Gaun Pengantin Kecilku - Bab 58 Giovanni He dan Wesley Qiao pernah menjalin hubugan
Jeffery Huo membawa Giovanni He pergi meninggalkan Huo Plaza. Saat mengemudi, karena terus memperhatikan suasana hati Giovanni He, dia tidak menyadari ada mobil berwarna biru royal yang mengikutinya.
Tiba di pintu masuk hotel, Giovanni He bergegas berkata kepada Jeffery Huo, "CEO Huo, Anda pulang dulu, setelah aku membuat keputusan aku akan menghubungi Anda."
Melihat dia sangat kekeuh, Jeffery Huo merasa dia tidak boleh terlalu memaksanya, oleh karena itu dia mengangguk: "Baik, kalau ada masalah kamu bisa hubungiku kapan saja."
“Baik, terima kasih.” Giovanni He tersenyum kepadanya, lalu dia membuka pintu mobil dan pergi.
Dia berjalan ke lobi hotel, lalu duduk di kursi tunggu selama dua menit, setelah itu dia berdiri dan pergi ke kamar mandi di lobi untuk menyamar.
Tapi saat dia berjalan ke koridor dan hendak membuka pintu kamar mandi, sebuah tangan tiba-tiba menahan tangannya.
Giovanni He mengalihkan pandangannya dan bertatapan mata dengan Wesley Qiao.
"Giovanni." Wesley Qiao menatapnya: "Ada yang ingin aku katakan padamu."
“Baik, katakan saja!” Giovanni He mengangguk.
"Kejadian hari ini adalah perbuatan Jennifer Jian, aku akan membantumu membalas dendam." Wesley Qiao berkata: "Beberapa tahun ini, aku juga tahu beberapa rahasia gelapnya ..."
“Baik, terima kasih.” Giovanni He mengangguk.
Dia membenci Jennifer Jian dan sangat ingin membalas dendam kepadanya. Tapi, saat ini dia tidak punya banyak waktu dan energi untuk melakukannya.
"Giovanni, aku baru tahu dulu kamu mengalami banyak penderitaan ..." Wesley Qiao menatap mata Giovanni He yang terlihat asing: "Semua gara-gara aku tidak melindungimu, maafkan aku! Kelak biarkan aku menjagamu? Aku sudah memberi tahu ibuku ... "
“Tidak perlu, terima kasih.” Giovanni He menggelengkan kepalanya.
“Giovanni, kamu masih marah padaku?” Wesley Qiao berkata dengan sedih, “Aku tahu semua yang terjadi di masa lalu tidak bisa aku tebus, tapi kelak ...”
"Kak Wesley." Giovanni He tiba-tiba menyela ucapannya: "Aku tidak marah padamu. Sebaliknya, aku sangat memahamimu."
Dia terkejut, terkejut karena nada bicaranya tenang.
“Kamu juga tidak ingin amnesia, saat kamu mengingatku, kamu sangat baik kepadaku. Jadi, meskipun awalnya aku menyalahkanmu, tapi kemudian, aku tidak membencimu lagi.”Giovanni He berbicara sambil menatap lurus ke mata Wesley Qiao: "Aku tidak akan lagi menggantungkan masa depanku kepada orang lain."
Raut wajah Wesley Qiao langsung memucat, dia meraih tangannya sambil berkata: "Giovanni , jangan begini, bisakah kamu memberiku satu kesempatan lagi? Kamu tahu, sejak di bangku sekolah aku sudah sangat menyukaimu ... "
Sambil mengenang masa lalu dia berkata: "Saat aku mengingat kembali masa lalu, aku seakan mengalaminya lagi ... Aku bahkan bertanya-tanya, kalau aku tidak mengalami kecelakaan itu, apakah kita sudah menikah dan memiliki bayi?"
Mendengar ucapan Wesley Qiao, Giovanni He menghela nafas: "Tidak peduli betapa indahnya masa lalu, itu sudah berlalu, kita tidak bisa kembali."
Mendengar ucapannya, Wesley langsung merasa sedih, dia merasa terbelenggu, matanya juga basah: "Giovanni, aku tidak bisa keluar ..."
Selesai berbicara, Wesley Qiao menjulurkan tangannya dan memeluk Giovanni He: "Jangan jauhi aku, Giovanni, aku tidak memintamu langsung menerimaku, kita mulai dari teman, seperti dulu? "
Teman ... Giovanni He merasa sedikit bingung.
Saat dia menjadi Giovanni He, dia juga punya beberapa teman, tapi tiba-tiba dia hamil, dia merasa malu bertemu dengan orang jadi dia tidak pernah menghubungi siapa pun lagi.
Sekarang, sepertinya dia sudah terbiasa sendiri. Oh, tidak, terbiasa hanya bersama Simon He.
“Baik, mari kita berteman!” Giovanni He menyetujuinya, tapi dalam hati dia berkata, sebentar lagi dirinya akan menghilang, semoga Wesley jaga diri baik-baik.
“Bagus sekali!” Wesley Qiao tidak tahu apa-apa. Sorot matanya terlihat gembira, yang penting dia tidak menolaknya!
Tapi saat ini, tiba-tiba terdengar suara teriakan yang dingin, dan kedua orang itu merasakan aura membunuh yang kuat: "Lepaskan dia!"
Giovanni He mengongkak dan melihat Jeffery Huo yang tadinya sudah pergi muncul di hadapannya.
Dia terkejut dan secara naluriah ingin mendorong Wesley Qiao, tetapi dia berhenti.
Wesley Qiao memeluk Giovanni He semakin erat, lalu dia menatap Jeffery Huo sambil berkata: "CEO Huo, kebetulan sekali bertemu Anda di sini!"
Sorot mata Jeffery Huo terus tertuju ke arah Giovanni He. Melihatnya tidak bergerak, amarah langsung menyelimuti hatinya!
Di informasi yang Howard Shen kirimkan sebelumnya sepertinya dulu Giovanni He pernah menjalin hubungan dengan Wesley Qiao. Tapi tujuh tahun lalu banyak informasi telah dihapus oleh seseorang, jadi Howard Shen menyimpulkannya sendiri.
Tapi sekarang kelihatannya itu benar!
Dia adalah tunangannya, kenapa dia membiarkan orang lain menyentuhnya!
Terlebih lagi, sejak tujuh tahun lalu dia sudah menjadi miliknya! Memikirkan hal ini, pupil Jeffery Huo mengecil, dia menatap Giovanni He sambil berkata: "Vanni, kemari!"
Nada bicaranya sedikit kuat dan auranya membuat suasana saat ini semakin menyesakkan.
Giovanni He memahami temperamen Jeffery Huo, jadi saat dia melihatnya mengerutkan keningnya, dia langsung takut dan sadar.
Kalau dia tidak pergi ke sana, dia takut Jeffery akan benar-benar marah dan bisa melibatkan Wesley Qiao yang tidak bersalah.
Dia sudah memutuskan akan sepenuhnya meninggalkan identitas masa lalunya , jadi tidak perlu menimbulkan perselisihan yang tidak perlu!
Memikirkan hal ini, dia menepuk bahu Wesley Qiao sambil berkata, "Ada yang ingin aku katakan dengan CEO Huo."
Wesley Qiao hanya bisa melepaskannya, sesaat dia merasa sedih.
Ternyata benar, saat kehilangan seseorang, orang itu tidak akan pernah menunggu lagi.
Giovanni He menghampiri Jeffery Huo sambil berkata, "CEO Huo, ada apa Anda mencariku?"
Memikirkan Giovanni He dan Wesley Qiao habis berpelukan, dan saat ini, dia berbicara dengan sangat sopan dan asing kepadanya, Jeffery Huo langsung emosi.
Dia memberikannya sebuah kartu, lalu dia berbicara sambil menahan amarahnya: "Aku menemukannya di dalam mobil."
Giovanni He menerimanya dan sesaat dia merasa kaget!
Kartu ini beratas namakan Jessie Lee. Untung saja, Jeffery Huo membawanya kemari tanpa melihatnya!
“Terima kasih, CEO Huo!” Kata Giovanni He.
Jeffery Huo sama sekali tidak memperhatikan kartu apa itu, saat melihat ada sesuatu yang tertinggal di dalam mobil dia langsung merasa senang, karena memiliki alasan untuk mencarinya. Lalu dia berkata, "Ikut aku."
Melihat ekspresi wajahnya yang tidak menerima penolakan, Giovanni He langsung merasa berat hati.
Kalau dia benar-benar pergi dengannya, mungkin nanti dia akan sulit untuk melepaskan diri darinya.
Dia hanya ingin menyendiri, kenapa harus sesulit ini?
Dia menatap Jeffery Huo: "CEO Huo, kenapa kamu memaksaku? Bukankah kamu mengatakan akan memberiku waktu untuk mempertimbangkannya?"
Melihat matanya yang basah, dia langsung merasa nafasnya tercekat, dan merasakan sesak napas yang sulit dijelaskan.
Ini seperti saat Jessie Lee memohon kepadanya dulu, dia tidak tahan dan kembali luluh.
"Aku tidak memaksamu." Jeffery Huo berkata: "Aku hanya ingin melindungi tunanganku agar tidak diganggu oleh orang yang tidak penting."
Pupil Wesley Qiao mengecil, sorot matanya terlihat terluka: "Giovanni , kenapa dia bilang kamu tunangannya?"
Giovanni He menghela napas, "Bisakah kalian membiarkan aku tenang? Saat ini aku tidak ingin bertemu siapa pun."
“Baik , Giovanni, aku akan menunggumu.” Wesley Qiao berbicara duluan.
Meskipun Jeffery Huo tidak ingin pergi, tapi saat memikirkan barusan Giovanni He menangis tersedu-sedu di dalam pelukannya, dia tidak berani memaksanya.
Dia mengangguk: "Baik, jaga dirimu baik-baik."
Melihat kedua pria itu pergi, Giovanni He akhirnya menghela nafas lega.
Setelah beristirahat sebentar, dia berjalan ke kamar mandi, setelah memastikan tidak ada yang memperhatikannya, dia langsung menyamar.
Ketika keluar, dia sudah menjadi Jessie Lee.
Waktu janjiannya dengan pemilik rumah sudah hampir tiba, dia tidak sempat makan siang, jadi dia membeli beberapa makanan ringan di jalan lalu bergegas menemui agen properti.
Kedua belah pihak secara resmi menandatangani kontrak lalu pergi ke bank untuk mengurus prosedur.
Jam empat sore, akhirnya semuanya selesai. Melihat kunci di tangannya, Giovanni He hampir menangis karena bahagia.
Setibanya di Hotel, Simon He yang sudah pulang sekolah sudah kembali sendiri ke hotel.
Melihat putranya duduk di lobi hotel sambil membaca buku, Giovanni He merasa tenggorokannya sedikit tercekat.
Dia berhenti sejenak, setelah menenangkan diri, dia bergegas menghampirinya: "Kak Simon!"
“Ibuku yang cantik, aku sangat merindukanmu!” Simon He memeluk kaki Giovanni He.
“Kak Simon, kita sudah punya rumah sendiri!” Untuk menghemat uang, pagi ini Giovanni He sudah check-out dan menitipkan barangnya di hotel.
Saat ini, dia pergi mengambil koper setelah itu dia berbalik sambil memegang kunci lalu dia mengguncangnya di depan Simon He: "Kak Simon, aku akan membawamu melihat rumah baru kita! Rumah ini benar-benar milik kita!"
Mata Simon He berbinar: "Cepat sekali! Bukankah sebelumnya ibu bilang akan memakan waktu setidaknya seminggu?"
“Setelah mendengar situasi kita, kakak yang menjual rumah mengatakan meskipun kredit bank belum disetujui dan uangnya belum di transfer ke rekeningnya, tapi dia membiarkan kita menempatinya dulu. Lagian saat ini rumahnya juga kosong. Kita hanya perlu menggelar selimut! "
“Bagus sekali!” Simon He mulai menantikan: “Ibuku yang cantik, bolehkah aku menggantung anime favoritku di dinding?”
"Tentu saja!" Suasana hati Giovanni He juga sangat baik: "Ini adalah rumah kita, kita bebas melakukan apa saja!"
Setengah jam kemudian, mereka berdua turun dari MRT sambil membawa barang bawaan mereka, lalu dengan susah payah mereka membawa barang-barang mereka sampai di depan gerbang komplek.
Meskipun di lantai paling atas, tapi ada lift, jadi sangat praktis.
Giovanni He mengambil kunci dan membuka pintu, tiba-tiba dia merasakan seperti memulai hidup baru.
Kamar sudah dibersihkan oleh pemilik sebelumnya, saat ini di dalam hanya ada beberapa perabot tua dan ranjang tua yang sudah tidak mereka inginkan.
Ketika cahaya matahari terbenam melewati jendela, mereka berdua berdiri di depan jendela sambil melihat pemandangan hijau di bawah dan orang-orang yang berlalu lalang di komplek, Giovanni He tetap merasa ini adalah rumah terbaik yang pernah dia tempati.
“Ibuku yang cantik, bolehkah aku memilih kamar sendiri?”Simon He berkata dengan penuh semangat.
“Tentu saja boleh!” Meskipun, sebenarnya hanya ada dua kamar yang sangat kecil yang bisa mereka dipilih.
"Aku ingin tinggal di kamar ini!" Simon He berkata: "Karena disini ada toilet, jadi bisa mempermudah aku buang air kecil saat tengah malam!"
Giovanni He langsung tertawa dan mencubiti hidungnya: "Baik, terserah kamu mau kamar yang mana, kamu sudah besar, yang penting jangan mengompol!"
Novel Terkait
Inventing A Millionaire
EdisonTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniWaiting For Love
SnowDoctor Stranger
Kevin WongHidden Son-in-Law
Andy LeeKembali Dari Kematian
Yeon KyeongGaun Pengantin Kecilku×
- Bab 1 Kejutan di pernikahan
- Bab 2 Pria asing
- Bab 3 Memberikan cincin kepadanya
- Bab 4 Mengandung bayi dari pria asing
- Bab 5 Tujuh tahun, dua dunia, dua kehidupan
- Bab 6 Ketika bertemu kembali
- Bab 7 Pelukan cinta pertama
- Bab 8 Iri hati dan kecemburuan dari wanita
- Bab 9 Memukau telinga semua orang
- Bab 10 Jarak dekat dengannya
- Bab 11 Ma, Tunggu aku, aku akan menikahimu setelah besar nanti
- Bab 12 Bertemu kembali
- Bab 13 Apakah dia ingin membungkam mulutnya?
- Bab 14 Tetap bersamaku selama 24 jam
- Bab 15 Dendam dulu, dia akan membalasnya satu-satu
- Bab 16 Perangkap
- Bab 17 Berlutut dan meminta maaf!
- Bab 18 Orangku, tidak perlu kalian turun tangan!
- Bab 19 Pelukan yang aneh dan kuat
- Bab 20 Dia dilihat olehnya tanpa mengenakan apapun
- Bab 21 Wanita, kamu sangat menggoda
- Bab 22 Menggendong dia yang tertidur sambil mengadakan rapat
- Bab 23 Bukankah Seharusnya Berterima Kasih dan Menyerahkan Tubuhnya Kepadanya?
- Bab 24 Terpesona
- Bab 25 Ingatan Pulih
- Bab 26 Tangan Wanita Aku, Tidak Boleh Kamu Sentuh!
- Bab 27 Pemuda Lawan Bocah
- Bab Tadi Hanya Berpura-pura Agar Aku Menggendong Kamu?
- Bab 29 Sang Putra Terlihat Semakin Menyenangkan
- Bab 30 Kamu Maafkan Aku, Kita Mulai Dari Awal?
- Bab 31 Cepat atau lambat kamu akan menjadi istri berikutnya!
- Bab 32 Berpakaian seperti ini dan bertemu pria lain?
- Bab 33 Salahkan gairahku
- Bab 34 Giovanni, aku menginginkanmu!
- Bab 35 Wanitaku adalah yang paling cantik!
- Bab 36 Siapa yang berani ganggu orangnya dia?
- Bab 37 Jessie, sepertinya aku menyukaimu!
- Bab 38 Mana ada pacar yang tidak mesra?!
- Bab 39 Pantas saja aku menyukaimu!
- Bab 40 Anak tidak mengizinkan aku mencium mama cantik
- Bab 41 Wanita, Bahkan Darahmu Saja Begitu Menggoda!
- Bab 42 Hadiah Yang Spesial, Malam Yang Sulit Dilupakan
- Bab 43 Jennifer, aku tidak pernah melihat wanita serendah dirimu!
- Bab 44 Kakak Ipar Hebat Juga Ya!
- Bab 45 Tidak Menghadiahi Pacarmu Sebuah Ciuman?
- Bab 46 Kamu Tiba-Tiba Memeluk Aku Seperti Ini, Apakah Kamu Ingin Aku Menciummu
- Bab 47 Simon, Ayahmu Sangat Tampan!
- Bab 48 Wajah yang Sangat Cantik
- Bab 49 Dia Sudah Mencari Dia Selama Tujuh Tahun
- Bab 50 Tangan Kiri yang Kosong
- Bab 51 Jika Jennifer Jian Ingin Hamil, Maka Biarkan Dia Hamil Saja!
- Bab 52 Bagaimana Dia Melalui Hidupnya Selama Tujuh Tahun Ini?
- Bab 53 Jessie, Aku Suka Padamu
- Bab 54 Sisa Hidup Dia, Sudah Diberikan Kepada Giovanni He
- Bab 55 Giovanni, Aku Datang Untuk Menjalankan Pernikahan Kita
- Bab 56 Ibu, aku adalah laki-laki sejati, aku akan melindungimu!
- Bab 57 Menikahlah denganku, kamu akan menjadi nyonya Perusahaan Besar Huo!
- Bab 58 Giovanni He dan Wesley Qiao pernah menjalin hubugan
- Bab 59 Gairahmu membludak dan hasratmu tidak terpuaskan
- Bab 60 Aku tidak memiliki ayah setampan dirimu!
- Bab 61 Sindiran Anak Menyebabkan Wanita Cantik Tersenyum
- Bab 62 Dia Yang Mencampakkan Aku
- Bab 63 Baju Basah, Jadi Dibuka Semua!
- Bab 64 Yang Dapat Dia Berikan Hanyalah Memanjakannya Seumur Hidup
- Bab 65 Hanya Melepas Pakaianmu Tanpa Menyentuhmu
- Bab 66 Istri juga bisa dianggap putri sendiri untuk disayang, bagus juga!
- Bab 67 Jangan menangis, jika kamu masih menangis, hatiku akan hancur
- Bab 68 Akun: babyjessie
- Bab 69 Pertama kaliku telah ku berikan kepadamu, bukankah kamu harus bertanggung jawab?
- Bab 70 Menghasut anak untuk membantu mengejar istri tersayang
- Bab 71 Jessie, Aku Benar-benar Sedang Mengejar Kamu!
- Bab 72 Setelah Melahirkan Anak, Kita Melakukan Pemeriksaan Genetik
- Bab 73 Suami, Aku Telah Menelepon Kamu!
- Bab 74 Kesehatan Aku Sangat Bagus, Bisa Menemani Kamu Sampai Tua
- Bab 75 Paman, Aku Tidak Punya Kebiasaan Mengakui Ayah Secara Cuma-cuma
- Bab 76 Pria Yang Misteri
- Bab 77 Sepuluh Tahun Yang Terbuang, Akhirnya Terlahir Kembali
- Bab 78 Ingin Tau Siapa Pria Tujuh Tahun Lalu Itu?
- Bab 79 Dengan Segala Cara, Untuk Mengalahkan Saingan
- Bab 80 Vanni, Jangan Pergi
- Bab 81 Kamu Membuatku Merasakan Perasaan dihargai untuk Pertama Kalinya
- Bab 82 Di Sudut yang Tidak Kamu Ketahui, Aku Telah Mencintaimu Selama Bertahun-tahun
- Bab 83 Tuan, Tolong Lepaskan Tunanganku!
- Bab 84 Loteng Tujuh Tahun Lalu dan Pria yang Sama
- Bab 85 Vanni, Aku Tidak Pernah Menyentuh Wanita Lain
- Bab 88 Sudah di Pukuli Istri, Tetapi Tidak Marah
- Bab 87 Mengapa aku merasa kamu memanjakan istrimu dengan berlebihan?
- Bab 88 Apakah kamu bersediah kembali menjadi Giovanni He?
- Bab 89 Tidak berdandan sangat cantik, membuat orang tidak dapat menahan diri, harus bagaimana?
- Bab 90 Jadilah Istriku, dan Jadilah satu-satunya Giovanni He Ku!
- Bab 91 Awalnya hanya ingin menciumnya, tetapi tidak dapat menahan nafsu
- Bab 92 Mobil seberat 2.85ton bergoyang
- Bab 93 Giovanni tidak bisa keluar dari kamar
- Bab 94 aku ingin mendengar kamu memanggil ayah!
- Bab 95 Takut dengan pahit, suami tercinta akan menyuapimu!