After The End - Bab 11 Rupanya yang beragam
Mia mendapati Calvin Zhang akan segera pulang, dengan segera berkata pada dua orang itu: "Biarkan dia naik untuk bernafas, jangan nanti mati sungguhan."
Kalau bukan ada begitu banyak mata melihat, Mia sebenarnya benar-benar berharap Putri meninggal begitu saja. Dari awal berteman dengan putri juga adalah sebuah konspirasi, Mia ingin mendapatkan hati Calvin Zhang, berharap dalam hati Calvin dia adalah perempuan yang sempurna tanpa kekurangan.
Awalnya Mia juga tidak menyangka hubungannya dengan Putri akan menjadi seperti ini, tapi salah Putri sendiri, telah melihat hal yang seharusnya tidak terlihat.
Suara langkah kaki terdengar semakin dekat, tetapi dua lelaki tersebut masih sedang menarik tali yang mengikat Putri. Namun tak lama waktu berlalu, ekpresi mereka berubah, tangan yang menarik tali bertambah cepat, baru lewat beberapa detik tali sudah habis ditarik, namun yang tersisa hanya sebuah tali.
Putri sudah hilang.
Dua lelaki tersebut melihat satu sama lain, wajah mereka yang tadinya tidak berekspresi sekarang terlihat panik.
Calvin Zhang sekarang sudah sampai di depan Mia. Hanya melihat sekilas, ekspresi wajahnya langsung menggelap, dia bergegas ke depan dua lelaki itu, dia bertanya dengan suara tegas: "Dimana?!"
Dimana? Dimana Putri?!
Kedua lelaki itu tak berani menatap langsung mata Calvin Zhang yang penuh amarah, mereka tanpa sadar melihat ke arah Mia.
Mia benar-benar tidak menyangka Putri bisa hilang begitu saja, dia terdiam membeku, ketika dia merasakan pandangan kedua lelaki itu, baru dia sadar dan bergegas pergi menopang Calvin Zhang, dan berkata kepada kedua lelaki itu dengan suara memerintah: "Apa yang kalian lakukan hanya berdiri terdiam disana?! Cepat turun selamatkan Putri?!"
Dua lelaki itu dengan segera melepaskan tali di tangan dan berbalik masuk ke laut.
Mia selalu mengerti bahwa orang mati lebih gampang dimaafkan dibandingkan dengan orang hidup. Walaupun dia sangat berharap Putri mati, namun yang pasti sekarang bukan waktunya, kalau tidak dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan semua ini.
Angin di atas kapal pesiar masih bertiup dengan sangat kencang, seperti sayatan pedang. Sama seperti ekpresi Calvin Zhang, matanya senantiasa mengamati laut didepannya, aura dingin yang keluar dari tubuhnya membuat orang takut untuk mendekatinya.
Mia melihat perubahan Calvin, ia merasakan hatinya membeku.
Tiga tahun ini dia menghilang, awalnya Mia tidak peduli, namun setelah melihat sikap Calvin Zhang sekarang, dia baru menyadari bahwa ada beberapa hal yang sudah ditutupi oleh waktu. Untungnya, Calvin Zhang sepertinya masih belum menyadari hal ini, maka Mia masih punya kesempatan untuk menghancurkan hal ini sepenuhnya seperti tiga tahun yang lalu.
Permukaan laut yang tenang lagi-lagi bergejolak, tak lama kemudian, terlihat kepala salah satu lelaki tadi, diikuti dengan lelaki yang satu lagi, dia muncul bersama dengan putri di tangannya.
Wajah putri terlihat biru, sangat berbeda dengan wajah pucatnya ketika meludahi Calvin tadi.
Tidak tahu mengapa, hati Calvin Zhang mendadak seperti ditusuk jarum, dia segera berkata kepada Mia dengan nada sedikit memerintah: "Pergi panggil dokter! Cepat!"
Di atas kapal pesiar ini tetap tersedia personil pertolongan pertama. Namun ketika Mia melihat Calvin Zhang yang begitu panik, langkah Mia terhenti selama beberapa detik lalu perlahan menuju kabin kapal.
Walaupun dia tidak ingin Putri mati sekarang, tapi dia sangat tidak senang melihat tingkah laku Calvin Zhang.
Jelas-jelas sekarang dialah Nyonya Zhang, tetapi dia merasa telah dipermalukan.
Sedangkan disana, Calvin Zhang mengamati Putri yang sudah diangkat ke geladak kapal, dia merasakan hatinya semakin sakit.
Dia pernah melihat Putri yang lembut, juga pernah melihat Putri yang galak, dia pernah melihat bermacam-macam sosok Putri yang berbeda, namun Calvin tidak pernah melihat Putri yang tidak sedang marah.
Apakah Putri akan mati? Apakah di kehidupannya tidak akan ada sosok Putri lagi?
Calvin Zhang berpikir, dalam hatinya sebuah suara terdengar semakin jelas.
Tidak! Putri tidak boleh mati begitu saja! Dia belum cukup menyiksanya, bagaimana mungkin membiarkannya mati begitu saja!
Novel Terkait
After The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku