Cinta Adalah Tidak Menyerah - Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
"Kak Raymon, apa kamu tahu? Aku sangat mencintaimu, benar-benar sangat mencintaimu, dari pertama kali aku melihatmu, aku jatuh cinta padamu, kamu sebenarnya, juga tidak hanya menganggapku sebagai seorang adik saja bukan? Sebenarnya kamu juga mencintaiku bukan? Ini semua kesalahan Ayunia, semua karena wanita tidak tahu malu itu!!"
"Tapi tidak masalah, tidak masalah Kak Raymon, dengan segera wanita itu akan pergi, dengan segera wanita itu akan tahu, sebenarnya kamu sama sekali tidak mencintainya, orang yang kamu cintai adalah aku, hanya aku ..."
Ketika Steffy berbicara, dia sambil melepas pakaian Raymon, kemudian melepas celananya, melihat otot perut yang lemah namun kuat terpapar di bawah sinar bulan, Steffy tidak dapat mengendalikan dirinya lalu menempelkan wajahnya di perut Raymon.
Dia dengan terobsesi mencium otot-otot yang kuat itu, tangannya membelai bolak-balik pada tubuh yang diimpikannya itu.
Perlahan-lahan, matanya menjadi kabur, ketika dia menarik tangannya, dengan perlahan dia membuka pakaiannya, lalu dia membuka selimut, berbaring di samping Raymon.
Ketika Ayunia terengah-engah berdiri di depan pintu kamar tidurnya, dia melihat pemandangan itu, tubuh Steffy dan Raymon telanjang, berbaring di ranjang besar yang semula merupakan miliknya.
Apa itu hati yang hancur, warna merah yang mengalir di lantai?
Wajah Ayunia perlahan-lahan memucat, mengangkat tangannya menekan dadanya, kepalanya pusing, dia berjongkok di lantai, dengan bersusah payah mengambil napas.
"Nona Ayunia, untuk apa kamu menderita begini? Kamu juga sudah melihat, bahwa orang yang Raymon suka bukanlah dirimu, kamu hanya akan membuat dirimu lebih tersakiti, bukan?"
Menahan rasa bangga, Ibu Steffy berpura-pura bersimpati berkata: "Sebenarnya sekarang, lebih baik untukmu dan Raymon untuk berpiash, kamu sangat mencintai Raymon, pasti mengharapkan dia bahagia."
Ayunia berjongkok di lantai merasakan mual yang amat sangat, sampai akhirnya dia bisa bernapas dengan normal, kemudian dengan memegang kusen pintu perlahan dia berdiri, Ibu Steffy menggerakkan mulutnya, masih ingin mengatakan sesuatu, tapi malah melihat Ayunia menoleh dan menatap ke arahnya, Ibu Steffy terkejut dan segera menundukkan kepalanya dalam diam.
Ayunia tidak berkata apa-apa, mengambil nafas, berjalan masuk ke kamar, selangkah demi selangkah berjalan menuju ranjang.
Steffy tidak berpikir bahwa Ayunia sebegitu tegarnya, sudah seperti ini, dia masih begitu berani untuk datang, dia bahkan tidak berpikir untuk menutup matanya untuk berpura-pura tidur, dalam sekejap matanya dan Ayunia saling berhadapan.
"Kak Ayunia..."
"Kenakan pakaianmu sendiri, keluar."
"..."
Steffy mengira Ayunia akan berteriak, akan gila, akan membuat keributan, tapi tidak pernah berpikir bahwa dia bisa begitu tenangnya, sangat tenang hingga tidak memberikannya kesempatan untuk tinggal bahkan satu detik pun, jadi di bawah pengawasan Ayunia, dengan suram dia mengambil pakaiannya lalu berlari keluar dari kamar.
Di dalam kamar, akhirnya kembali tenang, tetapi bau asing yang mengisi kamar, membuat Ayunia merasakan mual berkali-kali.
Dia memindahkan sebuah kursi, duduk di samping tempat tidur, melihat wajah tidur Raymon, bibirnya terangkat dan tersenyum mencela diri sendiri, air mata mengalir di pipinya.
Malam ini, dia duduk di kursi seperti ini, memperhatikan wajah yang jelas-jelas sangat dekat ini, tetapi terasa sangat jauh bagai cakrawala, menangis dan tertawa, mirip seperti orang gila.
Tidak tahu berapa lama, langit akhirnya menjadi terang.
Raymon yang mabuk terbangun dengan sakit kepala, membuka matanya, melihat Ayunia duduk di kursi.
"Kamu ..."
"Raymon."
Tidak menunggu dia bertanya, Ayunia sudah berbicara terlebih dulu, dia yang terjaga sepanjang malam, wajahnya pucat, suaranya tidak enak didengar seperti gong yang rusak: "Jika aku mati, apa yang akan kamu lakukan?"
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaCEO Daddy
TantoAdieu
Shi QiCinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyThe Winner Of Your Heart
ShintaIstri Yang Sombong
JessicaCinta Adalah Tidak Menyerah×
- Bab 1 Mengidap Penyakit Mematikan
- Bab 2 Steffy
- Bab 3 Ayo Kita Bercerai
- Bab 4 Masa Lalu
- Bab 5 Masih Tidak Bisa Membiarkannya
- Bab 6 Steffy Dan Ibunya
- Bab 7 Cinta Atau Tidak Cinta
- Bab 8 Ulah Siapa
- Bab 9 Membawa Dia Pulang
- Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
- Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
- Bab 12 Sudah Hamil
- Bab 13 Tidak Tahu Malu!
- Bab 14 Atas Dasar Apa Kamu Menyalahkanku?
- Bab 15 Ternyata Dia
- Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat
- Bab 17 Dia Lebih Bagus Mati Di Luar
- Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
- Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
- Bab 20 Tindakan Apa Yang Akan Dia Lakukan Lagi?!
- Bab 21 Tidak Kembali Akan Lebih Baik
- Bab 22 Keluar Rumah Dengan Tangan Kosong
- Bab 23 Kebenaran Yang Diragukan
- Bab 24 Jijik Tanpa Ada Alasan
- Bab 25 Benar-Benar Bisa Melepaskan?
- Bab 26 Tidak Bisa Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 27 Dia Akan Kembali
- Bab 28 Pulanglah Bersamaku
- Bab 29 Kecuali Kamu Mati
- Bab 30 Kemari Dan Minta Maaf Kepada Steffy!
- Bab 31 Siapa Dia?!
- Bab 32 Hati Seakan Mati
- Bab 33 Penderitaan Tanpa Akhir
- Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
- Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
- Bab 36 Jatuh
- Bab 37 Tidak Ingin Kamu Menyesal
- Bab 38 Kamu Baru Saja Mengatakan Siapa Yang Meninggal?
- Bab 39 Kamu Yang Membunuhnya
- Bab 40 Kebenaran Yang Terlambat
- Bab 41 Maaf, Terima Kasih