity - Bab 35 Karena Sepadan

'Mengapa'

Michelle Liu menatap ragu wajah Steve Wu, bertanya menggunakan pandangannya.

'Karena pantas' Steve Wu menjawabnya tanpa suara.

Michelle Liu dengan gugup memindahkan pandangannya, ia tidak dapat menatapnya terlalu lama, ia adalah orang yang sudah ia benci selama tiga tahun.

Kedua gangster mulai bergerak membela, sepertinya terdapat sesuatu di antara jari-jari ketua.

Pada saat beberapa gangster sedang berdebat, Michelle Liu tiba-tiba mengangkat kakinya, kemudian menginjak gangster yang menahannya.

Tumit sepatu yang tajam menginjak kaki gangster.

Gangster itu kemudian berteriak kesakitan, ia kemudian meregangkan tangannya tanpa sadar.

"Michelle!"

Steve Wu menyusul langkahnya, ia menarik dan melindungi Michelle Liu di belakang badannya, ia memukul gangster yang sedang mengejarnya dengan penuh rasa kesal.

Tanpa kendala, Steve Wu memukul gangster dengan menggunakan gengamannya yang erat hingga terjatuh di atas lantai.

Tangan dan tubuhnya sangat cepat, satunya melindungi Michelle Liu, satunya lagi bertarung dengan gangster.

Setelah Steve Wu menendang ganster yang berdatangan, ia tiba-tiba menangkap cahaya dingin di ujung matanya, hatinya berkata 'tidak baik'.

Pada saat ini, ia tanpa berpikir panjang langsung mengarah kesana, langsung menutupi depan Michelle Liu.

Pfff!

Suara benda tajam meredam masuk ke tubuh, pisau yang tajam menusuk dada Steve Wu.

Darah segar bercucuran seperti aliran air, mengalir seutas demi seutas.

Steve Wu mengelus dadanya, ia mundur dua langkah, ia juga berjuang mendorong mundur Michelle Liu.

"Pergi!"

Ia berteriak kecil, darahnya terus mengalir di ujung bibirnya.

Tenaga yang ia gunakan untuk mendorong Michelle Liu sangat kuat, tetapi dengan seperti ini, lukanya juga terlibatkan, lagi-lagi keluar segumpal darah yang cukup banyak.

Michelle Liu juga didorongnya hingga tertatih-tatih, ia dengan penuh rasa kejut menatap Steve Wu.

Dalam ingatannya, Steve Wu selalu bersikap dingin, bahkan pada saat mereka berpacaran, ia juga selalu menjadi orang yang menyemangati secara dingin.

Tetapi pada saat ia ditahan di rumah sakit, ia menjadi orang yang bersikap sangat amat dingin, seperti tidak memiliki rasa iba terhadap dirinya.

Tetapi sekarang, Steve Wu seperti orang yang berbeda, gila hingga tidak bisa dikenali Michelle Liu.

Steve Wu menjerat salah satu gangster, ia menendangnya dengan menahan rasa sakit, ia mengangkat kepalanya dan melihat Michelle Liu berdiri tercengan di atas lantai, ia benar-benar menjadi marah.

"Michelle Liu, cepat pergi!"

"Steve Wu!"

Michelle Liu tidak tahan lagi, bila ia juga merupakan orang asing, ia tidak mungkin meninggalkannya sendiri di sini.

Dua gangster lagi-lagi mendatangi Steve Wu.

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara sirene yang tajam di sekeliling.

"Aku baru saja melapor polisi!" Michelle Liu berteriak ke arah gangster.

Gangster tiba-tiba menatapnya dengan gugup, mungkin juga karena tiba-tiba dikagetkan oleh suara sirene, hingga mereka terburu-buru tidak melihat jelas keadaan bahwa suara sirene berasal dari ponsel Michelle Liu, hingga mereka berlari tergesa-gesa.

Steve Wu menggenggam pohon dengan salah satu tangannya, mengelus dadanya dengan tangannya yang satu lagi.

Baju berwarna putih yang dikenakannya seperti diwarnai merah oleh darah, wajahnya yang tampan juga dipenuhi darah, hanya tersisa sepasang mata dinginnya yang terlihat jelas.

"Steve Wu...... Steve Wu...... Aku akan segera menelepon ambulance."

Wajah Steve Wu memucat, ia membuka mulutnya ingin berbicara, tetapi saat ini bibirnya hanya gemetar, ia tidak sanggup mengeluarkan satu katapun.

Tubuhnya dengan perlahan terjatuh lemah di atas tanah.

"Aku akan memberhentikan darahmu," Michelle Liu merobek bajunya untuk membalut lukaya dengan menggunakan giginya.

Tangannya bersentuhan dengan kulit Steve Wu yang dingin, kepala Michelle Liu penuh dengan keringat.

Selaku dokter, ia tahu ia kehilangan darah yang terlalu banyak saat ini, apabila tidak melakukan pengobatan darurat, ia mungkin saja kehilangan nyawanya.

Pandangan Steve Wu menjadi rumit, matanya dipenuhi dengan bayangan sosok wanita ini, pupilnya dipenuhi perasaan yang mendalam dan hilang dalam sejenak.

Ia memperhatikan Michelle Liu yang sedang sibuk membalut dirinya, ia mengangkat tangannya dengan kesusahan, ingin sekali menyentuh pipinya.

Tetapi pada akhirnya, ia menyentuh halus rambut yang berada di samping pipinya menggunakan jarinya, dengan perlahan berkata.

"Sudah aku suruh pergi, kamu masih saja tidak mau pergi, benar-benar....bodoh."

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu