After The End - Bab 12 Aku akan mengutukmu
Putri memimpikan mimpi yang sangat panjang.
Dalam mimpinya dia berumur 5-6 tahun, dia sedang mengejar Calvin Zhang untuk meminta Calvin bermain dengannya. Lalu pemandangan mimpinya berubah, dunia di depannya dipenuhi dengan kabut putih, Calvin Zhao berdiri di depannya dan melihatnya dengan suram dan berkata: "Putri, pergi mati saja kamu."
Hati putri bergetar, dia pun terbangun dari mimpinya.
Pemandangan di depan matanya putih seperti salju, ia bisa mencium bau antiseptik yang menusuk hidung. Dia duduk di atas kasur dengan hati yang masih berdegup kencang pengaruh mimpi tadi, lalu dalam otaknya muncul ingatan akan segala kejadian di atas kapal pesiar.
Suara dingin Calvin Zhang, mata Mia yang tertawa licik, serta laut yang menelan dirinya.
Putri merasakan dirinya semakin dingin seiring munculnya ingatan-ingatan tersebut.
Ternyata, Calvin Zhang benar-benar ingin dia mati.
Pemikiran seperti ini membuatnya terkejut, namun dibandingkan terkejut, lebih banyak perasaan sedih yang tidak gampang ia sadari. Walaupun dia sudah bersumpah tidak akan mencintai Calvin Zhang, tetapi dia tidak bisa menipu orang lain dan dirinya sendiri.
Setidaknya di saat seperti ini, dia masih saja merasa sedih atas segala kelakuan Calvin Zhang.
Pada saat ini, pintu kamar pasien tiba-tiba terbuka, lalu masuklah lelaki yang mendorongnya ke jurang seperti iblis. Begitu melihat dia, tubuh Putri seketika membeku, bahkan matanya penuh dengan waspada.
Dia mengamati seluruh gerakan Calvin Zhang, dengan suara dingin ia berkata: "Untuk apa kamu kesini?!"
Sikap Putri yang penuh waspada membuat Calvin Zhang merasa sangat tidak senang, dia menghela nafas, suaranya secara tidak sadar juga mendingin, "Apakah aku tidak boleh datang? Putri, kamu jangan lupa, aku yang menyelamatkan hidupmu kali ini!"
"Menyelamatkanku?" mulut Putri terangkat secara perlahan membentuk senyuman sinis setelah mendengar perkataan Calvin, dia menekan kata-katanya: "Calvin, aku hanya melihat kamu ingin aku mati."
Kata-kata putri sangat tajam dan pasti, sampai-sampai tubuh Calvin Zhang tanpa sadar membeku.
Calvin menatapi perempuan yang ada di depannya, rambutnya bertebaran dan berantakan, namun matanya sangat tegas, seperti pedang yang dari awal sudah diasah tajam, menanti waktu yang tepat untuk menusuk hatinya.
Udara tiba-tiba hening.
Waktu berlalu tidak tahu berapa lama panjangnya, tiba-tiba Calvin Zhang tertawa, namun matanya tetap sedingin es, ia berkata: "Putri, mana mungkin aku membiarkanmu mati begitu saja... Kalau mati begitu saja bukankah terlalu mudah bagimu?"
Dia berbicara sangat pelan, seperti takut Putri tidak mendengarnya dengan jelas.
Menatapi wajah di depannya yang sangat dia kenali, senyuman Putri semakin sinis, "Presiden Zhang masih sekejam dan sekeji sebelumnya, namun seperti keinginanmu, aku tidak akan mati. Setidaknya sebelum kamu mati, aku tidak akan mati."
Baik pergelangan tangannya, maupun penderitaannya di laut sungguh membuatnya tidak nyaman.
Walau sangat pandai berbicara, namun kenyataan tidak seperti harapannya. Dia sudah berdiri di ambang kematian dua kali, namun raja neraka tidak menerimanya. Oleh karena itu maka dia tidak boleh sekali lagi mencari mati, dia bahkan sudah mempunyai keberanian untuk mati, tak ada hal yang tidak berani dia lakukan.
Putri berbicara sendiri di dalam hari, kemudian dengan jelas berkata kepada Calvin Zhang: "Aku akan melihatmu selangkah demi selangkah masuk ke neraka, melihat seluruh orang disampingmu pergi jauh meninggalkanmu. Aku akan mengutukmu di kehidupan ini hidup sangat lama dan kesepian."
Kata-kata Putri adalah kutukan, bahkan bisa dibilang adalah racun.
Wajah Calvin Zhang memutih, senyum diwajahnya menghilang, dia mengamati Putri, dengan geram berkata: "Sepertinya pelajaran yang kuberikan padamu masih belum cukup sampai-sampai kamu sudah lupa siapa dirimu sekarang."
Novel Terkait
Cinta Tapi Diam-Diam
RossieKembali Dari Kematian
Yeon KyeongCinta Yang Tak Biasa
WennieBaby, You are so cute
Callie WangBehind The Lie
Fiona LeeAfter The End×
- Bab 1 Merobek hatimu menjadi serpihan
- Bab 2 Darah merah segar
- Bagian 3 Menghancurkanmu secara keseluruhan
- Bagian 4 Kesayangannya
- Bab 5 Situasi yang telah direncanakan sejak awal
- Bab 6 Semua Tentang Dia
- Bab 7 Tidak Sebagus Anjing Pinggir Jalan
- Bab 8 Tali yang Mengikatnya
- Bab 9 Tanggal Kematian Mia
- Bab 10 Jatuh ke Bawah Laut
- Bab 11 Rupanya yang beragam
- Bab 12 Aku akan mengutukmu
- Bab 13 Kamu tidak akan mati dengan tenang
- Bab 14 Semua karma akan terbalaskan
- Bab 15 Kamulah yang terlebih dahulu mengkhianatiku
- Bab 16 Dia seperti....
- Bab 17 Aku ingin memiliki seorang anak
- Bab 18 Hanya dia yang tidak pantas
- Bab 19 Orang baik tidak panjang umur
- Bab 20 Sudah giliran dia yang masuk ke neraka
- Bagian 21 Ketika digigit satu gigitan oleh anjing
- Bab 22 Kamu punya kualifikasi apa
- Bab 23 Pernah saja ada orang yang mengagumimu
- Bab 24 Melangkah ke kehidupan yang berdebu
- Bab 25 Ini adalah karmaku
- Bab 26 Karena mencintai orang yang salah
- Bab 27 Semua ini dibawah pengendaliannya
- Bab 28 Sepertinya sudah tidak perlu mengenalmu lagi
- Bab 29 Ini anaknya
- Bab 30 Tidak bisa kembali ke masa lalu
- Bab 31 Dia hanyalah sebuah kejadian diluar dugaan
- Bab 32 Sakit yang tidak bisa di tahan
- Bab 33 Itu adalah darah penuh dosa
- Bab 34 Semuanya tidak akan seperti dulu lagi
- Bab 35 Fakta
- Bab 36 Hidup Dengan Penuh Gejolak
- Bab 37 Dunianya Kembali Cerah
- Bab 38 Aku Dulu Menganggapmu Adalah Seluruh Duniaku