Your Ignorance - Bab 48 Lunas
Melihat tatapan Terry yang begitu serius itu, seketika hatinya mengecil, Jessie hanya mengigit bibir dengan kuat dan menganggukkan kepalanya.
Batu yang berada dihatinya itu seketika terjatuh, dengan mata bulat itu Terry melihat, bibir itu turun dibibirnya.
Aroma rokok yang tidak kenal tetapi terasa akrab itu masuk keadalam hidungnya, Jessie merasa matanya terasa asam, dia mengangkat tangannya untuk menutupi hidungnya lalu dengan menohon, “Terry, segeralah keluar, semua dendam itu telah lunas, setelah itu, kamu menemani aku dan anak kita, kita satu keluarga hidup bersama, oke?”
Terry sedikit terlihat canggung.
Celine memeluk lehernya, suaranya yang kecil berada di telinganya, “Ayah, Celine tidak takut susah, Celine ingin hidup bersama Ayah!”
Tavin yang duduk di kursi bayi ini, mengeluarkan tangannya, “Terkikuk” dengan tersenyum, dia mengeluarkan tangannya, ingin memeluknya, tetapi tidak bisa memeluknya, akhirnya Tavin ini tidak bisa menunggu lagi, lalu dia menangis dengan keras.
Seketika dia terduduk, ternyata semua ini hanya mimpi.
Tetapi sekarang, Jessie berkata padanya, “...Lunas, setelah ini, dia menemaninya dia dan anak mereka, mereka hidup bersama, oke?”
Terry tidak tahan dia ingin menuruti hal ini.
Tetapi dia tidak bisa!
Alis yang indah dan tampan itu, Terry mengelengkan kepalanya, “Tidak, Jessie kamu tidak mengerti, hanya perlu duduk dengan lama, aku baru bisa menebus hak ini.”
Kuku yang panjang dan besar itu dibawanya ke dadanya itu, dengan sedikit tenaga lalu menekannya, dia dengan jelas melihatnya, “Disini, tidak akan sakit. Jessie, aku ingin hidup denganmu dikehidupan selanjutnya, hidup bahagia bersama anak-anak kita, aku tidak ingin seumur hidup ini merasa bersalah, membawa belenggu ini dan hidup bersamamu, Jessie hidup yang seperti itu tidak akan bahagia, bukan aku yang memberikan kamu bahagia.”
Matanya sedikit memberikan kesedihan, hal seperti itu membuat dia tidak bisa merespon dengan baik.
Dia mengerti apa yang sedang dipikirannya itu, tetapi hal ini membuat hatinya sakit.
Terry, kamu seseorang yang bodoh!
Dia ingin memarahinya, tetapi tidak bisa. Pada akhirnya, dia hanya bisa menghindari kedua bola mata itu, lalu dengan suara kecil dia berkata, “Baik!”
Suasana ini membuat ruangan ini hening beberapa saat.
“Celine kemarilah.”
Jessie melambaikan tangannya pada Celine.
Terry menaruh dia dilantai, lalu dengan lembut mengelus ikatan rambutnya itu, dengan suara lembut berkata, “Pergilah.”
Jessie sedikit merunduk, sedikit merapikan rok yang tidak berantakan itu, “Celine, kamu gantikan adikmu lalu berikan kepada ayah sebuah sujutan.”
“Tidak...”
Belum sempat dia berkata, telah dipotong lagi oleh Jessie, “Biarkan dia memberikan sebuah sujutan, untuk selanjutnya ini dia akan jarang bertemu denganmu!”
Celine menganggukkan kepalnya, segra berlutut dengan hormat dan memberikan sebuah sujutan.
“Dong” sebuah suara.
Tidak keras, tetapi cukup membuat hati Terry terluka.
Dia segera membawa anaknya kedalam pelukan, melihat sekali lagi dahi anaknya itu, dengan perasaan sakit dia berkata, “Apakah sakit?”
Tatapan mata Jessie tetapi tenang, lalu memegang tangan Celine dengan suara rendahnya itu, “Celine, katakan sampai jumpa pada ayah.”
Walaupun Celine masih kecil, tetapi dia sangat mengerti perasaan Jessie sekarang, dia dengan lembut melambaikan tangan kecilnya itu, dengan manis dia tersenyum, “Ayah sampai jumpa.”
Mata Terry memerah, mengeluarkan tangannya lalu menciuminya wajah kecil itu, “Celine, jagalah dirimu baik-baik dan juga adikmu.”
Sambil berkata dia melihat kearah Jessie, “Jessie, jagalah dirimu dan anakmu ini, tunggulah aku kembali!”
Jessie tidak menjawabnya, hanya tersenyum kepadanya, “Terry berjaga dirilah!”
Sambil berkata, dia mengandeng tangan Celine, sambil mendorong kursi bayi ini, dan pergi begitu saja tanpa menoleh.
Novel Terkait
My Secret Love
Fang FangSuami Misterius
LauraMarriage Journey
Hyon SongMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyPergilah Suamiku
DanisYour Ignorance×
- Bab 1 Putraku telah mati
- Bab 2 Penelitian Otopsi
- Bab 3 Tidak Berdaya
- Bab 4 Bercerai
- Bab 5 Sengaja membunuhnya
- Bab 6 Mengakhirinya
- Bab 7 Difonis Masuk Penjara
- Bab 8 Surat Peninggalan
- Bab 9 Merobeknya Menjadi Berkeping-keping
- Bab 10 “Hasil Identifikasi”
- Bab 11 “Sebenarnya Siapa”
- Bab 12 Bukti Tersebut Asli
- Bab 13 Kehidupan Di Penjara
- Bab 14 Meninggalkan Bukanlah Akhir
- Bab 15 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 16 Gambar Yang Digambar Anak
- Bab 17 Buku Hariannya
- Bab 18 Semuanya Adalah Kecelakaan
- Bab 19 Hubungan Ayah Anak
- Bab 20 Ibu Dan Anak Perempuan
- Bab 21 Balas Dendam
- Bab 22 Sepasang Anak Kembar
- Bab 23 Periksa Sampai Akhir dan Mendatanya
- Bab 24 Menjamin Yang Asli
- Bab 25 Menggoda Dia
- Bab 26 Bukti
- Bab 27 Kebenaran Terakhir
- Bab 28 Pasti Akan Kembali
- Bab 29 Proyek Ini Menjadi Punyamu
- Bab 30 Dia Sudah Kembali
- Bab 31 Hubungan Kita Berdua Tidak Jelas
- Bab 32 Menganggap Orang Lain Sebagai Dia
- Bab 33 Membayarnya Lebih
- Bab 34 Bantulah Aku
- Bab 35 Bawa Aku Pergi Ke Suatu Tempat
- Bab 36 Ternyata Kamu Sudah Memiliki Wanita Lain
- Bab 37 Aku Sudah Kehilangan Dia
- Bab 38 Dia Bukan Siapapun
- Bab 39 Aku Sedang Meniru Dia
- Bab 40 Sebenarnya Siapakah Kamu
- Bab 41 Bersedia Melakukan Apapun
- Bab 42 Pengakuan
- Bab 43 Tunggu Aku Keluar
- Bab 44 Buku Pengalihan Saham
- Bab 45 Bisnis Yang Tidak Disangka
- Bab 46 Kali Ini Aku Berhutang Budi Padamu
- Bab 47 Ayah Dan Putrinya Bertemu Kembali
- Bab 48 Lunas
- Bab 49 Dia Ingin Membawa Anaknya Keluar Negeri
- Bab 50 Pertemuan Dibandara