After The End - Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
Malam jam 11, dalam kegelapan Putri membuka matanya menatap langit-langit rumah. Di sekitar rumah sangat sunyi, di dalam dunianya seperti hanyalah sunyi yang tersisa.Tidak peduli mau di pagi hari yang terang benderang ataupun di malam hari yang gelap gulita ini, dunianya selalu sunyi tanpa suara.
Dia mengaku Calvin Zhanglah yang menang, siksaan batin ini lebih mengerikan daripada sakit di badannya. Tidak ada seorangpun yang berbicara dengannya, selain TV tidak ada lagi suara yang lain. Pada awalnya dia masih berbicara sendiri, tapi sekarang dia sudah hampir setengah bulan tidak berbicara sama sekali.
Saat itu juga, tiba-tiba terdengar gerakan dari luar rumah.
Putri merasakan itu, lalu bangkit dan duduk di atas ranjang. Di dalam rumah masih terasa sunyi, tapi di luar rumah makin terdengar jelas suara langkah kaki itu.
Calvin?
Putri merasa tidak mungkin itu Calvin, hari ini adalah hari pernikahannya. Berbagai cara sudah dia lakukan untuk menempatkannya disini hanya untuk menikahi Mia, sekarang harusnya dia sedang berbahagia dengan Mia, tidak mungkin bisa muncul disini.
Harusnya itu pencuri, saat pikiran ini muncul, Putri tidak merasa takut sedikitpun malah dia merasa sedikit senang. Dia sudah sangat lama sekali tidak berbicara dengan seorangpun, kalau pencuri itu mau, dia rela memberi semua harta yang ada di rumah ini, asalkan dia mau membawanya pergi. Kalau pencuri itu jahat, dia juga rela dibunuh oleh pencuri itu.
Pergi ataupun mati, baginya yang sekarang adalah sebuah pelepasan.
Baru saja dia berpikiran seperti itu, kunci kamar sepertinya sudah terbuka, lalu seperti ada bau bir yang kuat ikut masuk ke dalam.
Dalam gelap, mata pria itu seperti cahaya bintang.
Putri kaget dan duduk terdiam, belum sempat dia merespon, orang itu pun langsung terjatuh dan menekan di atas badannya. Saat tangan yang panas itu menyentuh kulitnya, Putri tiba-tiba tersadar, menjulurkan tangannya dan tidak berhentinya mendorong tubuh pria itu ke samping, suaranya serak dan berteriak: "Calvin Zhang, kamu gila?"
Sepasang mata itu, dia selamanya tidak akan salah mengenalnya.
Pria itu tidak berbicara, kedua tangannya masih melanjutkan gerakan sebelumnya. Tenaga Putri tidak sekuat dia, dia menekan Putri hingga tidak bisa bergerak.
Melihat bayangan orang yang memanjati dirinya ini, dia merasa sangat memalukan. Jelas-jelas mereka sudah bercerai, jelas-jelas dialah orang yang paling dibencinya, tapi dia tidak bisa apa-apa.
Tiba-tiba, Putri tidak lagi mencoba mendorongnya, kedua tangannya merangkul leher Calvin Zhang, dia mengarahkan kepalanya ke leher Calvin Zhang, dan langsung menggigit kulit Calvin dengan sangat kuat.
Rasa sakit di leher tiba-tiba dirasakan Calvin Zhang, langsung saja dia menghempaskan Putri, lalu berjalan mundur dua langkah ke belakang, dia menatap mata Putri, dengan keji dia berkata: "Putri, kamu sudah bosan hidup?"
"Calvin Zhang, hari ini hari pernikahanmu, kamu tidak mencari Mia malah kesini, jangan-jangan kamu baru sadar kalau kamu jatuh cinta padaku? Tidak bisa hidup tanpaku?" Putri melihatnya pergi, tidak tahan untuk menyindirnya.
Mendengar perkataan Putri, wajah Calvin Zhang itu tiba-tiba terlihat sedikit marah, dia tertawa dingin: "Putri, kamu wanita yang paling tidak punya malu yang pernah aku temui. Jatuh cinta padamu? Sungguh sebuah lelucon!"
"Baguslah kalau tidak." Putri menatapi matanya, sinis dan penuh sindiran, "menurutku kamu juga tidak sebagus anjing pinggir jalan."
Setelah Putri berbicara, badan Calvin Zhang sempat kaku sebentar.
Wanita ini, sejak kapan mulutnya tajam seperti ini.
Sejak kecil, kesan Calvin Zhang terhadap Putri adalah seorang yang lemah lembut. Tapi sekarang, wanita yang ada dihadapan matanya ini malah seperti seekor binatang kecil yang terluka, mengulurkan cakarnya kepadanya.
Tapi dia justru ingin melihat, apakah cakar binatang kecil ini benar-benar bisa membuatnya mati.
Calvin berpikir, dia tadi sudah sekali lagi mendorong badan Putri. Kali ini, dia mencoba bersikap lebih baik, lalu dia mengikat kedua tangan Putri, berkata: "Kalau begitu kamu lihatlah dengan jelas bagaimana dirimu ini diperkosa oleh seekor anjing!"
Sambil berbicara, tangan Calvin Zhang sudah melepaskan baju-baju mereka berdua, tanpa sedikit rasa sayang pun dia memasukkannya kedalam tubuh Putri!
Putri merasa sakit dan mengerutkan alisnya, dia berusaha untuk melepaskan ikatannya, tetapi tidak berguna sama sekali.
Dia merasa sangat malu, tapi hanya bisa marah: "Calvin Zhang, dasar kamu binatang, kamu bakal dapat balasannya nanti!"
Tapi semakin Putri marah, Calvin malah semakin melampiaskan amarahnya dan menyiksanya, sampai pada akhirnya, Putri tidak lagi berbicara, dia malu dan menutup matanya...
Dia tidak ingin lagi melihat mukanya.
Yang dia inginkan hanyalah penyiksaan ini cepat berakhir.
Akhirnya, pelampiasan Calvin Zhang berakhir, Putri merasa tulang-tulang di sekujur badannya seperti sudah patah.
Melihatnya terbaring lemah di atas ranjang, Calvin Zhang akhirnya puas dan merapikan dirinya memakai bajunya, lalu berbalik badan meninggalkan kamar itu.
"Bam" setelah suara pintu itu, semuanya kembali ke kesunyian semula, tapi rasa sakit yang dirasakannya di sekujur tubuhnya itu mengingatkannya setiap saat bahwa betapa menakutkannya pria ini.
Dia pernah membuatnnya merasa di surga seperti seorang malaikat, tapi sekarang dia malah menjatuhkannya ke dalam neraka seperti seorang iblis.
Novel Terkait
Uangku Ya Milikku
Raditya DikaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Enchanting Guy
Bryan WuMy Secret Love
Fang FangCinta Yang Terlarang
MinnieMenunggumu Kembali
NovanAfter The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku