Gaun Pengantin Kecilku - Bab 49 Dia Sudah Mencari Dia Selama Tujuh Tahun
Seketika semuanya pun terasa hening. Setelah beberapa detik kemudian, keadaan pun menjadi sangat heboh.
Para penonton pun menjadi sangat heboh. Pada awalnya seorang wanita biasa yang agak sedikit gendut itu berubah menjadi wanita cantik. Perbedaan ini membuat orang seperti tidak mempercayai matanya sendiri.
Sedangkan Wesley Qiao menatap lekat-lekat wajah itu dan merasa hatinya bergejolak dengan sangat cepat!
Dia tidak menjadi buruk rupa, dia masih saja cantik seperti dulu. Bahkan setelah tujuh tahun berlalu, wajah dia terlihat jauh lebih cantik!
Dia sangat emosional hingga ingin menangis, dia hanya ingin memeluk dia dengan sangat erat tanpa ingin melepaskannya lagi!
Akan tetapi yang paling terkejut adalah Jeffery Huo.
Meskipun ekspresi dia tidak berubah, akan tetapi ketika dia melihat Giovanni He, dia merasa ada sebuah petir yang menyambar dirinya dan membawa kembali ingatan tentang seorang gadis di pikirannya.
Meskipun pada waktu itu dia menahan rasa sakitnya hanya untuk melihat dia, akan tetapi pada saat ini dia tahu bahwa dia adalah orang yang dia berikan janji untuk bertanggung jawab kepadanya!
Pada saat itu sudah senja, ruangan yang remang-remang serta kepanikan di mata gadis itu, dan keterkejutan di hatinya saat melihat wajahnya ...
Semua itu diputar ulang yang melintas di benaknya, membuat emosinya naik turun dan dia tidak lagi mendengar atau melihat yang lain!
Akhirnya dia menemukan orang yang sudah dia cari selama tujuh tahun ini di dalam keadaan seperti ini!
Sang pembawa acara pun juga sudah mendapatkan kesadarannya kemballi dari rasa terkejutnya. Dia pun berbicara kepada penonton: "sudah, harap semuanya dapat tenang! Rupanya Nona Vannie menutupi wajahnya bukan karena tidak percaya diri, melainkan karena tidak ingin mempengaruhi semua orang memberikan penilaian karena memiliki wajah yang sangat cantik ya!"
Setelah dia selesai berbicara, dia pun memungut topeng tersebut dan tersenyum ke arah Giovanni He: "karena sekarang ini semua orang sudah melihat wajahmu, sepertinya kamu sudah tidak perlu memakainya lagi bukan?"
Giovanni He merasa tidak berdaya: "tidak perlu."
Baru saja dia selesai berbicara, dia pun melirik ke arah samping dan bertabrakan dengan tatapan Jennifer Jian.
Tatapan Jennifer Jian penuh dengan tatapan tidak percaya seperti dia melihat sebuah mayat yang hidup kembali dan muncul di depan semua orang!
Hehe dia dan Jennifer Jian ini benar-benar musuh bebuyutan ya. Sejak lahir dan salah menggendong itu, mereka sepertinya sudah ditakdirkan untuk saling bermusuhan!
Jadi karena dia sudah beraksi terlebih dahulu, maka dari itu dia sudah tidak perlu memikirkan banyak hal lain lagi!
Giovanni He memajukan kepalanya ke samping telinga Jennifer Jian dan dengan pelan berkata: "Jennifer, lama tak berjumpa. Terima kasih atas hadiah pertama pemberianmu pada hari ini!"
Ekspresi wajah Jennifer Jian berubah dan ingin bereakasi.
Akan tetapi pada saat ini mereka sedang berada di atas panggung dan banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Segila apa pun dia, mau tidak mau dia juga harus menahannya.
Tubuh dia bergetar karena amarah dan setelah beberapa saat setelah dia berhasil menenangkan dirinya, dia pun dengan rendah berkata: "tidak menyangka bahwa kamu tidak mati!"
Begitu Giovanni He mendengar adanya nada penekanan pada ucapan dia, dia pun berkata: "iya tidak mati. Jennifer, hidupmu untuk kebelakangnya tidak akan semudah itu lagi!" Setelah selesai berbicara dia pun langsung menjaga jarak dengan Jennifer Jian.
Seketika kata-kata pembalasan yang sudah dia tahan di perutnya pun kembali naik hingga ke dadanya dan berpura-pura menatap ke arah layar untuk menutupi sikapnya saat ini.
Akan tetapi ketika dia menatap ke arah papan layar, dia semakin murka!
Dia melihat angka Giovanni He terus melonjak naik dan dengan cepat dia pun melewati Jennifer Jian. Lalu dia pun memimpin di depan sendirian dan meninggalkan penyanyi lainnya!
Hehe, rupanya ini benar-benar dunia yang hanya mengandalkan wajah! Sebenarnya Giovanni He sudah dapat menduganya akan tetapi meskipun dia tahu dengan menunjukkan wajahnya saja dia akan mendapatkan kemenangan, akan tetapi dia benar-benar tidak ingin siapa pun melihat dirinya yang sebenarnya.
Bahkan dia dapat menduga setelah dia menjadi terkenal, banyak hal di masa lampau entah akan menjadi seperti apa begitu ditunjukkan di depannya.
Komentar-komentar itu.........sepertinya dia harus menghadapinya sekali lagi!
Akan tetapi karen nasi sudah menjadi bubur, satu-satunya hal yang dapat dilakukan oleh dia adalah setelah dia mendapatkan hadiah pada perlombaan ini, dia harus mengembalikannya kepada Jeffery Huo.
Lalu dia akan menggunakan cara lain untuk mengurusi masalah yang lain.
Meskipun saat ini Jeffery Huo adalah kekasihnya, akan tetapi karena dia sudah berjanji untuk mengembalikan uangnya, maka sepeser pun tidak boleh berkurang!
"Waktu untuk penilaian sudah mau selesai, ayo kita bersama-sama berhitung mundur!" Sang pembawa acara berkata: "ayo semua penonton ikuti aku. 10,9,8,7....."
Setelah waktu habis, Giovanni He mendapatkan nilai yang sangat tinggi. Dia berhasil mendapatkan nilai sebesar 468 dari penonton. Jika dibagi seratus, maka total nilainya pun menjadi 4,68
Selanjutnya adalah nilai dari para juri.
Jennifer Jian menunggu dengan gugup. Akan tetapi ketika dia melihat dia berada di peringkat ketiga, sedangkan Giovanni He dan pria muda itu berada di peringkat kedua dan ketiga, dengan perbedaan 0,4 saja, dia pun menjadi sangat muram.
Hasil menunjukkan bahwa Giovanni He mendapatkan nilai tertinggi, pria muda itu juara dua sedangkan Jennifer Jian juara tiga.
Pada saat ini sebenarnya banyak orang yang sedang menebak-nebak bila Jennifer Jian yang berhasil mendapatkan juara satu, maka Keluarga Huo tidak akan berselisih dengan Keluarga Qiao lagi.
Jadi sebelum perlombaan di mulai, Jennifer Jian benar-benar mencari orang-orang yang ahli di dalam bidang musik.
Akan tetapi lagu yang dia dapatkan hanya dapat dinyanyikan oleh orang-orang yang sudah melalui banyak hal. Meskipun nyanyian dia lumayan akan tetapi yang kurang hanyalah emosi perasaan.
Pada saat ini begitu dia mendengar sang pembawa acara mengumumkan hasil perlombaan, dia pun langsung menatap ke arah Wesley Qiao.
Hubungan di antara mereka sudah memburuk dan pada saat ini dia sebagai perwakilan dari Perusahaan Besar Qiao pun juga gagal memenangkan perlombaan, sepertinya dia.........
Akan tetapi ketika dia melihat tatapan dia, dia merasa hatinya hancur berkeping-keping.
Wesley Qiao sama sekali tidak melihat ke arahnya, melainkan dia terus melihat ke arah Giovanni He.
Meskipun jarak di antara mereka sangat jauh, akan tetapi Jennifer Jian dapat melihat tatapan berbinar-binar Wesley Qiao.
Benar, di depan Giovanni He, Keluarga Qiao, juara satu serta juara dua itu tidak memiliki artinya. Wesley Qiao yang sudah mendapatkan kembali ingatannya pun hanya akan melihat ke arah wanita yang tidak pernah dia lupakan itu!
Rasa iri pun memenuhi seluruh tubuhnya dan Jennifer Jian merasa seluruh tubuhnya sangat sakit hingga membuat dia ingin menjadi gila.
Dia terus menarik nafas dalam-dalam dan mengingat cara yang diajarkan oleh ibunya. Akan tetapi dia tetap tidak dapat menenangkannya dan hampir saja jatuh pingsan.
Sebuah tangan pria yang berada di samping pun memapah dia: "Nona Jian, apakah kamu baik-baik saja?"
Jennifer Jian melihat ke arah sang pembawa acara, lalu dengan sangat terpaksa dia pun menyunggingkan sebuah senyuman.
Pada saat ini semua kamera pun diarahkan kepada dia. Kamera-kamera itu seperti sedang menertawakan dia sudah seperti seekor itik yang buruk rupa!
"Lambungku terasa sakit." Jennifer Jian berbicara sambil memegang perutnya: "mungkin aku salah makan."
"Kalau begitu apakah kamu ingin beristirahat terlebih dahulu di bawah sana?" Sang pembawa acara bertanya.
"Baik." Dia menganggukkan kepalanya dan meskipun dia dengan sangat jelas tahu dirinya terlihat sangat memalukan akan tetapi dia sudah tidak dapat mengontrol dirinya lagi.
Ketika dia duduk di bawah panggung, banyak penonton yang melihat ke arah dia, bahkan ada yang menggunakan ponsel untuk memotret dia.
"Sebenarnya kulit dia tidak sebagus yang dibayangkan ya........."
"Ck, memangnya akan sebagus apa bila hanya mengandalkan operasi dan riasan?"
"Kamu lihat, pada kali ini dia tidak berhasil menjadi juara satu, bahkan juara dua saja tidak, tadi dia hampir saja sudah mau menangis!"
"Iya, wajahnya saja juga tidak secantik Vannie dan suara nyanyiannya juga tidak sebagus dia, jika aku menjadi dia pun aku pasti juga akan menangis........"
"Sudah-sudah, di sini masih ada penggemarnya!"
Jennifer Jian mengepalkan tangannya dengan sangat kuat begitu mendengar komentar-komentar orang-orang di sekitarnya.
Ketika perasaannya sedang kacau, dia tiba-tiba merasa sakit pada perutnya. Ekspresinya berubah dan merasa ada sesuatu yang panas yang mengalir keluar!
Ini adalah?
Dia melihat ke arah sekeliling dan untung saja dia memiliki jarak yang cukup dekat dengan pintu keluar, maka dari itu dia pun bergegas beranjak dan pergi ke kamar mandi.
Setelah masuk ke dalam dan melihat bercak darah pada celana dalamnya, seluruh emosi dia pun benar-benar kehilangan kendali!
Hari itu dia sedang dalam masa subur ketika dia melakukan itu dengan Wesley Qiao, akan tetapi dia tidak hamil. Sedangkan sekarang ini dia bahkan menstruasi lebih cepat dua hari dari yang diperkirakan. Mengapa semuanya terasa begitu sial?!
Dengar-dengar program IVF sangat sakit, dia sedikit takut, akan tetapi pada saat ini kelihatannya dia hanya dapat menggunakan cara ini!
Jennifer Jian menelepon asisten dia dan meminta dia untuk mengantarkan eclana dalam yang bersih serta pembalut. Setelah selesai berganti pakaian, dia pun berjalan keluar.
Pada saat ini jika mengikuti susunan acara, maka pada saat ini merupakan adegan dimana CEO Perusahaan Entertainment Huo akan memberikan hadiah secara langsung kepada Giovanni He.
Jeffery Huo adalah CEO dari Perusahaan Besar Huo sedangkan Perusahaan Entertainment Huo merupakan anak perusahaan dari Perusahaan Besar Huo dan memiliki pemimpinnya sendiri.
Akan tetapi ketika dia melihat Giovanni He, dia pun memberitahu kepada petugas perlombaan bahwa dia sendiri yang akan memberikan hadiahnya.
Ketika Jennifer Jian kembali dan duduk, sang pembawa acara berkata: "hari ini adalah hari yang sangat spesial karena CEO dari Perusahaan Besar Huo, Tuan Jeffery Huo datang langsung ke acara ini! Selanjutnya, kami persilahkan Tuan Jeffery Huo untuk memberikan hadiah kepada Nona Vannie!"
Karena banyak orang yang tidak tahu keberadaan Jeffery Huo, seketika semua orang pun melihat ke arah tempat duduk tamu.
Dalam waktu singkat terlihat sebuah pria dengan tubuh besar yang mengenakan setelan jas pun berdiri. Lalu dia pun berjalan ke arah atas panggung.
Begitu Giovanni He melihat Jeffery Huo yang berjalan ke arah dia pun tiba-tiba kembali teringat adegan pertama kali mereka bertemu.
Sepertinya mungkin karena mereka sudah melalui banyak hal bersama-sama, sehingga dia melupakan sebutan orang-orang untuk dia.
Kejam dan dingin.......
Sepertinya bila dilihat dari aura seperti ini, dia memang terlihat seperti itu.
Akan tetapi setelah mengenal lebih dalam, dia menemukan bahwa dia sebenarnya akan melunak hanya dengan sebuah tatapan dia saja. Bahkan akan menjaga dia dapat ragu-ragu sedikit pun...
Dia berjalan ke depan sang pembawa acara dan mengambil piala serta amplop berwarna merah, lalu berjalan ke depan Giovanni He.
"Nona Vannie, selamat!" Di saat Jeffery Huo berbicara, dia pun menyodorkan piala ke arah dia lalu di saat yang bersamaan dia pun menjulurkan tangan kanannya.
Giovanni He ragu-ragu begitu melihat sebuah tangan yang dijulurkan di depannya. Lalu dia pun menjabat tangannya.
Ketika tangan mereka bersentuhan, pupil mata Jeffery Huo pun menyusut!
Sentuhan yang familiar ini sepertinya juga dimiliki oleh seorang wanita lain.
Dia termenung selama beberapa saat, lalu tiba-tiba dia merasa kebingungan, mengapa tiba-tiba dia teringat akan Jessie Lee?
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaInnocent Kid
FellaAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaHis Second Chance
Derick HoLoving The Pain
AmardaCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyGaun Pengantin Kecilku×
- Bab 1 Kejutan di pernikahan
- Bab 2 Pria asing
- Bab 3 Memberikan cincin kepadanya
- Bab 4 Mengandung bayi dari pria asing
- Bab 5 Tujuh tahun, dua dunia, dua kehidupan
- Bab 6 Ketika bertemu kembali
- Bab 7 Pelukan cinta pertama
- Bab 8 Iri hati dan kecemburuan dari wanita
- Bab 9 Memukau telinga semua orang
- Bab 10 Jarak dekat dengannya
- Bab 11 Ma, Tunggu aku, aku akan menikahimu setelah besar nanti
- Bab 12 Bertemu kembali
- Bab 13 Apakah dia ingin membungkam mulutnya?
- Bab 14 Tetap bersamaku selama 24 jam
- Bab 15 Dendam dulu, dia akan membalasnya satu-satu
- Bab 16 Perangkap
- Bab 17 Berlutut dan meminta maaf!
- Bab 18 Orangku, tidak perlu kalian turun tangan!
- Bab 19 Pelukan yang aneh dan kuat
- Bab 20 Dia dilihat olehnya tanpa mengenakan apapun
- Bab 21 Wanita, kamu sangat menggoda
- Bab 22 Menggendong dia yang tertidur sambil mengadakan rapat
- Bab 23 Bukankah Seharusnya Berterima Kasih dan Menyerahkan Tubuhnya Kepadanya?
- Bab 24 Terpesona
- Bab 25 Ingatan Pulih
- Bab 26 Tangan Wanita Aku, Tidak Boleh Kamu Sentuh!
- Bab 27 Pemuda Lawan Bocah
- Bab Tadi Hanya Berpura-pura Agar Aku Menggendong Kamu?
- Bab 29 Sang Putra Terlihat Semakin Menyenangkan
- Bab 30 Kamu Maafkan Aku, Kita Mulai Dari Awal?
- Bab 31 Cepat atau lambat kamu akan menjadi istri berikutnya!
- Bab 32 Berpakaian seperti ini dan bertemu pria lain?
- Bab 33 Salahkan gairahku
- Bab 34 Giovanni, aku menginginkanmu!
- Bab 35 Wanitaku adalah yang paling cantik!
- Bab 36 Siapa yang berani ganggu orangnya dia?
- Bab 37 Jessie, sepertinya aku menyukaimu!
- Bab 38 Mana ada pacar yang tidak mesra?!
- Bab 39 Pantas saja aku menyukaimu!
- Bab 40 Anak tidak mengizinkan aku mencium mama cantik
- Bab 41 Wanita, Bahkan Darahmu Saja Begitu Menggoda!
- Bab 42 Hadiah Yang Spesial, Malam Yang Sulit Dilupakan
- Bab 43 Jennifer, aku tidak pernah melihat wanita serendah dirimu!
- Bab 44 Kakak Ipar Hebat Juga Ya!
- Bab 45 Tidak Menghadiahi Pacarmu Sebuah Ciuman?
- Bab 46 Kamu Tiba-Tiba Memeluk Aku Seperti Ini, Apakah Kamu Ingin Aku Menciummu
- Bab 47 Simon, Ayahmu Sangat Tampan!
- Bab 48 Wajah yang Sangat Cantik
- Bab 49 Dia Sudah Mencari Dia Selama Tujuh Tahun
- Bab 50 Tangan Kiri yang Kosong
- Bab 51 Jika Jennifer Jian Ingin Hamil, Maka Biarkan Dia Hamil Saja!
- Bab 52 Bagaimana Dia Melalui Hidupnya Selama Tujuh Tahun Ini?
- Bab 53 Jessie, Aku Suka Padamu
- Bab 54 Sisa Hidup Dia, Sudah Diberikan Kepada Giovanni He
- Bab 55 Giovanni, Aku Datang Untuk Menjalankan Pernikahan Kita
- Bab 56 Ibu, aku adalah laki-laki sejati, aku akan melindungimu!
- Bab 57 Menikahlah denganku, kamu akan menjadi nyonya Perusahaan Besar Huo!
- Bab 58 Giovanni He dan Wesley Qiao pernah menjalin hubugan
- Bab 59 Gairahmu membludak dan hasratmu tidak terpuaskan
- Bab 60 Aku tidak memiliki ayah setampan dirimu!
- Bab 61 Sindiran Anak Menyebabkan Wanita Cantik Tersenyum
- Bab 62 Dia Yang Mencampakkan Aku
- Bab 63 Baju Basah, Jadi Dibuka Semua!
- Bab 64 Yang Dapat Dia Berikan Hanyalah Memanjakannya Seumur Hidup
- Bab 65 Hanya Melepas Pakaianmu Tanpa Menyentuhmu
- Bab 66 Istri juga bisa dianggap putri sendiri untuk disayang, bagus juga!
- Bab 67 Jangan menangis, jika kamu masih menangis, hatiku akan hancur
- Bab 68 Akun: babyjessie
- Bab 69 Pertama kaliku telah ku berikan kepadamu, bukankah kamu harus bertanggung jawab?
- Bab 70 Menghasut anak untuk membantu mengejar istri tersayang
- Bab 71 Jessie, Aku Benar-benar Sedang Mengejar Kamu!
- Bab 72 Setelah Melahirkan Anak, Kita Melakukan Pemeriksaan Genetik
- Bab 73 Suami, Aku Telah Menelepon Kamu!
- Bab 74 Kesehatan Aku Sangat Bagus, Bisa Menemani Kamu Sampai Tua
- Bab 75 Paman, Aku Tidak Punya Kebiasaan Mengakui Ayah Secara Cuma-cuma
- Bab 76 Pria Yang Misteri
- Bab 77 Sepuluh Tahun Yang Terbuang, Akhirnya Terlahir Kembali
- Bab 78 Ingin Tau Siapa Pria Tujuh Tahun Lalu Itu?
- Bab 79 Dengan Segala Cara, Untuk Mengalahkan Saingan
- Bab 80 Vanni, Jangan Pergi
- Bab 81 Kamu Membuatku Merasakan Perasaan dihargai untuk Pertama Kalinya
- Bab 82 Di Sudut yang Tidak Kamu Ketahui, Aku Telah Mencintaimu Selama Bertahun-tahun
- Bab 83 Tuan, Tolong Lepaskan Tunanganku!
- Bab 84 Loteng Tujuh Tahun Lalu dan Pria yang Sama
- Bab 85 Vanni, Aku Tidak Pernah Menyentuh Wanita Lain
- Bab 88 Sudah di Pukuli Istri, Tetapi Tidak Marah
- Bab 87 Mengapa aku merasa kamu memanjakan istrimu dengan berlebihan?
- Bab 88 Apakah kamu bersediah kembali menjadi Giovanni He?
- Bab 89 Tidak berdandan sangat cantik, membuat orang tidak dapat menahan diri, harus bagaimana?
- Bab 90 Jadilah Istriku, dan Jadilah satu-satunya Giovanni He Ku!
- Bab 91 Awalnya hanya ingin menciumnya, tetapi tidak dapat menahan nafsu
- Bab 92 Mobil seberat 2.85ton bergoyang
- Bab 93 Giovanni tidak bisa keluar dari kamar
- Bab 94 aku ingin mendengar kamu memanggil ayah!
- Bab 95 Takut dengan pahit, suami tercinta akan menyuapimu!