Cinta Adalah Tidak Menyerah - Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
Pada saat itu, dia jatuh ke celah jurang saat berkemah, tetapi bukannya dia lupa bahwa Ayunia yang menyelamatkannya, tetapi bahkan dia tidak tahu!
Pada saat itu, kesadarannya sama sekali tidak ada, dia hanya mengingat secara samar-samar, ada sesuatu yang sangat hangat dan lembut yang membungkus tubuhnya yang sakit.
Dia ingat, bahwa dia bermimpi saat itu, bermimpi bahwa Ibunya datang menemuinya, membawa dirinya yang sakit masuk ke dalam pelukannya.
Benar, itu adalah mimpinya, merupakan tekadnya, yang membuatnya bertahan, tidak ada hubungannya dengan Ayunia!
Wanita berhati licik seperti Ayunia, wanita yang berwajah dua, bagaimana mungkin bisa dia tidak mempedulikan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan hidupnya? Semua orang dalam keluarga Ayunia adalah orang yang egois, merupakan penjahat yang ingin menyakiti orang lain!
Ya, benar, Dika membohonginya, pasti Ayunia yang mengajarkan Dika!!
Setelah mendapat jawabannya, alkohol yang baru saja diminum masuk ke dalam perutnya mulai bereaksi, di bawah pengaruh alkohol, Raymon secara perlahan menutup matanya kemudian jatuh tertidur, yang dia tidak tahu adalah, bahwa selama dia tidur, dia terus menerus memanggil nama Ayunia.
"Ayunia ..."
"Ayunia ..."
Nama itu, didorong oleh kualitas suaranya yang indah, seperti semacam api, menyebar di jantung Steffy.
Mata Steffy secara perlahan menjadi berair, marah, tidak rela, membuatnya tanpa sadar mengenggam erat setir di tangannya.
Kenapa harus Ayunia?
Mengapa Raymon sewaktu tidak sadar setiap kali selalu meneriakkan nama wanita itu?!!!
Di bawah kendali emosi dan ketidakrelaan, membantu Raymon yang sempoyongan masuk ke dalam rumah, Steffy yang naik ke lantai dua, membuka pintu kamar tidur utama keluarga Ayunia, yang juga merupakan kamar milik Raymon dan Ayunia.
Tanpa diduga, kamar tidurnya sangat hening, Ayunia masih belum kembali.
Kamar ini, dari keseluruhan vila merupakan dekorasi yang terbaik, foto pernikahan Ayunia dan Raymon tergantung di dinding, meskipun ekspresi Raymon sangat kaku, tapi di setiap foto, tangannya merangkul pinggang Ayunia, dan Ayunia yang bersandar pada bahu Raymon, tertawa dengan sangat bahagia.
Setelah Steffy membawa Raymon ke ranjang, dia tidak beranjak pergi, dia dengan benci dan tamak memperhatikan setiap sudut kamar, perlahan, bibirnya menyunggingkan senyum kemenangan.
Dengan segera, kamar tidur ini akan menjadi miliknya, semua yang ada di dalamnya akan menjadi miliknya, dan yang paling penting! Raymon juga akan menjadi miliknya ...
"Ibu."
Merasakan ada suara langkah kaki di belakangnya, Steffy berbisik: "Apakah kamu yakin Ayunia pergi ke tempat Kaila?"
Ibunya mengangguk: "Yakin."
Meskipun dia hanya pernah satu kali melihat mobil Kaila, tapi dia tahu bahwa mobil itu sangat mahal sekali harganya, dan di keseluruhan kota ini hanya beberapa yang memiliki mobil itu, jadi sudah pasti dia tidak salah lagi.
"Ada nomor telepon Kaila di sebelah telepon di ruang tamu, telepon dia, biarkan Ayunia pulang, katakan bahwa Kak Raymon mabuk."
"Steffy, kamu ... jadi kamu ingin ...?"
Benar-benar memang ibu dan anak, hanya dengan satu tatapan, dapat memahami keinginan masing-masing.
Steffy menaikkan sudut bibirnya, tersenyum: "Dengan segera Ayunia akan pergi, dan dengan segera tempat ini hanya akan menjadi milik kita berdua!"
Ibunya ikut tersenyum: "Aku akan meneleponnya sekarang."
Menunggu ruangan kembali hening, akhirnya pandangan mata Steffy jatuh ke wajah Raymon, dia berjalan mendekat, duduk di tepi ranjang, dia mengulurkan tangan, dengan lembut mengusap wajah yang mabuk itu, hidung yang mancung, kedua matanya perlahan berubah menjadi terobsesi.
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesAir Mata Cinta
Bella CiaoHidden Son-in-Law
Andy LeeWonderful Son-in-Law
EdrickLove In Sunset
ElinaMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Adalah Tidak Menyerah×
- Bab 1 Mengidap Penyakit Mematikan
- Bab 2 Steffy
- Bab 3 Ayo Kita Bercerai
- Bab 4 Masa Lalu
- Bab 5 Masih Tidak Bisa Membiarkannya
- Bab 6 Steffy Dan Ibunya
- Bab 7 Cinta Atau Tidak Cinta
- Bab 8 Ulah Siapa
- Bab 9 Membawa Dia Pulang
- Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
- Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
- Bab 12 Sudah Hamil
- Bab 13 Tidak Tahu Malu!
- Bab 14 Atas Dasar Apa Kamu Menyalahkanku?
- Bab 15 Ternyata Dia
- Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat
- Bab 17 Dia Lebih Bagus Mati Di Luar
- Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
- Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
- Bab 20 Tindakan Apa Yang Akan Dia Lakukan Lagi?!
- Bab 21 Tidak Kembali Akan Lebih Baik
- Bab 22 Keluar Rumah Dengan Tangan Kosong
- Bab 23 Kebenaran Yang Diragukan
- Bab 24 Jijik Tanpa Ada Alasan
- Bab 25 Benar-Benar Bisa Melepaskan?
- Bab 26 Tidak Bisa Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 27 Dia Akan Kembali
- Bab 28 Pulanglah Bersamaku
- Bab 29 Kecuali Kamu Mati
- Bab 30 Kemari Dan Minta Maaf Kepada Steffy!
- Bab 31 Siapa Dia?!
- Bab 32 Hati Seakan Mati
- Bab 33 Penderitaan Tanpa Akhir
- Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
- Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
- Bab 36 Jatuh
- Bab 37 Tidak Ingin Kamu Menyesal
- Bab 38 Kamu Baru Saja Mengatakan Siapa Yang Meninggal?
- Bab 39 Kamu Yang Membunuhnya
- Bab 40 Kebenaran Yang Terlambat
- Bab 41 Maaf, Terima Kasih