Gaun Pengantin Kecilku - Bab 76 Pria Yang Misteri
Tangannya duluan menurun di pipi Simon He, lalu, perlahan turun sambil gemetaran, melewati bahunya, sedikit demi sedikit, menurun di tangan kecilnya.
Dengan gerakan begitu, air mata Luciana Huo yang di bawah matanya, sebutir-sebutir menjatuh, jatuh ke lantai dan menghilang.
Meskipun Simon He sedikit takut, tapi, malah menemukan bibi di depannya itu harusnya tidak bermaksud jahat, jadi, dia berpikir-pikir, berkata kepadanya: "Bibi, jangan menangis."
Luciana Huo terkejut besar, mengulurkan lengannya dengan keras: "Baby, baby ......"
Orangnya, pasti ada banyak cerita? Giovanni He memandang Luciana Huo, hatinya bergetar ringan, menoleh, lalu melihat tangan Jeffery Huo gantung di sisi badannya, mengepal, karena mengeluarkan tenaga, pembuluh darahnya menonjol.
"Jika aku menemukan pria itu, pasti menghabisinya!" Jeffery Huo mengucapkan perkata.
Pada saat ini, Simon He dipeluk terlalu erat, merasa sedikit tidak nyaman, mata si kecil bergetar, berusaha mengangkat tangan kecilnya, lalu, mengulurkan tangan untuk menyentuh air mata di pipi Luciana Huo: "Bibi, jangan menangis lagi, kamu terlihat lebih cantik saat tersenyum!"
Suara anak berusia enam tahun sangat kanak-kanak, masuk ke telinga Luciana Huo, membuat suasana hatinya semakin emosional.
Dia sedikit demi sedikit melepaskan Simon He, membuat pandangan matanya serata dengannya, seolah ingin melihatnya dengan jelas.
Namun, yang dia lihat, hanyalah kegelapan kosong......
"Ah——" Luciana Huo memegangi kepalanya, berteriak kesakitan, Simon He ketakutan mundur dua langkah, namun, segera sadar kembali, bertanya: "Bibi, apa kamu tidak bisa melihatnya?"
Luciana Huo menepuk kepalanya kesakitan, Jeffery Huo takut dia menghancurkan dirinya sendiri, segera kesitu, mengulurkan tangannya untuk menariknya.
Namun, kekuatan Luciana Huo ternyata besar sekali, dia berteriak keras dengan menderita, hampir menggigit Jeffery Huo sampai terluka, tetapi pada saat tertentu, tiba-tiba menjadi tenang.
Kemudian, benar-benar pingsan.
"Luciana!" Jeffery Huo berteriak kencang, melihat sepasang matanya terpejam, dengan cepat mengangkatnya: "Jessie, ayo kita pergi ke rumah utama!"
Rumah utama situ ada dokter Luciana Huo, namun, setelah dua dokter mengeceknya bersama, ekspresi semuanya malah terlihat serius, sehingga, orang-orang barengan mengantarnya ke rumah sakit.
Dan pada saat ini, di sebuah aula besar bergaya Eropa yang sangat mewah, seorang pria tinggi setengah berbaring di kursi panjang kayu solid berukir yang di ujung aula besar.
Dia mengenakan jubah tidur sutra ungu, karena diikat longgar dengan ikatan pinggang, jadinya, menunjukkan sebagian besar kulit dadanya yang berwarna gandum, dan tato cerah di atasnya.
Fitur wajahnya sangat tampan, dengan ujung matanya sedikit terangkat, mata phoenix yang menyipit kecil membawa sedikit senyuman main, gila memamerkan.
Gelas berkaki tinggi yang dia dapat di tangannya, anggur merah itu seperti darah segar saja, tercermin di dalam pupilnya, menambahkan sedikit genit yang haus darah.
Di kakinya, seekor anjing Kangal besar bersujud di pinggir kakinya, bulu warna coklat yang cerah dengan karpet putih di bawahnya membuat kontras warna yang kuat.
"Tuan Muda Qing, ini data yang anda inginkan." Seorang pria berpakaian jas mengantarkan sebuah amplop.
Tuan Muda Qing mengambil amplop itu, membukanya dengan sangat santai. Tiba-tiba, foto di dalamnya lalu geser keluar.
Dia asal ambil satu, ketika melihat jelas wajah di atas, tak tahan mengerut keningnya.
Kemudian, dia selesai melihat foto dan isi dokumennya, lalu menjepit selembar foto dengan dua jarinya, mengangkat dan melihat ke anak buah di depannya: "Jadi, Jeffery Huo beberapa hari ini bersama wanita ini?"
"Betul, Tuan Muda Qing." Asistennya mengangguk: "Sepertinya dia sangat peduli pada wanita bernama Jessie Lee ini."
"Selama bertahun-tahun, pertama kali melihatnya menyentuh seorang wanita. Seleranya sangat unik." Tuan Muda Qing tersenyum malas: "Sepertinya, aku harus berinisiatif untuk bertemu wanita ini!"
Sambil berkata, dia berdiri, merapikan jubah tidurnya, lalu berjalan keluar tanpa alas kaki begitu.
Di belakangnya, anjing Kangal yang ganas dan kejam di luar itu berjalan dengan patuh di belakangnya, sujud dan setia.
Di dalam rumah sakit, Luciana Huo dikirim ke ruang gawat darurat.
Melalui penilaian dokter, dia karena emosional, menjadi penderita sinkop, dan masalah lain, masih perlu pemeriksaan menyeluruh.
Setelah pemeriksaan keseluruhan, telah sampai siang hari. Luciana Huo masih belum sadar, Giovanni He khawatir Simon He lapar, jadi, memesan beberapa makanan di Internet.
Rumah sakit tidak mengizinkan takeout masuk ke gedung, menerima panggilan telepon, dia meminta Jeffery Huo dan Simon He untuk tinggal di kamar pasien, sendiri turun mengambilnya.
Pada saat dia kembali, Giovanni He membawa sesuatu, ketika dia melewati seorang pria, hpnya yang di pegang tidak sengaja jatuh ke lantai.
Dia membungkuk untuk mengambilnya, tetapi ada sebuah tangan ramping yang indah duluan mengulur ke situ, mengambil hpnya.
Giovanni He mendongak, lalu bertatapan dengan sepasang mata phoenix yang agak aneh, dan juga sebuah wajah yang sangat tampan.
Pria itu sangat mempesona, mengapa tadi dia tidak menyadarinya? Dalam hatinya merasa aneh, sampai pria itu menyerahkan hpnya ke depan, baru merespon kembali: "Terima kasih."
Hanya, ketika Giovanni He mengulurkan tangan mau mengambilnya, pria itu malah tidak melepaskannya. Dia sedikit keluar tenaga, mendongak dan berkata kepadanya: "Tuan?"
Untuk sesaat, empat mata berlawanan, dia merasa terlihat jelas olehnya, seluruh pori-porinya terangkat secara tidak sadar.
Namun dia sedikit mengaitkan bibirnya, suara malasnya perlahan keluar dari bibir yang sexy: "Sama-sama."
Saat perkataannya menurun, pria itu melepasakan tenaganya, Giovanni He mendapatkan hpnya.
Tunggu Giovanni He berpergi jauh, Tuan Muda Qing baru perlahan menyimpan kembali pandangan yang di badannya, mata phoenix menyinari cahaya seperti hewan citah.
Ketika Giovanni He masuk ke lift, hatinya masih agak bergelombang.
Pria barusan itu memberinya perasaan yang benar-benar sangat aneh.
Namun, dia sudah mengubah penampilannya dan menyembunyikan identitas, harusnya tidak ada orang yang mencari kemari lagi kan? Mungkin, dia sedikit curiga?
Giovanni He mengambil makanan itu masuk, ketika semua orang baru selesai makan, Luciana Huo yang di kasur sudah bangun.
Bulu matanya bergetar, perlahan membuka matanya.
"Luciana?" Jeffery Huo berdiri, mau memanggil dokter kemari.
"Jeffery——" Luciana Huo yang di kasur berbicara, mengulurkan tangannya, ingin menangkap sesuatu.
Wajahnya, sudah tidak ada kegilaan dan kebingungan sebelumnya, sebaliknya, adalah tegas dan tenang.
Jeffery Huo memandangnya dengan penuh semangat: "Luciana, kamu sudah kembali?"
Dia memegang tangannya dan dengan ketat: "Jeffery, aku sudah kembali! Beberapa tahun ini, telah membuat kalian khawatir!"
Dada Jeffery Huo bergelombang, tentunya tidak pernah menyangka dirinya benar-benar masih dapat melihat Luciana Huo kembali normal pada suatu hari nanti.
Dia membungkuk badannya, memegang wajahnya dengan erat: "Luciana, katakan padaku, sepuluh tahun yang lalu, sebenarnya apa yang terjadi?!”
Tangan Luciana Huo, perlahan mendarat di depan mata dirinya, matanya kosong, senyum kebencian bergantung di pipinya: "Jeffery, aku yang bodoh, aku memberinya kornea, tapi dia malah membunuh anakku ..."
Meskipun Jeffery Huo mendengar dengan bingung, tapi, saat ini yang paling ingin dia ketahui adalah orang itu: "Siapa dia?!”
"Da, niel, Ye." Ketika Luciana Huo melontarkan tiga kata ini, membawa perasaan benci dan menggertak giginya.
"Ternyata dia?!" Jeffery Huo hanya merasakan darah di seluruh tubuh terbakar dengan gila-gilaan pada saat itu!
Keluarga Huo, siapapun tau ada tiga anak laki-laki di generasi sekarang ini.
Alex Ye, Jeffery Huo, Jansen Huo.
Dan Alex Ye adalah anak angkat dari Keluarga Huo, lebih besar setahun dari Jeffery Huo, sejak kecil tumbuh besar bersama dengan mereka. Sifatnya terlihat lembut, seolah membawa senyuman pada siapapun, tapi, sepertinya tidak ada yang bisa masuk ke dalam hatinya.
Jeffery Huo masih ingat, pada waktu itu yang paling di sukai Luciana Huo, adalah mengikuti Alex Ye di belakang, memanggil Alex Alex terus.
Menurut peringkat dalam keluarga, dia lebih tinggi setingkat dari Alex Ye, namun umurnya, lebih kecil tiga tahun darinya.
Dulu ketika di rumah, Alex Ye betapa menyayangi bibi kecilnya itu, itu terlihat jelas bagi semua orang.
Tapi ...
Jeffery Huo memandang Luciana Huo: "Luciana, bukankah dia mati dalam api sepuluh tahun lalu itu?"
Bencana kebakaran itu, Alex Ye menghilang, akhirnya semua orang menemukan beberapa mayat yang terbakar tak bisa dikenali. Saat itu ada orang mengatakan kebakaran tersebut disebabkan oleh Alex Ye, namun, orangbya meninggal tidak dapat dipastikan, dan itu telah menjadi kasus yang tidak terpecahkan sejak saat itu.
Lalu sebulan setelah itu, Luciana Huo menghilang, sejak itu, empat anak muda di Keluarga Huo telah sisa Jeffery Huo dan Jansen Huo saudara berdua.
Dan dengan serangan mendadak Jansen Huo ke Jeffery Huo tujuh tahun lalu, telah dihancurkan oleh Jeffery Huo dengan kekuatan besar yang tak tertahankan, setelah dipaksa terjun ke laut, generasi Keluarga Huo benar-benar jadi seorang diri.
"Jeffery, dia belum mati. Dalam kebakaran itu, dia hanya cacat dan kehilangan matanya." Luciana Huo di bawah bantuan Jeffery Huo, duduk perlahan: "Aku sekali keluar, tidak sengaja melihatnya. Tapi dia sudah cacat, tidak membiarkan aku mendekat. "
Sambil berkata, dia memegang erat bajunya, sampai bajunya penuh dengan kusutan: "Kamu tau, aku menyukainya sejak masih kecil, karena tahu dia tidak memiliki hubungan darah dengan kita, jadi selalu berharap tumbuh besar lalumenikah untuknya......"
“Jadi, melihat dia cacat dan buta, saya khawatir padanya, mati-matian untuk membiarkan dia setuju aku mendampinginya. Sepanjang waktu itu, dia sedang melakukan cangkok kulit dan perawatan, aku melihat dia menderita, dan tidak menemukan kornea yang cocok, lalu pergi ke pasar gelap, memberikan kornea sendiri untuk dia....."
"Luciana, apakah kamu gila?!" Jeffery Huo mendengar sampai situ, sama sekali tidak bisa mengendalikan emosinya sepenuhnya lagi: "Bahkan jika kamu ingin menyembuhkannya, mengapa tidak kembali? Bagaimana mungkinkita tidak bisa mengeluarkan uang untuk sepasang kornea?!”
"Karena, ibu tau masalah aku menyukainya, juga bilang, selama aku bersamanya, tidak akan mengenali putriku ini lagi!" Luciana Hu 'memandang' ke Jeffery Huo: "Jeffery, aku yang salah, aku tidak mendengarkan perkataan orang rumah, tidak hanya membayar sepasang mataku, juga......"
Sambil berkata, dia memegang perutnya: "Dia menggunakan kornea aku untuk memulihkan cahaya, aku merasa upaya sendiri tidak sia-sia, juga memberitahu dia tentang masalah kehamilan yang baru saja tau. Namun, dia malah mengatakan, anaknya diaborsi......"
"Aku saat itu memohon padanya dengan gila-gilaan, tapi dia bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun, dan menyuruh orang menyeretku yang baru buta, ke ruang operasi. Aku masih ingat, rasa bayi meninggalkan dari tubuhku......" Luciana Huo menangis dengan menderita: "Jeffery, aku sangat benci pada diriku, sangat benci padanya! Aku tidak bisa melindungi bayiku, dan aku telah membuang waktu sepuluh tahun!"
Disamping, Giovanni He mendengar sampai situ, hatinya juga terasa tercekik.
Dia juga memiliki anak, terutama melihat Simon He begitu pintar dan bijaksana, dan melihat Luciana Huo lagi, yang kehilangan cahaya dan harapannya, bahkan itu perbuatan orang yang dia cintai, dia jadi merasakan begitu sakit, empati padanya!
"Luciana, jangan menangis lagi!" Jeffery Huo memeluknya dengan erat: "Kamu jangan khawatir, aku akan membalaskan dendam untukmu! Alex Ye, bahkan jika harus naik surga atau jatuh ke neraka, aku juga akan menemukannya! Gali matanya, mengikat dia dengan rantai, membiarkan dia berlutut di depanmu selamanya! Hidup tersiksa yang lebih baik daripada kematian! "
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaThis Isn't Love
YuyuSuami Misterius
LauraMy Enchanting Guy
Bryan WuAfter The End
Selena BeePria Misteriusku
LylyGaun Pengantin Kecilku×
- Bab 1 Kejutan di pernikahan
- Bab 2 Pria asing
- Bab 3 Memberikan cincin kepadanya
- Bab 4 Mengandung bayi dari pria asing
- Bab 5 Tujuh tahun, dua dunia, dua kehidupan
- Bab 6 Ketika bertemu kembali
- Bab 7 Pelukan cinta pertama
- Bab 8 Iri hati dan kecemburuan dari wanita
- Bab 9 Memukau telinga semua orang
- Bab 10 Jarak dekat dengannya
- Bab 11 Ma, Tunggu aku, aku akan menikahimu setelah besar nanti
- Bab 12 Bertemu kembali
- Bab 13 Apakah dia ingin membungkam mulutnya?
- Bab 14 Tetap bersamaku selama 24 jam
- Bab 15 Dendam dulu, dia akan membalasnya satu-satu
- Bab 16 Perangkap
- Bab 17 Berlutut dan meminta maaf!
- Bab 18 Orangku, tidak perlu kalian turun tangan!
- Bab 19 Pelukan yang aneh dan kuat
- Bab 20 Dia dilihat olehnya tanpa mengenakan apapun
- Bab 21 Wanita, kamu sangat menggoda
- Bab 22 Menggendong dia yang tertidur sambil mengadakan rapat
- Bab 23 Bukankah Seharusnya Berterima Kasih dan Menyerahkan Tubuhnya Kepadanya?
- Bab 24 Terpesona
- Bab 25 Ingatan Pulih
- Bab 26 Tangan Wanita Aku, Tidak Boleh Kamu Sentuh!
- Bab 27 Pemuda Lawan Bocah
- Bab Tadi Hanya Berpura-pura Agar Aku Menggendong Kamu?
- Bab 29 Sang Putra Terlihat Semakin Menyenangkan
- Bab 30 Kamu Maafkan Aku, Kita Mulai Dari Awal?
- Bab 31 Cepat atau lambat kamu akan menjadi istri berikutnya!
- Bab 32 Berpakaian seperti ini dan bertemu pria lain?
- Bab 33 Salahkan gairahku
- Bab 34 Giovanni, aku menginginkanmu!
- Bab 35 Wanitaku adalah yang paling cantik!
- Bab 36 Siapa yang berani ganggu orangnya dia?
- Bab 37 Jessie, sepertinya aku menyukaimu!
- Bab 38 Mana ada pacar yang tidak mesra?!
- Bab 39 Pantas saja aku menyukaimu!
- Bab 40 Anak tidak mengizinkan aku mencium mama cantik
- Bab 41 Wanita, Bahkan Darahmu Saja Begitu Menggoda!
- Bab 42 Hadiah Yang Spesial, Malam Yang Sulit Dilupakan
- Bab 43 Jennifer, aku tidak pernah melihat wanita serendah dirimu!
- Bab 44 Kakak Ipar Hebat Juga Ya!
- Bab 45 Tidak Menghadiahi Pacarmu Sebuah Ciuman?
- Bab 46 Kamu Tiba-Tiba Memeluk Aku Seperti Ini, Apakah Kamu Ingin Aku Menciummu
- Bab 47 Simon, Ayahmu Sangat Tampan!
- Bab 48 Wajah yang Sangat Cantik
- Bab 49 Dia Sudah Mencari Dia Selama Tujuh Tahun
- Bab 50 Tangan Kiri yang Kosong
- Bab 51 Jika Jennifer Jian Ingin Hamil, Maka Biarkan Dia Hamil Saja!
- Bab 52 Bagaimana Dia Melalui Hidupnya Selama Tujuh Tahun Ini?
- Bab 53 Jessie, Aku Suka Padamu
- Bab 54 Sisa Hidup Dia, Sudah Diberikan Kepada Giovanni He
- Bab 55 Giovanni, Aku Datang Untuk Menjalankan Pernikahan Kita
- Bab 56 Ibu, aku adalah laki-laki sejati, aku akan melindungimu!
- Bab 57 Menikahlah denganku, kamu akan menjadi nyonya Perusahaan Besar Huo!
- Bab 58 Giovanni He dan Wesley Qiao pernah menjalin hubugan
- Bab 59 Gairahmu membludak dan hasratmu tidak terpuaskan
- Bab 60 Aku tidak memiliki ayah setampan dirimu!
- Bab 61 Sindiran Anak Menyebabkan Wanita Cantik Tersenyum
- Bab 62 Dia Yang Mencampakkan Aku
- Bab 63 Baju Basah, Jadi Dibuka Semua!
- Bab 64 Yang Dapat Dia Berikan Hanyalah Memanjakannya Seumur Hidup
- Bab 65 Hanya Melepas Pakaianmu Tanpa Menyentuhmu
- Bab 66 Istri juga bisa dianggap putri sendiri untuk disayang, bagus juga!
- Bab 67 Jangan menangis, jika kamu masih menangis, hatiku akan hancur
- Bab 68 Akun: babyjessie
- Bab 69 Pertama kaliku telah ku berikan kepadamu, bukankah kamu harus bertanggung jawab?
- Bab 70 Menghasut anak untuk membantu mengejar istri tersayang
- Bab 71 Jessie, Aku Benar-benar Sedang Mengejar Kamu!
- Bab 72 Setelah Melahirkan Anak, Kita Melakukan Pemeriksaan Genetik
- Bab 73 Suami, Aku Telah Menelepon Kamu!
- Bab 74 Kesehatan Aku Sangat Bagus, Bisa Menemani Kamu Sampai Tua
- Bab 75 Paman, Aku Tidak Punya Kebiasaan Mengakui Ayah Secara Cuma-cuma
- Bab 76 Pria Yang Misteri
- Bab 77 Sepuluh Tahun Yang Terbuang, Akhirnya Terlahir Kembali
- Bab 78 Ingin Tau Siapa Pria Tujuh Tahun Lalu Itu?
- Bab 79 Dengan Segala Cara, Untuk Mengalahkan Saingan
- Bab 80 Vanni, Jangan Pergi
- Bab 81 Kamu Membuatku Merasakan Perasaan dihargai untuk Pertama Kalinya
- Bab 82 Di Sudut yang Tidak Kamu Ketahui, Aku Telah Mencintaimu Selama Bertahun-tahun
- Bab 83 Tuan, Tolong Lepaskan Tunanganku!
- Bab 84 Loteng Tujuh Tahun Lalu dan Pria yang Sama
- Bab 85 Vanni, Aku Tidak Pernah Menyentuh Wanita Lain
- Bab 88 Sudah di Pukuli Istri, Tetapi Tidak Marah
- Bab 87 Mengapa aku merasa kamu memanjakan istrimu dengan berlebihan?
- Bab 88 Apakah kamu bersediah kembali menjadi Giovanni He?
- Bab 89 Tidak berdandan sangat cantik, membuat orang tidak dapat menahan diri, harus bagaimana?
- Bab 90 Jadilah Istriku, dan Jadilah satu-satunya Giovanni He Ku!
- Bab 91 Awalnya hanya ingin menciumnya, tetapi tidak dapat menahan nafsu
- Bab 92 Mobil seberat 2.85ton bergoyang
- Bab 93 Giovanni tidak bisa keluar dari kamar
- Bab 94 aku ingin mendengar kamu memanggil ayah!
- Bab 95 Takut dengan pahit, suami tercinta akan menyuapimu!