Gaun Pengantin Kecilku - Bab 24 Terpesona

Satu jam kemudian, Giovanni He meletakkan koper dan muncul di depan pintu kelas.

Tepat di waktu pulang sekolah, Giovanni He menunggu kurang dari lima menit, melihat Simon He keluar sambil menggendong tas punggung.

Giovanni He melambaikan tangan sambil tersenyum ke arah Simon He. Simon He berlari cepat, memeluk kakinya, dan berkata dengan pura-pura menyedihkan, "Ibu cantik, apakah anakmu ini tambah kurus?"

Meskipun Simon He kelihatannya belum kurus, tapi Giiovanni He tetap kasihan melihatnya, "Kak Simon, maaf, beberapa hari ini aku sangat sibuk. Tapi kedepannya seharusnya dalam waktu dekat tidak akan ada kejadian seperti ini lagi..."

"Ibu, ibu sudah terlalu lelah." Simon He berpikir sebentar, "Ibu seharusnya mencari pacar."

Giovanni He tersentak dan tanpa sadar terpikir pada Jeffery Huo, tapi tetap bertanya, "Cari siapa?"

"Aku." Simon He menepuk dadanya.

"Sudahlah, lusa sudah harus naik SD." Giovanni He berkata, "Setelah sampai di sekolah, jangan sembarangan menggoda perempuan. Ibu tidak ada waktu mengadakan rapat orang tua untukmu, kamu tahu kan!"

"Tenang saja! Sudah terbiasa melihat ibu yang cantik, perempuan mana lagi yang bisa masuk dalam penilaian cantikku?" Simon He mengulurkan lidah ke arah Giovanni He, tiba-tiba mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Giovanni He.

Saat ini, sebuah sepeda berjalan cepat dari hadapan mereka.

"Ibu, lihat jalanmu. Benar-benar tidak tenang ibu sendirian!" Simon He berkata lalu menghela napas.

Setelah itu, Simon He menggandeng tangan Giovanni He menyebrang jalan bersama-sama.

Merasakan tangan kecil ini, Giovanni He melihat anak yang tingginya belum mencapai bahunya itu, dan merasa matanya tiba-tiba berkaca-kaca.

Mungkin anak keluarga miskin lebih cepat dewasa. Beberapa tahun ini, untung ada Simon He, dapat membuatnya merasa sangat hangat meskipun merasa lelah.

Setelah melewati satu akhir pekan, Giovanni He mengantar Simon He ke sekolah, lalu memesan taksi dan pergi dengan cepat ke Perusahaan Entertainment Huo.

Setelah dihitung-hitung, Giovanni He benar-benar bisa dibilang sebagai karyawan angkatan pertama Perusahaan Entertainment Huo. Karena perusahaan baru dibangun, banyak rekan kerja yang dipindahkan dari bidang perhotelan Perusahaan Besar Huo ke sini.

Di bawah pengaturan dari atasannya, Steven Wang, dia duduk di tempat duduknya sendiri, lalu mengambil laptop juga dari bagian IT.

Dalam ruangan yang bersih dan rapi, Giovanni He duduk di kursi lantai 17, melihat kantornya yang berada di perempatan, dan merasa sedikit tidak tenang.

Pertama kalinya, dia mempunyai kantor miliknya sendiri, mempunyai komputer, dan wifi, menjadi ketua yang sebelumnya hanya bisa dia hormati saja.

Baru saja membuka komputer, Manajer Bagian Pemasaran, Steven Wang berjalan ke sini dan teriak ke arah semua orang, "Semuanya perhatikan sebentar. Tadi mendapat perintah dari atasan. Karena artis Grammy Award, Monica akan datang minggu depan, Peruusahaan Besar Huo kita kebetulan mengundangnya. Dia juga bersedia menjadi mentor pembantu di "Singer Challeng". Jadi semuanya ayo bergerak. Audisi masih ada dua hari lagi. Berikutnya juga harus fokus 100%!"

Sebelum Giovanni He datang, dia sudah mendapatkan informasi tentang "Singer Challenge" dari Howard Shen sana.

Gerakan pertama dari Perusahaan Entertainment Huo, adalah menyelenggarakan acara kali ini.

Audisi itu boleh diikuti oleh penduduk satu dunia, tidak terbatas pada kewarganegaraan dan jenis kelamin, tidak terbatas pada profesional maupun amatir, selama menyukai bernyanyi, semuanya boleh ikut.

Saat datang, Giovanni He melihat nama Jennifer Jian terdapat dalam daftar.

Dia mengerti maksud Jennifer Jian. Sekarang Jennifer Jian tanda tangan kontrak dengan Qiao's Entertainment. Kalau Jennifer Jian mendapat juara pertama di pertandingan terakhir, bukankah sedang membuat malu Perusahaan Besar Huo?

Giovanni He mendapat pengaturan dari supervisor bagian pemasaran, Cherry Ruan, baru sampai perusahaan, langsung pergi ke tempat audisi.

Di sana sudah sangat ramai. Karena adalah dua hari terakhir, jadi yang mendaftar malah lebih banyak dari seminggu sebelumnya.

Giovanni He sedang membereskan dokumen di belakang panggung, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Sambil bekerja, dia mengangkat telepon, "Halo."

"Jessie, aku Kak Lia." suara Natalia Chen panik, "Terjadi sesuatu pada kakakmu..."

Giovanni He tersentak, "Ada apa?"

"Kakakmu pergi mengantar barang. Awalnya berpikir yang jelas juga searah, ingin sekalian membantu toko giok mengantar barang juga. Siapa yang tahu terjadi kecelakaan di jalan. Sekarang, giok pecah semua dan pihak toko menyuruh mengganti rugi satu juta lebih!" Natalia Chen berkata dengan menderita, "Sebelumnya kamu mengurus dokumen, mengambil kartu keluarga kan? Nanti malam aku pergi ambil, aku lihat apakah bisa menjual rumah di pinggir kota itu!"

Mendengar itu, rumah di pinggiran kota itu dibeli oleh Natalia Chen dan Rino Lee setelah menyimpan uang selama beberapa tahun. Kalau dijual...

Giovanni He merasa tidak tega, "Kak Lia, jangan panik. Kita pikirkan cara lagi. Rumah itu benar-benar tidak bisa dijual. Sekarang harga rumah naik dengan cepat. Kalau ingin beli lagi, takutnya tidak mampu beli lagi..."

"Jessie, benar-benar tidak ada cara lain lagi!" Kak Lia menghela napas, "Satu juta lebih. Bagaimana kita bisa mempunyainya? Kalau tidak dibayar, orang itu bilang Rino harus masuk penjara!"

Giovanni He tersentak. Kalau benar-benar masuk penjara, maka gawat sudah! Keluarga Rino Lee membantunya sangat banyak. Denda pendaftaran rumah tangga, mereka juga yang bantu bayar. Dia tanpa sadar teringat pada perkataan Jeffery Huo, jadi berkata, "Kak Lia, aku tanya temanku. Berikan waktu dua hari padaku. Begitu aku mempunyai berita, aku langsung membalasmu."

Natalia Chen juga tahu Giovanni He selalu menyetujui kalau memang yakin dan berkata, "Baik, Jessie, kalau begitu aku tunggu kabar darimu. Sekalian aku lihat lagi apakah ada cara lain lagi."

Setelah menutup telepon, Giovanni He membuka daftar kontrak, melihat nomor yang hari itu Jeffery Huo suruh dia masukkan dan ragu untuk sementara.

Dia hanya pacar titel pria itu saja. Baru saja tanda tangan kontrak, sudah meminjam begitu banyak uang pada Jeffery Huo, apakah akan...

Selain itu, dengan gajinya sekarang, uang satu juta yuan lebih, perlu berapa lama baru bisa selesai membayarnya?

Saat ini, ada rekan kerja yang berjalan ke sini dan berkata pada Giovanni He, "Kamu adalah asisten yang baru datang kan? Kamu lihat daftar nama yang diantar dari sana, dicocokkan sebentar, lalu masukkan nama peserta yang baru ikut ke dalamnya..."

Giovanni He menganggukan kepala, saat melihat nama yang ada sebanyak belasan halaman, tanpa bisa ditahan terkejut, "Hari ini ada sebanyak ini yang mendaftar?"

"Iya, penghargaan juara satu sebanyak satu juta, ditambah dengan kontrak berharga Perusahaan Entertainment Huo kepada para artis, siapa yang tidak ingin..." rekan kerjanya itu menggerakkan leher, "Membuatku kelelahan saja!"

Satu juta....

Ketika mendengar angka itu, Giovanni He terbengong selama beberapa detik.

Dia pernah belajar menari dan bernyanyi saat kecil. Saat kecil, dia juga pernah mewakili sekolah mengikuti perlombaan di tingkat kota dan mendapatkan juara dua. Karena juara satunya adalah putri dari wakil walikota.

Sedangkan sekarang....

Dia merasa detak jantungnya bertambah cepat dan tanpa bisa menahan diri membaca permintaan lomba.

Giovanni He membaca satu demi satu baris, menyadari, dia atasnya tidak tertulis saat berada di depan kamera harus menunjukkan wajah!

Kalau dia mengikuti dengan memakai topeng dan benar-benar bisa mendapat juara satu, meskipun tidak mendapat juara satu, juara dua, juara tiga juga ratusan ribu. Ditambah lagi kedepannya menerima tawaran iklan, bukankah uang Rino Lee bisa terselesaikan?

Pikiran ini, membuat dadanya memanas. Saat dia memasukkan informasi peserta, dia menuliskan informasi dirinya.

Hanya saja, nama panggung yang dia tulis "Vannie".

Audisi berjalan dengan cepat. Jam 12 malam pendaftaran berhenti. Jadwal lomba Giovanni He diatur di jam 11 pagi besok.

Keesokan harinya, dia tetap diatur bekerja di sini. Saat jam 10 lebih, rekan kerjanya membantu pekerjaannya, dan dia pergi ke ruang make-up peserta audisi yang individu, mengganti baju yang sudah dia persiapkan.

Setelah mengganti baju, dia khawatir apakah nanti jurinya akan meminta memperlihatkan wajah, Giovanni He pun sekali lagi menghapus make-up di wajahnya.

Di saat dia mau make-up ulang, tiba-tiba ada suara di pintu.

Giovanni He sedikit gugup, tapi saat dia masuk, dia sudah mengunci pintu, seharusnya tidak akan ada apa-apa.

Tapi, juga tidak tahu apakah kunci pintu ini rusak, pintu terbuka begitu saja!

Seorang pria muda mengenakan jas santai, wajah yang tampan, dan matanya terlihat bermain. Di telinga pria itu juga mengenakan sebuah anting-anting berlian.

"Wanita cantik, maaf, tidak tahu di dalam sini ada orang..." sambil berkata, pria itu menengadah menatap wajah Giovanni He. Seketika, terpesona!

Wajah Giovanni He berubah dan segera membalikkan badan, "Tuan, karena sudah melihat ada orang, apakah bisa keluar?"

"Sepertinya tidak." pria itu berjalan ke sini dan berkata dengan akrab, "Kamu ikut audisi?"

"Iya." Giovanni He mengambil alat make-upnya dan hendak berjalan keluar. Dia tidak bisa membuat pria itu marah, tapi bukankah bisa menghindar?!

"Siapa namamu?" pria itu menoleh dan menatap Giovanni He dengan mata panas membara.

"Tidak bisa memberitahumu!" Giovanni He tidak ingin mempunyai hubungan apapun dengan playboy seperti ini. Dia mengangkat tas dengan cepat dan berjalan keluar.

"Hei, wanita cantik, kalungmu jatuh..." pria itu berkata dari belakang.

Tapi, di luar sangat banyak orang. Ketika pria itu keluar sambil membawa kalung, Giovanni He sudah tidak kelihatan lagi.

Pria itu melihat pria dan wanita muda yang berada di sekitar selama beberapa detik, baru kemudian berbalik dan kembali ke ruang make-up. Setelah itu, dia mengeluarkan ponsel dan menelpon Jeffery Huo.

Saat ini, Jeffery Huo baru saja ketemuan dengan klien dan berjalan keluar. Ketika melihat telepon masuk, dia membuka bluetooth earphone, "Jameson."

"Bos, coba tebak apa yang aku lihat tadi?!" mata Jameson Fu bersinar, "

Wanita yang sangat cantik! Benar-benar mempesona!"

Jeffery Huo mengerutkan dahi, "Tidak tertarik!"

"Hei, jangan begitu kolot bisa tidak? Kalau kamu seperti ini lagi, para pemegang saham di rumahmu itu semuanya bahkan mengira kamu mencintaiku! Bagaimana kalau mengirimku ke Afrika Selatan?" Jameson Fu melanjutkan topik pembicaraan tadi, "Benar-benar sangat cantik. Aku juga setidaknya pernah bertemu banyak wanita cantik, tapi semua wanita itu tidak ada apa-apanya di hadapan wanita ini!"

Mendengar perkataan Jameson Fu, Jeffery Huo tanpa sadar teringat pada wanita tujuh tahun yang lalu itu. Kalau, wanita itu masih hidup sekarang, pasti juga wanita yang sangat cantik bukan?

Jeffery Huo bertanya datar, "Lalu?"

"Jadi cepat datang ke tempat audisi sini!" Jameson Fu berkata dengan senang, "Dia kelihatannya datang mengikuti audisi. Dimana kamu sekarang? Kalau datang sekarang mungkin masih keburu. Kalau tidak keburu juga tidak apa-apa. Aku bantu kamu menahan orangnya!"

"Aku tidak tertarik padanya." Jeffery Huo berkata dingin.

"Bukankah kamu sedang mencari perempuan di mimpimu itu?" Jameson Fu berkata, "Kalau, yang tadi aku lihat adalah 'perempuan itu' bagaimana?"

Mendengar perkataan itu, tangan Jeffery Huo yang memegang ponsel menguat, "Tahan orangnya!"

"Baik, bro, sampai jumpa nanti!" saat Jameson Fu menutup sambungan, dia bahkan masih terus memikirkan kembali wajah mempesona itu.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu