Your Ignorance - Bab 19 Hubungan Ayah Anak
Waktu menunggu berlalu dengan sangat lambat, Terry berbalik dan melihat keluar.
Ada beberapa tawaan yang renyah datang dari kebun di lantai bawah.
Dia membuka jendela, matanya tiba-tiba melebar, dan tawaan tersebut sealur angin masuk ke dalam telinganya.
Seorang anak lelaki kecil tersenyum dan memeluk sebuah bola, seorang pemuda mengejarnya dari belakang, bisa dilihat bahwa keduanya sedang bermain.
"Ayah,kamu datang mengejarku,hahaha ..." Bocah laki-laki itu bersembunyi di balik pohon dan menutup mulutnya, matanya menyipit memandang sekelilingnya.
Ayah muda itu berpura pura tidak dapat menemukannya. Ketika dia berjalan ke pohon besar tesebut dia masih memanggilnya dengan lembut, "Sayang kenapa kamu bersembunyi dengan sangat erat?"
Senyuman di mata anak kecil memenuhi wajahnya dengan kegembiraan. Dia mengambil tangan kecil dan tawaan yang belum keluar, langkah kaki ayah muda itu tiba-tiba berbalik dia mengulurkan tangan dan mengangkatnya, sebagai ganti tawaan anak yang lebih renyah dan ceria.
Terdengar suara retakan.
Gagang di jendela terputus,Terry melihat ke bawah dan jejak darah merah di telapak tangannya.
Dekan melangkah masuk dan membungkuk serta menyerahkan laporan itu kepada Terry "Tuan Li hasil identifikasi sudah keluar."
Entah kenapa, beberapa lembar kertas tipis di depannya, seolah-olah dengan mulut besar akan menelannya masuk ke dalam kegelapan kapanpun.
Terry meletakkan tangan di belakang punggungnya dan memegangnya erat-erat, menggenggamnya sedikit demi sedikit, seolah olah bisa memberinya sedikit kekuatan. Dia menatap dekan itu dengan serius "Katakan."
Suara rendah membawa sedikit ketegangan dan ketakutan.
Tangan dekan gemetaran dan sudut mulutnya mengeluarkan senyuman yang lebih jelek daripada menangis. "Hasil perbandingan DNA Anda dengan tuan muda Danny dinyatakan cocok, ada hubungan darah, seharusnya hubungan darah ayah dan anak. "
Setelah mendengarkannya sekeliling Terry terasa seperti badai, suhu ruangan tiba-tiba menurun beberapa derajat, matanya menatap tajam ke dekan, "Seharusnya?"
Dalam tatapannya yang semakin tajam, dekan mengulangi perkataannya dengan rasa takut "Dari hasil pemeriksaan, Anda adalah ayah biologis Danny."
Setelah itu, dekan dengan hati-hati meletakkan laporan di atas meja di sebelahnya, "Tuan Li ..."
“Keluar!” Suara dingin memotong perkataannya.
Dekan itu menyipit dan melirik ke atas melihat mata lelaki yang berlumuran darah. Terry seperti orang yang barusan keluar dari gudang dingin. Dia terkejut dan membalikkan tubuhnya meninggalkan ruangan.
Pang--
Kantor menjadi berantakan.
Terry berdiri di tengah ruangan, matanya bingung seperti anak kecil yang tersebut dan tiba tiba tertawa "Hubungan ayah dan anak , dia adalah anakku ..."
Ada tawaan renyah yang terdengar dari lantai bawah, dan matanya sepertinya membawakan senyuman.
Danny tampaknya juga berusia dua atau tiga tahun, ketika pemuda kecil melihatnya dia segera menjatuhkan bola di tangannya dan berlari ke arahnya menatapnya dengan wajah iri dan berteriak keras dengan suara kecilnya, "Ayah ..."
Terry menatap wajah kecil anak itu, matanya membawa sentuhan kebencian, keberadaan anak ini, mengingatkannya sepanjang waktu, spesies ini adalah kelahiran Jessie dengan laki-laki lain.
Dia memaksakan dirinya untuk tidak memperhatikan tangisan itu mendorong anak itu menjauh, dan berbalik pergi.
Ajaibnya adalah Danny sepertinya sangat menyukainya. Lain kali dia melihatnya lagi, dia masih akan dengan senang hati memanggilnya "Ayah."
Terry menatap tangannya dengan matanya, darahnya menetes ke tanah, perlahan-lahan menjadi wajah dengan senyuman anak anak.
Itu seperti pusaran yang mengisapnya perlahan lahan dan meludahkannya lagi.
Dia mengangkat tangannya dan memegang matanya, darah tebal bercampur dengan basahnya sudut matanya menjadi tipis, dan perlahan-lahan mengalir di pipinya.
Tidak heran kalau anak itu sangat menyukainya. Tidak peduli bagaimana dia tidak menyukai anak ini, dia selalu enggan untuk menyakitinya. Apakah ini sifat alami antara ayah dan anak?
Dingdong
Di luar pintu terdengar suara asisten yang gelisah. "Tuan Li polisi datang, dan hasil investigasi api telah keluar.
Pintu terbuka dan Terry berdiri di depan pintu dengan wajah dingin.
Seorang lelaki berseragam menghadap ke Terry dengan sebuah penghormatan dan menatap langsung kepadanya. "Tuan Li, kami telah meningkatkan cakupan penyelidikan kami dan menyelidiki dengan seksama video sebelum dan sesudah kebakaran. Ada sebuah jendela di belakang kabin. Di dalam api, tampaknya seseorang keluar masuk dari sana. Karena ada kebanyakan jejak kaki semuanya menjadi berantakan, dan informasi yang didapatkan sangat sedikit, yang bisa dipastikan sekarang adalah ada pria dan wanita yang telah masuk dan pergi ke sana, tetapi tidak ditemukan jejak kaki anak-anak. Benda-benda yang terbakar di dalam seharusnya disiapkan terlebih dahulu. "
Jendela dan jejak kaki telah dipersiapkan sebelumnya ...
Semua informasi itu mengalir ke benak Terry seperti air laut. Dia menatap mata polisi itu dengan serius, "Sudah dipersiapkan terlebih dahulu?"
"Iya, Tuan Li menurut laporan otopsi, tidak ada benda asing di hidung dan mulut almarhum, dia seharusnya sudah mati sebelum kebakaran terjadi. Dengan kata lain, kebakaran ini seharusnya telah direncanakan sebelumnya."
Tapi dia menonton video dengan matanya sendiri, Jessie membawa Celine memasuki kabin, tidak mungkin itu dia!
Kemana dia pergi? Kemana Celine pergi?
Mata Terry menjadi lebih serius, dia menoleh ke asistennya dan berkata, "Pergi selidiki, periksa pemantauan sekelilingnya sekali lagi dan temukan mereka!"
Novel Terkait
Harmless Lie
BaigeMata Superman
BrickIstri Pengkhianat
SubardiAsisten Bos Cantik
Boris DreySi Menantu Dokter
Hendy ZhangDoctor Stranger
Kevin WongMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniYour Ignorance×
- Bab 1 Putraku telah mati
- Bab 2 Penelitian Otopsi
- Bab 3 Tidak Berdaya
- Bab 4 Bercerai
- Bab 5 Sengaja membunuhnya
- Bab 6 Mengakhirinya
- Bab 7 Difonis Masuk Penjara
- Bab 8 Surat Peninggalan
- Bab 9 Merobeknya Menjadi Berkeping-keping
- Bab 10 “Hasil Identifikasi”
- Bab 11 “Sebenarnya Siapa”
- Bab 12 Bukti Tersebut Asli
- Bab 13 Kehidupan Di Penjara
- Bab 14 Meninggalkan Bukanlah Akhir
- Bab 15 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 16 Gambar Yang Digambar Anak
- Bab 17 Buku Hariannya
- Bab 18 Semuanya Adalah Kecelakaan
- Bab 19 Hubungan Ayah Anak
- Bab 20 Ibu Dan Anak Perempuan
- Bab 21 Balas Dendam
- Bab 22 Sepasang Anak Kembar
- Bab 23 Periksa Sampai Akhir dan Mendatanya
- Bab 24 Menjamin Yang Asli
- Bab 25 Menggoda Dia
- Bab 26 Bukti
- Bab 27 Kebenaran Terakhir
- Bab 28 Pasti Akan Kembali
- Bab 29 Proyek Ini Menjadi Punyamu
- Bab 30 Dia Sudah Kembali
- Bab 31 Hubungan Kita Berdua Tidak Jelas
- Bab 32 Menganggap Orang Lain Sebagai Dia
- Bab 33 Membayarnya Lebih
- Bab 34 Bantulah Aku
- Bab 35 Bawa Aku Pergi Ke Suatu Tempat
- Bab 36 Ternyata Kamu Sudah Memiliki Wanita Lain
- Bab 37 Aku Sudah Kehilangan Dia
- Bab 38 Dia Bukan Siapapun
- Bab 39 Aku Sedang Meniru Dia
- Bab 40 Sebenarnya Siapakah Kamu
- Bab 41 Bersedia Melakukan Apapun
- Bab 42 Pengakuan
- Bab 43 Tunggu Aku Keluar
- Bab 44 Buku Pengalihan Saham
- Bab 45 Bisnis Yang Tidak Disangka
- Bab 46 Kali Ini Aku Berhutang Budi Padamu
- Bab 47 Ayah Dan Putrinya Bertemu Kembali
- Bab 48 Lunas
- Bab 49 Dia Ingin Membawa Anaknya Keluar Negeri
- Bab 50 Pertemuan Dibandara