Gaun Pengantin Kecilku - Bab 41 Wanita, Bahkan Darahmu Saja Begitu Menggoda!

Sedangkan Jeffery Huo, pertama kali dibuat sangat malu oleh perkataan Giovanni He.

Dia memang hanya ingin mencium wanita itu, jadi baru mencium.

Sedangkan anak ini, sama sekali tidak berada dalam batas pertimbangannya. Bahkan, dia merasa dunia berdua mereka, karena bertambah seorang nyamuk, menjadi sangat tidak nyaman.

Sekarang, Giovanni He menegurnya hanya karena seorang anak kecil saja, dia tentu semakin tidak senang!

Dia pun berdiri dan berbalik pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Giovanni He tersentak, seketika, hatinya ketakutan.

Apakah dia sudah membuat marah tuan besar yang sejak kecil dimanjakan itu?

Namun, meskipun membuat marah, dia juga tidak bisa membiarkan putranya diajari hal yang tidak baik. Dia lebih baik pindah kembali ke rumah yang ada tikusnya, juga tidak akan membiarkan anaknya merasa sedih dan disalahkan!

Jeffery Huo juga tidak pernah mempunyai perasaan seperti ini. Jelas-jelas marah, tapi sepertinya tidak menemukan tempat untuk melampiaskan amarah.

Hatinya kesal dan kosong, merasa sangat tidak terbiasa.

Oleh karena itu, setelah dia berjalan beberapa langkah di lorong, dia kembali lagi ke dapur.

Jeffery Huo membuka kulkas, menyadari di dalamnya masih ada pangsit yang Giovanni He buat di pagi hari. Jadi dia pun mengeluarkan itu.

Dia benar-benar pertama kali "memasak" sendiri.

Sebenarnya dia sama sekali tidak tahu cara memasak pangsit. Tapi setelah mencari tahu dengan ponsel, dia pun mulai memasak sepanci air.

Ketika memasukkan pangsit dan tercium aroma wangi yang familiar, Jeffery Huo hanya merasa amarah di hatinya seperti menghilang separuh.

Dia menyendokkan pangsit, menuang sendiri bumbu yang Giovanni He buat dan mulai makan di dapur.

Pangsit yang sisa sedikit, juga dia makan sampai habis semua. Ketika perutnya sudah benar-benar kenyang, suasana hatinya juga berubah senang total.

Wanita bodoh itu, dia memutuskan untuk tidak perhitungan dengan wanita itu lagi!

Jeffery Huo meninggalkan dapur dengan suasana hati senang, menyadari di lantai satu sudah tidak ada orang, dia pun pergi ke lantai dua.

Lampu di kamar Giovanni He masih nyala. Dia merasa yang dia makan memang banyak, jadi dia pun berencana pergi ke ruang baca, melihat dokumen selama beberapa saat baru pergi mandi.

Waktu, tanpa sadar berlalu begitu saja.

Ketika Jeffery Huo mendapat beberapa ucapan selamat ulang tahun dari teman, dia tiba-tiba menyadari satu masalah!

Sebagai pacarnya, wanita itu bisa-bisanya tidak memberikan hadiah ulang tahun kepadanya!

Seketika, dia menutup dokumen dan pergi ke kamar Giovanni He.

Saat ini, Giovanni He baru saja selesai memeriksa PR dan menidurkan Simon He.

Ketika dia kembali ke kamarnya dan berencana mandi, pintu kamarnya diketuk dari luar.

Selain Jeffery Huo, seharusnya tidak ada orang yang akan mencarinya. Dia pergi membuka pintu, ketika hatinya memikirkan masalah tadi, hatinya tetap merasa ada simpul di hatinya.

Begitu pintu terbuka, benar saja adalah Jeffery Huo. Jeffery Huo langsung masuk ke dalam, lalu duduk di sofa ruangannya.

Giovanni He teringat masalah tadi, tidak mempedulikannya.

Yang jelas kalau Jeffery Huo tidak dapat tahan, tinggal mengusirnya saja! Anaknya adalah yang paling penting!

Jeffery Huo duduk di sana, masih berpikir bagaimana meminta hadiah dari Giovanni He. Karena bagaimanapun dia tumbuh sebesar ini, selalu orang yang mengantarkan hadiah untuknya, tidak pernah ada kondisi dimana dia begitu tidak tahu malu, meminta hadiah dari orang lain!

Namun, setelah dia duduk beberapa menit, Giovanni He tidak bicara padanya, dia menengadahkan kepala melihat wanita itu, menyadari wanita itu sama sekali tidak melihatnya, bibir wanita itu juga sedikit terkerucut dan terlihat kesal.

Jadi, Giovanni He ini...sedang marah?

Jeffery Huo sedikit bingung. Dia saja tidak marah, wanita yang marah kepadanya ini, kenapa marah?

Apa yang harus dilakukan ketika wanita marah?

Ingat, sebelumnya Jameson Fu berkata, kalau wanita marah dan menyuruh pergi, jangan sampai pergi. Karena wanita adalah makhluk yang suka berbeda antara mulut dan hati mereka.

Dihibur baik-baik, dicium, dipeluk, diangkat tinggi-tinggi, pasti akan berhasil!

Oleh karena itu, Jeffery Huo berdiri, berjalan ke arah Giovanni He, sambil berjalan, sambil berpikir, mencium, memeluk, dan mengangkat tinggi-tinggi, seharusnya dilakukan sesuai urutan, kan?

Giovanni He tidak bergerak, bahkan, saat Jeffery Huo berjalan dan berjarak 20 cm di hadapan Giovanni He, Giovanni He berdiri tegap di sana, tetap tidak melihatnya.

Wanita kecil, tidak tinggi tapi temperamennya besar juga!

Jeffery Huo merasa lucu dan matanya tanpa sadar muncul tatapan memanjakan.

Dia melakukan berdasarkan yang Jameson Fu katakan dulu di samping telinganya. Pertama-tama, menundukkan kepala mencium Giovanni He.

Giovanni He memiringkan wajah, ciuman Jeffery Huo jatuh di pipi Giovanni He, rasanya sangat lembut, membuat hatinya tenang.

Kalau begitu, langkah kedua adalah memeluk!

Jeffery Huo mengulurkan tangan dan langsung menggendong Giovanni He.

Giovanni He akhirnya tersadar dan berkata dengan kesal, "Lepaskan aku!

Semua perkataan wanita adalah kebalikan. Semakin menyuruhnya lepas, dia semakin tidak boleh lepas!

Jeffery Huo menggendong Giovanni He ke atas sofa, melingkarinya, menyuruhnya duduk di atas pahanya.

Giovanni He memberontak, Jeffery Huo memeluk dengan semakin kencang dan berkata dengan suara membujuk, "Vannie, marah?"

Pria ini masih enak hati untuk bertanya!

Menciumnya di hadapan Simon He, anak yang dia baru berhasil hibur selama seharian!

Giovanni He mengerucutkan bibir.

Jeffery Huo melihat bibir Giovanni He begitu lucu, tidak bisa menahan diri dan ingin mencium lagi.

Tapi terpikir wanita ini masih marah, Jeffery Huo pun menahannya begitu saja.

Dia memeluk Giovanni He, menekan kepala wanita ini ke dadanya. Jeffery Huo meletakkan dagunya ke puncak kepala Giovanni He dan lanjut membujuk, "Tidak marah lagi, hm?"

Tunggu dulu...Giovanni He tiba-tiba baru tersadar, tuan besar ini sedang——membujuknya?!

Dia merasa terkejut, baru menyadari, tadi dia memang terus marah kepada pria ini. Tapi sepertinya pria ini tidak marah?!

Seketika dia merasa ketakutan. Bagaimana dia bisa lupa, Jeffery Huo adalah bosnya. Kalau dia dipecat, maka tidak tahu bagaimana dia dan Simon He makan kedepannya!

Selain itu, dia juga meminjam dua miliar dari pria ini...

Memikirkan dua miliar, Giovanni He tiba-tiba menjadi tidak berani sedikit pun.

Siapa yang bilang di dunia ini tidak mempunyai harga diri karena uang adalah murahan? Bukan karena meraka murahan sejak lahir, melainkan benar-benar dipaksa oleh kenyataan...

Di dalam hati, tiba-tiba merasa kosong, bahkan Giovanni He merasa matanya sedikit panas.

Suara Giovanni He sangat ringan dan mengandung nada sedih, "Tidak, mana berani aku marah?"

Dia mana mempunyai hak untuk marah pada Jeffery Huo...

Jeffery Huo merasa ada yang salah dengan nada bicara Giovanni He, lalu melepaskan wajah wanita itu dari dadanya, menundukkan kepala dan melihatnya, "Kenapa tidak berani?"

Giovanni He menyadari, Jeffery Huo benar-benar tidak mengerti.

Iya, orang yang sejak kecil tumbuh dalam keluarga kaya, orang yang selalu lancar jalannya, bagaimana mungkin mengerti ketidakberdayaannya sebagai masyarakat dari tingkat sosial terendah?

Giovanni He berkata sambil tersenyum ringan, "Karena aku tidak mempunyai kualifikasi untuk marah! Bagaimana bisa aku dibandingkan denganmu?"

Meskipun bukan membicarakannya, tapi Jeffery Huo entah kenapa merasa sedikit sedih.

Dia menatap Giovanni He, melihat luka yang seperti tersembunyi di mata indah wanita ini dan tiba-tiba berkata, "Aku bilang ada ya ada! Kamu bersama denganku, sama-sama mempunyai hak untuk marah!"

Giovanni He tersentak.

Jeffery Huo lanjut berkata, "Aku tidak suka berpura-pura, kamu juga tidak perlu menahan diri. Bersama denganku, kalau kamu senang, tersenyum saja. Kalau tidak senang, langsung beritahu aku, tidak perlu mengalah."

Giovanni He berhenti beberapa detik dan bertanya pada Jeffery Huo, "Kalau aku marah padamu, apa kamu tidak marah?"

Jeffery Huo melihat rasa hati-hati di mata Giovanni He lalu memegang wajah wanita ini, "Aku seorang pria dewasa, untuk apa marah kepada wanita kecil sepertimu?! Apalagi, kamu adalah pacarku! Tentu saja, kalau orang lain marah kepadaku, aku pasti akan melemparnya untuk jadi makanan anjing!"

"Kamu benar-benar tidak marah?" Giovanni He merasa terkejut. Karena bagaimanapun, saat di pesta dia melihat, baik itu Nenek Huo ataupun Paman kedua Huo, semuanya sepertinya sangat memanjakan Jeffery Huo.

"Wanita bodoh, aku kelihatan marah dari mana?" Jeffery Huo menambahkan kalimat ini dalam hati. Terutama setelah makan satu mangkuk pangsit buatan wanita ini...

Berpikir seperti ini, dia tiba-tiba merasa dirinya sangat kekenyangan.

Oleh karena itu, Jeffery Huo mendirikan Giovanni He, menggandeng tangan wanita ini dan berkata, "Sudah makan terlalu banyak, ayo temani aku jalan-jalan."

"Kamu kekenyangan?" Giovanni He sekarang juga sudah tidak marah lagi, tanpa bisa menahan diri tertawa, "Siapa yang suruh tadi kamu berebut makan dengan anak kecil!"

"Semua ini salah masakanmu yang terlalu enak." Jeffery Huo memutar balik tubuh, melihat Giovanni He dan matanya mendalam, "Vannie, beritahu aku dengan jujur, apakah kamu ingin menangkap lambungku dulu, baru menangkap hatiku?"

Datang lagi...Giovanni He ingin sekali menampar dirinya sendiri dan pingsan di tempat.

Giovanni He tersenyum ke arah Jeffery Huo, menunjukkan delapan gigi putih yang rapi, "Sebenarnya karena aku sering memasak, dulu tidak ada yang memasak untukku, jadi aku harus masak sendiri. Lama kemudian jadi terlatih..."

Mendengar itu, Jeffery Huo tiba-tiba merasa sedikit kasihan dalam hati. Dia memeluk Giovanni He dan berkata, "Kedepannya aku akan menjagamu baik-baik!"

Hati Giovanni He bergetar. Dia menengadahkan kepala melihat Jeffery Huo. Melihat ketulusan di mata pria ini, hatinya seperti terbakar sebentar, tidak canggung, melainkan sedikit hangat.

Beberapa menit kemudian, Jeffery Huo dan Giovanni He berjalan keluar dari villa dan berjalan di atas rerumputan.

Jeffery Huo menggenggam tangan Giovanni He, di bawah cahaya rembulan, bayangan mereka berdua sangat panjang.

Ini kelihatannya adalah hal yang sangat romantis. Tapi beberapa saat kemudian, Giovanni He merasa betisnya gatal. Setelah dia menyadari ada beberapa bentolan karena gigitan nyamuk, dia seketika merasa kesal.

"Wanita, bahkan darahmu saja begitu menggoda!" Jeffery Huo menunduk, melihat beberapa bentol merah di kaki putih Giovanni He lalu menggendong wanita ini, "Aku menggendongmu saja sambil jalan-jalan!"

Giovanni He sedikit canggung. Dia merasa Jeffery Huo ini, di luar kelihatannya seperti balok es, tapi begitu pria ini menetapkan sesuatu, tiba-tiba seperti api.

Sama seperti sekarang, Jeffery Huo tiba-tiba memeluknya, juga tidak tahu apakah karena bulan malam ini sangat indah, membuat hati Jeffery Huo menjadi lebih senang, bisa-bisanya dia melempar Giovanni He ke udara...

"Aaa!" Giovanni He terkejut dan teriak.

Tapi, detik berikutnya, Jeffery Huo menangkap Giovanni He dengan stabil, lalu mencium dengan dalam.

Giovanni He dibuat pusing oleh ciuman Jeffery Huo. Lengannya juga tidak tahu sejak kapan sudah melingkar di leher Jeffery Huo, wajahnya merona dan matanya berkabut.

Jeffery Huo mengangkat alis dan berkata menggoda dengan suara serak, "Vannie, suka cium, peluk, dan gendong tinggi?"

Jadi, langkah tadi itu dinamakan gendong tinggi?

Jiwa Giovanni He bahkan sudah dibuat melayang ketika dilempar oleh Jeffery Huo tadi. Giovanni He menggelengkan kepala dan berkata, "Bisa jangan melempar tinggi tidak? Aku fobia ketinggian!"

"Ok! Ternyata suka cium dan peluk?" Jeffery Huo menatap Giovanni He, "Baik, aku puaskan kamu!"

Setelah selesai berkata, Jeffery Huo menundukkan kepala dan lanjut mencium Giovanni He...

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu