Your Ignorance - Bab 8 Surat Peninggalan
Rumah sakit di dalam penjara.
Jessie Jiang berbaring di ranjang untuk melahirkan, kesakitan yang luar biasa, setiap kali rasa sakit muncul, bagaikan ada seseorang yang menggunakan paku untuk mengetuk kepalanya. berkali-kali, terus menerus sampai membuat paku itu memasuki tulang.
Kalau dibilang sakit sampai menusuk tulang, penggambaran ini sama sekali tidak berlebihan.
Rasa sakit bisa membuat ingatan yang telah disegel di dalam otak terdalam, terbuka secara perlahan, selapis demi selapis.
Dia khawatir anak ini akan kekurangan kalsium dan menyebabkan tubuhnya tidak sehat, selalu memakan porsi yang banyak, bahkan tulang yang bisa dikunyah pun akan dikunyah sampai halus lalu menelannya.
Anak ini sungguh sangat sulit dilahirkan, rasanya seakan-akan bisa mencabut nyawanya sendiri.
Rasa sakit ini, membuat dia hidup bagaikan kematian.
Napas Jessie Jiang semakin lama semakin melemah.
Dokter berteriak keras, "Cari cara, cari cara, ibunya hampir pingsan, tidak boleh pingsan! Kalau pingsan akan kehilangan nyawa!"
Ada aroma antiseptik dari kejauhan dan suara dokter yang terngiang di telinga Jessie Jiang, "Sepasang kembar, satu putra dan satu putri".
"Kondisi tubuh si putra sungguh kurang baik, kondisi sang putri lebih mending".
"Berikan yang putri padaku, yang putra tinggalkan untuk dia, lagipula tidak akan bertahan hidup. Ingat untuk membuat dia tertidur, beritahu dia, bahwa dia hanya melahirkan seorang putra, juga hanya melahirkan seorang anak".
Ini adalah suara Susan Lin!
Jessie Jiang tiba-tiba membuka matanya!
Dokter pun sangat terkejut, "Semangat ibu ini sungguh sangat kuat, juga menuruti perkataan. Tadi kelihatannya sudah tidak mampu".
"Seorang wanita yang menjadi ibu, pasti akan mengalami percobaan bagaikan memasuki pintu neraka, demi sang anak, pasti bisa tetap bertahan".
Hari ketika Jessie Jiang keluar dari penjara, turun hujan deras.
Dia tidak meminta Mike Gu untuk menjemput dia, takut nanti Terry Li akan menyelidikinya ke tempat Mike Gu.
Villa Royal.
Jessie Jiang berdiri diluar pintu besi, Dia tahu, Terry Li seharusnya telah meminta Susan Lin untuk pindah kemari.
Di dalam taman bunga, Seorang putri berusia 5 tahun sedang mengejar kupu-kupu, Jessie Jiang terus melihatnya, matanya memerah.
Susan Lin tidak membiarkan Danny untuk hidup, dan membunuhnya, jadi anaknya Susan Lin, mana boleh hidup dengan baik?
"Celine......" Jessie Jiang memanggil anak kecil dengan suara yang kecil.
Celine melihat Jessie Jiang, dengan berhati-hati berlari kemari, "Tante Jessie".
Mendengar suara anak yang begitu halus, air mata Jessie Jiang seketika mengalir keluar, Celine bahkan masih mengingat dia.
"Tante, kenapa kamu menangis?"
"Mata tante telah dimasuki debu ya, Celine bantu tante hembuskan bagaimana?
"Baik".
Sulit untuk menghembuskannya jika dibatasi dengan pintu besi, Celine keluarlah untuk bantu tante hembus, boleh tidak?
"Tante Jessie tunggulah sebentar".
Celine membukakan pintu besi, dan keluar, Jessie Jiang menggendong anak itu, menciumnya berkali-kali, "Celine sungguh patuh, tante bawa kamu pergi makan cemilan mau tidak?
"Mau".
"Hmm, terima kasih tante Jessie".
Terry Li kembali ke Villa Royal, menyadari Celine telah menghilang, dia sangat emosi, hampir saja membakar rumah membunuh orang.
"Kalian begitu banyak orang! bahkan tidak mampu menjaga seorang anak kecil! Lebih baik semuanya mati saja!" Terry Li bergegas masuk ke dalam ruangan rekaman cctv.
Dia melihat Celine terus berbicara terhadap orang diluar pintu besi yang tidak terekam kamera, lalu membukakan pintu, dan keluar.
Sangat jelas, yang bisa membohongi Celine untuk keluar, pasti orang yang dikenal, dan juga sangat mengenal posisi kamera cctv di Villa Royal, kalau tidak mana mungkin bisa lolos dari rekaman semua sudut kamera cctv.
Kepala Terry Li menjadi sangat kacau, melapor polisi, dia memerlukan bantuan aparat polisi untuk memutar rekaman cctv di jalanan.
Celine adalah anak yang begitu imut, kalau saja diculik lalu dijual, dia bahkan tidak berani untuk berpikir, tetapi bayangan mengerikan di pikirannya terus menerus keluar......
Terry Li hanya merasa darahnya mengalir dengan deras bagaikan urat nadinya telah terputus.
Setelah melapor polisi, pihak polisi sama sekali tidak menemukan mobil mecurigakan terparkir di sekitar Villa Royal dalam rekaman cctv, orang yang mencurigakan juga tidak kelihatan.
"Ada suatu kemungkinan, orang ini sangat mengenali daerah ini, setiap sudut mati rekaman cctv, bisa diketahuinya, setelah menghindari rekaman di jalanan, dia keluar dari jalan gunung".
Terry Li tiba-tiba menjadi tenang, sepertinya telah mengerti semuanya, dan berkata dengan tenang, "Jessie Jiang telah keluar dari penjara".
Dia tiba-tiba tidak merasa panik, "Aku menunggu dia mengatakan syaratnya".
Dia telah keluar dari penjara, akan meminta uang, akan meminta tebusan, mungkin saja salah satu syaratnya adalah perceraian.
Tetapi setelah 12 jam berlalu, Terry Li tidak mendapatkan telepon dari Jessie Jiang untuk meminta tebusan, malah mendapatkan telepon dari pihak polisi untuk memverifikasi mayat, berharap Terry Li datang untuk melakukan tes DNA.
"Sebuah rumah tua di pinggiran kota, telah berkobar api yang besar, seorang wanita dewasa, seorang gadis berusia 5 tahun...... telah terbakar menjadi abu, hanya bisa menggunakan tes DNA untuk mencocokkan...... Di dalam gentong air terdapat sebuah kotak besi yang berisikan sebuah surat peninggalan sebelum kematian, Jessie Jiang yang menuliskannya".
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniMy Cute Wife
DessyCutie Mom
AlexiaLove Is A War Zone
Qing QingHarmless Lie
BaigeYour Ignorance×
- Bab 1 Putraku telah mati
- Bab 2 Penelitian Otopsi
- Bab 3 Tidak Berdaya
- Bab 4 Bercerai
- Bab 5 Sengaja membunuhnya
- Bab 6 Mengakhirinya
- Bab 7 Difonis Masuk Penjara
- Bab 8 Surat Peninggalan
- Bab 9 Merobeknya Menjadi Berkeping-keping
- Bab 10 “Hasil Identifikasi”
- Bab 11 “Sebenarnya Siapa”
- Bab 12 Bukti Tersebut Asli
- Bab 13 Kehidupan Di Penjara
- Bab 14 Meninggalkan Bukanlah Akhir
- Bab 15 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 16 Gambar Yang Digambar Anak
- Bab 17 Buku Hariannya
- Bab 18 Semuanya Adalah Kecelakaan
- Bab 19 Hubungan Ayah Anak
- Bab 20 Ibu Dan Anak Perempuan
- Bab 21 Balas Dendam
- Bab 22 Sepasang Anak Kembar
- Bab 23 Periksa Sampai Akhir dan Mendatanya
- Bab 24 Menjamin Yang Asli
- Bab 25 Menggoda Dia
- Bab 26 Bukti
- Bab 27 Kebenaran Terakhir
- Bab 28 Pasti Akan Kembali
- Bab 29 Proyek Ini Menjadi Punyamu
- Bab 30 Dia Sudah Kembali
- Bab 31 Hubungan Kita Berdua Tidak Jelas
- Bab 32 Menganggap Orang Lain Sebagai Dia
- Bab 33 Membayarnya Lebih
- Bab 34 Bantulah Aku
- Bab 35 Bawa Aku Pergi Ke Suatu Tempat
- Bab 36 Ternyata Kamu Sudah Memiliki Wanita Lain
- Bab 37 Aku Sudah Kehilangan Dia
- Bab 38 Dia Bukan Siapapun
- Bab 39 Aku Sedang Meniru Dia
- Bab 40 Sebenarnya Siapakah Kamu
- Bab 41 Bersedia Melakukan Apapun
- Bab 42 Pengakuan
- Bab 43 Tunggu Aku Keluar
- Bab 44 Buku Pengalihan Saham
- Bab 45 Bisnis Yang Tidak Disangka
- Bab 46 Kali Ini Aku Berhutang Budi Padamu
- Bab 47 Ayah Dan Putrinya Bertemu Kembali
- Bab 48 Lunas
- Bab 49 Dia Ingin Membawa Anaknya Keluar Negeri
- Bab 50 Pertemuan Dibandara