After The End - Bab 8 Tali yang Mengikatnya

Di dalam mobil, Calvin Zhang duduk di kursi pengemudi, rokok yang dijarinya itu kadang berapi dan kadang padam.

Suasana tadi seperti masih tersisa di tubuhnya, tapi yang dilihat dimatanya hanyalah kegelapan dari luar jendela.

Lampu di rumah itu tidak pernah nyala, kosong dan melihatnya seperti binatang buas yang sedang memangsa manusia.

Malam ini dia sudah terlalu banyak minum, hampir setiap orang yang datang bersulang padanya tidak ditolaknya, Saat dia menggenggam tangan Mia berjalan di atas karpet merah, dia tiba-tiba mengingat kembali waktu itu dia juga menggenggam tangan Putri seperti ini.

Di pernikahan hari ini, dia seperti melihat bayangan Putri dimana-mana. Dia merasa dia mungkin sudah gila, makanya dia meminum banyak sekali bir. Dia pikir, dengan menjadi mabuk dia bisa melupakan Putri, tetapi yang ada malah semakin dia minum semakin dia sadar.

Lalu kemudian dia langsung mengendarai mobil menuju kesana begitu pernikahan itu usai.

Ini adalah penjara yang dibuatnya untuk Putri, tapi mungkin juga menjadi seperti tali yang mengikat dirinya.

Tidak tahu sejak kapan rokok yang ada di jarinya itu sudah terbakar habis, ujung rokok itu membakar jari tangannya. Tiba-tiba Calvin Zhang tersadar, menghidupkan mobilnya, dan meninggalkan tempat itu. Setiap ada angin yang lewat, hatinya juga terasa dingin.

Semalaman Calvin Zhang tidak pulang. Mia melihat ranjang yang belum tersentuh itu, hatinya pun sangat sedih.

Di pernikahan semalam dia sudah merasakan Calvin seperti tidak fokus, tapi saat dia menanyakannya, Calvin hanya menjawab bahwa dia tidak apa-apa.

Terkadang indera keenam wanita sangatlah menakutkan, bagi Mia, kata-kata Calvin Zhang lebih terlihat seperti penghindaran belaka.

Tiga tahun yang lalu, setelah dia kepergok Putri selingkuh di luar, dia sangat membenci Putri. Tidak lama kemudian, ada acara tamasya setelah tamat. Dia menyuruh Putri keluar menuju dek kapal dan berniat mendorongnya ke bawah laut. Tapi siapa yang sangka ternyata dialah yang duluan jatuh ke dalam laut.

Untunglah dia bernasib baik, dia ditolong oleh sebuah kapan nelayan. Tapi dia tidak lagi berani pulang ke Surabaya, dia takut Putri membeberkan semuanya, makanya dia tetap bertahan hingga sekarang, demi menjatuhkan Putri secara total.

Sekarang, harapannya sudah terwujud, Putri sudah menjadi tahanan, tapi dia merasa seperti masih ada yang salah.

Setiba di rumah, Calvin Zhang melihat Mia duduk termenung di atas sofa, dia bingung sejenak kemudian lalu tersadar bahwa dia sudah menikah dengan Mia, dia berjalan menuju Mia dengan nada suara yang agak bersalah dia berkata: "Mia, kenapa kamu bangun pagi sekali?"

"Aku tidak tidur semalaman." Mia pura-pura terlihat sangat kasihan dan menatap Calvin, "Aku sangat takut kalau aku tertidur dan ini semua menjadi mimpi. Calvin, aku sangat takut, takut kamu tidak di sampingku."

Melihat Mia berkata demikian, Calvin baru menyadari dia semalaman tidak pulang ke rumah, semakin dirinya merasa bersalah, dia lalu bergegas memeluknya dan menjelaskan: "Maaf ya, semalam aku membiarkanmu sendirian disini. Wilson dan teman lainnya demi merayakan pernikahanku mereka memaksaku pergi lagi ketempat lain dan minum bir, aku janji lain kali tidak membiarkanmu sendiri lagi."

Tapi saat Calvin memeluknya, Mia menciumi bau yang berbeda. Itu seperti bau bercinta, juga ada sedikit harum wanita. Matanya semakin tajam, tapi mulutnya berkata beda dengan isi hatinya.

"Ya, aku tidak apa-apa, asalkan kamu disampingku."

Melihat Mia begitu pengertian, Calvin semakin erat memeluknya. Dia berpikir mungkin dia sudah gila semalam malah pergi mencari Putri, Putri hanyalah seorang wanita jahat, bagaimana bisa dibandingkan dengan Mia.

Selang beberapa waktu kemudian, Mia baru melepaskan pelukan Calvin. Dia pura-pura khawatir dan bertanya: "Calvin, gimana dengan Putri sekarang?"

Melihat Mia menanyakan tentang Putri, tubuh Calvin bergetar, lalu wajahnya berubah menjadi pucat, "Ngapain kamu tanyain perempuan sialan itu? Waktu ini kalau bukan karena dia, kita berdua nggak mungkin berpisah begitu lama."

"Tapi gimanapun, aku dan Putri juga pernah berteman baik." Mia terus memperhatikan ekspresi wajah Calvin, melihatnya gemetaran dia langsung tahu Calvin sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Kamu dan Putri, apakah benar tidak ada apa-apa?

Tapi terlihat jelas Calvin tidak mau lagi melanjutkan pembicaraan ini, dia langsung merangkul bahu Mia, memotong topik bicara: "Bukannya kamu tidak tidur semalaman? Yuk, aku temanin kamu tidur."

Calvin tidak mau berbicara, dia juga tidak bisa apa-apa, hanya bisa berpura-pura manja dan mengikuti apa mau Calvin.

Tapi, dia malah merasa, dia harus mulai melakukan sesuatu...

Pada waktu yang sama, Putri membungkukkan dan menyandarkan badannya di ujung ranjang. Sejak Calvin Zhang pergi semalam, dia terus bertahan dengan posisi badan seperti ini, dalam ilmu psikologi, posisi badan seperti ini penuh dengan pertahanan dan perlindungan.

Hidup Putri selama dua puluh tahunan ini lancar-lancar saja, tetapi hanya dalam sebulan ini, terjadi begitu banyak kejadian yang berbalik 180 derajat di hidupnya. Orang yang kuat sekalipun, tidak dapat bertahan lagi dengan keadaan seperti ini.

Dia ingin keluar, ingin meninggalkan rumah ini, ingin meninggalkan Calvin.

Baginya, tempat ini seperti neraka, dan Calvin seperti iblis.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu