After The End - Bagian 4 Kesayangannya
Cinta yang begitu mendalam ini, tidak ada rasa kasihan yang bisa dikatakan. Seluruh tubuh Putri seperti dicabik olehnya, bahkan tenaga untuk berbicara saja tidak ada.
Calvin melihat Putri yang tergeletak lemas di ruang pasien, tatapannya terlintas sebuah ancaman dan kekejaman.
"Sore hari aku akan menyuruh orang untuk menjemputmu pulang, sebelumnya kamu jangan berpikir untuk melakukan hal yang aneh, jika tidak aku akan membuatmu sengsara."
Putri tidak bisa menahan rasa tawanya, dia melihat Calvin dengan tatapan ganas, tidak tahu rasa benci atau ingin balas dendam. Putri berkata: “Haha, aku ingin lihat cara apa yang dilakukan Tuan Calvin agar aku bisa sengsara sampai tidak ingin mati."
Bagi dia, sekarang tidak ada bedanya dengan kematian.
Tampaknya sudah mengetahui isi hati Putri, tatapan Calvin semakin mendalam, dia tersenyum sinis, dan berkata: "Jangan lupa ayahmu masih berada di dalam penjara, aku hanya perlu mengaturnya, aku yakin dia akan memiliki hari-hari yang begitu menyenangkan di dalam sana."
Perkataan Calvin yang barusan saja keluar membuat Putri tercengang, dia tidak bisa melawannya. Putri merasa sangat kesal dan dengan nada emosi berteriak kepadanya: "Calvin, kamu berani!"
"Jika kamu tidak mempercayai apa yang aku katakan, kamu boleh mencobanya." Calvin mengancing kembali bajunya dan merapikannya. "aku masih ada urusan, aku akan pergi duluan."
"Pergi! Kamu pergi dari hadapanku!"
Suara teriakan Putri tidak berarti bagi Calvin, menoleh kembali melihat wanita yang sudah hampir gila itu, dia merasa sedikit senang, dan berputar berjalan ke arah pintu.
Melihat Calvin telah pergi, Putri yang terus berteriak tergeletak lemas di ruang pasien itu, tidak bergerak dan duduk diam disana.
Giginya menggigit bibirnya, tatapan seperti orang yang ingin mati.
Sejak kecil, ibunya telah meninggal, ayahnya lah yang telah membesarkannya. Dari kecil hingga besar, tidak peduli apa yang dilakukan Putri, Ayahnya akan mendukungnya tanpa alasan, dan salah satu hal adalah menikah dengan Calvin.
tapi sekarang, ayah yang paling menyayanginya masuk ke penjara hanya karena dia.
Jika waktu itu bukan karena dia yang begitu keras kepala ingin menikah dengan calvin, maka hal seperti ini tidak akan terjadi.
Putri berpikir tentang Ayahnya, air matanya tidak bisa ditahannya lagi, dia menangis terseduh.
Calvin telah menang, dia tidak bisa melihat ayahnya sendiri pergi begitu saja. Meskipun tahu bahwa kedepannya akan begitu menyakitkan, begitu banyak kesusahan, tapi demi ayahnya dia harus menahan segalanya.
Setiba sore hari, ada orang yang datang menjemput Putri, tetapi setelah tiba di tujuan baru mengetahui bahwa ini buka Villa. Seperti yang dikatakan Calvin,dia telah menjadi tahanan kesayangannya.
Putri berada di rumah yang kosong dan sepi ini, hanya menunggu kehadiran Calvin di malam hari.
Dia sangat puas melihat semua nya ini, dia tersenyum bahagia. menyediakan surat cerai yang telah disiapkannya dari pagi hari melemparkannya ke hadapan Putri, Calvin berteriak: "Tanda-tanganlah surat cerai ini."
Putri melirik Calvin, dan kembali ke dokumen yang ada di hadapannya, dan berbicara" " Calvin, aku sangat penasaran, bagaimana jika aku tidak ingin menandatanganinya. Apa yang ingin kamu lakukan kepadaku?"
Tidak menyangka akan mendengar Putri berkata demikian, Calvin terdiam sesaat, dengan tatapan dingin melihatnya, "Apa maksudmu?"
"Jika aku tidak ingin menandatanganinya, aku masih tetap saja adalah istrimu, dan Mia akan menjadi selingkuhan yang dibenci oleh orang-orang."
Putri mengangkat kepalanya dan melihat Calvin, melihat ekspresi wajah nya yang begitu buruk, dan terus berkata: "Calvin, aku yakin kamu tidak ingin Mia mendapat panggilan selingkuhan, apalagi dia adalah wanita yang kamu cintai."
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaNikah Tanpa Cinta
Laura WangDoctor Stranger
Kevin WongAkibat Pernikahan Dini
CintiaSi Menantu Buta
DeddyAfter The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku