Gaun Pengantin Kecilku - Bab 48 Wajah yang Sangat Cantik

Giovanni He tersenyum ke arah Jeffery Huo. Belum juga dia menenangkan dirinya atas rasa keterkejutan ini, dia pun melihat Wesley Qiao juga datang!

Wesley Qiao langsung masuk ke dalam, lalu duduk di samping Jeffery Huo.

Dia bukan seharusnya harus menunggu selama dua minggu baru pasca operasi dan baru diizinkan keluar dari rumah sakit? Mengapa hari ini dia datang ke sini?!

Mungkin karena belum benar-benar pulih sehingga wajah Wesley Bai terlihat pucat bahkan jalannya saja terlihat lebih lambat.

Dia duduk dan setelah menyapa Jeffery Huo, dia pun memejamkan matanya untuk menenangkan dirinya selama sejenak.

Wesley Qiao tidak mungkin membicarakan sesuatu yang tidak boleh dia bicarakan kepda Jeffery Huo bukan? Giovanni He merasa bimbang, akan tetapi demi beasiswa pun dia mau tidak mau harus menebalkan wajahnya!

Bila dia nanti riasannya luntur, dia juga hanya tinggal merias ulang saja, biarpun terjadi sesuatu hal yang tidak terduga pun juga tidak masalah bila topengnya terlepas bukan.

Lagipula dia juga mengenakan kustom khusus yang membuat dia terlihat sangat gemuk dan seharusnya Jeffery Huo tidak mengenali dia.

Giovanni He menyemangati dirinya dan melanjutkan kesibukan dia hingga perlombaan dimulai.

Hanya saja pada saat itu ketika dia melakukan undian dari sepuluh lagu dan mendapatkan judul 《Mencintai Masa Depanmu》, Giovanni He pun tertegun.

Lagu ini dapat dikatakan merupakan sebuah lagu yang mudah dinyanyikan dan lagu ini juga tidak memerlukan tenaga yang sangat banyak.

Hanya saja karena sebelumnya sudah mengumumkan judl dari sepuluh lagu dan meminta peserta bersiap-siap, sehingga dia pun sudah memikirkannya terlebih dahulu di awal dan mengganti sedikit melodinya, selama pada saat itu dia dapat melakukannya dengan benar maka sudah sangat baik.

Dan dia juga mendapatkan undian untuk tampil urutan kedelapan yang dapat disebut sebagai urutan maju yang bagus.

Karena setiap peserta selesai bernyanyi, juri yang ada di sana akan memberikan nilai lalu semua orang pun naik ke atas panggung untuk memberikan nilai serta penonton yang menonton melalui internet pun juga akan memberikan nilai.

Dengan begitu, penyanyi di belakang-belakang yang dapat memberikan kesan lebih baik pun akan dengan mudah mendapatkan dukungan yang lebih banyak.

Giovanni He pergi ke kamar mandi begitu peserta nomor lima sedang dipanggil untuk tampil.

Setelah dia berganti pakaian, dia pun dengan sangat cepat menghapus riasannya, dan ketika dia ingin merias ulang, tiba-tiba dia mendengar namanya disebutkan yang mengatakan nomor enam silahkan maju dan nomor delapan bersiap-siap!

Dia tertegun dan mengira dirinya salah dengar, akan tetapi dia tetap dengan cepat memakai topengnya dan keluar dari kamar mandi lalu pergi ke belakang panggung.

"Ada apa? Aku ini nomor urutan kedelapan!" Giovanni He berbicara kepada kru.

"Tadi peserta nomor tujuh pergi meninggalkan tempat tanpa memberikan informasi sedikitpun." Kru tersebut berkata: "dengan begitu kamu kekurangan satu lawan bukan! Akan tetapi pada dasarnya suaramu juga bagus, aku mendukung kamu! Cepat pergi, nomor urutan keenam sudah mau selesai tampil."

Giovanni He menenangkan dirinya dan berpikir karena dia juga memakai topeng, seharusnya tidak akan memunculkan tragedi apa pun.

Maka dari itu dia pun menarik nafas dalam-dalam dan ketika sang pembawa acara berkata 'selanjutnya ayo kita sambut peserta nomor delapan kita, Nona Vannie', dia barulah naik ke atas panggung.

Dia begitu menolehkan kepalanya pun langsung bertemu dengan tatapan Wesley Qiao.

Dia menatap dia dan pada tatapannya terlihat seperti ada emosi yang tidak dapat dijelaskan.

Giovanni He bergegas mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah Jeffery Huo.

Dia terlihat sangat tenang, lagipula hari ini adalah pelombaan semi final dan ditambah Monica juga datang, sehingga dia pun datang untuk membantu perlombaan ini.

Bagi dia selama yang menang bukan Jennifer Jian maka semuanya pun terasa sama!

Giovanni He membungkuk ke arah penonton dan menyimpan seluruh perasaan dan pikirannya. Ketika dia mendengar melodi lagu, dia pun mengeluarkan semua emosi yang seharusnya dia keluarkan untuk lagu ini.

"Dulu aku tidak percaya, tidak mengetahui tentang cinta. Seperti cerita pada hari itu, seperti sebuah kota yang ajaib......."

Di bawah panggung, pupil mata Jeffery Huo membesar, suara wanita ini benar-benar merdu!

Sedangkan Wesley Qiao yang berada di samping pun juga sudah menegakkan dirinya.

Dia lagi-lagi mendengar suara nyanyian Giovanni He dari bawah panggung.

Jika dibandingkan dengan diri dia yang dulu, suaranya tidak mengalami perubahan, akan tetapi pada saat ini dia terlihat lebih mempesona.

Ini seperti batu giok bening yang telah terhanyut di dasar sungai selama ribuan tahun, membasuh timbal dan kamar-kamar yang bermekaran, tetapi dia juga membawa perubahan yang tidak dapat dikatakan.

Emosi dia pun mulai bergejolak tanpa bisa dikontrol dan dia pun merasa dirinya sudah mau mati begitu melihat wanita yang terlihat sedikit gemuk di atas panggung.

Kenapa dalam tujuh tahun dia sudah berubah menjadi seperti ini? Hingga membuat dia tidak memiliki keberanian untuk berjalan naik dan menggenggam tangan dia lalu mengatakan entah dia berubah menjadi seperti apa, selamanya dia adalah Giovanni yang dia cintai dan dia akan mencintai dia seumur hidup!

Itu adalah janji yang dulu dia ikrarkan kepada dia!

Pada saat ini ingatan akan janji tersebut masih terasa sangat jelas, akan tetapi orang yang diberikan janji sudah tidak dapat kembali lagi seperti dulu!

"Mungkin karena ini adalah takdir yang diatur oleh dewa sehingga aku dapat bertemu denganmu, kamu mengatakan kamu membutuhkan sedikit waktu untuk berpikir......."

Giovanni He terus bernyanyi dan secara perlahan-lahan dia pun sudah melupakan semuanya.

Sedangkan di depan dia, tiba-tiba muncul gambaran dimana hari itu dia menjemput Simon He pulang ke rumah dan adegan mereka bertiga yang saling menggenggam tangan satu sama lain.

Pada saat itu juga tiba-tiba muncul sebuah keinginan di masa depan.

Sebenarnya dia juga merupakan wanita seperti pada umumnya dan juga berimajinasi suatu saat nanti akan ada orang yang akan menggenggam tangan dia dan bersama dengannya menghadapi banyak masalah.

Tanpa perlu menunggu bunga bermekaran, selama dapat berjuang bersama-sama, sebuah senyuman dan sebuah pelukan saja sudah sangat cukup.

Selama bertahun-tahun ini dia sangat kuat, akan tetapi bukan berarti dia tidak terluka.

Semua peristiwa di masa lampaunya dia sembunyikan di dalam lubuk hati terdalamnya setelah menghabiskan waktu yang panjang. Dia tidak ingin menyentuh dan memikirkannya.

Hanya karena dia mengerti bahwa tidak ada orang yang akan terus berada di sisinya dan dia hanya dapat menjadi sebuah matahari untuk anaknya sendiri.

"Aku sangat bersedia untuk memberikan hati ini secepatnnya kepadamu, agar kamu terpikat pada cintaku......"

Akan tetapi ketika Jeffery Huo mendekap dia di dalam dekapannya di saat bahaya datang pun membuat dia merasa hangat dan juga timbul keinginan untuk bersandar padanya karena dia merasa sangat lelah selama bertahun-tahun ini dan dia seolah-olah sudah melupakan kehidupan masa kecil dia yang seharusnya dialui dengan penuh keceriaan.

"Mencintaimu di masa depan, demi hati yang lembut ini aku terjebak di dalam kabut cinta dan memikirkan tentang dirimu yang sudah menghilang." Dia terus bernyanyi dan tanpa disadari dia pun kembali melihat ke arah Jeffery Huo.

Sedangkan dia juga sama seperti sebelumnya yang hanya mendengar nyanyian dia dengan serius.

"Mencintaimu di masa depan. Aku juga tidak memiliki alat untuk memutar waktu, sehingga aku hanya dapat berdiri di tempat pertama kali kita bertemu untuk menjaga janji di antara kita......"

Suaranya perlahan-lahan berhenti, begitu musik berakhir, Giovanni He memberi hormat kepada penonton serta juri lalu pergi meninggalkan panggung.

Begitu dia tiba di belakang panggung, pada awalnya dia memutuskan untuk segera merapikan riasannya, akan tetapi dia dihentikan oleh penyanyi lainnya.

Penyanyi itu terus berbicara tanpa henti, bahkan ketika Giovanni He ingin pergi pun juga ditarik olehnya. Dia terlihat sangat gugup dan berusaha meminta dia untuk menenangkannya.

Karena waktu untuk merias dia sudah diganggu dan begitu melihat peserta nomor sembilan sudah mau turun dari panggung, Giovanni He pun tidak berani pergi lagi, melainkan bersama penonton menunggu bersama-sama untuk peserta paling terakhir.

Begitu peserta nomor sepuluh selesai, semua penonton pun beranjak dan berjalan ke atas panggung.

Ketika Giovanni He berdiri, dia baru menyadari bahwa Jennifer Jian entah sejak kapan sudah berada di sisinya.

Dia benar-benar tidak ingin berada di sisi sampingnya dan ingin mengubah posisi, akan tetapi sang pembawa acara sudah mulai berbicara.

Sang pembawa acara berkata: "setelah kalian semua melihat penampilan sembilan peserta , selanjutnya aku memberikan semua hak kepada penonton yang ada di sini serta penonton yang menonton secara online!"

"Para penonton genggam alat untuk menilai kalian dengan baik, tolong berikan penilaian untuk penyanyi yang kalian sukai!"

"Penonton yang sedang menonton secara online serta penonton yang menonton melalui televisi pun ayo gerakkan tangan kalian!"

Setelah sang pembawa acara selesai berbicara, Giovanni He dan yang lain pun menolehkan kepalanya menatap ke arah layar besar, angka pada penyanyi-penyanyi terkenal pun mulai naik dengan sangat cepat!

Karena Jennifer Jian merupakan penyanyi terkenal, sehingga angka penilaian dia pun naik dengan sangat cepat.

Akan tetapi Giovanni He serta penyanyi pria muda tersebut juga tidak lemah, karena bagaimana pun juga kemampuan mereka sudah tepampang dengan sangat jelas dan belum tentu semua penonton adalah penggemar dari Jennifer Jian.

Maka dari itu, nilai ketiga orang ini terus naik bersama-sama seperti tidak ingin kalah! Hanya saja Jennifer Jian tetap memimpin di depan.

Jennifer Jian menjadi sedikit panik begitu melihat keadaan nilai seperti itu.

Meskipun dia sangat dikenal oleh banyak orang, akan tetapi dia tidak mendapatkan banyak nilai dari penonton yang ada di sini. Jika dari pihak juri sendiri juga berbeda jauh maka hasil akhirnya sangat sulit untuk dipastikan.

Karena kemampuan bernyanyi mereka berdua sudah terpampang jelas dan mau tidak mau dia harus mengakui begitu ditambah oleh nilai juri, kemungkinan besar dia akan kalah!

Hati dia tergerak begitu dia menggunakan ujung matanya menatap ke arah Giovanni He yang sedang memakai topeng.

Wanita ini sepertinya merupakan penghalang terbesar dia untuk menang. Pada hari itu dia sudah memiliki hubungan tidak jelas dengan Wesley Qiao, sayangnya pada saat itu dia tidak menggenggam ponsel di tangannya akan tetapi juga karena marah sehingga dia tidak terpikirkan untuk memotret.

Jika tidak, bila menggunakan hal itu, wanita ini pasti akan kalah!

Akan tetapi sekarang ini juga sudah terlalu lambat untuk menyesal, hal yang hanya dapat dia lakukan adalah bergegas mencari cara!

Apa yang harus dia lakukan? Atau dia melepaskan topengnya?

Sepertinya wajah wanita ini tidak terlalu cantik, atau mungkin dia adalah penyanyi yang tidak dikenal oleh siapa pun.

Jadi dia menggunakan topeng untuk terlihat misterius dan di sisi lain dia ingin menaikkan ketenaran dengan menghindari kelemahannya!

Akan tetapi pada saat ini mereka sedang melakukan siaran langsung, bila topeng wanita ini lepas dan menunjukkan wajahnya yang biasa-biasa saja meskipun tidak ada luka, maka dia pasti akan menjadi berita yng menghebohkan!

Dengan begitu asisten dia akan dapat dengan cepat mencari orang untuk mengatakan wanita ini berpura-pura misterius dan menggunakan topeng untuk mendapatkan nilai lebih tinggi. Terlebih pada saat ini netizen-netizen pun juga akan mempercayai apa yang dikatakan orang. Jika seperti itu maka riwayat wanita ini pasti akan tamat!

Begitu terpikirkan hal ini, Jennifer Jian pun bepura-pura memainkan rambutnya, akan tetapi sebenarnya langkah kakinya sudah mendekat ke arah Giovanni He.

Lalu setelah dia selesai memainkan rambutnya, tangannya pun di arahkan kepada topeng Giovanni He!

Giovanni He merasa wajahnya terasa dingin dan dia juga mendengar tali topeng yang dilepaskan.

Hati dia pun menegang begitu topeng tersebut terlepaskan.

Hanya saja karena ini semua terjadi dengan begitu cepat sehingga dia tidak dapat melakukan apa pun. Dia hanya dapat menatap topeng tersebut jatuh ke atas tanah serta pita rambutnya pun terlepas karena kukunya.

Karena gerakan Jennifer Jian terlalu besar sehingga dia pun melepaskan pita rambut Giovanni He.

Seketika semua juri penonton dan tamu yang hadir serta ribuan pemirsa menonton siaran langsung di Internet dan di depan televisi pun melihat wajah yang sangat cantik!

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu