Cinta Adalah Tidak Menyerah - Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
Raymon menyeret kaki Ayunia, menyeret sampai ke depan wajahnya, bersamaan ketika menekan tubuhnya, mulutnya menggigit daun telinganya.
Gerakannya sangat kasar, dari daun telinga sampai ke dada, ke mana bibirnya menjelajah ada rasa sakit seakan terbakar, karena dia tidak menggunakan bibir untuk menjelajah, tetapi menggigit dengan menggunakan giginya.
"Engh ... jangan, sakit, sakit ..."
Ayunia merasakan sakit yang menyakitkan hingga mengerutkan kening, suaranya gemetar hampir menangis, dia menggunakan kedua tangannya untuk menahan dada Raymon, mencoba untuk menghentikan tindakannya.
"Rupanya kamu juga bisa merasakan sakit?"
Raymon setengah menopang tubuhnya, menatapnya dengan mata merah: "Tapi aku tidak percaya, Ayunia, aku tidak percaya bahwa seorang wanita sepertimu bisa merasakan sakit!!"
Dia berkata, sambil menarik seprai di bawahnya, saat Ayunia tidak keburu untuk melawan, dia mengikat kedua tangannya dengan menggunakan seprai.
Ayunia tampak tidak bisa percaya melihat Raymon mengikat dirinya bagai seorang tahanan, bagaimana bisa dia memperlakukan dirinya seperti ini? Bagaimana bisa begitu?!!
Dengan matanya sendiri melihat dia membuka lebar kedua kakinya, suara Ayunia bercampur dengan tangisan: "Raymon, aku membencimu, membencimu ..."
Bagaimana dia bisa meperlakukannya seperti ini?
Tidak ada belas kasihan, tidak ada perasaan, tidak ada jejak bersalah ...
Raymon menyaksikan wajahnya yang sedih dan putus asa karena menangis, dia hilang fokus untuk sesaat, tetapi ketika memikirkan panggilan telepon Steffy padanya sore tadi, dadanya menjadi panas lagi.
"Bencilah, bencilah dengan baik." Bibir Raymon akhirnya penuh dengan cibiran dingin, "Karena kebetulan sekali, aku juga membencimu."
Tanpa pemanasan apa pun, dia memasukkan tubuhnya, terjepit di bagian tubuhnya yang kering, dalam suara tangisannya, dia dengan dingin dan juga kejam bergerak di dalamnya.
Perut bagian bawah, terasa sakit seperti daging yang digiling oleh penggiling daging, seluruh tubuhnya dingin, berkeringat dingin, darah segar mengalir di sepanjang bibir yang digigit melalui celah gigi, kedua lengan Ayunia dengan menggunakan semua kekuatannya tersilang di depan dadanya, jari-jari ditekuk ke dalam seperti cakar dikarenakan rasa sakit, satu pergelangan tangan ditekuk ke dalam dan yang lainnya ditekuk ke luar.
Dia tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meredakan rasa sakitnya ini, karena malam masih sangat panjang...
Di luar pintu, Steffy menutup mulutnya, tidak bisa mempercayai suara tersengal-sengal pria itu di dalam, dan juga suara gairahnya.
Air mata menetes melintasi pipinya, kebenciannya meningkat secara dramatis.
Kenapa ...
Mengapa dia masih memilih untuk menyentuh wanita itu?!!
Ayunia tidak tahu kapan dia pingsan, ketika dia kembali tersadar, dia melihat Raymon sedang berbicara di depan pintu kamar dengan Steffy.
"Kak Raymon, ini sudah sangat malam, kamu masih mau keluar?"
"Tiba-tiba ada masalah di perusahaan."
"Kak Ayunia, dia ..."
"Tidak usah pedulikan dia, terserah dia mau berbuat apa, jika dia ingin pergi maka biarkan dia pergi, jangan hentikan dia, biarkan dia pergi!"
Melihat Raymon dan Steffy yang tidak jauh, jantung Ayunia berdarah, jantungnya seperti ditikam secara kejam dengan pisau, ditikam dan tidak bisa ditarik keluar, sakit hingga tidak bisa bernafas, dia menutup mulutnya, air mata mengalir turun.
Tiba-tiba, perutnya terasa sakit sekali, keringat besar bergulir turun dari kepalanya, melihat Raymon berjalan keluar dari kamar, Ayunia mengulurkan tangan, ingin menghentikannya, tetapi dia sangat kesakitan hingga tidak bisa menjerit.
Pandangannya kabur, Ayunia berusaha memicingkan matanya, berjuang untuk mencegah dirinya tertidur, tetapi malah melihat Steffy berjalan masuk ke dalam kamar, selangkah demi selangkah berjalan ke arahnya.
Di lorong, suara langkah kaki Raymon di bawah, membuat seringaian di wajah Steffy makin dalam dan lebih dalam, dia bukan lagi gadis yang menyedihkan, pada saat ini, ekspresinya begitu kejam dan penuh kebencian.
Novel Terkait
Waiting For Love
SnowDewa Perang Greget
Budi MaMy Lady Boss
GeorgeMr Huo’s Sweetpie
EllyaDoctor Stranger
Kevin WongHidden Son-in-Law
Andy LeeCinta Adalah Tidak Menyerah×
- Bab 1 Mengidap Penyakit Mematikan
- Bab 2 Steffy
- Bab 3 Ayo Kita Bercerai
- Bab 4 Masa Lalu
- Bab 5 Masih Tidak Bisa Membiarkannya
- Bab 6 Steffy Dan Ibunya
- Bab 7 Cinta Atau Tidak Cinta
- Bab 8 Ulah Siapa
- Bab 9 Membawa Dia Pulang
- Bab 10 Hatimu Berwarna Apa?
- Bab 11 Memaksa Menempati Kamar
- Bab 12 Sudah Hamil
- Bab 13 Tidak Tahu Malu!
- Bab 14 Atas Dasar Apa Kamu Menyalahkanku?
- Bab 15 Ternyata Dia
- Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat
- Bab 17 Dia Lebih Bagus Mati Di Luar
- Bab 18 Ayunia Sudah Akan Pergi
- Bab 19 Jika Aku Mati, Apa Yang Akan Kamu Lakukan?
- Bab 20 Tindakan Apa Yang Akan Dia Lakukan Lagi?!
- Bab 21 Tidak Kembali Akan Lebih Baik
- Bab 22 Keluar Rumah Dengan Tangan Kosong
- Bab 23 Kebenaran Yang Diragukan
- Bab 24 Jijik Tanpa Ada Alasan
- Bab 25 Benar-Benar Bisa Melepaskan?
- Bab 26 Tidak Bisa Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 27 Dia Akan Kembali
- Bab 28 Pulanglah Bersamaku
- Bab 29 Kecuali Kamu Mati
- Bab 30 Kemari Dan Minta Maaf Kepada Steffy!
- Bab 31 Siapa Dia?!
- Bab 32 Hati Seakan Mati
- Bab 33 Penderitaan Tanpa Akhir
- Bab 34 Untuk Apa Berpura-Pura Polos
- Bab 35 Raymon, Aku Membencimu
- Bab 36 Jatuh
- Bab 37 Tidak Ingin Kamu Menyesal
- Bab 38 Kamu Baru Saja Mengatakan Siapa Yang Meninggal?
- Bab 39 Kamu Yang Membunuhnya
- Bab 40 Kebenaran Yang Terlambat
- Bab 41 Maaf, Terima Kasih