Cinta Adalah Tidak Menyerah - Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
Villa dengan dekorasi yang megah, pencahayaannya terang.
Steffy yang memakai apron, sedang berada di watafel dengan hati-hati mencuci berbagai macam buah, setetes air, secara tidak sengaja masuk ke matanya, membasahi bulu matanya.
Dia berkedip dengan tidak nyaman, tanpa sadar membuka mulut kemudian memanggil: "Kak Raymon, ke sini bantu aku..."
Raymon yang mendengar suara itu, mengenakan pakaian kasual di rumah, berjalan dari arah ruang tamu, menjulurkan tangan mengangkat pipi Steffy, jarinya yang penuh, dengan lembut dan hati-hati lembut mengusap matanya.
Pemandangan harmonis semacam ini, terlihat begitu hangat, begitu menusuk mata!!
Ayunia berdiri di pintu, pandangannya mulai menggelap, seakan seseorang telah mengambil nyawanya, badannya terhuyung.
"Hati-hati."
Untungnya, Teddy yang berdiri di sampingnya dengan tepat waktu menopang tubuhnya yang lemah.
Suara dari arah pintu, menarik perhatian Raymon, tetapi dia tidak melihat Ayunia sama sekali, hanya memberi isyarat kepada Teddy.
"Kamu benar-benar bisa memilih waktu, masuklah, kebetulan sedang makan."
Teddy sedikit malu, jika saat ini dia melepaskan tangannya di lengan Ayunia, maka Ayunia pasti akan jatuh ke lantai.
"Apakah kakimu terpaku?"
Raymon dengan tidak senang berjalan ke arahnya, menarik Teddy pergi ke arah ruang tamu, "Brukk--!" ada suara terdengar, dengan tidak disangka terdengar di belakang dua orang itu.
Seluruh tubuh Ayunia jatuh ke lantai, kepalanya berat terkulai di sudut pintu.
Raymon tidak melihat ke belakang, hanya menyeringai dengan sinis, "Sekarang baru terpikir untuk bersikap menyedihkan, apakah ini sudah agak terlambat? Nyonya Raymon?"
Dibandingkan dengan cedera Steffy, apa artinya cedera wanita ini? Jika bukan karena dia terburu-buru datang tepat waktu hari ini, Steffy akan menutup matanya selamanya!
Segala sesuatunya semuanya merupakan tindakan wanita ini, semuanya dikarenakan kelicikan wanita ini!!
"Kak Ayunia, apa kamu baik-baik saja?"
Steffy meletakkan buah, pergi ke pintu, berjongkok, ingin menarik bangun tubuh Ayunia: "Ini semua salahku, kamu jangan marah pada Kak Raymon......"
Ayunia ingin melepaskan tangan Steffy, tetapi setelah mencobanya beberapa kali dia tidak ada tenaga.
"Ah- !!"
Tiba-tiba, Steffy yang baik-baik saja berteriak, lalu memegang pergelangan tangannya, seperti menderita rasa sakit yang tak tertahankan kemudian menangis.
"Kenapa?"
Raymon dan Teddy keluar dari arah ruang tamu.
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa ..."
Steffy mengangkat pergelangan tangan yang dililit oleh kain kasa, melambaikan tangan menghadap Raymon, darah sedikit merembes dari kasa, hal tersebut sangat mencolok di bawah cahaya lampu.
"Plak--!"
Ayunia baru saja bangun, masih tidak tahu apa yang terjadi, dia merasakan suara dari sisi telinganya, kemudian dia kembali jatuh tersungkur ke lantai.
Pipinya, rasa sakit yang terasa membakar, di depan matanya, Raymon masih belum menarik kembali tangannya.
Ayunia menyentuh pipinya yang seketika merah dan bengkak, bertanya dengan tidak percaya: "Kamu, kamu memukulku?"
"Apakah tahu bahwa pergelangan tangan Steffy baru saja dijahit dengan lima jahitan? Kamu mendorongnya, apakah ingin lukanya terbuka lagi?!"
Mendorong?
"Aku tidak..."
Bahkan sekarang dia hampir tidak punya tenaga untuk bernapas, dari mana lagi tenaga untuk mendorong orang lain?
"Kak Raymon, kamu jangan begini..."
Steffy mendekat, mengambil lengan Raymon: "Mungkin, mungkin Kak Ayunia tidak sengaja."
Mendengar pembelaan dari Steffy, Raymon merasa sangat tidak nyaman, selangkah demi selangkah berjalan ke hadapan Ayunia, berjongkok, dia menarik lehernya, menatapnya, menatapnya dengan pandangan penuh kebencian, berbicara kata demi kata: "Bagaimana bisa kamu begitu kejam? Aku benar-benar ingin melihat apa warna hatimu!"
Novel Terkait
My Goddes
Riski saputroDark Love
Angel VeronicaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraPergilah Suamiku
DanisPrecious Moment
Louise LeeMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeUntouchable Love
Devil BuddyDiamond Lover
LenaCinta Adalah Tidak Menyerah×
- Bab 1 Mengidap Penyakit Mematikan
- Bab 2 Steffy
- Bab 3 Ayo Kita Bercerai
- Bab 4 Masa Lalu
- Bab 5 Masih Tidak Bisa Membiarkannya
- Bab 6 Steffy Dan Ibunya
- Bab 7 Cinta Atau Tidak Cinta
- Bab 8 Ulah Siapa
- Bab 9 Membawa Dia Pulang
- Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
- Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
- Bab 12 Sudah Hamil
- Bab 13 Tidak Tahu Malu!
- Bab 14 Atas Dasar Apa Kamu Menyalahkanku?
- Bab 15 Ternyata Dia
- Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat
- Bab 17 Dia Lebih Bagus Mati Di Luar
- Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
- Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
- Bab 20 Tindakan Apa Yang Akan Dia Lakukan Lagi?!
- Bab 21 Tidak Kembali Akan Lebih Baik
- Bab 22 Keluar Rumah Dengan Tangan Kosong
- Bab 23 Kebenaran Yang Diragukan
- Bab 24 Jijik Tanpa Ada Alasan
- Bab 25 Benar-Benar Bisa Melepaskan?
- Bab 26 Tidak Bisa Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 27 Dia Akan Kembali
- Bab 28 Pulanglah Bersamaku
- Bab 29 Kecuali Kamu Mati
- Bab 30 Kemari Dan Minta Maaf Kepada Steffy!
- Bab 31 Siapa Dia?!
- Bab 32 Hati Seakan Mati
- Bab 33 Penderitaan Tanpa Akhir
- Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
- Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
- Bab 36 Jatuh
- Bab 37 Tidak Ingin Kamu Menyesal
- Bab 38 Kamu Baru Saja Mengatakan Siapa Yang Meninggal?
- Bab 39 Kamu Yang Membunuhnya
- Bab 40 Kebenaran Yang Terlambat
- Bab 41 Maaf, Terima Kasih