After The End - Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
Sepanjang hari, Calvin Zhang memiliki perasaan tidak enak. Dia selalu merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi hari ini. Benar saja, sekitar pukul enam, dia menerima telepon dari seorang anggota staf yang ditugaskan di daerah tempat tinggal Putri. Dia mengatakan bahwa Putri belum pernah kembali sejak dia pergi pagi hari.
Calvin Zhang mencoba menelponnya berkali-kali , tetapi tidak ada yang menjawab. Saat amarahnya akan meningkat, dia menerima panggilan telepon dari Wilson, mengatakan bahwa dia ingin bertemu dengannya, dia memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengannya.
Ketika Wilson sampai di tempat Calvin , dia baru menyadari bahwa hal yang akan dia bicarakan adalah tentang Putri.
Melihat wajah marah Wilson, Calvin merasa sangat kesal, dan nada bicaranya agak tidak enak "Kamu datang padaku hari ini demi Putri? Apa dia ada berbicara sesuatu ke kamu?
“Aku tahu segalanya.” Wilson memandangi wajah yang dikenalnya di depannya dan berkata dengan dingin, “Aku benar-benar tidak berpikir kamu adalah orang seperti itu. Kamu dan Putri sudah bercerai. Mengapa kamu masih menyiksanya? "
"Menyiksa?" Mata Calvin mengejek dan bertanya: "Apakah itu yang dia katakan?"
“Siapa pun yang mengatakan itu tidak penting, yang penting adalah kamu harus membiarkannya pergi.” Wilson mengabaikan ejekan matanya, dan langsung berkata.
“Kenapa aku harus membiarkannya pergi?” Calvin mengerutkan kening, menatap Wilson di depannya.
"Kenapa? Kamu masih bertanya kenapa?" Wilson meraih leher Calvin dan berteriak padanya dengan suara nyaring: "Kamu sama Putri sudah bercerai. Atas dasar apa harus kamu larang dia sekarang ?!"
Calvin melepaskan tangan WIlson dari garis lehernya dan merapikan lipatannya. Lalu dia berkata dengan lemah, "Mengapa aku tidak pantas? Aku adalah orang yang paling pantas di kota surabaya ini."
Sejak jatuhnya keluarga Putri, seluruh ekonomi di surabaya jatuh di tangan Calvin. Di sini, dia seperti raja, dan semua orang adalah subjek. Ini adalah kotanya, dan dia secara langsung memiliki hak untuk menentukan hidup dan mati orang-orang yang tinggal di sini.
Dan melihatnya berkata seperi itu, kemarahan Wilson telah memuncak. Tatapannya menatap pria di depannya, dan bertanya sambil menyeringai, "Calvin Zhang, apakah Anda yakin ingin melakukan ini?"
“Tentu saja.” kata Calvin Zhang, yang hampir tidak ingin mengatakannya, menjawab: “Putri ingin membunuh Mia di masa lalu. Sekarang semua ini adalah balasan yang telah diambilnya. Aku selalu membalas apa yang dillakukan orang lain kepadaku, kamu sudah kenal aku begitu lama. Kamu seharusnya pasti tahu. "
Melihat dia menyebutkan Mia, Wilson tiba-tiba mencibir, dan dia berkata: "Iya, Aku memang sudah kenal kamu begitu lama, aku tahu kamu punya karakter yang suka balas dendam. Tapi Calvin, Aku mohon kamu gunakan otakmu untuk berpikir, Berapa tahun kamu kenal Putri, akankah dia benar-benar orang yang seperti kamu katakan ?! "
Berapa tahun kamu kenal Putri, akankah dia benar-benar orang yang seperti kamu katakan ?!
Kata-kata Wilson terus-menerus bergema di pikiran, dan hati Calvin Zhang tiba-tiba sesak. Setelah menghitung waktu, ia dan Putri sudah saling kenal selama 20 tahun. Dalam ingatannya, Putri adalah seorang gadis yang pemalu.
Kalau dibilang dia akan membahayakan orang, pasti hanya sedikit orang yang akan mempercayainya.
Tapi hari itu, hanya ada dua orang, Putri dan Mia. Jika bukan Putri, dia benar-benar tidak tahu mengapa Mia bisa jatuh ke laut.
Terlebih lagi, setelah tiga tahun, Mia juga muncul.
Memikirkan hal ini, sedikit goyangan di hati Calvin telah menjadi kuat. Dia memandang Wilson dan berkata: "Faktanya adalah Putri benar-benar ingin membunuh Mia. Dalam tiga tahun terakhir, Mia tidak hanya kehilangan ingatannya, tetapi juga susah. Jika Mia tidak selamat, dan ingatannya pulih, dapat mengenali aku, ingat apa yang Putri lakukan padanya, pasti sudah menjadi banyak korban lainnya. "
"Mia lagi, kamu percaya yang dia katakan?!" Wilson memandangi Calvin Zhang dengan kesal. Dia berkata: "Kamu tidak pernah berpikir dia akan berbohong padamu ?! Kamu bisa yakin apa yang dia katakan semuanya itu benar ?! "
“Dia tidak akan berbohong padaku,” Calvin mengatakan dengan mulutnya tanpa berpikir.
Melihat bahwa dia tidak mendengarkannya sama sekali, Wilson tiba-tiba tertawa. Dia berkata: "Calvin, kamu menyedihkan, tahu tidak? Jelas-jelas sudah memiliki seseorang yang sangat mencintaimu, tetapi kamu masih saja belum puas. ""
Mendengarkan apa yang dikatakan Wilson di mulutnya, hati Calvin sempat bergetar. Tetapi untuk sesaat, dia kembali dan berkata kepada Wilson: "Aku tidak ingin membahas topik-topik yang membosankan ini dengan kamu lagi. Di mana Putri sekarang, Aku ingin melihatnya."
“Dia tidak ingin melihatmu sekarang,” kata Wilson langsung.
"Mau atau tidak maunya ketemu sama aku, bukan dia yang katakan." Calvin Zhang melirik Wilson yang ada di depannya. "Kamu segera katakan di mana dia. Kau tahu, selama dia masih di Surabaya, aku pasti dapat menemukannya. Kamu tidak mau kan aku harus membuat langkah besar dengannya, Kalau sampai para wartawan tahu, bisa-bisa opini publik takutnya akan menyakitinya lagi. "
Ancaman dalam perkataan Calvin Zhang kepada Wilson terdengar jelas, meskipun dia tidak mau mengakuinya, tetapi dia tahu bahwa Calvin mengatakan itu adalah fakta. Ini adalah Surabaya, semua dibawah kendali Calvin Zhang.
Meskipun penuh dendam, tapi Wilson masih mengatakan: "Rumah Sakit St. Mary, Putri sekarang ada di sana."
Rumah sakit?
Ketika mendengar dua kata ini, hati Calvin bergetar. Dia ingin bertanya sesuatu, tetapi pada akhirnya dia masih tidak mengatakan apa-apa. Dia berdiri dari kursi dan keluar.
Dia akhirnya akan melihat, apa yang sedang dilakukan oleh Putri.
Novel Terkait
Menantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiHalf a Heart
Romansa UniverseDon't say goodbye
Dessy PutriPernikahan Kontrak
JennyMr. Ceo's Woman
Rebecca WangJalan Kembali Hidupku
Devan HardiUnplanned Marriage
MargeryAfter The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku