Gaun Pengantin Kecilku - Bab 55 Giovanni, Aku Datang Untuk Menjalankan Pernikahan Kita

"Jessie, ini adalah pemberian aku...." Jeffery Huo merasa pantulan cahaya dari untaian tersebut sangat silau.

"Jika aku masih memakai barang ini dengan statusku yang sekarang ini, entah akan ada berapa banyak orang yang akan mempertanyakannya." Giovanni He tersenyum mengejek, lalu mengambil kopernya dan berkata: "aku pergi!"

"Jessie, aku bantu kamu." Jeffery Huo mengambil koper yang ada di tangan Giovanni He dan bertanya: "kamu tinggal di mana?"

"Kamu antar aku hingga keluar dari jalur khusus ini saja, aku akan mencari taksi sendiri." Giovanni He menjawab.

Memang benar, saat ini dia akan tinggal di mana? Jika ingin membeli rumah, sepertinya juga tidak akan secepat itu. Mau tidak mau dia hanya dapat tinggal di hotel selama beberapa hari.

Untung saja pada waktu itu dia tidak memberitahu Natalia Chen bahwa dia pindah ke rumah kekasihnya, jika tidak, dia akan merasa sangat malu karena sudah diusir kembali!

Begitu Giovanni He memikirkan hal ini, dia pun tersenyum mengejek ke dirinya sendiri lalu menatap ke arah Jeffery Huo yang sedang menaruh koper di bagian belakang mobilnya.

"Jessie, kamu tinggal di apartemenku terlebih dahulu, tunggu ketika kamu menemukan rumah......." Jeffery Huo berkata.

"Tidak perlu, tidak apa-apa." Giovanni He duduk di barisan belakang dan menaikkan matanya menatap ke arah pria yang duduk di kursi pengemudi: "CEO Huo sebenarnya aku seharusnya berterima kasih kepadamu, karena baru saja kontrak kita berjalan sebulan, kamu sudah memberiku gaji yang sebegitu banyaknya!"

Jeffery Huo menggenggam alat setiran dengan sangat kuat hingga buku-buku pada kukunya memutih.

Banyak hal yang ingin dia katakan, akan tetapi dia sudah tidak memiliki hak.

Atau mungkin dia lebih berharap dia tidak benar-benar menyukainya karena dengan begitu dia tidak akan bersedih meskipun sudah berpisah.

Mobil sudah keluar dari jalan khusus dan di bawah keteguhan Jeffery Huo, Giovanni He pun hanya dapat setuju untuk diantar ke sebuah hotel.

Dia memesan sebuah kamar dan dia pun naik bersama-sama dengannya sambil memegang barangnya. Hatinya terasa sakit begitu melihat perlengkapan di dalamnya.

"Hotel ini sudah cukup baik, terima kasih kamu sudah mengantar aku ke sini. Nanti sore aku saja yang menjemput Simon." Giovanni He menatap ke arah Jeffery Huo dan mengembalikkan ekspresinya ke ekspresi santai seperti biasanya: "CEO Huo, semoga Anda berbahagia!"

Dia menatap mata dia selama beberapa detik, lalu dia pun membalikkan badannya dan pergi.

Begitu Giovanni He mendengar suara pintu kamar ditutupkan, dia pun terjatuh ke atas lantai.

Apakah dia merasa sedih? Apakah dia ingin menangis?

Sepertinya sama sekali tidak.

Hanya saja dirinya sudah mengimpikan sesuatu hal yang seharusnya tidak dia impikan sehingga dia masih terjebak di dalamnya dan tidak dapat keluar dalam waktu singkat.

Pada dasarnya itu semua bukan miliknya. Pada dasarnya barang-barang mewah itu bukan miliknya. Dia hanya cukup kembali ke posisi awalnya saja sudah cukup!

Giovanni He menarik nafas dalam-dalam, mengambil ponsel dan bersiap-siap mencari informasi mengenai rumah.

Dia telah memikirkannya, bila membeli rumah, pasti akan membutuhkan waktu yang sangat panjang dimana dia harus menunggu dua hingga tiga tahun dan baru dapat meninggalinya. Lebih baik langsung membeli rumah bekas.

Dia mencari tahu selama beberapa saat itu internet dan menemukan satu yang dia merasa cocok.

Rumah itu terletak di persimpangan dua lampu lalu lintas dekat sekolah Simon He. Mungkin di lantai atas akan terasa panas di musim panas dan dingin di musim dingin, akan tetapi harganya masih termasuk masuk di akal.

Rumah kecil dengan dua kamar tidur dengan satu ruang tamu yang memiliki 68 meter persegi, memiliki nilai total 2,8 miliar rupiah.

Dia sudah menghitungnya. Bila membayar uang muka sebesar 1,6 miliar rupiah dan mengambil pinjaman 1,2 miliar rupiah selama 30 tahun, sepertinya di masih mampu membayarnya untuk setiap bulannya.

Sebelumnya Jeffery Huo juga memberikan uang sebesar 200 juta rupiah di rekeningnya, akan tetapi dia tidak pernah memakainya.

Saat ini selama dia dapat mencari sebuah kios yang cocok dan membangun sebuah tempat makan, maka penghasilan setiap bulan akan digunakan untuk kehidupan sehari-harinya dan sisanya pun diguanakan untuk membayar kredit rumah, sepertinya masih akan cukup.

Tunggu ketika usaha dia sudah sukses, pada saat itu baru memikirkannya lagi.

Begitu berpikir hingga tahap ini, Giovanni He pun memutuskan untuk pergi ke Perusahaan Entertainment Huo untuk mencarikan cek dia.

Dia menghapus riasannya, akan tetapi dia takut orang lain akan mengenali dia sebagai Vannie. Jadi dia pun memakai topi Simon yang menggunakan pakaian longgar untuk keluar.

Hanya saja ketika dia melihat mobil Jeffery Huo masih berhenti di depan hotel, pupil mata dia pun mengecil.

Akan tetapi dia sepertinya sedang menelepon dan tidak menatap ke arah luar.

Giovanni He memanfaatkan kesempatan ini untuk pergi secepat mungkin dan pergi ke sebuah Bank China terdekat.

Begitu tiba di bank, Giovanni He mengeluarkan lembaran ceknya dan pihak pegawai bank pun memintanya tunggu sebentar. Lalu pegawai tersebut berjalan ke meja resepsionis dan menelepon Howard Shen.

Jeffery Huo pada saat ini masih juga berada di depan hotel dan dia pun langsung menjalankan mobilnya begitu mendengar Howard Shen mengatakan lokasi keberadaan Giovanni He.

"Nona He, mohon Anda tunggu sebentar karena ini memerlukan tanda tangan dari penanggung jawab kami. Jadi Anda dapat menunggu di ruang istirahat yang ada di sebelah sana." Pegawai bank menjelaskan dan meminta orang menyiapkan segelas air hangat untuk Giovanni He.

Giovanni He juga pertama kalinya mengurusi hal seperti ini, sehingga dia pun tidak berpikir jauh dan langsung duduk di ruang istirahat.

Hanya saja 10 menit kemudian sebuah bayangan seseorang memasuki matanya.

Jeffery Huo!

Hati Giovanni He menegang dan dia kembali tenang setelah mengetahui sepertinya tidak ada yang aneh pada dirinya.

Jeffery Huo sepertinya datang untuk mencari dia, karena dia langsung menghampiri dia.

"CEO Huo, apa kabar." Giovanni He berdiri dan berbicara dengan sopan.

"Nona He, apakah cek-mu sudah ditukar?" Jeffery Huo bertanya.

"Aku masih menunggu tanda tangan si penanggung jawab di sana." Giovanni He berkata dan begitu menatap ke arah belakang, dia melihat pegawai bank sudah berjalan menghampiri dia.

"Nona He, proses penukaran telah selesai, mohon untuk tanda tangan di sini." Sang pegawai menyodorkan sebuah berkas, lalu berkata: "mohon Anda pergi ke meja resepsionis untuk memasukan pin Anda, dengan begitu kami baru dapat mentransfer uang ke rekening Anda."

"Baik" Giovanni He pun menandatangani di atasnya dan berbicara tunggu sebentar ke arah Jeffery Huo.

Setelah selesai melakukan prosedur, Giovanni He pun menarik nafas dalam-dalam setelah melihat jumlah digit angka pada rekeningnya.

Dia kembali ke depan Jeffery Huo: "CEO Huo, apakah Anda memiliki keperluan dengan mencari saya?"

"Benar." Jeffery Huo menatap wajah cantik wanita di depannya ini, akan tetapi di hatinya timbul sebuah bayangan lain yang membuat hatinya tertekan. Akan tetapi dia tetap membuka mulutnya dan berkata: "Nona He, apakah kamu bersedia pergi ke kafe di sebelah?"

Giovanni He mengira dia ingin membahas mengenai kontrak kerja. Sebenarnya dia juga sudah memikirkannya, meskipun dia akan mendapatkan pendapatan yang tinggi dengan memasuki industri hiburan, akan tetapi peristiwa tujuh tahun yang lalu sudah seperti bom waktu dan begitu meledak, semuanya pun akan menjadi bencana.

Sebaiknya dia tetap menjadi wanita yang sederhana saja.

"Baiklah." Giovanni He sudah memikirkan alasan yang halus untuk menolaknya nanti di dalam hatinya.

Kedua orang itu masuk ke dalam kafe. Jeffery Huo memesan dua gelas kopi, lalu langsung berterus terang berkata: "Nona He sebenarnya alasan aku mencari kamu bukan untuk membahas kontrak kerja, melainkan urusan di antara kita."

Giovanni He terkejut: "di antara kita?"

Dia bahkan berpikir jangan-jangan dia sudah tahu akan identitas dirinya?!

"Nona He dapat melihat berkas ini terlebih dahulu." Jeffery Huo berkata.

Giovanni He menahan rasa kebingungannya dan membuka amplop.

Ketika dia melihat itu adalah biodata dirinya sendiri, dia bukan bergegas menaikkan matanya: "CEO Huo apa maksud Anda?"

"Aku hanya menggunakan data Giovanni He yang ada di dalam data ini untuk memastikan bahwa data yang kamu daftarkan dalam Perusahaan Entertainment Huo itu sama."

"CEO Huo takut aku akan menggunakan identitas orang lain untuk mendapatkan 2 miliar rupiah itu?" Giovanni He kebingungan.

"Bukan." Jeffery Huo menatap gadis itu dan berkata: "Keluarga Huo dan Keluarga He itu memiliki perjanjian pernikahan. Jika kedua orangtuamu masih hidup, sepertinya mereka akan memberitahu kamu. Akan tetapi karena mereka menghilang serta masih tidak ada kabar apa pun setelah aku meminta orang untuk menyelidikinya. Akan tetapi aku sudah berusia 32 tahun dan umurku ini sudah tepat untuk menikah. Jadi aku ingin menjalankan perjanjian pernikahan yang dulu dibuat."

Giovanni He terkejut dengan kata-katanya. Meskipun dia mendengar kata-kata Nenek Huo pada hari itu, akan tetapi dia tidak melihat bahwa Jeffery Huo bermaksud untuk memenuhi perjanjian pernikahan pada saat itu!

Jangan-jangan..

Tiba-tiba dia sudah mengerti.

Baru tidak lama ini dia menunjukkan wajah aslinya dan Jeffery Huo pun langsung untuk menjalankan perjanjian pernikahan tersebut. Jadi.......

Sebenarnya dia sudah menyelidiki dia sejak dulu, mungkin karena dia menyadari bahwa Giovanni He yang dulu menghilang itu tidak meninggal dan memiliki wajah yang cantik, sehingga dia pun memilih untuk menjalankan pernikahan tersebut?

Pantas saja dia dengan terburu-buru ingin berpisah dengan Jessie Lee yang jelek itu, rupanya karena dia sudah jatuh cinta pada wajah Giovanni He!

Hehe rupanya pria memang hanya menyukai dari luarnya saja!

Pada saat ini ketika dia melihat pria yang baru saja memberitahu dirinya untuk berpisah pada dua jam yang lalu, akan tetapi detik selanjutnya dia langsung melamar 'wanita lain' pun membuat hati Giovanni He merasa dingin.

"CEO Huo, data yang Anda miliki ini tidak lengkap." Giovanni He dengan tersenyum mengejek berkata: "di dalam data Anda, tidak tertuliskan aku dikeluarkan dari sekolah pada umur 18 tahun karena alasan pribadi."

Pupil mata Jeffery Huo menyusut!

Senyuman Giovanni He semakin lebar begitu melihat ekspresi dia: "jadi aku sarankan CEO Huo untuk mencari tahu lebih lanjut, setelah Anda menemukan semuanya, barulah Anda mengambil sebuah keputusan! Jangan sampai kamu terkejut begitu melihat data lengkap tentang diriku yang sebenarnya!"

Dia seorang pria yang posesif dan mudah cemburu itu bagaimana mungkin menerima wanita dia sudah disentuh oleh pria lain? Terlebih sudah pernah dihamili olehnya?!

Giovanni He baru saja ingin berdiri, Jeffery Huo berkata: "aku hanya peduli akan masa depan."

Pada kali ini Giovanni He terkejut hingga tidak dapat berkata-kata. Dia menatap Jeffery Huo dengan lekat dan seperti tidak mengenal dia.

Ketika Jeffery Huo melihat Giovanni He, entah kenapa dia kembali teringat mata Jessie Lee.

Hati dia pun semakin tertekan: "Nona He, kamu mengatakan kamu mengalami sebuah peristiwa ketika kamu berusia 18 tahun, kalau begitu aku tanya padamu. Apakah pada saat itu kamu ada berkomunikasi dengan pria itu? Apakah kamu memiliki perasaan kepadanya?"

Setelah selesai bertanya, Jeffery Huo merasa dirinya sedikit gugup.

"Tidak berkomunikasi lagi." Giovanni He menatap Jeffery Huo dan dengan penuh penekanan berkata: "aku sangat membenci dia!"

Jeffery Huo tersentak begitu mendengar nada bicaranya yang dingin itu. Pada awalya hatinya yang sudah dipenuhi oleh perasaan bersalah pun semakin bertambah jelas.

Dia menyeruput setenguk kopi lalu menyembunyikan emosinya: "jika tidak ada perasaan, maka kalian tidak perlu berhubungan lagi kedepannya. Kalau begitu, aku mohon Nona He untuk memikirkan penawaran aku yang tadi mengenai pernikahan kita."

Dia memang berpikir untuk memberitahu kenyataan kepadanya, hanya saja saat ini bukanlah waktu yang tepat.

Karena bagaimana pun juga dia sudah begitu membencinya. Lalu akan seperti apa reaksinya begitu dia tahu itu adalah dirinya?

Kalau begitu dia akan memanfaatkan kedepannya untuk menyembuhan luka yang dia torehkan padanya dan meminta dia menerimanya secara perlahan-lahan.

Dia sudah menyakiti seorang wanita. Mulai hari ini hingga kedepannya, dia tidak akan menyakiti dia lagi, ini dapat disebut juga sebagai penyelamat terakhir untuk dirinya sendiri.

Hati Giovanni He pun semakin tidak nyaman begitu melihat keseriusan Jeffery Huo.

Rupanya wajah seorang wanita memang sepenting itu ya? Sebegitu pentingnya hingga membuat dia dapat menahan mysophobia-nya, hingga bisa menerima seorang wanita yang sudah dipakai oleh orang lain? Sedangkan dia tidak dapat menerima sisi diri dia yang bersih dan sederhana itu!

Dia berdiri dan berbicara kepada Jeffry Huo: "baik CEO Hua, aku akan memikirkan dengan serius mengenai penawaran Anda. Entah apa jawabannya, aku pasti akan memberikan Anda sebuah jawaban!"

"Baik, aku tunggu." Jeffery Huo menjawab.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu