Cinta Adalah Tidak Menyerah - Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat

Bab 16 Kamu Tidak Cukup Memenuhi Syarat

"Sebenarnya, kali ini aku pulang selain bekerja sama dengan Direktur Raymon, aku punya hal yang sangat penting untuk dilakukan."

Duduk di hadapan Raymon, Dika yang terlihat seperti batu giok putih, tersenyum samar: "Aku ingin membawa seseorang pergi menjauh, apa Direktur Raymon ingin mengetahui siapa orang itu?"

Raymon juga memberinya senyum samar: "Aku bukan paparazzi, tidak pernah tertarik pada urusan pribadi orang lain."

"Kurasa Direktur Raymon seharusnya tertarik."

Dika melihat dengan malas ke sofa kulit di belakangnya: "Karena, orang itu adalah istri Direktur Raymon yang sekarang."

Satu gelas wiski masuk lagi ke dalam perutnya, Raymon kemudian berdiri: "Jika itu adalah kerja sama, aku sangat bahagia, tetapi jika mengenai hal lain, aku pikir aku tidak punya waktu untuk bermain denganmu."

Berbalik ingin pergi, tetapi saat tangannya memegang di kenop pintu, terdengar suara Dika di belakangnya: "Aku tidak tahu, apakah aku bisa mengambil kesimpulan bahwa kepergianmu, dapat dikatakan dikarenakan aku mengorek masalahmu? Atau karena ... kamu melakukan sesuatu dan merasa bersalah?"

"Dika."

Raymon sekali lagi berbalik badan, matanya yang dalam sedikit menyipit, aura gelap memancar di sekujur tubuhnya: "Aku memperingatkanmu bahwa kesabaranku ada batasnya."

"Baiklah."

Dika tersenyum dan mengambil setumpuk barang dari tas kerjanya, menyebarkannya di atas meja di depannya: "Kebetulan aku tidak ingin bermain-main dengan Direktur Raymon lagi."

Barang yang disebarkan di atas meja, ada data informasi, ada banyak foto-foto candid, walaupun di permukaannya Dika masih tersenyum, tapi sebenarnya hatinya sangat sakit bagaikan setiap saat bisa mengeluarkan darah.

Pada saat itu, dia merelakan Ayunia karena dia bisa melihat bahwa orang yang sangat disukai Ayunia adalah Raymon, jadi dia memilih pergi ke luar negeri setelah lulus.

Ketika dia mendengar tentang berita pernikahan Ayunia di luar negeri, meskipun dia sedih tetapi dia mendoakannya, namun dia tidak menyangka, setelah beberapa tahun, dia mengetahui berita kematian Ayah Ayunia, membawa kecurigaan di dalam hatinya, dia mulai menyelidiki penyebab kematian Ayah Ayunia, lalu apa yang dia ketahui?

Menunjuk informasi dan foto di atas meja, dikarenakan Dika sedang menahan diri maka mengepalkan dengan erat tinjunya: "Direktur Raymon benar-benar sangat terencana, dengan membawa nama sebagai menantu keluarga Ayunia, selangkah demi selangkah membunuh mertuamu, tidak tahu apa rencana Direktur Raymon selanjutnya, ingin membunuh siapa? Apakah Ayunia?"

Raymon sedikit menundukkan kepalanya, melihat informasi di atas meja, kecurigaannya dari awal berubah menjadi kemarahan yang ingin dilampiaskan.

Dika berada di luar negeri selama bertahun-tahun, bagaimana bisa dia menyelidikinya? Pasti Ayunia, pasti wanita itu yang meminta Dika untuk menyelidiki dirinya.

Baiklah!

Wanita yang bermuka dua itu, selalu berpura-pura tidak bersalah dan baik hati di depannya, tetapi di belakangnya malah diam-diam menusuk tubuhnya dengan pisau.

Dalam sekejap, kesan baik yang tidak mudah ada pada Ayunia yang dikarenakan kehamilannya, sekali lagi menghilang.

Raymon mengepalkan sepasang kepalan tangan di bawah lengan bajunya, dia seharusnya tidak bersikap lunak kepada wanita itu, karena wanita yang keji itu tidak pantas!!

"Oh ..."

Tertawa ringan, Raymon menekan jantung yang bergerak melompat dikarenakan kemarahan, dengan sarkas berbicara, "Apa kamu pikir dengan menggunakan hal-hal ini, bisa merebut perusahaan keluarga Ayunia dari tanganku? Dika, bertarung denganku, kamu masih tidak memenuhi syarat."

Dika melihat senyum sinis serta acuh tak acuh milik Raymon, hatinya tidak bisa mengutarakan bagaimana rasanya.

Ayunia, Ayunia, apa kamu melihatnya?

Ini adalah pria yang sangat kamu cintai dan percayai, pria yang kamu cinta mati, tetapi pada akhirnya, apa yang dia berikan kepadamu?!