After The End - Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
Pintu ruang pasien di dobrak dengan keras, Putri mengangkat kepalanya dan melihat Calvin Zhang dengan muka marah masuk kedalam. Sekujur tubuhnya seolah-olah es yang menyebarkan hawa dingin, dan sepasang matanya melotot dirinya.
Putri terhenti sejenak, dia mengira Calvin Zhang datang demi Mia, dan mencibir.
Calvin Zhang awalnya ingin bertanya baik-baik kepada Putri, tapi ketika melihat ekspresi wajahnya, emosi marah dalam dirinya mulai tidak terkontrol. Tapi sebelum dia membuka mulutnya, terdengar suara Putri.
“Mr. Zhang datang karena istri anda?”
Mendengar Putri mengungkit Mia, Calvin Zhang mengerutkan keningnya dan juga menahan kembali emosinya :”Bukan”
“Bukan?” Putri tidak menyangka dia akan memberikan jawaban ini, dia tercengang dan bertanya :”Kalau begitu untuk apa kamu kesini?”
“Aku ingin mengonfirmasi sebab kematian anak kita denganmu.” Calvin Zhang menatapi Putri sambil berkata :”Putri, aku hanya bertanya sekali saja, apakah kamu sendiri yang mengugurkan anak ini?”
Setelah menanyakan pertanyaan itu, suasana di dalam ruangan seakan membeku. Dipikiran Putri juga tidak ada hal lain lagi, hanyalah pertanyaan Calvin Zhang yang terus berulang-ulang muncul dalam pikirannya.
Dia bertanya apakah aku sendiri yang mengugurkan anak itu, ternyata dia sudah tau semuanya.
Beberapa hari ini, Putri juga bukan sengaja menyembunyikan hal ini darinya, hanya saja tidak ingin mengungkit hal tentang anak ini. Itu adalah sebuah luka bagi dirinya, itu adalah sebuah celah dalam hidupnya yang selamanya tidak dapat dilewatinya.
Sekarang, ketika Calvin Zhang kembali menanyakan hal ini, Putri merasakan rasa sakit yang sudah dia usahakan untuk dipendamkan itu muncul lagi mengerogoti dirinya. Rasa itu bagaikan Tsunami yang tiba-tiba menhancurkan benteng yang di bangun di dalam hatinya dalam sekejap waktu.
Dia melihat semua ini tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Calvin Zhang melihat muka Putri semakin pucat, Sprei yang di kepal di tangannya sudah kusut. Meskipun bukan dirinya, tapi Calvin Zhang tetap bisa merasakan rasa sakit yang di rasakan oleh Putri saat ini.
Apakah ada kesalahpahaman diantara ini semua? Atau......atau ada masalah dengan anak itu, sehingga Putri tega mengugurkannya?
Calvin Zhang bahkan tidak kepikiran bahwa dirinya akan mencarikan alasan untuk Putri.
Disaat dia menghancurkan keluarga Putri, mendorong Putri ke jurang, dia tidak pernah berpikiran bahwa suatu hari nanti akan sakit hati karena Putri lagi. Tapi semenjak mengurungnya, dan melihat sekali demi sekali Putri begitu dekat dengan kematian, hati Calvin Zhang selalu tetap akan sakit tanpa dikontrol. Dia tidak ingin tau sebabnya, meskipun jawabannya ada dihadapan dia.
Tapi didetik ini, ketika dia melihat Putri yang menderita, setelah flashback semua yang telah berlalu selama ini, Calvin Zhang tiba-tiba tidak ingin membohongi dirinya sendiri lagi, karena jawaban itu telah otomatis muncul didalam hatinya.
Dia tidak merelakan Putri, atau dengan kata lain dia sudah suka dengan Putri.
Tanpa mengungkit waktu tiga tahun itu, hanya saja dari sisi dia tidak merelakan Putri pergi saja sudah cukup membuktikan semuanya.
Ternyata tidak tau sejak kapan, Putri telah menanamkan sebuah benih didalam hatinya, dan seiring dengan berjalannya waktu, benih ini telah tumbuh menjadi sebuah pohon besar.
Dia tidak lagi bisa pura-pura tidak melihat pohon ini, begitu juga dengan dia tidak lagi bisa berpura-pura tidak menyukai Putri.
Setelah berpikir, emosi Calvin Zhang yang membara itu telah padam menjadi abu, dia baru ingin mengatakan sesuatu dan melihat Putri tiba-tiba mengangkatkan kepalanya. Dalam matanya terlihat sakit dan dendam, suaranya bagaikan berasal dari jurang, mengatakan :
“Benar, aku sendiri yang mengugurkan anak itu, karena aku tidak ingin, aku tidak ingin dalam tubuhnya mengalir darah milikmu. Itu adalah darah penuh dosa, kalau begitu lebih baik tidak biarkan dia datang kedunia ini!”
Novel Terkait
Predestined
CarlyPerjalanan Selingkuh
LindaPrecious Moment
Louise LeeMy Tough Bodyguard
Crystal SongAkibat Pernikahan Dini
CintiaAfter The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku