Your Ignorance - Bab 42 Pengakuan
Di pengadilan.
Hakim ketua mengetukkan palu yang ditangannya, “Sidang ke-101 Pengadilan Menengah Rakyat Kota C No. 3, sekarang silahkan kedua belah pihak menyatakan argumen masing-masing!”
Tepat pada saat melangkah masuk ke pengadilan, Terry Li baru menyadari seberapa dalam rasa rindu yang dipendam kepada Jessie Jiang, matanya seolah memberikan pelukan erat, disertai keinginan untuk menempatkan dia di dalam hatinya.
Menyadari tatapan mata dari pria diseberang, Jessie Jiang pun mengerutkan kening dan alisnya, kemudian ia mulai mendengarkan pernyataan dari pengacara yang ada di sebelahnya.
Pada saat itu--
Palu hakim terasa memberi serangan…
“Terdakwa, harap menjawab pertanyaan dari jaksa!”
Terry Li tidak mendengarkan apapun yang dikatakan oleh pihak lain itu, dianggap apa yang dikatakan oleh mereka sama sekali tidak penting, dia menatap dalam-dalam kepada Jessie Jiang, perlahan membuka mulutnya, “Aku mengaku, aku jual semua keuntungan perusahaan, semua kejahatan juga aku akui, karena inilah yang pantas aku dapatkan.”
Seisi ruangan itu mulai ribut.
Terlihat ekspresi yang sama di wajah tiap orang, tidak menduga, terkejut, dan tidak dapat mempercayai oleh apa yang terjadi.
Ini yang ia janjikan, bukankah begitu ?
Tetapi mengapa pada saat dia mengakui semua itu, Jessie Jiang malah merasa seperti tertampar, telinga berdengung dan kedua pipinya memerah kesakitan.
Kuku jatuh ke telapak tangan, tetesan darah segar mengalir dari telapak tangan menetes ke lantai.
Terry Li, seperti inikah dia mengakui perbuatannya?
Mengapa?
Bagi orang yang pernah berada di atas, sebenarnya mengakui perbuatannya adalah sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan.
Dalam pikiran Jessie Jiang terlintas bayangan tatapan seorang pria yang sungguh-sungguh, “aku berjanji padamu, jika ini yang kamu mau, apapun akan aku lakukan untukmu!”
Apakah benar ini alasan dibalik semuanya ?
Dia melihat bibir pria diseberang itu tersenyum, hingga ia ditarik untuk berdiri oleh pengacara yang ada di belakangnya.
Jessie Jiang menoleh melihat kearah tengah ruangan, ia hanya bisa melihat hakim membuka dan menutup mulutnya, tetapi tidak bisa mendengar sepatah katapun, dia berusaha tersenyum kearah kursi sidang.
Hingga suara hukum itu terdengar, sosok orang di pengadilan mulai bergetar, Jessie Jiang tampak masih di dalam mimpi.
Ketika dia kembali sadar, yang tampak di depan matanya adalah wajah Jerry Li yang diperbesar.
Polisi berdiri di belakang Terry Li, tapi sedikitpun dirinya tidak merasa tertekan, seolah tempat yang akan dituju olehnya bukanlah penjara.
Dengan tangan yang terborgol ia menyentuh pipi Jessie Jiang, Terry Lie tampak tenang, tatapan matanya seolah menghapuskan rasa bersalah yang ditutup-tutupi.
Dia tertawa berkata, “Jessie, jangan bersedih, dulu aku telah membuat merasakan penjara, sekarang inilah yang seharusnya ku lakukan.”
Betul, ini adalah yang seharusnya dia lakukan!
Jessie Jiang berusaha membujuk dirinya sendiri, telapak tangan perlahan terbuka, menggigit bibirnya sendiri, perlahan mengucap “Mengapa kamu bisa mengatakan bahwa aku merasa sedih?"
Melihat wanita itu bergerak melepaskan dirinya, pria itu merasa lega.
Terry Lie melihat ke arah tangannya yang terborgol, bibir atas dan bawah saling menekan, tatapan mata memanjakan, “Aku, aku lah yang bersedih, karena untuk waktu yang lama, aku tidak bisa melihat Jessie, juga tidak bisa melihat anak-anak kita!”
Mata Jessie Jiang terbuka lebar, “Anak apa maksudmu? Anakku sudah lama kau bunuh!”
Bagaimana Terry Li mengetahuinya?
Suasana di dalam kepala Jessie Jiang sekejap menjadi kacau balau, tatapan mata nya tampak terkejut dan tidak dapat ditutupi lagi.
Mata Terry Li berkedip seolah menghapuskan kesakitan, dengan suara rendah dia berkata, “Jessie, dulu aku pernah meminta maaf padamu, tetapi kamu tidak dapat membantah, kita memiliki anak, kita memiliki Celine dan bayi, mereka selalu bersamamu. ”
Terlihat jelas sekali, Terry Li sudah mengetahuinya
Tetapi anaknya itu, tidak memerlukan sosok ayah.
Jessie Jiang membuka mata, menggigit bibirnya, “Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan!”
Novel Terkait
The Gravity between Us
Vella PinkyIstri ke-7
Sweety GirlAfter Met You
AmardaPredestined
CarlyMore Than Words
HannyYour Ignorance×
- Bab 1 Putraku telah mati
- Bab 2 Penelitian Otopsi
- Bab 3 Tidak Berdaya
- Bab 4 Bercerai
- Bab 5 Sengaja membunuhnya
- Bab 6 Mengakhirinya
- Bab 7 Difonis Masuk Penjara
- Bab 8 Surat Peninggalan
- Bab 9 Merobeknya Menjadi Berkeping-keping
- Bab 10 “Hasil Identifikasi”
- Bab 11 “Sebenarnya Siapa”
- Bab 12 Bukti Tersebut Asli
- Bab 13 Kehidupan Di Penjara
- Bab 14 Meninggalkan Bukanlah Akhir
- Bab 15 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 16 Gambar Yang Digambar Anak
- Bab 17 Buku Hariannya
- Bab 18 Semuanya Adalah Kecelakaan
- Bab 19 Hubungan Ayah Anak
- Bab 20 Ibu Dan Anak Perempuan
- Bab 21 Balas Dendam
- Bab 22 Sepasang Anak Kembar
- Bab 23 Periksa Sampai Akhir dan Mendatanya
- Bab 24 Menjamin Yang Asli
- Bab 25 Menggoda Dia
- Bab 26 Bukti
- Bab 27 Kebenaran Terakhir
- Bab 28 Pasti Akan Kembali
- Bab 29 Proyek Ini Menjadi Punyamu
- Bab 30 Dia Sudah Kembali
- Bab 31 Hubungan Kita Berdua Tidak Jelas
- Bab 32 Menganggap Orang Lain Sebagai Dia
- Bab 33 Membayarnya Lebih
- Bab 34 Bantulah Aku
- Bab 35 Bawa Aku Pergi Ke Suatu Tempat
- Bab 36 Ternyata Kamu Sudah Memiliki Wanita Lain
- Bab 37 Aku Sudah Kehilangan Dia
- Bab 38 Dia Bukan Siapapun
- Bab 39 Aku Sedang Meniru Dia
- Bab 40 Sebenarnya Siapakah Kamu
- Bab 41 Bersedia Melakukan Apapun
- Bab 42 Pengakuan
- Bab 43 Tunggu Aku Keluar
- Bab 44 Buku Pengalihan Saham
- Bab 45 Bisnis Yang Tidak Disangka
- Bab 46 Kali Ini Aku Berhutang Budi Padamu
- Bab 47 Ayah Dan Putrinya Bertemu Kembali
- Bab 48 Lunas
- Bab 49 Dia Ingin Membawa Anaknya Keluar Negeri
- Bab 50 Pertemuan Dibandara