After The End - Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku
Di kamar pasien, Putri sedang duduk dan Wilson yang berada disampingnya sedang memotong apel untuknya. Semuanya terasa sangat tenang sampai sosok Calvin Zhang muncul di depan pintu kamar pasien. Menyadari nafas Putri yang semakin berat, Wilson menoleh dan melihat Calvin Zhang berdiri di depan pintu.
Semenjak dia membawa Putri pergi, hubungannya dengan Calvin Zhang memburuk, dua orang itu sekarang sudah bukan lagi teman melainkan saingan. Tetapi tidak peduli apapun yang terjadi antara mereka, setidaknya dalam hal ini, dia masih harus berterima kasih kepada Calvin Zhang.
Wilson bagaimanapun tidak pernah menyangka bahwa Calvin Zhang akan menaruh mata - mata di tempat Putri bekerja, jadi dia langsung mendapat kabar ketika Putri tidak masuk kerja tepat waktu.
Wilson merasa bahwa kelakuannya ini sangat tidak tahu malu, tetapi bagaimanapun dia harus mengakui bahwa jika Calvin Zhang tidak menaruh mata-mata di samping Putri, mungkin sekarang Putri sudah tidak berada di dunia ini lagi.
Mengingat hal ini, dia tidak bermaksud untuk membesar-besarkan masalah ini dengan Calvin Zhang.
Saat dia melihat Calvin Zhang muncul di kamar pasien, Putri dengan mudah bisa mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya. Kata-kata Mia yang masih terngiang, sepasang tangan yang menangkap dirinya saat dia tenggelam, raut muka Calvin Zhang yang cemas dan pelukan yang terjadi setelah itu.
Semua ini, membuat Putri sadar bahwa ia tidak bisa pura-pura bodoh lagi.
Dia dan Calvin Zhang harus memiliki sebuah akhir, dan hubungan mereka yang tidak jelas seperti sekarang ini bukanlah tipe hubungan yang disukai oleh Putri.
Memikirkan ini, Putri berkata kepada Wilson: "Wilson, bantu aku beli beberapa majalah di luar."
Wilson tahu bahwa Putri ingin berbicara berdua dengan Calvin, dan dia mau tidak mau menuruti keinginannya. Dia berdiri dengan perasaan berat, berkata "Baiklah." dan berjalan keluar.
Setelah Wilson berjalan keluar, Putri memandang Calvin Zhang dan berkata: "Kemarilah."
Calvin Zhang berjalan ke tempat tidur Putri. Setelah diam untuk beberapa saat, dia baru membuka mulutnya dan bertanya: "Apakah kamu sudah merasa lebih baik?"
"Iya, jauh lebih baik." Putri tersenyum padanya dan berkata, "Aku benar-benar berterima kasih padamu untuk hari itu."
"Itu bukan apa-apa."
"Tidak peduli bagaimanapun, aku tetap harus berterima kasih."
Calvin Zhang tidak meneruskan topik ini lagi setelah ragu-ragu sejenak, dia akhirnya tidak tahan dan bertanya: "Kamu ... apakah kamu dan Wilson sudah bersama?"
Putri tertegun seketika dan segera menjawab: "Tidak."
Daripada mengatakan bahwa Putri tidak ingin menipu Calvin Zhang, lebih benar jika mengatakan bahwa dia tidak ingin menggunakan Wilson sebagai perisai. Dia tidak ingin berakting, dan dia tidak ingin Wilson menderita lebih banyak karena dirinya.
Melihat Calvin yang mulai mengerutkan kedua alisnya, Putri kemudian berkata: "Sebelum aku didorong jatuh oleh Mia, dia mengatakan sesuatu kepadaku. Dia berkata bahwa kamu sekarang sudah jatuh cinta denganku. Apakah ini benar?"
Putri bertanya dengan sangat langsung dan membuat Calvin Zhang tertegun, dan dia menjawab : "Ya, dia mengatakan hal yang benar."
Ketulusan Calvin Zhang sedikit membuat Putri terkejut, tetapi sesaat kemudian, dia segera tersadar. Dia menyimpan senyum yang muncul di sudut mulutnya. Kemudian memandang Calvin Zhang dan berkata dengan serius, "Maaf, aku tidak menyukaimu lagi. Jika karena diriku, hubunganmu dan Wilson menjadi seburuk sekarang, maka ini semua benar-benar tidak perlu. ”
Nada bicara Putri benar-benar sangat serius, dan hati Calvin Zhang tidak tahan untuk bergetar.
Sesaat kemudian, dia baru bisa mengendalikan kembali nada bicaranya dan bertanya, "Mengapa? Kamu dulu pernah bilang kalau kamu akan menyukaiku selamanya. ”
"Kamu sendiri juga bilang itu adalah dulu." Putri memandangnya dan kemudian berkata: "Aku dulu selalu menganggap kamu adalah seluruh duniaku, tetapi sekarang semua sudah berbeda. Ada terlalu banyak masalah yang terjadi di antara kita, dan cintaku padamu telah lama hilang terkikis oleh masalah-masalah antara kita. Aku tidak menyukaimu lagi, Calvin Zhang, aku benar-benar tidak menyukaimu lagi. ”
Pada saat Putri bersumpah bahwa dia tidak akan mencintai Calvin Zhang lagi dalam hidupnya, hatinya sudah mati. Dan anak itu, adalah saksi matanya atas sumpah ini, dan ini membuat dia lebih tidak mungkin melanggar sumpah ini.
Melihat nada bicara Putri yang penuh kepastian. tangan Calvin Zhang tanpa sadar mengepal. Dia menatap Putri, dan berkata: "Bagaimana jika aku bilang tidak peduli kamu masih menyukaiku atau tidak, aku akan tetap menginginkanmu."
Setelah mendengar perkataan itu, ekspresi Putri masih setenang air. Setelah beberapa saat, dia baru membuka mulut dan berkata: "Calvin Zhang, kamu sudah bersikap egois untuk waktu yang lama, jadi kali ini biarkan aku yang bersikap egois."
Egois?
Untuk sesaat, semua keteguhan Calvin Zhang runtuh oleh kalimat ini.
Dia buru-buru berdiri, tetapi tatapan matanya sudah tidak tertuju ke arah Putri lagi, dan dengan suara yang bergetar tanpa henti. Dia berkata, "Aku mengerti, kalau begitu ... kalau begitu kita akhiri begini saja."
Melihat Calvin Zhang yang berbalik untuk pergi, hati Putri seperti digenggam erat oleh sepasang tangan. Dia dengan lembut berkata: "Terima kasih."
Terima kasih telah memenuhi permintaanku, dan aku harap kamu bisa memaafkan dirimu sendiri. Hidup tidak akan terulang lagi, dan "Aku" yang dulu menganggapmu adalah seluruh duniaku sekarang sudah tidak ada lagi. Putri tahu bahwa mulai besok kehidupan barunya dimulai, kehidupan yang hanya dimiliki oleh dirinya sendiri.
(Tamat)
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinMy Cold Wedding
MevitaThe Great Guy
Vivi HuangKisah Si Dewa Perang
Daron JayHis Second Chance
Derick HoTen Years
VivianThis Isn't Love
YuyuAfter The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku