Gaun Pengantin Kecilku - Bab 54 Sisa Hidup Dia, Sudah Diberikan Kepada Giovanni He
Entah karena pelukan Jeffery Huo yang hangat dan nyaman atau karena dirinya terlalu lelah pada hari ini, sehingga membuat Giovanni He masuk ke alam mimpi.
Jeffery Huo mendengar nafas panjang dan teratur dari wanita di dalam pelukannya, dia merasa bahwa hatinya telah sepenuhnya digantikan oleh kelembutan yang tak terlukiskan.
Dia menundukkan kepalanya dan menciumnya, lalu mengulurkan tangannya untuk menggendong dia dan meletakkannya di pangkuannya.
Dia bergumam pelan, lalu sambil bersandar di dadanya pun tidur dengan nyenyak.
Di bawah sinar rembulan, wajah dia yang biasa-biasa saja pun tiba-tiba terlihat sangat cantik. Dia melihat ke arah dia dan semakin tidak rela. Lalu dia pun hanya dapat memaksa dirinya untuk melihat ke arah lain dan membiarkan kepalanya tetap bersandar pada dirinya.
Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Jeffery Huo baru menggendong Giovanni He dan kembali ke dalam villa.
Dia bertanya dengan linglung ketika dia ditaruh di atas ranjang kamar.
Dia tidak bersuara, melainkan hanya mencium kening dia, melepaskan alas kakinya dan menyelimuti dia.
Akan tetapi baru saja Jeffery Huo ingin keluar dari dalam ruangan, tiba-tiba dia merasa kemungkinan ini adalah kesempatan terakhir mereka dapat bersama-sama.
Dia pun memutar badannya, dengan jantungn yang berdetak sangat cepat pun berbaring di samping dia.
Dia tidak terbangun, melainkan masih saja tidur memunggungi dia dengan nyenyak.
Dia melihat ke arah punggungnya selama beberapa saat dan ketika dia sedang ragu-ragu apakah ingin memeluk dia atau tidak, dia sendiri yang membalikkan badannya dan masuk ke dalam dekapannya.
Dia memeluknya dan merasa dadanya sangat penuh.
Pikiran yang awalnya sedang bergejolak di dalam hatinya pun mendapatkan ketenangan pada detik ini juga.
Tanpa disadari, Jeffery Huo juga tertidur.
Hingga keesokkan harinya di mana Giovanni He mendengar suara alarm. Keningnya berkerut, lalu dia pun membuka matanya.
Tiba-tiba dia merasa ada yang salah dan setelah berhasil mengumpulkan nyawanya, dia baru menyadari bahwa dia sedang berbaring di dalam dekapan Jeffery Huo!
Lalu dia dengan sangat cepat melirik ke arah dia dan menundukkan kepalanya untuk melihat ke arah dirinya sendiri.
Pakaian yang ada di tubuhnya masih sama seperti pakaian rumahan yang dia pakai, bahkan di tubuhnya ini juga tidak terlihat adanya tanda-tanda yang lain.
Jadi kemarin malam dia hanya memeluknya tanpa melakukan apa-apa padanya?
Hati Giovanni He merasa lega, akan tetapi karena kedekatan jarak di antara mereka pun membuat dia merasa gugup.
Dia baru saja ingin menggerakkan tubuhnya, akan tetapi Jeffery Huo langsung membuka matanya seperti menyadari sesuatu.
Dia mengalihkan tatapannya ke arah wanita yang ada di dalam pelukannya, dia merasa ini adalah tidur ternyenyak dia selama ini.
Hanya saja pada saat ini.......
Reaksi karena bangun pagi pun membuat dia tidak dapat menggerakkan tubuhnya dan dia pun menjauhkan tubuh bagian bawahnya dari Giovanni He. Lalu dia pun berbicara ke arahnya: "selamat pagi Jessie."
Suara dia terdengar suara-suara seperti orang masih mengantuk, akan tetapi suara ini seperti sangat enak didengar.
"Pagi." Setelah Giovanni He selesai berbicara, dia pun melihat ke sekeliling kamar dan bertanya sambil mengigit bibirnya: "mengapa kamu bisa berada di kamarku?"
"Kemarin malam kamu tertidur di dalam pelukanku." Jeffery Huo brkata: "aku pun menggendongmu kemari, lalu......."
Dia tiba-tiba tidak dapat melanjutkan bagian selanjutnya.
"Aku bangun terlebih dahulu." Giovanni He dengan cepat mengalihkan tatapannya: "aku harus membuat sarapan untuk Simon, jam masuk sekolah dia termasuk pagi."
"Iya." Jeffery Huo berbaring di atas ranjang dan dia kembali menciumi ranjang yang memiliki jejak tubuh dia begitu melihat kepergian Giovanni He, lalu setelah itu barulah dia juga ikut beranjak.
Pada pagi hari, ketiga orang itu duduk bersama-sama di depan meja makan untuk sarapan bersama-sama.
Simon He selalu pergi ke sekolah dengan supir yang sudah diatur oleh Jeffery Huo dan begitu juga dengan hari ini.
Giovanni He mengantar putranya masuk ke dalam mobil dan mengingatkan dia untuk mengikuti pelajaran dengan baik-baik dan jangan pergi ke mana-mana setelah pulang sekolah serta kalimat hati-hati lainnya. DIa membalikkan badannya dan langsung melihat Jeffery Huo yang sedang berdiri di depan pintu dan dia terlihat seperti ingin membicarakan sesuatu.
"Jeffery, apakah ada yang ingin kamu katakan?" Giovanni He bertanya.
"Kamu ganti pakaianmu terlebih dahulu, baru aku akan memberitahumu." Jeffery Huo menyadari bahwa dirinya sedang menggunakan seluruh tenaga untuk mengulur waktu, akan tetapi dia juga mengerti bahwa cepat atau lambat dia juga harus menghadapinya.
"Oh, baik." Giovanni He naik ke lantai atas untuk berganti pakaian, lalu sambil menenteng tas berbicara ke arah Jeffery Huo: "aku sudah selesai!"
Hatinya kembali terasa sakit begitu melihat senyuman ringan di wajahnya.
Akan tetapi data yang kemarin malam Howard Shen kirimkan kepadanya pun terus mengingatkan dia bahwa dia harus membalas gadis tak berdosa itu dan dia juga harus memperbaiki kesalahan pada tujuh tahun yang lalu!
Sedangkan Jessie Lee, entah seberapa besar rasa suka kepadanya, dia pun memilih untuk melepaskanya.......
"Jessie Lee." Jeffery Huo menarik nafas dalam-dalam begitu melihat wanita yang berdiri di depannya ini: "kita akhiri saja perjanjian kontrak di antara kita!"
Setelah dia selesai berbicara, dia bahkan tidak berani menatap ke arah matanya.
Dia sudah menyakiti dia.
Akan tetapi dia lebih menyakiti Giovanni He yang sudah dia hancurkan hidupnya pada tujuh tahun yang lalu.
Pada saat ini dia pun mau tidak mau harus berbuat seperti ini!
"Hah?" Giovanni He terlihat kebingungan: "kontrak perjanjian apa? Mengakhiri kontrak perjanjian yang mana?"
"Jessie maaf, hubungan kita sampai di sini saja." Jeffery Huo merasa seluruh tenaganya sudah terkuras habis begitu selesai mengucapkan satu kalimat ini.
Begitu juga dengan hatinya yang terasa kosong.
Giovanni He mencerna selama beberapa detik dan baru menyadari apa maksud dari ucapan Jeffery Huo!
Dia menaikkan matanya menatap ke arah dia, dia dengan jelas melihat kerutan kening dia yang terlihat lelah serta ekspresinya yang terlihat serius dan dia tidak terlihat seperti sedang membuat lelucon!
Jadi dia benar-benar ingin berpisah dengannya?!
Mengapa begitu mendadak?
Hari itu di pusat perbelanjaan, jelas-jelas dia masih menyelamatkan dia tanpa memedulikan keselamatan dirinya. Dia sama sekali tidak percaya jika mengatakan bahwa dia sama sekali tidak menyukai dia atau hanya tertarik sesaat saja!
"Apakah kamu bertemu dengan hal yang menyulitkan kamu?" Giovanni He seperti teringat akan sesuatu hal: "tidak apa-apa, aku tahu keluarga kamu pasti berharap kamu memiliki kekasih yang pantas untukmu, aku mengerti kamu dan juga setuju denganmu. Akan tetapi apakah kamu dapat memberitahu aku alasannya?"
Jeffery Huo merasa hatinya semakin terasa sakit begitu mendengar ucapan dia.
Dulu dia tidak mengerti mengapa terkadang orang-orang lebih memilih dirinya dibenci dibandingkan dengan mencari alasan yang enak didengar. Pada saat ini juga dia sudah mengerti hal itu.
Dia membuka suaranya: "karena aku pernah berjanji pada seorang gadis di masa lampau, aku berjanji untuk bertanggung jawab padanya dan sekarang dia sudah kembali yang artinya sudah saatnya aku memenuhi janjiku kepadanya."
Giovanni He mengerjapkan matanya.
Jadi dia bukan karena pantangan dari keluarganya, melainkan karena wanita lain?
Tiba-tiba dia merasa hatinya terasa dingin, akan tetapi sepertinya perasaan ini juga tidak terlalu kuat.
Karena selama beberapa tahun ini, dia bukannya tidak pernah merasakan perasaan seperti ini.
Melainkan kebalikannya karena sudah terlalu banyak hingga dia pun sudah terbiasa.
Benar, sudah terbiasa.......
Baguslah jika sudah terbiasa karena dengan memiliki masa lampau yang menyakitkan pun akan membuat diri kita sadar bahwa serentetan masalah di dunia ini tidak ada apa-apanya!
Giovanni He menaikkan matanya secara perlahan, lalu menatap mata Jeffery Huo dengan tenang berkata: "baik, aku sudah mengerti dan aku setuju bila kita berpisah."
Hati dia pun menegang dan terasa sakit begitu mendengar ucapan dia.
"Jessie......." Dia memanggil nama dia, bahkan ingin menyentuh dia.
Akan tetapi tangannya tidak dapat digerakkan lagi.
Dirinya yang saat ini sudah tidak memiliki hak apa pun lagi.
Mulai hari ini, sisa hidup dia hanya akan diberikan kepada wanita yang bernama Giovanni He itu. Lagipula mereka juga memiliki perjanjian pernikahan di antara mereka, sepertinya ini adalah suatu hal yang membahagiakan.
Jeffery Huo menahan rasa sakit di hatinya dan memaksa dirinya untuk berbicara hingga akhir: "Jessie, aku akan memberikan sebuah apartemen padamu dan juga kamu sudah tidak perlu mengembalikan 2 miliar rupiah yang kamu pinjam dariku sebelumnya. Aku........"
Begitu Giovanni He mendengar ucapannya, tiba-tiba muncul sebuah kobaran api di hatinya. Dia memotong pembicaraan dia: "CEO Huo apakah ini adalah ganti rugi atas perpisahan kita?"
Tiba-tiba Jeffery Huo mengepalkan tangannya: "Jessie, maksudku bukan seperti itu, aku hanya ingin membalas...."
Biarpun dia melanjutkan kata-katanya pun sepertinya dia juga tidak ingin mendengarnya.
Keheningan berhasil menyelimuti mereka berdua
Suasana di antara mereka pun semakin terasa tertekan. Di saat Jeffery Huo ingin berbicara kembali, Giovanni Huo pun sudah membuka suaranya terlebih dahulu.
"Kamu tidak perlu memberikan aku sebuah apartemen atau yang lainnya." Giovanni He menatap lurus ke arah mata Jeffery Huo: "sedangkan mengenai 2 miliar rupiah itu, baik, aku akan menganggapnya sebagai ganti rugi untuk perpisahan kita. Terima kasih."
Dia juga sudah memikirkan adegan dimana dia langsung melemparkan uang ke wajahnya dan mengatakan bahwa dia tidak menginginkannya.
Akan tetapi dia teringat akan Simon He.
Meskipun dia belum lama tinggal di rumah Jeffery Huo, akan tetapi dia merasa keadaan Simon He sudah jauh lebih baik.
Bahkan meskipun anak tersebut tidak mengatakannya, akan tetapi ketika Simon He melihat kamar yang indah itu yang tidak perlu khawatir akan ada tikus lagi yang memasuki kamarnya serta dia dapat berolahraga di ruang gym di pagi hari pun membuat dia mengerti bahwa sebenarnya putranya sangat menyukai tempat ini.
Dia tidak memiliki kemampuan untuk memberikan hidup yang baik untuk putranya. Akan tetapi, tunggu dia berhasil menukar lembaran cek tersebut, dia akan menggunakan uang sebesar 1,6 miliar rupiah untuk membayar sebuah apartemen, lalu menggunakan 200 juta untuk membuka sebuah restoran dan kedepannya untuk setiap bulannya, dia pun akan mencari uang untuk membayar hutang. Dengan begitu maka dia tidak perlu terus-menerus pindah tempat tinggal.
Mohon maafkan dirinya yang kalah menghadapi kenyataan!
Hati Jeffery Huo menjadi sedikit membaik setelah mendengar kalian persetujuan Giovanni He.
Karena dia tahu berdasarkan kemampuan ekonomi dia saat ini, dari mana dia akan mendapatkan 2 miliar rupiah itu?!
Akan tetapi dia benar-benar berharap dia dapat tinggal di sebuah rumah yang bagus. Jadi dia pun kembali berkata: "Jessie, apartemen itu tidak mahal. Jika kamu tidak ingin menerimanya, kamu juga dapat tinggal sementara di sini, lagipula aku juga tidak menggunakannya....."
"Jika kamu sudah membuat janji dengan wanita lain, maka sebaiknya kamu jangan memiliki hubungan tidak jelas lagi denganku." Giovanni He menatap Jeffery Huo berkata: "hubungan kita sampai di sini saja, dengan begitu ini sudah termasuk memberikan sebuah keadilan untuk dia."
Seketika dia tidak tahu harus mengucapkan apa.
"Kalau begitu kita......" Setelah beberapa saat, Jeffery Huo baru mengeluarkan suaranya.
"Aku akan mengajukan surat pengunduran diri pada hari ini. Kedepannya kita tidak perlu bertemu lagi." Giovanni He berkata.
"Jessie...." Dadanya kembali terasa sakit begitu dia melihat ekspresi tegas dia. Dia dengan sadar tahu bahwa begitu dia pergi, maka akan menjadi selamanya.
"Aku akan meluangkan waktu untuk pergi menjenguk Luciana." Giovanni He berkata: "bila pada Hari Sabtu sore aku memiliki waktu luang, aku akan pergi menemani dia dan kamu usahakan untuk menghindar dari waktu ini, akan tetapi aku juga tidak pergi ke mansion utama, sepertinya aku juga tidak akan bertemu denganmu."
Setelah dia selesai berbicara, dia seperti kembali teringat akan sesuatu: "akan tetapi, apakah keputusan ini tidak baik? Hal ini dapat membuatmu merasa aku tidak ingin lepas bukan?"
"Tidak." Jeffery Huo memejamkan matanya dan berusaha menahan keinginan untuk memeluk Giovanni He: "Jessie, kamu sangat baik, akulah yang salah sudah menyia-nyiakan kamu."
Giovanni He tidak mengucapkan apa pun lagi, dengan cepat dia mengisi barang-barangnya ke dalam koper.
Ketika turun, dia masih saja mempertahankan sikap dirinya yang tadi dan berdiri dari kejauhan lalu berbicara kepada Jeffery Huo: "aku sudah selesai berberes-beres, aku akan pindah sekarang juga."
Setelah selesai berbicara, Giovanni He menaruh kopernya dan mengambil tangan Jeffery Huo lalu menaruh untaian sayap di tangannya.
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkSi Menantu Dokter
Hendy ZhangAwesome Husband
EdisonThe Great Guy
Vivi HuangAkibat Pernikahan Dini
CintiaUnlimited Love
Ester GohMata Superman
BrickThe Gravity between Us
Vella PinkyGaun Pengantin Kecilku×
- Bab 1 Kejutan di pernikahan
- Bab 2 Pria asing
- Bab 3 Memberikan cincin kepadanya
- Bab 4 Mengandung bayi dari pria asing
- Bab 5 Tujuh tahun, dua dunia, dua kehidupan
- Bab 6 Ketika bertemu kembali
- Bab 7 Pelukan cinta pertama
- Bab 8 Iri hati dan kecemburuan dari wanita
- Bab 9 Memukau telinga semua orang
- Bab 10 Jarak dekat dengannya
- Bab 11 Ma, Tunggu aku, aku akan menikahimu setelah besar nanti
- Bab 12 Bertemu kembali
- Bab 13 Apakah dia ingin membungkam mulutnya?
- Bab 14 Tetap bersamaku selama 24 jam
- Bab 15 Dendam dulu, dia akan membalasnya satu-satu
- Bab 16 Perangkap
- Bab 17 Berlutut dan meminta maaf!
- Bab 18 Orangku, tidak perlu kalian turun tangan!
- Bab 19 Pelukan yang aneh dan kuat
- Bab 20 Dia dilihat olehnya tanpa mengenakan apapun
- Bab 21 Wanita, kamu sangat menggoda
- Bab 22 Menggendong dia yang tertidur sambil mengadakan rapat
- Bab 23 Bukankah Seharusnya Berterima Kasih dan Menyerahkan Tubuhnya Kepadanya?
- Bab 24 Terpesona
- Bab 25 Ingatan Pulih
- Bab 26 Tangan Wanita Aku, Tidak Boleh Kamu Sentuh!
- Bab 27 Pemuda Lawan Bocah
- Bab Tadi Hanya Berpura-pura Agar Aku Menggendong Kamu?
- Bab 29 Sang Putra Terlihat Semakin Menyenangkan
- Bab 30 Kamu Maafkan Aku, Kita Mulai Dari Awal?
- Bab 31 Cepat atau lambat kamu akan menjadi istri berikutnya!
- Bab 32 Berpakaian seperti ini dan bertemu pria lain?
- Bab 33 Salahkan gairahku
- Bab 34 Giovanni, aku menginginkanmu!
- Bab 35 Wanitaku adalah yang paling cantik!
- Bab 36 Siapa yang berani ganggu orangnya dia?
- Bab 37 Jessie, sepertinya aku menyukaimu!
- Bab 38 Mana ada pacar yang tidak mesra?!
- Bab 39 Pantas saja aku menyukaimu!
- Bab 40 Anak tidak mengizinkan aku mencium mama cantik
- Bab 41 Wanita, Bahkan Darahmu Saja Begitu Menggoda!
- Bab 42 Hadiah Yang Spesial, Malam Yang Sulit Dilupakan
- Bab 43 Jennifer, aku tidak pernah melihat wanita serendah dirimu!
- Bab 44 Kakak Ipar Hebat Juga Ya!
- Bab 45 Tidak Menghadiahi Pacarmu Sebuah Ciuman?
- Bab 46 Kamu Tiba-Tiba Memeluk Aku Seperti Ini, Apakah Kamu Ingin Aku Menciummu
- Bab 47 Simon, Ayahmu Sangat Tampan!
- Bab 48 Wajah yang Sangat Cantik
- Bab 49 Dia Sudah Mencari Dia Selama Tujuh Tahun
- Bab 50 Tangan Kiri yang Kosong
- Bab 51 Jika Jennifer Jian Ingin Hamil, Maka Biarkan Dia Hamil Saja!
- Bab 52 Bagaimana Dia Melalui Hidupnya Selama Tujuh Tahun Ini?
- Bab 53 Jessie, Aku Suka Padamu
- Bab 54 Sisa Hidup Dia, Sudah Diberikan Kepada Giovanni He
- Bab 55 Giovanni, Aku Datang Untuk Menjalankan Pernikahan Kita
- Bab 56 Ibu, aku adalah laki-laki sejati, aku akan melindungimu!
- Bab 57 Menikahlah denganku, kamu akan menjadi nyonya Perusahaan Besar Huo!
- Bab 58 Giovanni He dan Wesley Qiao pernah menjalin hubugan
- Bab 59 Gairahmu membludak dan hasratmu tidak terpuaskan
- Bab 60 Aku tidak memiliki ayah setampan dirimu!
- Bab 61 Sindiran Anak Menyebabkan Wanita Cantik Tersenyum
- Bab 62 Dia Yang Mencampakkan Aku
- Bab 63 Baju Basah, Jadi Dibuka Semua!
- Bab 64 Yang Dapat Dia Berikan Hanyalah Memanjakannya Seumur Hidup
- Bab 65 Hanya Melepas Pakaianmu Tanpa Menyentuhmu
- Bab 66 Istri juga bisa dianggap putri sendiri untuk disayang, bagus juga!
- Bab 67 Jangan menangis, jika kamu masih menangis, hatiku akan hancur
- Bab 68 Akun: babyjessie
- Bab 69 Pertama kaliku telah ku berikan kepadamu, bukankah kamu harus bertanggung jawab?
- Bab 70 Menghasut anak untuk membantu mengejar istri tersayang
- Bab 71 Jessie, Aku Benar-benar Sedang Mengejar Kamu!
- Bab 72 Setelah Melahirkan Anak, Kita Melakukan Pemeriksaan Genetik
- Bab 73 Suami, Aku Telah Menelepon Kamu!
- Bab 74 Kesehatan Aku Sangat Bagus, Bisa Menemani Kamu Sampai Tua
- Bab 75 Paman, Aku Tidak Punya Kebiasaan Mengakui Ayah Secara Cuma-cuma
- Bab 76 Pria Yang Misteri
- Bab 77 Sepuluh Tahun Yang Terbuang, Akhirnya Terlahir Kembali
- Bab 78 Ingin Tau Siapa Pria Tujuh Tahun Lalu Itu?
- Bab 79 Dengan Segala Cara, Untuk Mengalahkan Saingan
- Bab 80 Vanni, Jangan Pergi
- Bab 81 Kamu Membuatku Merasakan Perasaan dihargai untuk Pertama Kalinya
- Bab 82 Di Sudut yang Tidak Kamu Ketahui, Aku Telah Mencintaimu Selama Bertahun-tahun
- Bab 83 Tuan, Tolong Lepaskan Tunanganku!
- Bab 84 Loteng Tujuh Tahun Lalu dan Pria yang Sama
- Bab 85 Vanni, Aku Tidak Pernah Menyentuh Wanita Lain
- Bab 88 Sudah di Pukuli Istri, Tetapi Tidak Marah
- Bab 87 Mengapa aku merasa kamu memanjakan istrimu dengan berlebihan?
- Bab 88 Apakah kamu bersediah kembali menjadi Giovanni He?
- Bab 89 Tidak berdandan sangat cantik, membuat orang tidak dapat menahan diri, harus bagaimana?
- Bab 90 Jadilah Istriku, dan Jadilah satu-satunya Giovanni He Ku!
- Bab 91 Awalnya hanya ingin menciumnya, tetapi tidak dapat menahan nafsu
- Bab 92 Mobil seberat 2.85ton bergoyang
- Bab 93 Giovanni tidak bisa keluar dari kamar
- Bab 94 aku ingin mendengar kamu memanggil ayah!
- Bab 95 Takut dengan pahit, suami tercinta akan menyuapimu!