Gaun Pengantin Kecilku - Bab 52 Bagaimana Dia Melalui Hidupnya Selama Tujuh Tahun Ini?

"Kak Wesley, kalian....." Lina mengerjapkan matanya: "aku kira hubungan kalian baik-baik saja!"

"Hehe, jika baik-baik saja, apakah dia harus menggunakan cara seperti ini untuk agar bisa hamil?" Tatapan Wesley Qiao penuh dengan kebencian. Semua ini akan dia balas berkali-kali lipat kepada Jennifer Jian!

"Maaf Kak Wesley, aku hampir saja mempercayai dia!" Lina mengganti pakaian dan masuk ke dalam ruang penyimpanan.

Dia menuang habis air mani milik Wesley Qiao, lalu mencucinya. Setelah itu, dia pun mengambil sebagian air mani dari milik orang lain dan ditambah cairan yang tidak merusak air mani. Agar jumlah cairannya sama dengan ketika Jennifer Jian memberikan kepadanya lalu menaruhnya kembali ke tempat semula.

Dia berjalan keluar dan berkata: "Kak Wesley, aku sudah selesai menggantinya. Nanti ketika dia datang kembali, aku akan memberikan milik orang lain kepadanya.

"Baik terima kasih Lina!" Wesley Qiao mengucapkan terima kasih dengan tulus.

Lina menganggukkan kepalanya: "jangan sungkan. Kak Wesley, kamu tenang saja, aku tidak akan membicarakan hal ini kepada orang lain!"

Setelah keluar dari pusat penelitian reproduksi, Wesley Qiao menatap ke atas langit yang sudah mulai menggelap dan dengan pelan berkata: "Giovanni, berikan aku sedikit waktu, aku akan mengurusi semua masalah di masa lampau lalu mencari kamu!"

Ketika Jeffery Huo kembali ke rumahnya, dia baru menyadari, sebenarnya dia memiliki sebuah tujuan ketika pergi ke tempat pertunjukkan itu pada hari ini, yaitu menjemput Jessie Lee.

Akan tetapi karena kemunculan gadis itu secara tiba-tiba pun memutuskan sebuah pikiran dia hingga membuat dia lupa akan tujuan awalnya lalu pulang sendirian!

Begitu terpikirkan hal ini, dia pun bergegas mengeluarkan ponsel dan membuka kontak Jessie.

Akan tetapi ketika dia ingin meneleponnya, tiba-tiba dia seperti menyadari sesuatu!

Jika Vannie adalah gadis pada waktu itu, maka sekarang ketika dia berhasil menemukan dia, seharusnya dia memenuhi janji dia pada waktu itu!

Karena bagaimana pun juga, pada saat itu dia sudah termasuk menolong dia, akan tetapi dia mengambil pergi keperawanannya.

Dia berjanji akan bertanggung jawab padanya, maka dari itu dia pun seharusnya menikahi dia.

Akan tetapi Jessie Lee adalah kekasih dia dan dia juga sangat menyukai dia. Kalau begitu.........

Pertama kalinya Jeffery Huo yang biasanya tidak pernah bimbang dalam melakukan sesuatu pun terjun ke dalam lubang yang sangat sulit!

Dia tidak ingin mengingkari janjinya pada wanita itu akan tetapi dia lebih tidak ingin berpisah dengan Jessie Lee!

Jeffery Huo menggaruk-garuk kepala yang terasa berat itu dan berjalan bolak-balik di dalam kamarnya.

Akan tetapi pada saat ini, ponselnya pun berdering.

Howard Shen berkata: "CEO Huo, aku sudah mendapatkan data-data Giovanni He yang Anda memintaku untuk menyelidikinya pada sebelumnya. Aku menemukan dia memiliki wajah yang sangat mirip dengan Nona Vannie!"

"Apa?!" Pupil mata Jeffery Huo mengecil.

"Tadi aku sudah mengirimkan data-data tentang dia pada e-mail Anda, Anda boleh memeriksanya terlebih dahulu!" Howard Shen berkata.

Jeffery Huo mematikan panggilannya dan menyalakan komputer yang ada di ruang kerjanya dan seketika data-data mengenai Giovanni He terpampang di depannya.

"Giovanni He menghilang 7 tahun yang lalu ketika dia berusia 18 tahun."

"Terakhir kali dia terlihat di Kota S, di pinggir sungai A, jadi disimpulkan dia jatuh ke dalam sungai. Akan tetapi karena sudah bertahun-tahun berlalu sehingga tidak dapat ditemukan adanya bukti yang kuat serta video kamera pengawas."

Jeffery Huo terus melihat ke arah bawah.

"Giovanni He lahir di Kota G, karena kesalahan rumah sakit, sehingga dia pun tertukar dengan Jennifer Jian yang lahir di hari yang sama dengannya. Pada usia 16 tahun, karena mereka sudah mengetahui mereka salah mengenal anak, sehingga sejak itu mereka pun ditukar kembali."

"Akan tetapi setelah Giovanni He kembali ke rumah aslinya tidak sampai 2 bulan, anggota Keluarga He pun menghilang tanpa kabar. Akan tetapi karena Keluarga Jian takut orang-orang di sekitarnya akan mengatakan mereka tidak menginginkan putri mereka, sehingga mereka pun kembali menjemput Giovanni He yang sudah berusia 16 tahun."

"Ketika Giovanni He berusia 18 tahun, dia pun memasuki sebuah universitas di Kota S. Akan tetapi karena dia hamil di luar nikah (di mana pihak rumah sakit menyatakan usia kandungan sudah memasuki bulan pertama) pada hari pertama mulai kuliah, akhirnya dia pun dikeluarkan dari universitas di Kota S tersebut."

"Setelah dikeluarkan, karena Keluarga Jian takut hal itu akan memengaruhi keluarganya, mereka pun juga mengusir Giovanni He. Karena itu Giovanni He tidak lagi memiliki tempat untuk tinggal di Kota S, pada akhirnya karena tidak tahan dengan komentar-komentar serta pukulan atas peristiwa yang dia alami, akhirnya dua pun pergi ke pinggir sungai A dan bunuh diri."

"Ini merupakan terakhir kalinya orang-orang melihat batang hidung dia. Setelah itu dia menghilang tanpa meninggalkan jejak."

Begitu Jeffery Huo membaca hingga bagian ini, dia merasa kepalanya seperti dipukul kuat-kuat oleh palu sehingga dia merasa pikirannya terasa kosong.

Setelah beberapa saat, dia baru melihat ke arah tanggal.

Ketika Universitas tersebut memulai hari pertama mereka, umur kandungan Giovanni He sudah memasuki bulan pertama.

Sedangkan jika dimundur sebanyak satu bulan sebelumnya, itu adalah hari dimana dia bertemu dengan gadis itu ketika dia sedang pergi ke Kota G!

Bahkan pada data tersebut tertulis dengan jelas bahwa Giovanni He tidak memiliki saudara kandung satu pun, maka pertemuan secara kebetulan ini membuktikan suatu hal.

Gadis yang dia temui pada waktu iru adalah Giovanni He!

Dia hamil? Dia mengandung anak dia? Kalau begitu setelah 7 tahun berlalu, apakah anak tersebut masih hidup?

Lagipula dulu, dialah yang memasuki hidup dia dan menghancurkan hidup seorang gadis yang baru saja ingin memulai masa perkuliahannya!

Jeffery Huo melihat ke arah komentar-komentar pada sosial media pada saat itu serta kertas-kertas yang ditempel pada papan buletin, mungkin masih banyak data yang tidak dapat didapatkan oleh Howard Shen...

Semua ini pun harus dipikul oleh seorang gadis yang berusia 18 tahun, dapat dibayangkan betapa terpukulnya dia?!

Tangannya dikepalkan dengan sangat kuat hingga tangannya bergetar.

Pada hati terdalam dia pun timbul rasa bersalah serta kesedihan yang tidak dapat disingkirkan.

Jika bukan karena dia, lalu bagaimana dengan kehidupan dia pada saat ini?

Setelah dia memasuki sebuah universitas, maka 7 tahun kemudian, mungkin dia baru saja lulus dengan gelar master atau mungkin dia sudah lulus kuliah selama 3 tahun.

Dia dapat memiliki kehidupan yang dia inginkan, ada teman, pekerjaan atau mungkin orang yang dia cintai.

Akan tetapi dia menghancurkan semua masa depan dia. Dia dihina oleh temannya, disalahkan oleh gurunya, dibenci oleh keluarganya bahkan dipojokkan hingga tidak ada jalan lain lagi oleh orang-orang di dunia ini!

"Giovanni He, maaf.." Jeffery Huo bergumam sambil duduk di depan layar dan melihat seorang gadis yang sedang menyunggingkan senyuman pahit.

Pada saat ini si dia di dalam foto tersebut dan dia yang meminta dia melepaskan dia saat matahari terbenam serta orang yang duduk bersama dengannya di dalam mobil yang terdapat tatapan menjaga jarak dari matanya pun semuanya terasa sangat tepat!

Tujuh tahun yang lalu dia sudah merugikan dia, dia menghancurkan diri dia!

Bahkan selama tujuh tahun ini, begitu dia teringat akan masa lampau, dia merasa jika dirinya sudah mengambil keperawanannya, maka dia harus bertanggung jawab kepadanya.

Akan tetapi tidak pernah terlintas di pikiran dia bahwa kejadian itu akan membawa luka yang sangat besar kepada dia!

Di dalam ingatannya, suara dia mengatakan dia membenci dia pun semakin terdengar jelas. Jeffery Huo duduk di depan komputer dan matanya memanas serta dirinya kesulitan untuk bernafas.

Bagaimana dia melalui hidupnya selama tujuh tahun ini?

Pada saat ini, dia benar-benar ingin mengetahuinya seperti sudah gila, akan tetapi dia juga takut untuk mengetahuinya!

Akan tetapi entah bagaimana emosinya mengalami pergejolakkan, dia pun tetap mengerti akan satu hal.

Selama hidup ini, dia akan menggunakan seluruh jiwa dan raganya untuk membalas dia!

Hanya saja sebuah bayangan tiba-tiba timbul lagi di depan matanya.

Jessie Lee.

Jeffery Huo merasa hatinya seperti ditancapkan dua buah pisau yang membuatnya merasa sangat sakit.

Dia ingin membalas Giovanni He akan tetapi dia juga tidak dapat melepaskan Jessie Lee.

Jelas-jelas mereka baru saja bertemu, akan tetapi dia sudah memiliki kesan yang dalam tentangnya hanya dengan sekali bertemu. Lalu setelah berinteraksi lebih jauh pun dia merasa semakin menyukainya.

Dia sudah sangat mengenal aroma dia, menggenggam tangan dia, mencium dia serta keberadaan dia di sisinya......

Akan tetapi sebagaimana dia tidak merelakannya, dia tidak mungkin memenuhi janjinya kepada dua orang di saat yang bersamaan!

Dia yang terlebih dahulu membuat kesalahan kepada Giovanni He dan dia bertemu dengan Jessie Lee belakangan, sepertinya merelakan yang terakhir merupakan pilihan yang tepat!

Tangannya dia kepal dengan sangat kuat hingga terdengar suara pecahan, ada beberapa keping pecahan plastik pun menusuk telapak tangan dia, sehingga dia merasakan tangannya terasa sakit.

Seketika telapak tangan dia pun terasa hangat.

Akan tetapi Jeffery Huo seperti tidak merasakan apa pun hingga waktu telah berlalu sekian lamanya dan terdengar suara ketukan dari arah luar.

Dia menaikkan matanya secara perlahan-lahan.

Dia pun melihat keberadaan Jessie Lee di depan pintu ruang baca dan tersenyum ke arah dia: "ada masalah apa yang membuatmu begitu mendalaminya? Kamu bahkan tidak mendengarku padahal aku sudah memanggilmu berkali-kali untuk makan! Simon bahkan sudah menunggu kamu!"

Jeffery Huo mendapatkan kembali kesadarannya dan menanyakan hal lain: "Jessie, kamu sudah pulang?"

"Iya!" Giovanni He menganggukkan kepalanya: "sudah pukul 18.30! Ayo turun makan, makanan sudah dihidangkan semuanya."

Rupanya sudah begitu malam ya? Jeffery Huo kembali bertanya: "kamu masak sendiri?"

"Iya." Giovanni He berkata: "hari ini aku pulang kerja lebih awal."

Sebenarnya setelah dia tiba di stasiun bawah tanah, dia mengajukan izin kepada atasannya bahwa perut dia sedang sakit, karena atasan tersebut tahu dia adalah wanita dari Jeffery Huo, tentu saja dia akan mengizinkannya.

Hati Jeffery Huo terasa sakit, dia beranjak berdiri dan berjalan menghampiri Giovanni He dengan langkah lebar. Lalu dia pun langsung memeluknya.

Dia dengan kebingungan mengadahkan kepalanya: "ada apa?"

Akan tetapi dia menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya.

Dari awal yang merupakan gaya ciuman khas dia pun berubah menjadi halus dan lembut. Ciuman ini membuat Giovanni He merasa ada yang salah.

Ciuman dia seperti memiliki kesan sedih seperti detik selanjutnya mereka akan berhadapan dengan perpisahan.

Mengapa dia bisa memiliki perasaan seperti ini? Baru saja Giovanni He ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba dia merasa ada yang salah dengan pundak dia.

Seolah-olah telapak tangan Jeffery Huo dipenuhi oleh keringat.

Akan tetapi cairan ini terasa lebih lengket dibanding keringat dan tiba-tiba dia memiliki perasaan yang tidak baik!

Giovanni He terkejut dan dengan kekuatan penuh pun mendorong Jeffery Huo.

Dia menolehkan kepalanya dan melihat rupanya benar di pundak dia terdapat cairan darah!

"Kamu terluka?!" Giovanni He terkejut dan bergegas menarik tangan Jeffery Huo.

Jelas-jelas tadi ketika dia sedang mengantar dia, tangannya masih dalam keadaan baik-baik saja. Jangan-jangan ada kecelakaan yang terjadi pada setelahnya? Akan tetapi mengapa dia tidak pergi ke rumah sakit?!

Dia melihat luka di telapak tangan Jeffery Huo yang panjangnya mencapai tujuh atau delapan sentimeter itu. Ada satu tempat yang memiliki luka sangat dalam. Pada awalnya bekas luka yang sudah dapat dikatakan pulih pun kembali terbuka dan darah segar pun mengalir keluar.

"Mengapa ini bisa terjadi?" Giovanni He kembali menelusuri tubuh Jeffery Huo.

Bila melihat dari pakaian dia serta warna pada pakaian, seperti tidak ada luka lain pada bagian tubuhnya yang lain.

Dia menghembuskan nafas dengan lega dan menarik dia berjalan ke arah luar. Lalu begitu melihat seorang pelayan, dia pun bergegas bertanya: "di mana kotak P3K disimpan?"

Ekspresi pelayan tersebut pun berubah begitu melihat luka pada tangan Jeffery Huo dan bergegas pergi ke lantai bawah untuk mengambilnya.

Giovanni He menarik Jeffery Huo yang masih saja terdiam itu ke ruang tamu. Sang pelayan sudah membukakan kotak P3K tersebut dan berkata: "Tuan Huo, aku akan membantu Anda mengobati luka Anda!"

"Aku saja!" Giovanni He tahu Jeffery Huo tidak suka ketika orang lain menyentuhnya, mungkin lukanya ini tidak diobati karena mysophobia dia kembali kambuh.

Ketika selesai berbicara, dia pun mendudukan dia di atas sofa, lalu membuka tutup botol alkohol dan menuangnya sedikit ke kapas. Lalu dia pun berbicara kepadanya: "kita sterilkan terlebih dahulu, kamu tahanlah sebentar saja."

Di saat kapas di tangan Giovanni He sudah dijulurkan ke arah dia, tiba-tiba Jeffery Huo memegang punggung tangan dia.

Tatapan dia di bawah cahaya lampu pun terlihat kacau: "Jessie, ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan kepadamu."

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu