Gaun Pengantin Kecilku - Bab 88 Sudah di Pukuli Istri, Tetapi Tidak Marah

Setelah berkata, Jeffery Huo menundukan kepala, dan dengan lembut mencium Giovanni He.

“Vanni, jangan takut, pada saat itu aku di bius dan terluka, kesadaranku menjadi lemah. Kedepannya, aku tidak akan memaksamu !” Jeffery Huo berkata, denggan lembut dan mencium pipi Giovanni He.

Giovanni He memalingkan wajahnya, dan Jeffery Huo mencium bibirnya. Sampai dia merasa badannya tidak bergetar lagi barulah dia memberi jarak.

Kenapa dia bisa tidak ingat, dulu setiap ingin dekat dengannya, dia selalu takut, mekipun itu kenangan tujuh tahun lalu.

Sekarang, ketika aku datang ketempat yang sama, pertama dia berniat untuk mengungkapkan perasaannya, kedua juga berharap bisa mengatasi bayangan gelap di masa lalu.

“Vanni, kamu lihat, kalau kamu tidak menyetujuinnya, aku tidak akan melanggarnya”. Jeffery Huo memegang wajah Giovanni He: “ kejadian dulu meskipun tidak bisa di hindari, tapi, kita mempunyai anak yang lucu juga merupakan jawaban dari yang langit.

“Tentu, aku tahu aku melakukan banyak kesalahan, mengatakan beberapa kata permintaan maaf tidaklah tulus. Kalau tidak, kamu pukul saja aku?” Jeffery Huo berkata dan melepaskan Giovanni He: “Meskipun kamu melampiaskannya, aku tidak akan membalasmu”.

Setelah dia melihatnya beberapa detik, bayangan tubuhnya yang tinggi dan besar, mengigatkan dia pada kejadian masa lalu dan membuatnya ketakutan.

Giovanni He mengerti, kejadian dulu memberikan dampak yang besar dalam hidupnya, kalau dia tidak menanganinya, selamanya mungkin perasaannya akan selalu merasa terluka.

Jadi, ketika dia melihat bayangan tersebut dan dengan pengalamannya beberapa tahun terakhir, dia mengepalkan tangannya dan meninju Jeffery Huo!

Pria itu ternyata seperti yang dia katakan kepadanya, tidak membalas, membiarkannya melampiaskannya.

Setelah beberapa saat, diapun Sudah kehabisan tenaga, tangannya pun terasa keram, tetapi rasa kesal di hatinya perlahan berkurang.

Jeffery Huo melihatnya tidak lagi bergerak, dia membungkuk dan mengendongnya, sambil berjalan ke bawah dan berkata: ”Baik, Ayo kita pulang”.

Meskipun emosional Giovanni He naik turun, tapi, dia tetap memukulnya, menangis, dan juga melampiaskannya, pada saat ini Jeffery Huo langsung memeluknya dengan erat, dan diapun berhenti meronta.

Sampai di bawah, Jeffery Hua menelepon Howard Shen untuk datang membawa mobil, dia masih memeluk Giovanni He, dan duduk di perkarangan kecil keluarga Jian.

Seketika angin malam berhembus begitu dingin, dia berada dalam pelukannya dan tangannya terulur untuk menghangatkan tangannya.

Dalam pemandangan jalan yang tidak jelas dan lampu jalan yang redup, dia tidak berhenti berpikir, seperti apa dia ketika masih kecil ?

Apakah juga keras kepala?

Pada saat itu, Keluarga Jian masih tidak tahu bahwa dia bukanlah anaknya, harusnya masih baik dalam memperlakukannya?

Kalau begitu apakah dia adalah gadis kecil yang lincah dan cerdik?

Terlihat seperti ada penyesalan di hidupnya , kenapa dari awal aku tidak berada dalam kehidupannya.

Tapi dia juga merasa senang, di kehidupannya yang sekarang sampai seterusnya dia tidak akan pernah absen lagi!

Tidak berapa lama, Howard Shen tiba.

Jeffery Huo baru saja ingin berbicara dengan Giovanni He, dia menundukan kepala melihat gadis muda ini sudah terlelap di dalam pelukannya.

Dia merasa detak jantunnya tiba-tiba saja melesat dan itu penuh dengan rasa kelemah lembutan.

Dia dengan perlahan mengangkatnya, menggunakan jaketnya angin untuk menutupi sinar lampu jalan, dengan perlahan mengendongnya keluar dari perkarangan kecil keluarga Jian.

CEO Huo, kamu……” Howard Shen melihat tampang Jeffery Huo dan sangat terkejut.

Meskipun sinar cahaya tidak begitu terang, tapi, dia tetap bisa melihat bekas telapak tangan merah samar di sebelah wajah Jeffery Huo , dan pipinya sedikit bengkak, kedua wajahnya tidak simetris.

Kedua, yaitu pakaian Jeffery Huo.

Jaketnya berantakan, kantongnya sobek, sepatunya kulitnya yang mengkilat juga terdapat banyak jejak kaki, sepatu bagian kirinya masih ada bekas injakan sedikit dan masuk ke dalam.

Ada beberapa jejak tangan di bagian bawah celana sampai ke bagian lutut.

Sangat jelas, seperti habis di pukul seseorang!

“CEO Huo, kamu, kamu tidak apa-apa……” Howard Shen bertanya.

“Hush!” Jeffery Huo mengerutkan kening dan berbisik: “Kamu tidak lihat dia sedang tidur? !”

Howard Shen dapat melihat wajah Giovanni He, hatinya membeku dan kemudian dia baru sadar, kelihatannya Giovanni He yang memukul Jeffery Huo?

Dulu memeriksa Giovanni He dan Jessie Lee adalah dia yang menanganinya sendiri. Hari ini, dia juga terus bersama dengan Jeffery Huo, jadi adegan yang dia lihat di rumah sakit tadi baru di sadarinya bahwa Jessie Lee adalah Giovanni He!

Dia Juga, istri boss!

Sekarang, istri boss telah menampar boss, melihat boss yang tidak marah dan terlihat takut istri boss akan terbangun ……

Hal ini membuat Howard Shen butuh beberapa detik untuk mencernanya, Melihat Jeffery Huo menatap Giovanni He, beberapa saat berubah seperti mengagumi!

Dia, seorang wanita muda yang dapat membuat prestasi yang tidak dapat di capai oleh semua orang di Perusahan Besar Huo!

Wow,missionimpossible!

Selain itu, dia telah mengikuti Jeffery Huo selama bertahun-tahun, dan dia juga tahu bahwa keluarga Huo telah memanjakannya sejak kecil . Dari Jeffery Huo lahir sampai sekarang, bahkan kakeknya pun tidak pernah menyetuh cucunya sedikitpun.

Jadi, satu-satunya orang yang berani mengalahkan Jeffery Huo dengan begitu terang-terangan tanpa di hukum mungkin hanya Giovanni He!

Jeffery Huo telah mengendong Giovanni He sampai ke bangku belakang dengan baik, dan membiarkannya tetap bersandar ke dirinya, kemudian bersama-sama pulang ke Kota S.

Pada saat dia pergi, dia sudah mengutus Simon he untuk pergi ketempat Natalia Chen,takutnya malam ini dia dan Giovanni He tidak pulang, Pada saat yang sama dia juga telah mengutus asisten, untuk mengantar Simon He ke sekolah keesokan harinya.

Jadi sekarang, Jeffery Huo tidak membawa Giovanni He pulang ke apartemennya, tapi membawanya ke villanya.

Dia berpikiran untuk menaruhnya dikamarnya, kemudian dia berpikir, dia takut dia akan merasakan asing terhadap suasananya, jadi, dia menaruh Giovanni He di kamar yang dulu pernah di tinggalinya.

Dia membantunya melepaskan sepatu dan jacketnya, baru saja ingin melepaskan bajunya, Giovanni He pun terbangun.

Ketika dia membuka matanya dan melihat ke sekeliling, setelah dia menyadari berada dimana, dia cemberut.

Jeffery Huo tidak melewatkan sedikitpun ekspresinya, ketika melihat ini hatinya sedikit lega, dia harusnya sudah tidak begitu marah?

“Vanni, lepaskan bajumu baru tidurnya bisa lebih nyaman”. Jeffery Huo berkata: “lagipula dokter bilang tidak baik tidur dengan mengenakan riasan”.

Giovanni He melototinya dan tidak berkata apa-apa.

Jeffery Huo pun berdiri dan berkata: “ Simon ada dirumah Natalia Chen dan besok ada orang yang mengatarknya ke sekolah, kamu tidak perlu khawatir, aku keluar dulu, Vanni kamu tidur pagian, selamat malam”.

Giovanni He melihat pintu sudah di tutup, dia membalikan kepalanya, dan melihat di sebelahnya terdapat baju tidur.

Dia merasa ragu selama beberapa detik, juga merasa kalau tidak berganti dengan baju tidur rasanya tidak nyaman, jadi lebih baik berganti pakaian, dia pun pergi ke kamar mandi dan menghapus riasan.

Bukankah, dia sekarang juga telah mengetahui semunya, tidak ada yang perlu di sembunyikan!

Namun, dia benar-benar merasa lelah hari ini, jadi, Giovanni He balik kembali ke ranjang, tidak lama kemudian dia pun tertidur.

Dan Jeffery Huo sudah keluar dari kamar, mau pergi mandi dan mengganti pakaian, dan baru melihat dirinya sendiri di cermin dirinya begitu berantakan.

Dia tidak bisa tertawa atau menangis, akhirnya baru menyadari, kenapa pada saat pulang pelayan itu melihatnya dengan ekspresi seperti itu.

Tapi besok dia ada rapat pemegang saham penting, dia tidak bisa menghilangkan bekas tamparannya begitu saja??

Jeffery Huo mengambil telepon dan menelepon Jameson Fu.

Jameson Fu selalu tidur larut malam, saat ini dia masih berada di bar dan sedang mengobrol dengan teman-temannya, melihat Jeffery Huo meneleponnya, dia pergi keluar dan mengangkat teleponnya: “Kak Jeffery, tengah malam telepon aku apa ada keinginan yang tidak terpuaskan?”

Jeffery Huo terhenti beberapa detik sebelum berbicara dengan terus terang: “Besok pagi-pagi datang kerumahku dan tolong bantu aku”.

Bantu apa?” Jameson Fu bingung.

“Bawa riasanmu kemari”. Jeffery Huo berkata.

“Di rumahmu sudah ada wanita?” Jameson Fu berpikir: “Kamu mau aku merias Jessie Lee?”

“Bukan dia, dia tidak perlu di rias! Dia adalah Giovanni He! Dulu anak yang kamu lihat itu adalah anakku!” Jeffery Huo seperti kesal: “Menyuruhmu merias adalah meriasku!”

“Sial!” Jameson Fu belum saja mencerna berita sebelumnya, dia sudah hampir tercekik berita tadi, dia tertawa cukup lama baru sedikit mereda: “Kak, kamu baik-baik saja? Meskipun nyonya boss cantik, tapi kamu juga tidak jelek! Kenapa tidak ada kepercayaan diri?! Seorang pria dewasa masih ingin di rias ……”

Jameson Fu berkata dan terus tertawa.

Mendengar suara disana yang sedang mengejeknua, Jeffery Huo wajahnya muram: “Jameson Fu! Kamu dengarkan aku, bukan pantas atau tidak pantas!”

Sampai disini, wajah Jeffery Huo panas, tapi, dia kalau begini besok pasti tidak bisa bertemu dengan orang, oleh karena itu dia hanya bisa gigit jari dan berkata: “kamu hanya perlu menutupi bekas tamparan!”

Jameson Fu tiba-tiba kehilangan suaranya, setelah beberapa detik baru berkata: “Kak Jameson, Apakah kakak ipar begitu kuat? !”

Jeffery Huo benar-benar sudah di puncak kemarahan tapi dia masih mencoba menahannya: “Jameson Fu, kamu jangan iri, kamu ingin di pukul istrimu, belum ada kan! Lebi-lebih anakku sudah masuk sekolah dasar!”

Setelah selesai berbicara, Jeffery Huo menutup teleponnya.

Saat ini, Jameson Fu mendengar bunyi tut tut, ,setelah berkedip, dia barulah tertawa.

Setelah tertawa. Dan kembali ke ruanganya, dia duduk di sofa, dan masih tidak bisa menahan suasana hatinya.

Sampai temennya bertanya ada apa, dia menjawab rahasia,kalau saja, dia mengatakannya bisa habis dia di bunuh……

Setelah Jeffery Huo bersih-bersih, dia bersiap untuk tidur dan mendapatkan SMS dari Jameson Fu.

Dia melihatnya dan langsung menyuruh pelayan memasak telur.

Ketika telurnya datang, dia mengupas kulitnya dan dia menggosok wajahnya selagi masih panas.

Dia bolak-balik bercemin, Jeffery Huo merasa tidak bedaya, dia sampai sebesar ini, baru benar-benar pertama kali di pukul orang seperti ini……

Tapi, Siapa suruh dia meminta maaf padanya?

Lagipula derita yang dia alami sebelumnya tidak ada apa-apa jika di bandingkan ini.

Dia sampai di depan pintu Giovanni He, menguping lalu mengambil kunci dan pelan-pelan membukanya.

Mendengar suara nafas yang begitu dalam dan panjang, dia membalikan badan menutup pintu, dan pelan-pelan duduk di samping ranjang.

Setelah melihatnya, dia membuka selimut, dan berbaring di sebelahnya.

Dia tidak bangun, dan karena ranjangnya agak miring ke bawah pada saat dia naik dia berguling ke dalam pelukannya.

Jeffery Huo dengan cepat mengulurkan tangannya dan bibir dan menyungingkan senyum.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu