Gaun Pengantin Kecilku - Bab 46 Kamu Tiba-Tiba Memeluk Aku Seperti Ini, Apakah Kamu Ingin Aku Menciummu

Giovanni He dengan cepat melihat ke arah Jameson Fu dengan malu-malu, akan tetapi dia tetap mencondongkan tubuhnya dan mencium pipi Jeffery Huo.

Karena bagaimana pun juga, kejadian hari ini semua berkat dia.

Karena dia sudah sangat terbiasa dengan tudingan dan tatapan orang di sekitarnya yang seperti itu.

Dulu dia diusir dari sekolah lalu pergi bekerja di luar. Lalu dia tidak sengaja membuat masalah dengan Nyonya kaya, lalu Nyonya kaya itu pun langsung mengatakan dia adalah wanita simpanan.

Maka dari itu dia pun langsung dituding dan diolok-olok oleh orang di sekitarnya. Ketika dia berdiri di jalanan, dia merasa semua suara berubah menjadi kata-kata yang sedang menghina dia.

Seolah-olah semua orang disekelilingnya berubah menjadi teman pada pasa kuliahnya dulu yang terus menghina dia yang mengatakan dia tidak tahu malu karena sudah hamil pada umur 18 tahun.....

Ditambah efek sedang mengandung, sehingga dia merasa sangat tertekan dan dia tidak berani lagi pergi bekerja dengan menggunakan identitas Giovanni He.

Karena entah dia pergi kemana pun, dia selalu merasa banyak pasang mata yang sedang menatap ke arah dia dari belakangnya.

Dia merasa banyak orang sedang mengatakan, kalian lihat, itu adalah Giovanni He si wanita jalang yang sudah hamil pada usia semuda itu!

Begitu teringat akan kenangan buruk itu, Giovanni He pun termenung, kedua tangannya mendingin dan mengangkat tangan untuk memegang lengan Jeffery Huo.

Dia masih tenggelam pada peristiwa tadi dimana terasa sesuatu yang lembut mengenai wajahnya dan berhasil membuat hatinya berdetak sangat cepat.

Lalu tiba-tiba dia merasa lengannya dipegang oleh dua tangan yang halus. Jeffery Huo menundukkan kepalanya dan melihat Giovanni He sepertinya kembali tidak senang lagi.

Dia dengan kebingungan bertanya: "ada apa, Jessie?"

Setelah selesai berbicara, dia pun menarik tangan Giovanni He.

Dia merasa sangat dingin begitu menyentuhnya, maka dari itu Jeffery Huo pun menaruh kedua tangan dia di atas telapak tangannya, lalu dengan kebingungan bertanya: "dingin?"

"Iya." Giovanni He menganggukkan kepalanya.

Jeffery Huo melihat ke arah dirinya sendiri.

Karena akhir-akhir ini cuaca terasa panas, sehingga dia pun hanya mengenakan sebuah kemeja. Jadi sepertinya dia tidak memiliki pakaian yang dapat dia gunakan untuk mengurangi rasa dingin dia.

Maka dari itu, dia pun menjulurkan tangannya dan memeluk Giovanni He di dalam dekapannya: "apakah kamu masih merasa dingin?"

Karena dia teringat lagi akan masa lalu, sehingga pada saat ini Giovanni He berharap dia diberi pelukan hangat seperti ini. Jadi, dia berinisiatif memeluk pinggang Jeffery Huo dan bersandar pada dadanya: "sudah lebih baik."

Hanya saja Jeffery Huo lagi-lagi mengacaukan suasana. Dia dengan serius berkata: "kamu sangat kurus, sebaiknya kenakan pakaian lebih tebal untuk kedepannya bila keluar, jangan sampai terkena demam."

Jameson Fu yang berada di samping pun sudah tidak dapat menahannya lagi: "kakak, kakak ipar, kalian teruslah bermesraan, aku masuk terlebih dahulu untuk mengurusi urusan lain!"

Jeffery Huo seperti baru saja menyadari ada seseorang yang berada di antara mereka, maka dari itu, dia berkata: "kamu masih belum pergi?"

Jameson Fu seperti baru saja terkena sebuah serangan, dia berkata: "kak, kamu memang hebat! Aku pergi dahulu!"

Begitu Giovanni He melihat keadaan seperti pun tiba-tiba menjadi tersipu.

Dia mendorong Jeffery Huo dan berkata: "sudah, aku sudah tidak dingin."

"Benar-benar sudah tidak dingin?" Jeffery Huo menggenggam tangan dia: "jangan berpura-pura kuat!"

Giovanni He merasa hatinya menghangat begitu melihat keseriusan dia: "Jeffery, terkadang kamu terlihat sangat imut!"

Wajah Jeffery Huo menggelap: "imut?!"

Dia menyipitkan matanya: "nyalimu semakin lama semakin besar ya!"

Giovanni He tertawa, akan tetapi dia tidak mengeluarkan suaranya lagi."

Jeffery Huo menarik tangan dia sambil berjalan-jalan santai di sebuah mal dan begitu melihat Jennifer Jian masih terjebak di tengah-tengah kerumunan orang, kedua orang itu pun tersenyum dan berjalan ke arah lain.

"Kamu tidak pelu bekerja lagi bukan pada akhir minggu?" Jeffery Huo berkata.

"Iya tidak perlu ke kantor." Giovanni He berkata: "akan tetapi mungkin aku harus membawa beberapa berkas pulang ke rumah dan mengerjakannya di rumah."

"Lebih baik kamu sekalian tidak perlu kerja saja." Jeffery Huo berpikir bagaimana mungkin kekasih dia menjadi asisten orang lain?

"Tidak." Giovanni He menggelengkan kepalanya dan dengan tegas berkata: "aku tidak suka menjadi orang yang mengandalkan orang lain."

Sebenarnya karena pada masa lampau dia terlalu mempercayai seseorang, akan tetapi ketika dia dengan harapan penuh pergi menemui orang itu, dia bertanya kepada dia siapakah dia.

Lalu, dia dengan ekspresi jijik menatap ke arah dia: "aku paling benci dengan orang licik sepertimu yang suka merebut kekasih sahabatmu sendiri!"

Pada saat itu dia menyadari bahwa manusia tidak boleh menaruh semua harapan kepada orang lain.

Meskipun ketika sedang dalam keadaan baik itu terlihat seperti kembang api, akan tetapi ketika kembang api itu menghilang, selain bau asap yang menusuk hidung, tidak ada satu pun lagi yang tersisa, bahkan rasa hangat yang tersisa pun berubah menjadi dingin dalam waktu singkat.

Wanita itu harus mengandalkan dirinya sendiri, rasa aman yang diberikan diri sendiri itu tidak dapat digantikan oleh orang lain!

Begitu Jeffery Huo melihat Giovanni He berbicara dengan tegas, dia pun menganggukkan kepalanya: "baiklah, silahkan lakukan apa saja teruntuk wanita yang aku sukai."

Giovanni He tersenyum dan berjalan maju bersama dia lalu bersiap-siap untuk berkeliling pada sebuah toko.

Akan tetapi ketika kedua orang itu sudah mau tiba di depan pintu masuk, tiba-tiba sebuah angin kencang bertiup kemari dan terdengar suara di atas kepala mereka.

Ketika Giovanni He sadar, dia pun melihat sebuah papan iklan sudah datang ke arah mereka!

Mereka seperti tidak memiliki waktu untuk menghindar, akan tetapi sebelum kakinya bergerak, tiba-tiba sebuah bayangan gelap menutupi dirinya!

Hanya dalam sekali kejapan mata saja, Giovanni He merasa dirinya ditarik oleh Jeffery Huo lalu kedua orang itu pun jatuh ke atas tanah.

Rasa sakit yang ada di pikirannya itu tidak terasa, akan tetapi ketika dia mendengar suara barang jatuh, Giovanni He baru membukakan matanya dan menyadari bahwa Jeffery Huo melindungi seluruh dirinya di dalam dekapannya!

Dalam jangka waktu itu, pikiran dia terasa kosong.

Dengan memanfaatkan cahaya yang redup serta ruang yang sempit, Giovanni He pelan-pelan menolehkan kepalanya dan melihat ke arah Jeffery Huo.

Dia juga membuka matanya secara perlahan dan menatap ke arah dia.

Begitu melihat tatapan tertegun dia, hati Jeffery Huo menjadi tertekan: "Jessie, apakah kamu baik-baik saja?"

Apakah wanita ini benar-benar barang mudah pecah, dia saja baik-baik saja, apakah dia tetap terluka meskipun sudah dilindungi?

Begitu terpikirkan hal ini, Jeffery Huo membangunkan tubuhnya lalu mendorong papan iklan lalu dia pun menjulurkan tangan untuk menggendong Giovanni Huo.

Akan tetapi dia berdiri sendiri dan menatap ke arah dia dan dengan ekspresi serius berkata: "mengapa kamu menolong aku?"

Jeffery Huo meneliti dia dari ujung kepala hingga ujung kaki, lalu setelah memastikan dia baik-baik saja, dia pun dengan alami berkata: "kamu adalah kekasihku, jika aku tidak menolong kamu, lalu aku harus menolong siapa?!" Benar-benar bodoh, bisa-bisanya dia menanyakan pertanyaan yang tidak perlu dipikir ini!

Giovanni He kembali berkata: "apakah kamu tidak tahu papan iklan akan jatuh dan mengenai kamu?"

Nada bicara dia terdengar emosi dan dengan mata memerah bertanya pada dia.

"Aku seorang pria tentu saja tidak apa-apa bila terluka sedikit." Jeffery Huo berkata dan mencubit-cubit wajah Giovanni He dan berkata: "sedangkan kamu pasti akan langsung rusak bila tertimpa karena tubuhmu yang terlalu kecil itu!"

Omong-omong dia ini sudah melindungi dia, mengapa dia marah? Benar-benar bodoh!

Hanya saja baru saja dia berpikir seperti itu, tiba-tiba Giovanni He sudah masuk ke dalam dekapan dia.

Jeffery Huo tertegun dan sedikit terkejut melihat wanita yang pertama kali berinisiatif memeluknya itu: "Jessie, apakah kamu benar-benar baik-baik saja?"

"Iya." Suara Giovanni He teredam. Seluruh badannya bersandar pada dada Jeffery Huo dan tangannya memeluk pinggang dia dengan sangat erat.

Dia tidak tahu bahwa dia sudah sangat lama sekali tidak merasakan kehangatan seperti ini.

Selama tujuh tahun ini, meskipun Natalia Chen dan Rino Lee memperlakukan dia dengan baik, akan tetapi bagaimana pun juga mereka juga bekerja dan tentu saja bantuan mereka ada batasannya, sebenarnya banyak keadaan dimana kita harus mengandalkan diri kita sendiri.

Akan tetapi setiap kali dia berdoa ada yang menolong dia dari lubang keputusasaan, jawaban yang diberikan dari langit adalah kekecewaan,

Secara perlahan-lahan dia tidak lagi ingin berharap apa pun lagi, bahkan dia juga terbiasa untuk bersikap dingin seperti ini.

Dan terlebih dia tidak berani berharap ada orang yang tidak mempedulikan keselamatan dirinya untuk menyelamatkan dia!

Akan tetapi, kejadian tadi terjadi begitu mendadak dan sama sekali tidak ada waktu untuk berpikir dan ragu-ragu. Jeffery Huo lebih memilih dirinya terluka dan tetap melindungi dia!

Dalam hati dia, dia selalu menganggap dia sebagai CEO Huo yang sombong dan dimanja oleh keluarganya.

Terlebih karena mereka sudah menandatangani kontrak selama tiga tahun, jadi dia selalu mengenali posisi diri dia dengan sangat jelas.

Dia mengerti begitu hubungan ini berkahir, mereka pasti akan benar-benar berpisah. Jadi perlakuan baik dia berhasil membuat hatinya menjadi bimbang.

Dia menggunakan waktu selama tujuh tahun untuk mendirikan dinding yang kuat di hatinya dan tentu saja dia tidak akan membiarkan siapa pun masuk ke dalam, begitu juga dengan dirinya yang tidak akan keluar.

Hanya saja pada saat ini tiba-tiba dia mulai merasa ragu.

Pada punggungnya tiba-tiba terasa sesuatu yang hangat. Giovanni He dipeluk oleh Jeffery Huo. Dia dengan lega berkata: "kamu tiba-tiba memeluk aku seperti ini, apakah kamu ingin aku menciummu?"

Giovanni He merasa terharu dan dia tidak tahu harus bereaksi apa atas ucapannya: "iya."

Baru saja dia selesai berbicara, Jeffery Huo pun langsung menarik dia dan menundukkan kepalanya dan menciumnya.

Hanya saja, sudut mata Giovanni He melihat ke arah papan iklan dan masih merasa cemas berkata: "kamu benar-benar tidak terluka?"

"Aku hanya merasakan sedikit sakit saja, lagipula itu hanya sebuah papan iklan yang terbuat dari plastik, bagaimana mungkin aku terluka?!" Jeffery Huo dengan santai berkata: "akan tetapi jika wanita sekecil kamu sepertinya tidak tentu! Sudahlah, untuk kedepannya kamu jangan asal berkeliling lagi!"

Hati Giovanni He semakin naik turun begitu mendengarnya. Dia bersandar pada dadanya dan berkata: "baik."

Setelah selesai berbicara, dia barulah melepaskan pelukan pada Jeffery Huo.

Dia menarik tangan dia dan berkata: "bukannya tadi kamu ingin aku mencium kamu?"

Ingatan dia ini benar-benar sangat bagus, bisa-bisanya dia masih mengingat ini......Giovanni He mengigit bibirnya dan berdiri tanpa tahu harus berbuat apa.

Jeffery Huo segera menangkup wajah dia dan menundukkan kepala lalu menciumnya.

Lagi-lagi ini tetap sebuah cara ciuman khas dirinya, dengan cepat dia berhasil menghabiskan seluruh oksigen Giovanni He.

Dia memeluk dia dengan sangat erat, yang bahkan membuat dia tidak lagi menapak pada tanah. Dia merasa tidak seimbang, sehingga dia pun menjulurkan tangan dan mengalungkan tangan pada leher dia.

Jeffery Huo semakin bersemangat begitu melihat perlakuan dia. Jari tangan dia memasuki rambut panjang Giovanni He dan dia merasa sangat lembut dan halus. Dia merasa wanita di dalam dekapannya ini diciptakan seolah-olah hanya untuk dirinya!

Adegan ciuman mereka berhasil dipotret oleh salah satu reporter yang sedang menghalangi Jennifer Jian.

Reporter yang tadi ini karena didorong hingga ke barisan belakang yang paling jauh dari Jennifer Jian, sehingga dia pun merasa kesal dan membalikkan badan untuk memotret yang lain.

Setelah berhasil memotret mereka, dia mengambil ponselnya dan menguploadnya ke Weibo: "pada pusat perbelanjaan di bawah naungan Perusahaan Besar Huo, jarak 20 meteran dari tempat untuk mewawancarai Jennifer Jian, terdapat sepasang kekasih yang sedang berciuman tanpa rela ingin melepaskannya, meskipun tidak melihat wajah mereka dengan jelas, akan tetapi hanya melihat dari lekuk tubuh dan auranya, dapat diketahui pasti mereka memiliki wajah yang sangat cantik dan tampan."

Dia tidak menyangka begitiu dia memposting ini, banyak orang yang mengirimkan kepada orang lain lagi dan tiba-tiba menjadi heboh.

Di dalam ruang rawat inap, Wesley Qiao sedang memperbarui Weibo-nya dan perhatian dia pun tertuju pada sebuah foto yang sangat menarik perhatiannya.

Mengapa begitu melihat foto ini, dia merasa bentuk tubuh wanita ini terasa begitu familiar?

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu