After The End - Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
Setelah hari itu, Putri sering menerima telepon Wilson, perhatian dia membuatnya sedikit tersentuh, tetapi di waktu yang bersamaan juga membawa sedikit terpukau. Bagaimanapun menurut Putri, dia dengan Wilson tidak memiliki banyak persimpangan.
Pertemuan waktu kecil, sampai sekarang dia juga sudah hampir lupa. Jadi dia hanya bisa menganggap Wilson sebagai seorang yang baik, seorang yang benar-benar sangat baik, tidak pernah memikirkan ke arah yang lain.
Tetapi sejak beberapa hari ini, muntahnya selama kehamilan semakin hari semakin jelas. Mencium bau jelaga bisa muntah, melihat beberapa makanan itu bisa muntah, bahkan terkadang tidak perlu alasan langsung mulai muntah.
Beberapa kali dia melihat pembantu yang tuli dan bisu itu melhat pandangannya dia sedikit aneh. Saat itu Putri memutuskan tidak bisa lagi menahannya begini, kalau tidak cepat atau lambat bisa ditemukan oleh Calvin Zhang.
Putri tidak tahu Calvin Zhang mungkin mau atau tidak anak ini, tetapi dia tidak ingin membuat dia tahu.
Memilih satu pagi, Putri kemudian memanggil taksi pergi ke rumah sakit, karena takut Calvin Zhang mengirim orang untuk mengikuti dia, dia secara khusus membiarkan supir taksi memutar sebuah putaran besar baru pergi ke rumah sakit. Setelah selesai melakukan serangkaian pemeriksaan, Putri baru diberi tahu perlu anggota keluarga datang untuk tanda tangan.
Putri mengambil formulir itu meragu sangat lama baru memutuskan untuk menelepon Wilson, dia Surabaya ini dia sepertinya hanya tersisa dia satu orang yang bisa dipercaya begini. Antara mereka jelas-jelas tidak pernah bertemu beberapa kali, tetapi membuat dia merasa dekat tak terlukiskan.
Wilson keburu datang cepat. Dan dandanan yang berbeda dari dua kali sebelumnya, dia memakai pakaian formal satu tubuh, seperti dari situasi yang penting buru-buru datang. Putri tercengang-cengang, sedikit tidak enak membuka mulut bertanya: "Aku bukannya terlalu merepotkanmu."
"Tidak apa." Wilson tidak masalah tertawa-tawa, "Aku akan menemanimu."
Ada bantuan Wilson, semuanya berjalan dengan sangat lancar. Tetapi ketika Putri berbaring di atas meja operasi yang dingin itu, dia yang awalnya berpikir hatinya tidak mungkin bergetar tiba-tiba sedikit tegang.
Ini apakah benar yang dia inginkan?
Anak ini, apakah benar akan pergi?
Jelas-jelas dia baru satu bulan lebih, jelas-jelas dia sama sekali tidak mempunyai detak jantung, tetapi pada saat ini, Putri tiba-tiba merasa pembuluh darahnya dengan dia berhubungan. Jelas-jelas dia hanya sepotong daging, tetapi mengapa, mengapa bisa membuat dia begini sedih.
Dokter yang mengambil jarum anestesi melihat dia sedikit linglung, mengeluarkan suara bertanya: "Nona Putri, kamu sekarang menyesal masih keburu? Tunggu sampai satu jarum ini turun, apapun semuanya sudah terlambat."
Putri tidak menginginkan anak ini, menurut dia yang sekarang anak ini adalah sebuah beban.
Calvin Zhang jika tidak ingin memilikinya, Putri merasa tidak apa-apa, tetapi jika dia menginginkannya, Calvin memiliki lebih banyak cara untuk mengancam Putri agar tetap berada disisinya. Putri tidak ingin lagi membiarkan dia yang mengatur, dia menginginkan kehidupannya sendiri, dan bukan kehidupan berdebu yang dilangkahi masuk oleh Calvin Zhang.
Putri menutup mata, sesaat baru bersuara berat: "Tidak perlu, masih berdasarkan yang dibicarakan sebelumnya saja."
Kehidupan dia, sama sekali tidak bisa menarik hubungan apapun lagi dengan Calvin Zhang.
Maaf.
Putri dalam hati berkata, kemudian seiring merasakan tusukan jarum menusuk masuk ke dalam kulit.
Saat ini dia baru menyadari dia sudah berubah menjadi orang yang tidak diinginkannya, dalam tubuhnya perasaan yang menyayat tidak berhenti menyiksanya. Putri memikirkan kehidupan manusia sungguh sangat menakutkan, selalu membuatmu semuanya dihancurkan dengan sangat mudah.
Dia pernah berharap banyak dengan Calvin Zhang melahirkan seorang bayi yang menjadi miliknya sendiri, sekarang disaat seperti ini dia tidak berharap ingin memiliki anak dengannya.
Putri merasa kesadaran dirinya sendiri semakin lama semakin kabur, kemudian tenggelam dalam kegelapan yang tak ada akhirnya.
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangLove And War
JaneTakdir Raja Perang
Brama aditioSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiAfter Met You
AmardaPengantin Baruku
FebiAfter The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku