After The End - Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
Aku tidak ingin dalam tubuhnya mengalir darah milikmu.
Kalau begitu lebih baik tidak biarkan dia datang kedunia ini!
Perkataan Putri yang singkat bagaikan pisau yang mendorong Calvin Zhang masuk ke neraka. Calvin Zhang berasa bagaikan ada ribuan serangga yang mengerogoti hatinya, dalam sekejap menghabiskan hatinya.
Calvin Zhang menahan emosinya, dia terpaku melihat Putri yang berada dihadapannya, dan terdengar rasa sedih yang luar biasa dari ucapannya.
“Apa......apa yang kamu bilang?!”
“Aku bilang aku sendiri yang mengugurkan anak ini, karena aku tidak ingin kamu adalah ayahnya, aku tidak ingin......”
Belum selesai Putri berkata, Calvin Zhang menamparnya. Tanpa persiapan, muka Putri tertampar dan menghadap ke samping.
Calvin Zhang melihat tangannya yang berhenti, dalam matanya terlihat kebingungan kesengsaraan dan perasaan lainnya terus bermunculan. Dia tidak pernah berpikiran untuk memukul Putri, tapi ketika mendengar Putri berbicara seperti itu, tangannya langsung beraksi tanpa di kontrol.
Rasa sakit dari pipi membuat Putri sadar, dia membalikkan tangannya secara pelan-pelan dan berkata :”Anggaplah tamparan ini adalah pembayaran hutangku padamu, untuk masalah anak ini, aku tidak akan pernah mengaku salah.”
Setelah mendengar perkataannya, Calvin Zhang juga kembali sadar. Dia melihati Putri, satu demi satu perasaan bermunculan dalam hatinya, dia menurunkan tangannya dan berkata dengan tenang :”Kamu tidak perlu mengaku salah denganku, jika kamu tidak bersalah pada dirimu sendiri.”
Bagaikan meninju udara, Putri merasa lemas. Persis seperti apa yang Calvin Zhang bilang, mau bagaimana pun dia akting di depan Calvin Zhang, dia tetap tidak mampu membohongi dirinya sendiri.
Awalnya Putri mengira bahwa dirinya bisa menghadapi masalah ini, tapi dia tidak sekuat yang dipikirkan dirinya sendiri, dia ingin membalas dendam ke Calvin Zhang tapi terakhir malah berbalas kedirinya sendiri.
Seketika dia kehilangan seluruh tenaganya.
Dengan lemas dia berkata ke Calvin Zhang:”Calvin Zhang, anggaplah aku memohonku, tolong lepaslah aku?”
Putri tidak ingin seperti ini lagi, jika benar nanti suatu hari dia bisa menginjak Calvin Zhang di bawah kakinya, jika benar dia bisa mendengar penyesalan Calvin Zhang, tapi untuk apa?
Anak nya tidak bisa kembali lagi, Keluarganya juga tidak bisa kembali lagi, semuanya tidak akan seperti dulu lagi.
Ini adalah pertama kalinya Putri seperti memohon kepadanya untuk membiarkan nya pergi, semenjak keluarga Putri di hancurkan, semenjak Putri menjadi tahanannya, dia mengira Putri tidak akan kuat menghadapi semua ini, tapi dia telah kuat selama ini.
Dia tidak pernah memohon sekalipun, bahkan berkata akan membuat Calvin Zhang menyesal akan semua ini.
Tapi sekarang, Putri tiba-tiba mengalah.
Kalau dulu, mungkin Calvin Zhang akan merasa senang, dia akan mengira dirinya telah menaklukan Putri, tapi saat ini, dalam hatinya tidak ada sedikitpun rasa senang.
Calvin Zhang menghapus bibirnya dan berkata :”Tidak Mungkin.”
Dia baru saja sadar akan apa yang sebenarnya dia mau, mana mungkin akan membiarkan Putri pergi begitu saja, itu tidak akan mungkin terjadi.
Meskipun permohonannya kemungkinan besar akan ditolak oleh Calvin Zhang, tapi ketika benar-benar mendengarkannya berkata demikian, Putri juga tidak bisa menahan rasa kecewanya itu, Putri tiba-tiba mengangkat kepalanya melihatnya dengan mata memerah serasa gila berteriak :”Calvin Zhang! Sebenarnya apa maumu?! Aku mengaku kalah, sekarang aku sudah tidak mempunyai apa-apa, aku hanya ingin pergi meninggalkanmu, meninggalkan tempat ini! Mengapa kamu tidak mau setuju? Apakah kamu benar-benar ingin membuatku gila?”
Melihat Putri yang serasa gila, Calvin Zhang malah tidak bisa menjawab pertanyaannya.
Jika mengatakan bahwa dirinya suka dengan Putri, maka kemungkinan dialah yang dianggap gila.
Calvin Zhang hanya bisa berkata :”Kamu tenang sedikit, aku akan datang melihat mu lagi.”
Hal yang terjadi hari ini sungguh membuatnya lelah, Calvin Zhang perlu waktu untuk mencerna semua ini. Mengenai hubungannya dengan Putri dan anak yang sudah tiada itu, dia harus memikirkan ulang.
Melihat Calvin Zhang yang pergi begitu saja, Putri langsung melemparkan bantal yang ada disampingnya, tapi belum sampai ke Calvin Zhang, bantalnya sudah jatuh kelantai.
Setelah Calvin Zhang tidak lagi berada di ruang pasien, Putri tidak lagi bisa menahan emosinya, dia menangis.
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleLoving Handsome
Glen ValoraMy Greget Husband
Dio ZhengThis Isn't Love
YuyuUntouchable Love
Devil BuddyAfter The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku